Anda di halaman 1dari 21

Ban Sepeda Motor

Posted on Januari 18, 2011. Filed under: Motor |

1. BEBERAPA ISTILAH DALAM STRUKTUR BAN

1.1 Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk


melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang
dapat merusak ban. Tread merupakan bagian ban yang
menggunakan bahan karet paling banyak. Ketebalannya sekitar
6 mm. Bahan karet untuk tread merupakan kombinasi antara
karet alam dan sintesis. Natural Rubber memberikan daya
lengket ke aspal, sedang Synthesis Rubber berguna menambah
daya tahan ban karena gesekan. Tread dibuat banyak pola
(kembangan) yang disebut Pattern.

1.2 Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada


ban biasa terdiri dari 4 lapis) yang diletakkan diantara tread
dan Casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam
benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap
oleh Casing.
1.3 Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan
merupakan rangka dari ban yang menampung udara
bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.

1.4 Sidewall adalah sisi samping kiri dan kanan ban.Berfungsi


sebagai penopang / dinding ban.

1.5 Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet


yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada
Pelek (velg).

1.6 Rimline adalah garis yang menandakan posisi bibir pelek.


Dapat juga dipakai sebagai pedoman lurusnya ban mendekap
pelek.

2. SIMBOL / KODE BAN

Selain terdapat Merk dan Type Ban, kalau kita perhatikan


disekujur permukaan ban tertera banyak symbol / kode.
Mungkin diantara kita masih ada yang bingung dengan
banyaknya simbol / kode yang ada pada ban. Apa sih
maksudnya…?

Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering


ada pada permukaan ban.
a) Ukuran Ban

Biasanya akan ditandai dengan kode dengan angka-angka


seperti 3.00-18 atau 70/90-17 dll. Lantas, apa bedanya ukuran
ini? Agar tidak salah kaprah, ingat dulu teori dasarnya. Misal
70/90-17. Maka angka pertama 70, menunjukkan lebar ban
dalam satuan milimeter, dan 90 persentase rasionya
(persentase lebar ban dari tingginya). Sedang angka ketiga,
17, artinya diameter pelek dalam satuan inci.

Jadi, ban 70/90-17 punya makna; lebar tapak ban 70 mm,


dengan tinggi 90% x 70 mm = 63 mm. Dan diameter ban 17
inci.
Contoh lain, 3,00-18 inci. Orang awam biasa menyebutnya
‘tiga ratus delapan belas’. Angka 3.00 menunjukkan lebar ban
3 inci, sedang 18 berarti diameter pelek, juga dalam satuan
inci.

Lalu berapa tinggi ban ukuran 3.00-18?


Sebenarnya, cara membacanya sama. Angka pertama itu
lebar, kedua rasionya dan ketiga diameter. Tapi kalau angka ke
dua tidak ada, dianggap rasionya 100%. Jadi ban belakang GL-
Pro tebalnya 100% x 3 = 3 inci.
Ada pertanyaan menarik:
Samakah ban ukuran 70/90-17 dengan 2.50-17?
Yang ini menghitungnya gampang. Ingat saja, 1 inci = 2,54 cm
atau 25,4 mm. Berarti lebar tapak dan tinggi ban, 2,5 x 25,4
mm = 63,4 mm. Artinya, ban 70/90-17 lebih lebar dan lebih
tipis dikit (0,4 mm) dari ban 2.50-17.
b) Batas TWI

Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian.


Pada ban ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling
minim alur ban. Batas ketebalan alur ban yang ditunjukkan
segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar ban. Jika ketebalan
pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti
diganti.

c) Usia Produksi

Di tunjukkan empat angka yang terdapat di sisi ban. Misalnya,


2103 Angka
tersebut menyiratkan periode produksi ban. Dua angka
pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir berarti tahun
pembuatan. Jadi kalau dibaca, kode di atas berarti, ban
diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2003. Kode angka ini
penting, mengingat semakin lama ban tersimpan, semakin
rentan terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban.
d) Simbol Kecepatan

Simbol kecepatan adalah simbol (huruf alfabet) yang


menunjukan batas maksimum kecepatan sebuah ban yang
dipacu dengan membawa beban yang sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dalam standar, selama 1 (satu) jam
terus menerus.

SIMBOL KECEPATAN KECEPATAN(KM/JAM) SIMBOL KECEPATAN


KECEPATAN(KM/JAM)

A1 5 K 110
A2 10 L 120
A3 15 M 130
A4 20 N 140
A5 25 P 150
A6 30 Q 160
A7 35 R 170
A8 40 S 180
B 50 T 190
C 60 U 200
D 65 H 210
E 70 V 240
F 80 W 270
G 90 Y 300
J 100 Z DI ATAS 240
Ambil contoh ban DURO tercantum 90 / 80 -17 46P. Huruf
terakhir itulah yang menerangkan indeks kecepatan
maksimalnya. Pada tabel huruf P artinya ban sanggup digeber
hingga kecepatan 150 km/jam. Kode ini masih layak dipakai
pada Motor ane Satria FU 150 CBU. Beda lagi jika buat
kebutuhan balap. Hurufnya lebih tinggi lagi. Misalnya
Bridgestone Battlax tertulis S sanggup melayani kecepatan 180
km/jam.
e) Arah Perputaran Ban

Ditandai dengan kode berupa anak panah. Tanda ini digunakan


sebagai patokan posisi pemasangan ban yang benar. Arah
berputarnya roda harus searah dengan tanda anak panah
tersebut. Karena jika posisi pemasangannya terbalik maka
Pattern ban (pola kembangan ban) tidak berfungsi dengan
baik.

f) Simbol Ban Depan atau Belakang

Pada ban merk tertentu, biasanya akan ada simbol tambahan


(huruf alphabet) yang membedakan antara ban untuk roda
depan dengan ban untuk roda belakang. Biasanya digunakan
simbol F atau R.

Simbol F kepanjangan dari “ Front “ yang berarti ban tersebut


special didesain untuk ban depan. Sedangkan R kepanjangan
dari “ Rear “ yang berarti ban tersebut special didesain untuk
ban belakang. Pembedaan ini biasanya dikarenakan adanya
perbedaan fungsi antara ban depan dengan ban belakang. Ban
depan lebih berfungsi sebagai Steering atau penentu arah
gerak. Sedang ban belakang sebagai penerus perpindahan
daya ke gerak, jadi traksi sangat dibutuhkan. Makanya pattern
didesain lebih bisa menggigit. Selain itu, biasanya berat dan
jenis kembangan ban depan dan belakang biasanya akan
sedikit berbeda.

g) Petunjuk Beban Maksimum

Biasanya pada ban juga terdapat petunjuk yang menerangkan


beban maksimum yang dapat ditahan oleh ban tersebut.
Seperti MAX. LOAD 375 LBS AT 32 P.S.I. COLD yang artinya
ban tersebut mampu menahan berat maksimal sampai 375 Lbs
atau sekitar 170 Kg ( 1 Lbs = + 450 gr ) pada tekanan angin
32 psi dengan kondisi ban dingin (tidak dipakai).

h) Simbol – Simbol Lain

Selain symbol – symbol yang diatas, masih ada juga beberapa


simbol, seperti :
- Tulisan Tubeless atau Tube Type. Untuk ban dengan tulisan
Tube Type, sangat dianjurkan penggunaan ban dalam.
Meskipun sekarang banyak yang menawarkan ban tipe ini bisa
dirubah menjadi type Tubeless. Hal ini dikarenakan susunan
bahan pembuat ban Tubeless dan ban Tube Type berbeda.
- Garis berwarna pada Kembangan Ban. Warna garis ini bisa
berbeda pada tiap pabrikan, bisa Merah, Biru, Hijau, Kuning,
Putih. Menandakan ban tersebut masih baru atau belum
dipakai.

3. KOMBINASI PELEK DAN BAN IDEAL

Gara-gara pengen dibilang gaul, pemakai motor harian ikut-


ikutan mengganti ban ukuran kurus ala drag atau gendut ala
road race tanpa memperhatikan ukuran peleknya. Ingat, buat
aplikasi sehari-hari nggak boleh sembarangan karena pada
pemakaian sehari-hari jalanan yang dilewati bervariasi (
berlubang, becek, berlumpur, tanjakan, tikungan, berpasir,
hujan, dll.) ga seperti track road race yang aspalnya mulus
atau track lurus drag race yang cuma 402 meter.
Kombinasi ban dan pelek tak sesuai berakibat ban meninggi
atau melebar dari ukuran standar. Bila tapak ban terlalu besar
ketimbang tapak pelek, ban cenderung meninggi dan jadi
lancip. Sehingga rawan melejit dari jepitan pinggir pelek yang
kelewat sempit. Biasanya terjadi bila memaksa pakai ban
ukuran besar tanpa diikuti ganti pelek lebar. Jika tapak ban
lebih kecil daripada tapak pelek, ban akan melebar dan jadi
kotak. Akibatnya bibir ban ditarik paksa melewati batas agar
menempel ke pinggir pelek. Belum lagi suspensi motor terasa
lebih keras karena fungsi ban meredam beban menurun.
Contohnya, aplikasi ban drag di motor harian.

Ban lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan
tegak, gigitan
karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak
rata, motor oleng.
Saat menikung pun ban lancip tidak lantas lebih baik. Sebab,
tapak sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban
masih menapak. Padahal, motor udah terlalu rebah. Kalo ndak
disadari, tau-tau ngegelosor.

Ban kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih
enak bener. Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang
menempel di aspal minim. Jika maksa rebah, pasti langsung
mencium tanah.

Sebaiknya naik turun lebar tapak ban jangan melebihi 1


tingkat. Misalkan pelek depan 1,60×17 inci dengan ban
standarnya 70/90-17 dapat diganti dengan ukuran ban 80/90-
17 atau pelek belakang 1,85x17inci dengan ban standarnya
80/90-17 dapat diganti dengan ban 90/90-17.

4. KEMBANGAN / PATTERN BAN


Perhatikan baik-baik ban motor sekarang. Masing-masing
tampil dengan pola kembangan alias pattern beragam.
Umumnya desain kembangan bergaya semi balap. Jelas itu
bukan sekadar pemanis, pola kembangan memiliki beberapa
fungsi. Pertama, Aqua Planning Phenomenon (APP) alias
fenomena ban mengapung. Sehingga, kembangan berguna
untuk jalur membelah air. Kedua, melepas panas.Terakhir,
sebagai fashion. Nah, APP itu dipengaruhi oleh pola
kembangan.

Setiap pabrikan ban mendesain kembangan yang berbeda,


sesuai kebutuhan
kendaraan. Misalnya, untuk jalan basah, kering, bergelombang
dan kecepatan tinggi.
Penentuan jenis pattern pada kendaraan, didasari riset masing-
masing pabrikan. Hal yang mendasari antara lain bobot, desain
dan power, juga karakter kendaraan.

Beberapa produsen berbeda di soal penamaan pola


kembangan.

Pabrikan Ban Federal membagi dua. Pertama, jenis


konvensional atau campuran alias ngeblok. Kedua, jenis sporty
yang ulir kembangnya lebih halus menyerupai ban balap road
race.

Karet bundar standar lebih bernuansa campuran. Pola ini untuk


segala medan. Bisa kering, licin, bergelombang, dan kecepatan
tinggi.

Sedang Pabrikan Ban IRC membagi dengan slick (kering) dan


wet (basah). Pola kering ditandai dengan kembangan garis
lurus tidak terlalu banyak. Sedangkan basah dengan pola
kembangan lebih rapat.

Gimana jika ingin ganti ban baru?


Idealnya ikuti pattern orsinal pabrik. Tapi kalau mau beda,
perhatikan jalan yang dilaluinya. Lebih dominan becek, pilih
kembangan campuran. Seandainya jalan yang dilewati mulus,
lebih enak pakai pattern sporty.

5. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT GANTI BAN

- Jangan gengsi membawa ban ketukang tambal ban


langganan meski jauh lokasinya. Karena jika kita asal pilih
tukang tambal ban terdekat yang kita belum kenal, biasanya
tukang tambal ban tidak hati-hati mengerjakannya. Akibatnya,
bisa lecet bibir pelek kena alat congkelnya. Pilih tukang tambal
ban yang mempunyai alat pelindung bibir pelek.

- Air sabun dapat digunakan sebagai alat bantu memasukkan


ban ke pelek dan membantu gerakan mengembangnya ban
pada saat diisi angin, sehingga ban mendekap rata dan
sempurna pada bibir pelek.

- Tekanan Angin. Isi angin sesuai anjuran pabrikan. Untuk


motor ane Satria FU 150 CBU tertera pada swing arm sebelah
kiri, dekat rantai. Yaitu sekitar 32 psi untuk ban depan dan 36
psi untuk ban belakang. Pada saat musim hujan, tekanan ini
dapat diturunkan sekitar 5 psi tujuannya agar cengkeraman
ban ke aspal lebih maksimal. Tetapi apabila ban agak kempis
terus dipakai di jalanan kering, konsekuensinya bensin agak
boros. Apalagi kalau dipakai berboncengan efeknya cukup
terasa. Paling enak sih tekanan normal saja. tekanan ban
depan 28 – 30 psi lalu belakangnya 32-34 psi.

- Saat musim hujan disarankan memilih ban dengan kompon


lembut. Karena karet yang soft memiliki daya cengkeram lebih
maksimal. So, pas banget buat melibas jalanan basah. Tetapi
konsekuensinya usia pakai tipe soft compound lebih pendek
alias cepat habis. Kebalikan bila pilih kompon keras. Usia
pakainya lama namun saat hujan terasa licin. Ingat! Keras di
sini maksudnya bukan karena usia pakai lo.

- Jangan langsung tancap gas setelah kelar mengganti ban.


Tekan beberapa kali rem agar tekanan minyak rem kembali
normal. Karena biasanya ketika pasang kembali piringan ke
kaliper, pelat kampas rem kena cungkil obeng untuk
memudahkan pemasangan kembali piringan di kaliper. Ini
berakibat tekanan minyak rem melemah saat kampas kena
congkel.

Tekanan Angin Kurang


Tekanan angin yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan
bisa menyebabkan ban cepat gundul.
“Pada kondisi ban kurang angin, permukaan ban yang
menapak ke aspal lebih besar, suhu ban tinggi( lebih mudah
terkikis), defleksi besar, serta gesekan yang terlalu besar juga
menyebabkan ban cepat aus.Selain menyebabkan ban cepat
gundul. berkendara dengan ban kempis pasti akan terasa lebih
berat. Efeknya bukan hanya mempersulit handling tapi juga
membuat boros bahan bakar. Jadi perhatikan rekomendasi
tekanan angin sesuai ketentuan dan pabrikan motor masing-
masing.
Beban Berlebihan
Beban berlebih juga menyebabkan ban cepat botak. Tekanan
ke aspal yang melebihi spesifikasi ban membuat gesekan
antara ban dengan telapaknya semakin besar dan membuatnya
cepat aus.

Padahal cara mengetahui bobot maksimum yang bisa diterima


ban tinggal dilihat pada kode load index di dinding ban.
“Setelah ukuran ban ada kode speed index dan load index.
Load index dituliskan menggunakan kode huruf,” jelas Adang.
Berkendara Ugal-ugalan
Meski tak terlalu signifikan tapi berkendara ugal-ugalan juga
ternyata bisa memperpendek umur ban. Terlalu sering buka
tutup gas mendadak serta melakukan pengereman ekstreem
juga bisa membuat ban cepat botak.

“Ini disebabkan saat akselerasi mendadak dan pengereman


keras, ban akan menerima beban lebih berat dan gesekan yang
dihasilkan antara ban dan aspal juga makin besar,” ungkap
Syarifudin, kepala bengkel AHASS Clara Motor.

Material Kompon Ban


Kita mengenal karet lapisan paling luar yang mengelimuti
telapak ban dengan sebutan kompon. Ban yang memiliki
kompon tipe lunak tentunya akan cepat habis ketimbang ban
dengan kompon keras. Umumnya kompon lunak mampu
memberikan grip ke aspal yang lebih baik.

“Jadi jangan heran bila ban balap IRC Razzo 221, bila dipakai
harian akan cepat habis karena spesifikasinya memang
berkompon lunak,” jelas Adang Apandi.
[sumber : http://sanjaya.gramedia-
majalah.com/...hp?ar_id=10735

Posisi Roda yang Tidak Selaras


Arah roda tidak selaras secara vertikal sehingga roda agak
miring dan tidak berputar mulus. Ini dapat menyebabkan ban
tergerus lebih cepat.

Ban Terkena Minyak atau Oli


Karet mempunyai segenap musuh, salah satunya adalah
minyak fosil. Ban yang kerap terkena minyak atau oli, akan
mudah melar dan kekuatan ban menurun sehingga cepat
gundul.
Sering Melakukan Perjalan Jauh
Tentu saja, hal ini sangat berpengaruh. Motor yang jarang
melakukan perjalanan jauh, maka bannya akan lebih awet
dibandingkan motor yang superaktif menjelajah.

Mengapa Ban Belakang Lebih Cepat Gundul Dibanding


Ban Depan ?
Spoiler for ini jawabannya:

Ban belakang adalah ban aktif. Karena digerakkan oleh mesin,


maka bebannya lebih berat, dimana dia yg harus pertama kali
bergesekan dengan aspal ketika anda memasukkan gigi satu
(yg berfungsi melawan gaya gesek antara ban dan aspal),
sedangkan ban depan bersifat pasif. Selain itu, setiap kali anda
berbelok, ban yg digerakkan mesin akan terkikis sedikit lebih
banyak dari ban depan. Kalau ban yg tidak digerakkan oleh
mesin hanya bersifat pasif, jadi bebannya terhadap gaya gesek
lebih ringan. Selain itu, ban belakang turut menanggung beban
penumpang, beban rantai dan pergerakan roda, dan
menanggung rem belakang yang kebanyakan sering
bergesekan dgn permukaan jalan.

Sumber : http://tanyasaja.detik..com/pertanya...an-mobil-
motor
Batas Keausan Ban
Spoiler for aturannya:

Konstruksi Ban Motor


Gampang itu mah, kalau bunga-bunga2/alias kembangnya
udah hilang....berarti itu ban sudah gundul.

Info Tambahan : Mengamati Batas Keausan Ban


Menipisnya telapak ban mempunyai resiko yang tinggi, selain
menyalahi pemakaian prosedur ban resiko pecah di jalan bisa
mengakibatkan kecelakaan. Hal itu karena pemilik mobil
kurang memperhatikan batas ketebalan telapak ban. Oleh
pabrik pembuatnya sebelum ban keausan setiap ban yang
diproduksi diberi tanda khusus. Bagaimana mengetahui batas
keausan ban ? Simak berikut ini :
Tanda batas keausan ban bisa disimak pada sisi atau dinding
ban berbentuk panah atau segitiga. Lebih dikenal dengan tread
wear indicator (TWI). Pada sekeliling dinding ban tercantum 6
tanda tersebut yang menunjukkan batas keausan ban.
Menurut Asosiasi Perusahaan Ban, batas minimal ketinggian
telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi
permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI.
Jika melewati batas tersebut ban sebaiknya diganti.
Simbol keausan ban yang lainnya berbentuk benjolan yang
terletak di dalam alur posisinya sejajar dan segaris dengan
patokan tanda TWI. Simbol ini dimaksudkan sebagai tanda
peringatan keausan ban yang diukur dari dasar telapak ban.
Hal yang membahayakan bila sudah tampak lapisan serat
benang atau baja. Hal ini bisa berisiko ban pecah ditengah
jalan. Setidaknya ban diganti dalam jangka waktu setiap
60.000 km tergantung dari jam terbang kendaraan. Pada
kondisi normal usia pemakaian ban rata-rata 2-3 tahun.
Biasakan memperhatikan tekanan angin ban karena porsi isi
angin yang benar akan meratakan keausan ban. Tekanan ban
yang kurang mengakibatkan pengikisan pada kedua sisi ban
atau volume angin yang berlebihan menyebabkan pergesekan
besar pada bagian tengah telapak ban.http://www.oto.co.id/
Bahaya Ban Gundul
Spoiler for penasaran ?:
Quote:

Cuma satu, Yakni Ban akan mudah Slip yang bisa


mengakibatkan kecelakaan, apalagi ketika musim hujan.
Beberapa Tips Merawat Ban Motor
Spoiler for Tips:

Pertama, kontrol tekanan angin ban, sekali dalam tiga hari.


Jika tekanan angin tidak sesuai rekomendasi bisa
mempengaruhi kestabilan gerak motor.

Kedua, periksalah keseimbangan posisi roda ban (velg) agar


tidak miring.

Ketiga, hindari parkir motor yang tidak beratap, yang bisa


membuat motor terkena sinar matahari langsung. Sebab, sinar
matahari yang panas akan mempengaruhi material dasar ban
yaitu mempercepat kekerasan ban sehingga mudah terkikis.
Keempat, jangan sampai ban terkontaminasi cairan kimia
seperti minyak tanah, oli atau bensin.
Kelima, jangan membebani motor anda dengan beban yang
berlebihan
Keenam, jangan ugal-ugalan ketika berkendara serta hindari
pengereman mendadak.
Sumber : http://bataviase.co.id/node/330900
Ban Sepeda Motor
Bagi sebagian besar pengendara sepeda motor mungkin
kurang memperhatikan hal yang satu ini: ban. Padahal
sebenarnya ban sangat berpengaruh terhadap kenyamanan
dan tentunya keamanan dalam berkendara. Penggunaan ban
yang tepat dapat membuat pengendara aman dan nyaman
dalam berkendara.
Hal yang penting dalam memilih ban adalah: ukuran/lebar,
jenis, dan motif.

Ukuran/lebar ban harus disesuaikan dengan kendaraan dan


tujuan. Penggunaan ban dengan lebar yang kecil tentu saja
memiliki bidang yang bergesekan dengan jalanan lebih kecil,
yang artinya gaya gesek yang terjadi lebih kecil. Sehingga
tenaga dari sepeda motor tidak banyak yang habis dalam
pergesekan. Namun, karena kecilnya bidang gesek ini, maka
akan beresiko motor gampang terpeleset jika melewati jalan
yang berbatu atau tidak rata. Sebaliknya, dengan ban dengan
tapak yang lebar sepeda motor cenderung lebih stabil,
walaupun banyak tenaga yang terbuang karena besarnya gaya
gesek ban dan jalan.

Jenis ban juga mempengaruhi keamanan. Ban kering atau ban


basah? Untuk amannya, pilihlah ban basah, mengingat cuaca di
Indonesia sekarang sedang tidak stabil, dapat terjadi hujan
kapan saja (sebenarnya lebih tepat: Bandung, bukan
Indonesia). Karena penggunaan ban kering di saat hujan
sangat berbahaya. Contohnya saya beberapa waktu lalu yang
hampir celaka karena ban belakang mengunci saat
pengereman. Ini disebabkan karena ban tidak dapat
"mencengkeram" jalan dengan baik saat kondisi jalanan basah.
Karena itu juga, penggunaan ban kering saat jalanan basah
atau licin juga beresiko terpeleset saat berbelok dengan
rebahan yang cukup rendah.

Penggunaan ban basah saat kering juga tidak optimal. Karena


bidang ban yang menapak ke jalanan lebih kecil karena banyak
alur yang digunakan untuk "membuang" air. Namun,
penggunaan ban basah saat kondisi jalanan kering jauh lebih
aman daripada penggunaan ban kering saat hujan.

Kondisi kompon ban juga harap diperhatikan. Karena pada


umumnya orang mengganti ban saat bannya sudah "habis"
atau "gundul", padahal terkadang saat ban belum habis
sementara komponnya sudah keras, sehingga "cenkeraman"
ban ke jalanan sudah tidak optimal lagi. Untuk memeriksa
kompon, dapat menggunakan metode yang sederhana: tekan-
tekan ban dengan kuku jari, apakah masih cukup lembut? dan
apakah ban tersebut cepat pulih kembali setelah "dilukai"
dengan kuku tadi?

Hal lain yang dapat dijadikan parameter untuk penggantian


ban adalah adanya keretakan pada karet ban (getas). Hal ini
biasanya terjadi karena perubahan suhu yang cukup jauh.
Misalnya saat motor diparkir di bawah terik matahari, maka
suhu karet ban akan naik. Lalu kita melewati jalanan yang
tergenang air, nah ban yang panas tersebut seketika "tersiram"
oleh air yang suhunya jauh lebih dingin. Hal ini yang memicu
pecahnya karet (getas).

Motif, cukup diperhatikan oleh kalangan fashion otomotif. Tapi


jangan sampai salah memilih ban hanya karena motif. Motif
alur yang ada di ban mempengaruhi kinerja ban saat melewati
jalanan berair, alur tersebut berfungsi untuk menyimpan air
dan membuangnya sehingga bagian ban lain dapat menapak di
jalanan dengan sempurna. Sedangkan ban "slick" yang tidak
mempunyai alur, sebaiknya tidak digunakan untuk jalanan
berair atau basah, karena saat melintasi genangan air, ban
tidak bersentuhan langsung dengan jalanan, namun "dibantali"
dengan genangan air tersebut, sehingga rentan untuk
"terpeleset".

Selain itu, juga terdapat jenis


alur bidirectional dan unidirectional. Ban bidirectionaldapat
digunakan dalam dua arah (orientasi), ke arah depan dan ke
belakang. Sehingga motif alurnya cenderung simetris secara
vertikal. Ban ini biasanya didesain untuk penggunaan normal
sehari-hari. Sementara ban unidirectional hanya dapat
digunakan untuk satu arah (orientasi), tetapi ban jenis ini
biasanya memiliki performa yang lebih baik dalam "membuang
air". Karena di sepeda motor tidak ada kemungkinan
memasang roda terbalik, lebih disarankan untuk menggunakan
jenis ban unidirectional. Beda halnya dengan kendaraan roda
empat, mobil, ban unidirectional cukup merepotkan, karena
ban yang sudah terpasang di velg untuk roda sebelah kanan
tidak dapat langsung di gunakan untuk sebelah kiri, karena
"arah" ban-nya akan terbalik. Kasus ini biasanya terjadi pada
ban serep. Karena biasanya persediaan ban serep hanya satu,
sementara kita tidak dapat memprediksi roda sebelah kiri atau
kanan yang akan digantikan.
Saat ini saya menggunakan ban Yoko baik untuk roda depan
maupun belakang motor saya, Jupiter Jet. Dengan ukuran
80/80 untuk depan dan 90/80 untuk belakang. Sementara saya
menggunakan velg Enkei dengan ukuran 1.40 di depan dan
1.60 di belakang. Untuk pemakaian sehari-hari cukup
memuaskan, dan tidak ada masalah untuk "rebahan rendah" di
tikungan. Hanya saja kompon ban ini jelek saat kondisi jalanan
basah atau hujan, daya cengkeramnya buruk di jalanan basah.

Sesungguhnya apa saja fungsi dari ban motor?


Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:
1. Sebagai pengendali arah kendaraan
2. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk
penumpangnya
3. Sebagai penerus tenaga dari mesin
4. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor
Terdapat begitu banyak simbol dan kode pada ban. Apa
saja arti dari simbol dan kode tersebut?
Pada sebuah ban, dapat Anda temukan informasi
seperti ukuran ban, TWI (Tread Wear Indicator), Tipe
ban: tubeless atau tubetype, Nomor Lot, Speed Simbol & Load
index,Anak Panah, hingga beban maksimum. Semua ini
merupakan faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan
sebelum membeli ban sesuai kebutuhan Anda.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai kode dan simbol ban,
silakan download fileberikut. Anda membutuhkan Adobe
Acrobat Reader untuk membuka file PDF ini.
Mengapa ban saya cepat habis?
Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban:
1. Tekanan angin kurang/berlebih
2. Beban berlebihan
3. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan
4. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)
5. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil
6. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat
habis daripada kompon keras)
Bagaimana cara memasang ban yang baik dan benar?
Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus
diperhatikan demi keselamatan pengendara dan keawetan ban
diantaranya:
1. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau velg.
2. Pastikan velg sejajar dengan rim line saat terpasang.
3. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.
4. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya.
5. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya.
6. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling
atau paku di dalam ban.
7. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari
tusukan spoke velg.
8. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan
tanda posisi “Valve” yang tertera pada ban.
9. Kencangkan mur ban dalam seperlunya.
10. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar
lurus terhadap ban depan untuk menghindari keolengan.
11. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem
terutama rem hidrolik sampai terasa tekanan rem sudah
kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]–>
<!–[endif]–>
Bagaimana cara merawat ban agar lebih awet dan tahan
lama?
Berikut beberapa tips untuk merawat ban Anda:
1. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
2. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk
mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu
yang lama.
3. Hindari kontaminasi dengan cairan2 kimia yang merusak,olie
dan bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena
cairan tersebut.
4. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang
lama karena akan membuat karakter karet ban berubah.
5. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.
Tekanan angin ban tubeless saya berkurang secara tidak
wajar padahal tidak tertusuk paku. Apa yang harus saya
lakukan?
1. Periksa apakah ukuran ban terhadap velg sudah sesuai.
2. Periksa valve terhadap kebocoran ganti jika perlu.
3. Periksa bibir velg yang bersentuhan dengan ban apakah
masih mulus atau sudah rusak karena bengkok, cat terkelupas,
ada benda asing, permukaan kasar atau ketidaksempurnaan
lainnya, perbaiki/ganti jika perlu.
4. Periksa apakah ban pernah ditambal, jika ya cek kondisinya
perbaiki/ganti ban jika diperlukan.
5. Periksa kondisi velg terhadap keretakan, jika velg pernah
bengkok dan dipress ulang maka ada kemungkinan velg retak
sehingga velg harus diganti.
6. Periksa apakah rim line sudah sejajar dengan bibir velg,
perbaiki posisinya jika perlu.
Saya memiliki ban yang sedang tidak dipakai/dipasang
pada motor. Bagaimana cara saya menyimpan ban
dengan baik?
1. Pastikan ruangan terlindung dari sinar matahari dan UV.
2. Pastikan bahwa temperatur ruangan terjaga agar tidak
terjadi perubahan suhu yang extrim secara terus menerus.
3. Penyimpanan jangan ditumpuk,sebaiknya didirikan satu
persatu.
Ban tubeless saya dikatakan oleh mekanik tidak bisa
ditambal kecuali ditambal dengan cara khusus dari
dalam, apa maksudnya?
Ada beberapa metode dalam menambal ban tubeless,
diantaranya adalah:
1.Penambalan dari luar
Adalah metode penambalan yang paling banyak dan sering
dilakukan oleh bengkel-bengkel tambal ban.Metode ini bisa
dilakukan jika kebocoran pada ban tidak besar dan berada
pada area crown.
2.Penambalan dari dalam
Adalah metode penambalan dari sisi dalam ban dengan
tambahan material penambal khusus yaitu Rubber
Patch. Metode ini diperlukan jika lubang kebocoran pada ban
dinyatakan besar.
Jika lubang pada ban menyebabkan benang cord terputus
sebaiknya ban diganti.

Anda mungkin juga menyukai