Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA

“ANTI THEFT ALARM MENGGUNAKAN SENSOR LAMPU


EMERGENCY”

Disusun Oleh :
Dasep Saepul Hayat
Muhammad Syahnal
Resha Puapita Sukarna

SMK MANANGGA PRATAMA KOTA TASIKMALAYA


JL. Bojong Tengah No. 2D Tel/Fax. (0265)338194, 340565
Kota Tasikmalaya

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmatNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang diberi judul “Anti theft Alarm dengan Lampu Emergency”
untuk di ajukan sebagai Lomba Teknologi tepat guna. Kami menyadari bahwa didalam
penulisan laporan ini masih banyak sekali kekurangan-kekurangan baik itu dari segi bahasa
maupun dari segi penulisan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat.

Tasikmalaya, 28 November 2017

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. 1


Daftar Isi .............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 3
C. Tujuan Praktikum .............................................................................................................. 4
D. Landasan Teori .............................................................................................................. 4

BAB II ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

A. Alat dan Bahan .............................................................................................................. 5

B. Cara Kerja .............................................................................................................. 6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 7
B. Saran .............................................................................................................. 7

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sering kali kita mendengar kasus kemalingan rumah maupun terhadap barang-barang
berharga.tindak kriminal ini susah diketahui oleh sang pemilik barang berharga. Biasanya
akan diketahui setelah terjadi musibah kemalingan tersebut terjadi. Keadaan seperti ini
tentu membuat kita tidak nyaman dan merasa resah terhadap barang berharga kita. Kebanyakan
orang untuk sistem keamanan barang berharga mereka menggunakan CCTV (Closed Circuit
TeleVision), yang dapat merekam gerak-gerik setiap aktivitas orang.

Salah satu kelemahan menggunakan CCTV adalah setelah kita tahu adanya musibah
kemalingan, maka kita hanya bisa melihat dari rekaman gambar yang sudah terjadi,dan pelaku
kemalingan dapat diungkap. Setelah dilakukan analisa terhadap gambar yang ditangkap,dan juga
setiap saat kita harus memantau gerak-gerik setiap orang. Hal ini tentu masih merepotkan kita
dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kelemahan tersebut bisa kita tutupi dengan menggunakan alat yang disebut dengan alarm
anti maling. Prinsip kerja alarm anti maling adalah ketika suatu objek bergerak mendekati alarm,
maka alarm tersebut akan berbunyi dengan keras sehingga kemungkinan besar pemilik barang
akan menyadari adanya pencuri dan mengundang perhatian ke orang lain.

Perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini mengalami kemajuan yang


signifikan dan sangat pesat. Teknologi yang canggih telah banyak ditemukan seiring dengan
kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dengan beberapa alat-alat elektronika dan lampu
emergency, kita bisa mengkonstruksi suatu alarm yang sederhana, namun memiliki fungsi yang
hampir sama dengan alarm anti maling yang dijual di pasaran. Selain itu, dengan berbekal
kemampuan dasar di dalam sistem elektronika kita sudah bisa menyusun alarm anti maling ini.

B. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini penulis menuliskan beberapa perumusan masalah :
1. Bagaimana cara agar alarm dapat berbunyi apabila ada objek yang mencoba menjebol
kunci kontak
2. Bagaimana menyusun rancangan rangkaian alarm anti maling dengan menggunakan
lampu emergency
3
C. Tujuan Praktikum
1. Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm
yang dapat mendeteksi maling dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya.
2. Kemudian kita dapat memperoleh sebuah informasi yang jelas mengenai cara kerja
model pengolahan dan model responnya.

D. Landasan Teori
Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian rangkaian dan
sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika didefinisikan sebagai kesatuan dari
komponen-komponen elektronika baik pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi
pengolahan sinyal (signal processing).
Dalam hal ini komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam operasinya
tidak memerlukan catu daya dan sifatnya tidak dapat melakukan penguatan terhadap arus atau
tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam
operasinya memerlukan catu daya dan memiliki sifat dapat menguatkan sinyal atau tegangan
listrik.
Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor, sedangkan contoh
komponen aktif adalah transistor. Jenis pengolahan sinyal antara lain adalah penguatan sinyal
(amplification), pembangkitan sinyal (oscillation), dan pemodulasian (modulation).
Rangkaian alarm anti maling merupakan rangkaian yang mengombinasikan beberapa
komponen elektronika yaitu thyristor, infrared. Sedangkan untuk indikator adalah Klakson.
Infrared digunakan sebagai transmitter sedangkan relay digunakan sebagai pemerkecil tegangan
yang masuk. Ketika ada sebuah objek mencoba menyalakan sepeda motor dengan menjebol
kontak tersebut, maka klakson akan mengeluarkan bunyi secara terus menerus.

4
BAB II

ALAT BAHAN DAN CARA KERJA

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

1. Papan PCB

2. Thyristor

3. Klakson

4. Kabel

5. Lampu Emergency

6. Socket Terminal

7. Baterai 4,5 V

CARA KERJA RANGKAIAN

Sebagai komponen utama adalah sebuah infrared yang dipasang pada tempat tersembunyi dan
ON kan saklarnya dengan remot. Rangkaian alarm ini akan berbunyi apabila ada objek atau
oknum yang akan menghidupkan sepeda motor dengan cara paksa menjebol knci kontak
tersebut. Telah kita ketahui bahwa komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan untuk
merangkai alarm diatas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yaitu:

1. Thyristor berfungsi sebagai saklar. Dan thyristor yang digunakan adalah SCR .
2. Klakson berfungsi sebagai penghasil suara alarm.
3. Rangkaian lampu emergency berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik
yang mengalir pada alarm.
4. Infrared berfungsi sebagai transmitter
5. Papan PCB sebagai tempat percobaan rangkaian
6. Kabel sebagai penghubung antar peralatan elektronika
7. Baterai 4,5 V sebagai adaptor tegangan pada IC lampu emergency

5
System Kontrol
Alrm

Jika saklar dihidupkan pada remot, maka alarm siap bekerja. Dimana cara kerjanya, apabila
ada orang yang ingin mencuri sepeda motor dengan menjebol kunci kontak dan di ON maka
alarm akan langsung bekerja dan meskipun kunci kontak di kembalikan ke posisi OFF, alarm
tidak akan mati sebelum si pemilik motor mematikannya dengan menggunakan remot yang ada.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rangkaian alarm anti


maling tersebut dapat berbunyi ketika ada oknum yang akan mengambil sepeda motor dan
ketika ingin dihidupkan pada saat itularm dapat bekerja atau berbunyi.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Prinsip kerja dari alarm ini memanfaatkan komponen pada lampu emergency. Jadi, jika si
pencuri menjebol dan ON komponen kuci kontak tersebut, maka komponen tersebut akan
mempengaruhi komponen yang lain pada rangkaian akan menghasilkan bunyi yang dapat
menandakan terdapat pencuri sehingga pencuri dapat dideteksi dan segera dilakukan tindakan
selanjutnya.

B. Saran
Sebaiknya ON kan saklar pada alarm anti maling saat akan meninggalkan motor di tempat
umum atau tempat rawan maling.

Anda mungkin juga menyukai