PENDAHULUAN
1
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
BAB II
LANDASAN TEORI
𝝅.∆𝒑.𝑹𝟒 .𝒕
µ=
𝟖.𝒍.𝑸
2
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
µ = viskositas ( kekentalan ) fluida
R = Jari-jari (m)
G = Grafitasi (m/s2)
v = Kecepatan (m/s)
ρ = massa jenis (kg/m3)
∆F = k.∆x
3
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
BAB III
PEMBAHASAN
B. Prosedur Percobaan
1) Pasang pipa yang akan di pakai pada gelas ukur.
2) Isi gela ukur dengan cairan yang akan di ukur lebih dari batas awal pengukuran.
Batas awal pengukuran 400 ml.
3) Amatilah cairan yang turun dan hidupkan stopwatch ketika permukaan cairan
berada pada batas awal pengukuran. Matikan stopwatch ketika permukaan cairan
berada pada akhir pengukuran 150 ml.
4) Tunggu sampai cairan berhenti mengalir ke bawah, lalu ukur jarak antara dasar
gelas atas dan permukaan cairan pada gelas atas (h min) dan jarak antara gelas
bawah dengan permukaan cairan gelas bawah (h akhir).
5) Ukur tinggi dasar gelas bawah dengan dasar gelas atas (h kayu).
6) Pindahkan cairan dari gelas bawah ke dalam gelas cadangan.
7) Percobaan di lakukan minimal 3 kali.
8) Percobaan di laukan dengan pipa yang lain sesuai percobaan di atas.
9) Tentukan jarak h 150 ml antara dasar gelas dan tanda volume 150 ml dan jarak h
400 ml dan tanda volume 400 ml pada gelas atas yang di pakai.
10) Tentukan besar viskositas dari masing masing pengukuran dan viskositas rata rata
dari asing masing cairan yang di pakai.
C. Pengolahan Data
Fluida SAE 20
H1 = 400 ml = 0,4 L dh 400 = 12 cm = 0,12 m
H2 = 150 ml = 0,15 L dh 150 = 17 cm = 0,17 m
H kayu = 49,5 cm = 0,495 m T = 144 s
H min = 2,8 cm = 0,028 m
H akhir = 2 cm = 0,02 m
Massa minyak = 260 g = 0,260 kg
ρ minyak = 650 kg/m3
R pipa = 0,004 m
L pipa = 0,485 m
4
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
Fluida SAE 10
H1 = 400 ml = 0,4 L dh 400 = 12 cm = 0,12 m
H2 = 150 ml = 0,15 L dh 150 = 17 cm = 0,17 m
H kayu = 49,5 cm = 0,495 m T = 132 s
H min = 2,8 cm = 0,28 m
H akhir = cm 17 = 0,17 m
Massa minyak = 273 g = 0,273 kg
ρ minyak = 682,5 kg/m3
R pipa = 0,004 m
L pipa = 0,485 m
D. Perhitungan
SAE 20
Rumus 1
Rumus 2
∆p = ρ . g . ∆h
= 682,5 x 9,81 x 0,557
= 3729,29
Rumus 3
∆𝑉
Q =
𝑡
0,4−0,15 0,25 𝑙 0,00025
= = = = 1,73 m3/s
144 144 𝑠 144
Rumus Umum
𝝅 . ∆𝒑 . 𝑹𝟒 . 𝒕
µ =
𝟖. 𝒍. 𝑸
= 0,60
5
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
SAE 10
Rumus 1
Rumus 2
∆p = ρ . g . ∆h
= 682,5 x 9,81 x 0,587
= 3930,15
Rumus 3
∆𝑉
Q =
𝑡
0,4−0,15 0,25 𝑙 0,00025
= = = = 1,89 m3/s
132 132 𝑠 132
Rumus Umum
𝝅 . ∆𝒑 . 𝑹𝟒 . 𝒕
µ =
𝟖. 𝒍. 𝑸
= 3,26
B. Prosedur Pengujian
1) Siapkan alat dan bahan
2) Ambil kelereng
3) Timbang kelereng dengan neraca
4) Ukur diameter kelereng dengan micrometer , hitung jari-jari dan volume kelereng
5) Masukan kelereng dalam fluida dan hitung waktu saat kecepatan konstan dan
hitung jarak yang di tempuh saat kecepatan konstan
6) Ulangi langka 5 di atas minimal 3 kali
6
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
7) Ulangi langkah di atas menggunakan fluida yang berbeda
8) Catat data pengamatan
C. Pengolahan Data
SAE 10
T (waktu) = 0,86 s
h fluida = 28,5 cm = 0,285 m
SAE 20
T (waktu) = 0,73 s
h fluida = 28 cm = 0,28 m
D. Perhitungan
SAE 10
4
V kelereng = .ᴫr3
3
4
= . 3,14 .(0,00765)3
3
= 1,82 m3
ρ kelereng
𝑚 0,005 𝑘𝑔
ρ= = = 0,0027 kg/m3
𝑉 1,82
ℎ 0,285 𝑚
v = = = 0,33 m/s
𝑡 0,86 𝑠
Rumus Umum
= - 0,30
7
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
SAE 20
4
V kelereng = .ᴫr3
3
4
= . 3,14 .(0,00765)3
3
= 1,82 m3
ρ kelereng
𝑚 0,005 𝑘𝑔
ρ= = = 0,0027 kg/m3
𝑉 1,82
ℎ 0,28 𝑚
v = = = 0,38 m/s
𝑡 0,73 𝑠
Rumus Umum
= - 0,25
B. pengamatan
1) gantung pegas tanpa beban pada gantungan yang sudah di sediakan
2) gantungkan neraca gantung pada ujung pegas, ukur panjang pegas awal
3) tambahkan beban pada kait neraca gantung
4) catat beban pada neraca gantung
5) ukur panjang pegas (dengan di beri beban)
6) lakukan langkah 2-6 dengan beban yang berbeda
7) lakukan langkah di atas pada pegas yang berbeda dimansi
8) catat hasil pengujian
8
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
C. Pengolahan Data
Beban A =1,162 kg ∆F = 11,62 N
Beban B = 2,104 kg ∆F = 21,04 N
Panjang pegas A tanpa beban = 0,158 m
Panjang pegas B tanpa beban = 0,11 m
G (gravitasi) = 10 m/s2
Pengujian Pegas A
panjang tanpa beban panjang dengan beban
Beban ∆x (L2 – L1)
(L1) (L2)
A
0,158 m 0,162 m 0,004 m
(1,162 kg)
B
0,158 m 0,166 m 0,008 m
(2,104 kg)
Pengujian Pegas B
panjang tanpa beban panjang dengan beban
Beban ∆x (L2 – L1)
(L1) (L2)
A
0,11 m 0,143 m 0,033 m
(1,162 kg)
B
0,11 m 0,169 m 0,059 m
(2,104 kg)
D. Perhitungan
Rumus Umum
∆F = k . ∆x
∆𝑭
K=
∆𝒙
Pegas A
∆𝑭 11,62 N
K1 =
∆𝒙
= = 2905 N/m
0,004 m
∆𝑭 21,04 N
K2 =
∆𝒙
=
0,008 m
= 2630 N/m
9
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
Pegas B
∆𝑭 11,62 N
K1 =
∆𝒙
=
0,033 m
= 352,12 N/m
∆𝑭 21,04 N
K2 =
∆𝒙
=
0,059 m
= 356,61 N/m
10
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam pengujian kekakuan pegas dapat di simpulkan bahwa semakin kaku pegas yang
diuji maka defleksi yang terjadi akan lebih kecil dibandingkan dengan pegas yang lentur. Dan
ketika semakin besar beban yang dialami pegas maka defleksi yang terjadi pun akan semakin
besar, besarnya defleksi maksimum cenderung terjadi pada pertengahan pegas.
11
S1 - TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF