Anda di halaman 1dari 3

Penetapan Kerugian Keuangan Negara berdasarkan Kerusakan Lingkungan Hidup yang Berasal dari

Tindak Pidana Korupsi (studi putusan: 123/Pid.Sus/TPK/2017/PN.Jkt.Pst)

Dakwaan:

Pasal 2 jo 18b atau Pasal 3 jo 18b UUPTPK

dan

Pasal 12b UUPTPK

• Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000.00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) jo.
strafroot : penjara & denda
strafmodus : kumulatif
strafmaat : maks & min khusus

Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana,
sebagai pidana tambahan adalah: pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-
banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

ATAU

Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) jo.

Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana,
sebagai pidana tambahan adalah: pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-
banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

DAN

• Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggaran negara dianggap pemberian
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :

b. yang nilainya kurang dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa
gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum
Amar

1. terbukti

2. pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan
dan pidana denda sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah subsidiair selama 1 (satu)
tahun kurungan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan;

3. Menghukum Terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp2.781.000.000,00

4. cabut hak politik

Rumusan masalah:

• Bagaimana implementasi penetapan kerugian keuangan negara berdasarkan kerusakan


lingkungan hidup yang berasal dari tindak pidana korupsi?

• Bagaimana pengaruh penetapan kerugian keuangan negara berdasarkan kerusakan lingkungan


hidup yang berasal dari tindak pidana korupsi bagi hakim dalam menjatuhkan putusan?

• Bagaimana implementasi pengembalian kerugian keuangan negara berdasarkan kerusakan


lingkungan hidup yang berasal dari tindak pidana korupsi?

Pengaruh Penetapan Kerugian Keuangan Negara berdasarkan Kerusakan Lingkungan


Hidup yang Berasal dari Tindak Pidana Korupsi dalam Proses Penyelesaian Tindak
Pidana Korupsi (studi putusan: 123/Pid.Sus/TPK/2017/PN.Jkt.Pst)

1. Salah satunya adalah, Basuki Wasis menilai kerusakan tambang ketika masa
tambang itu masih berlangsung karena diminta menghitung oleh KPK, padahal
menurut aturan dan teorinya, penilaian itu dilakukan pada saat pasca tambang
atau ketika masa tambang telah berakhir

2. Kerugian negara yang dihitung oleh KPK hanyalah berdasarkan potential loss,
bukan berdasarkan factual loss. Padahal berdasarkan putusan MK, ketentuan
Pasal 2 dan Pasal 3 telah mengalami perubahan prinsipil dari delik formil
menjadi delik materiil yang membawa konsekuensi harus ada kerugian negara
secara nyata dan bukan sekadar potensi kerugian
3. Instansi yang berwenang menyatakan ada tidaknya kerugian keuangan negara
adalah Badan Pemeriksa Keuangan yang memiliki kewenangan konstitusional,
sedangkan instansi lainnya seperti Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan/Inspektorat/Satuan Kerja Perangkat Daerah tetap berwenang
melakukan pemeriksaan dan audit pengelolaan keuangan negara. Namun, tidak
berwenang menyatakan atau men-declare adanya kerugian keuangan negara.
Dalam hal tertentu, hakim berdasarkan fakta persidangan dapat menilai adanya
kerugian negara dan besarnya kerugian negara. (sema 4/2016)

4. ga ada kepastian hukum, siapa yg sebenarnya berhak menghitung kerugian


keuangan hasil dari kerusakan lingkungan? BPK ada green audit

Anda mungkin juga menyukai