Anda di halaman 1dari 5

Maulidya Hafsari Fauzi

Kimia FMIPA UNMUL

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST) SERTA


ANTIOKSIDAN KULIT BATANG TERAP (Artocarpus elasticus reinw) DENGAN METODE
DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl)

THE PHYTOCHEMICAL TEST, BRINE SHRIMP LETHALITY TEST, AND


ANTIOXIDANT ACTIVITY FROM STEM BARK OF TERAP (Artocarpus elasticus reinw)
WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhidrazyl) METHOD

Maulidya Hafsari Fauzi1*), Erwin1, Irawan2


1
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda
2
Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda
*)
Corresponding Author: mldyahff@gmail.com

ABSTRACT

Phytochemical test, the mortality of larvae shrimp (Brine Shrimp Lethality Test) and antioxidant
activity test of secondary metabolites stem bark of Terap (Artocarpus elasticus reinw) by several of method
such as extraction, phytochemical test, the mortality of larvae shrimp (Brine Shrimp Lethality Test) and
antioxidant activity test. Based on the result of Brine Shrimp Lethality Test was analyzed using SAS probit
analysis to know the value of Lethal Concentration 50 % (LC50), Brine Shrimp Lethality test result that the
fraction of ethyl acetate has the highest toxicity with LC50 value obtained 153,3788 ppm. Based on the results
of antioxidant activity test that ethanol extract has the highest antioxidant activity with IC 50 value obtained at
70.59 ppm. Based on the Phytochemical test, the mortality of larvae shrimp (Brine Shrimp Lethality Test)
and antioxidant activity test , it was obtained secondary metabolite compound of phenolic active in stem bark
of Terap.

Keywords: Terap (Artocarpus elasticus reinw), Brine Shrimp Lethality Test, Antioxidant Activity test.

PENDAHULUAN menggunakan metode BSLT memiliki aktivitas


Indonesia adalah negara yang sangat kaya LC50 yang paling tinggi sebesar 110,5176 ppm
dengan beraneka ragam tumbuhan-tumbuhan atau pada ekstrak total dan pada uji aktivitas
tanaman. Sebagai negara yang mempunyai hutan antioksidan dengan metode peredaman radikal
hujan tropis terbesar kedua di dunia, Indonesia DPPH memiliki aktivitas antioksidan yang paling
kaya akan sumber daya alam hayati yang kuat dengan nilai lC50 sebesar 45,30 ppm pada
memiliki manfaat sebagai obat-obatan tradisional. fraksi etil asetat dari daun Terap (A. odoratissimus
Salah satu famili tumbuhan yang dikenal B.) (Septiani, 2013).
mempunyai banyak manfaat adalah Moraceae Antioksidan dalam arti biologis adalah
(Heyne, 1987). Genus yang termasuk famili senyawa yang mampu menangkal atau meredam
Moraceae salah satunya yaitu Artocarpus. dampak negatif oksidan dalam tubuh. Antioksidan
Tumbuhan dari genus Artocarpus diketahui merupakan senyawa pemberi elektron (electron
mengandung senyawa fenolik termasuk flavonoid, donor) atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat
stilbenoids dan arylbenzofurans. Flavonoid molekul kecil, tetapii mampu menginaktivasi
diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara
berkaitan dengan aktivitas antidiabetes (Jagtap, mencegah terbentuknya radikal (Winarsi, 2007).
2010). Salah satu spesies dari genus Artocarpus Antioksidan mampu bertindak sebagai
adalah Artocarpus elasticus. Berdasarkan hasil penyumbang radikal hidrogen atau bertindak
penelitian Wang et al (2015), beberapa senyawa sebagai akseptor radikal bebas sehingga dapa
dari A. elasticus memiliki aktivitas biologi antara menunda tahap inisiasi pembentukan radikal
lain sifat sitotoksik, antiinflamasi, antitumor, bebas (Windono et al, 2001).
antikanker, antibakteri, antivirus, antijamur dan Berdasarkan latar belakang di atas maka
antidiabetes. Berdasarkan kajian literatur dari perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada salah
genus yang sama Artocarpus, daun dari Terap (A. satu spesies Artocarpus yaitu tanaman Terap pada
odoratissimus B.) yang diuji sitotoksiknya bagian kulit batangnya. Penelitian ini dilakukan

74
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit Uji Steroid dan Triterpenoid/ Uji Lieberman-
sekunder aktif dan fraksi apa yang paling aktif Burchard
terhadap larva udang (Artemia salina L.) melalui Ekstrak etanol kulit batang Terap (A.
uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) serta elasticus) dilarutkan dalam pelarut yang kemudian
mengetahui besarnya aktivitas antioksidan. ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard
(CH3COOH anhidrat : H2SO4 pekat. Apabila
METODOLOGI PENELITIAN setelah dicampurkan sampel berwarna biru atau
Alat hijau maka positif adanya senyawa steroid dan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian apabila sampel berwarna merah atau ungu maka
ini adalah pisau, gunting, neraca analitik, corong positif triterpenoid (Harborne, 1987).
pisah, corong kaca, botol vial, wada gelas, beaker Uji Flavonoid
glass, botol kaca gelap 2500 mL, rotary Ekstrak etanol kulit batang Terap (A.
evaporator, hot plate, batang pengaduk, spatula, elasticus) dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
pipet mikro, pipet tetes, plat mikro, lampu TL, yang berbeda. Kemudian ditambah dengan serbuk
pompa aquarium, tabung reaksi, rak tabung reaksi, Mg dan HCl ke dalam masing-masing tabung
labu ukur, erlenmeyer, program probit Statistical reaksi. Apabila sampel berwarna warna merah,
Analysis (SAS) dan Spektrofotometer Visible. kuning atau jingga maka menunjukkan adanya
Bahan flavonoid (Harborne, 1987).
Bahan-bahan yang digunakan adalah kulit Uji Fenol
batang Terap (A. elasticus), etanol 96%, Ekstrak etanol kulit batang Terap (A.
Aquadest, n-Heksana, etil asetat, DPPH, vitamin elasticus) dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
C, DMSO, pereaksi Dragendorff, larva udang, air yang berbeda. Selanjutnya ditambahkan larutan
larutan asam asetat glasial, asam nitrat, serbuk besi (III) klorida ke dalam masing-masing tabung
Mg, HCL (p), FeCl3 1 %, kertas saring, aluminium reaksi dan didihkan. Apabila sampel memberikan
foil, tissue, plastik wrap, kertas label dan kapas. perubahan warna dari hijau sampai hitam, maka
menunjukkan adanya fenol (Harborne, 1987).
Prosedur Penelitian
Ekstraksi Kulit Batang Terap Uji Mortalitas Larva Udang (Brine Shrimp
Sampel kulit batang terap sebanyak 1228 gr Lethality Test)
diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan Menurut McLaughlin (1998) larutan induk
pelarut etanol. Filtrat yang diperoleh dari hasil 1000 ppm dibuat dengan melarutkan 1 mg ekstrak
maserasi kemudian difraksinasi secara berturut- pekat kulit batang terap dalam 100 mL air laut,
turut dengan menggunakan pelarut n-Heksana dan namun jika sampel sukar larut dalam air laut
etil asetat. ditambahkan DMSO, larutan diaduk sampai
homogen dan diperoleh konsentrasi sampel 1000
Analisis Fitokimia ppm.
Uji Alkaloid (Uji Meyer’s dan Dragendroff) Menurut Erma (2004), pada persiapan larva
Ekstrak etanol kulit batang Terap (A. udang air laut dimasukkan dalam media penetasan
elasticus) dan fraksi n-heksana ditambahkan 2 yang terbagi menjadi 2 ruangan. Kedua ruangan
tetes pereaksi Dragendorff (campuran dihubungkan oleh sebuah sekat. Salah satu bagian
Bi(NO3)2.5H2O dalam asam nitrat dan larutan KI). dari ruangan tersebut ditutup. Kemudian air laut
Apabila Setelah dicampurkan terbentuk endapan yang di dalamnya terdapat Artemia salina
jingga sampai merah coklat pada sampel, maka dimasukkan ke bagian ruangan yang tertutup dan
sampel tersebut mengandung alkaloid (Robinson, setelah 24-48 jam, telur Artemia salina akan
1995). menetas menjadi udang laut kecil yang disebut
Uji Saponin/Uji Forth nauplii dan siap digunakan.
Ekstrak etanol kulit batang Terap (A. Dibuat larutan uji dengan lima variasi
elasticus) dilarutkan dalam aquades kemudian konsentrasi.
dikocok kuat selama 15 menit dalam tabung
reaksi. Adanya saponin ditandai dengan Analisis Hasil
terbentuknya busa yang tahan lama pada Nilai LC50 ditentukan dengan Analisis
permukaan cairan (Harborne, 1987). Apabila Busa Probit (Probability Unit) menggunakan Program
tetap stabil setelah penambahan beberapa tetes SAS (Statistical Analysis System).
HCl pekat menunjukkan adanya saponin.

75
Maulidya Hafsari Fauzi
Kimia FMIPA UNMUL

Uji Aktivitas Antioksidan


Penyiapan Larutan DPPH % penangkapan radikal =
Kristal DPPH ditimbang dan dilarutkan
dengan etanol di dalam labu ukur gelap dan A adalah serapan control negative (DPPH +
disimpan pada tempat tertutup rapat dan etanol) dan B adalah serapan ekstrak uji (DPPH +
terlindung dari cahaya. etanol + ekstrak uji).
Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Sampel Korelasi antara persen penangkapan radikal
Ekstrak kasar dan masing-masing fraksi dan konsentrasi ekstrak diplotkan dan nilai lC50
ditimbang kemudian dilarutkan dengan etanol dihitung melalui persamaan regresi. lC50 adalah
hingga diperoleh larutan induk. Kemudian larutan konsentrasi efektif ekstrak yang mampu
induk ekstrak kasar dan masing-masing fraksi menangkap (menurunkan) konsentrasi radikal
diencerkan menjadi beberapa konsentrasi masing- bebas DPPH 50% (Rita, 2011).
masing konsentrasi dibuat 3 pengulangan.
Pembuatan Konsentrasi Vitamin C HASIL DAN PEMBAHASAN
(Pembanding) Uji Fitokimia
Vitamin C ditimbang kemudian dilarutkan Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak
dengan etanol hingga diperoleh larutan induk. kasar, fraksi etanol, fraksi n-Heksana, fraksi etil
Kemudian larutan induk vitamin C diencerkan asetat dan fraksi etanol-air dari kulit batang terap
menjadi beberapa konsentrasi masing-masing (A.elasticus) yang diperoleh adalah sebagai
konsentrasi dibuat 3 pengulangan. berikut:
Teknik analisis Data
Aktivitas antioksidan ditentukan dengan
menghitung persen penangkapan radikal bebas
DPPH oleh ekstrak dengan rumus.

Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia dari Ekstrak Kasar dan Fraksi Kulit Batang Terap (A.elasticus)
Jenis Ekstrak
Jenis
Ekstrak Fraksi Fraksi Fraksi
Senyawa
Kasar n-Heksana Etil Asetat Etanol-Air
Alkaloid + - - +
Fenolik + - + +
Steroid - + - -
Triterpenoid + - - -
Saponin + - - -
Flavonoid + - - -

Berdasarkan hasil uji fitokimia, pada Tabel 2. Hasil Uji Mortalitas Larva Udang
ekstrak kasar diketahui positif mengandung (BSLT) dari Ekstrak Kasar dan Fraksi
alkaloid, fenolik, triterpenoid, saponin dan Kulit Batang Terap
flavonoid. Pada fraksi n-Heksana diketahui positif Jenis Ekstrak LC50 (ppm)
mengandung steroid, sedangkan pada fraksi etil Ekstrak Kasar 897,3473
asetat diketahui hanya positif mengandung fenolik Fraksi n-Heksana 261,3169
saja dan pada fraksi etanol-air mengandung Fraksi Etil Asetat 153,3788
fenolik dan alkaloid. Fraksi Etanol-Air 6251,54

Uji Mortalitas Larva Udang (BSLT) Tabel 2. menunjukkan aktivitas toksisitas


Berdasarkan hasil uji toksisitas ekstrak ekstrak etanol dan fraksi kulit batang terap (A.
kasar, fraksi n-Heksana, fraksi etil asetat dan elasticus). Sampel uji yang memiliki kekuatan
fraksi etanol-air adalah sebagai berikut : toksisitas paling tinggi berturut-turut adalah fraksi
etil asetat 153,3788 ppm, kemudian diikuti dengan
fraksi n-Heksana 261,3169 ppm, ekstrak kasar
897,3473 ppm dan fraksi etanol-air 6251,54 ppm.
Kekuatan toksisitas paling rendah dimiliki oleh
fraksi etanol-air 6251,54 ppm. Hasil uji aktivitas
toksisitas menunjukkan bawa ekstrak kasar, fraksi

76
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

n-Heksana, fraksi etil asetat kulit batang terap sampel pohon surian bagian kayu teras yang
memiliki potensi sebagai antikanker. Hal ini menyatakan bahwa ekstrak etanol bagian kayu
didukung oleh penelitian Mayer (1982) yang teras memiliki toksisitas tertinggi dibanding
menyatakan bahwa suatu ekstrak menunjukkan dengan ekstrak lainnya karna diduga eksrak
aktivitas ketoksikan dalam Brine shrimp lethality didominasi oleh senyawa-senyawa dari kelompok
test (BSLT) jika ekstrak dapat menyebabkan mono/ seskuiterpen dan fenolik (Rita, 2011) yang
kematian 50 % hewan uji pada konsentrasi bersifat antikanker (Duh et al, 2002), anti
LC50<1000 ppm. Sedangkan pada fraksi etanol-air serangga (Daisy et al, 2002) dan anti fungal (Ali
tidak berpotensi sebagai antikanker karena et al, 2008). Berdasakan Chang et al (2002), suatu
memiliki LC50>1000 ppm. senyawa yang memiliki tingkat toksisitas tinggi
bersifat antiproliferasi terhadap beberapa sel
Uji Aktivitas Antioksidan kanker. Studi pustaka menunjukkan bahwa
Berdasarkan uji aktivitas antioksidan beberapa senyawa yang termasuk dalam
ekstrak kasar, fraksi n-Heksana, fraksi etil asetat kelompok kuinon, triterpenoid, flavonoid seperti
dan fraksi etanol-air yang diperoleh adalah tanin, aglikon flavonoid dan glikosidanya
sebagai berikut: memiliki tingkat toksisitas yang tinggi
berdasarkan hasil uji BSLT dan mempunyai
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan dari aktivitas kanker yang dapat menghambat
Ekstrak Kasar dan Fraksi Kulit Batang pertumbuhan sel kanker (Sajuthi, 2001).
Terap Berdasarkan Wang (2007), bahwa beberapa
Nilai IC50 senyawa yang termasuk dalam kelompok fenolik
Jenis Ekstrak
(ppm) seperti fenol sederhana, flavonoid dan tanin
Ekstrak kasar 70,59 memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Fraksi n-Heksana 94,01
Fraksi etil asetat 100,06 KESIMPULAN
Fraksi etanol-air 80,02 Berdasarkan hasil uji fitokimia, uji
Vitamin C 6,78 toksisitas (BSLT), dan uji aktivitas antioksidan
dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat
Berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh, nilai memiliki bioaktivitas paling tinggi daripada
IC50 pada ekstrak kasar yaitu 70,59 ppm, pada ekstrak fraksi lainnya karena memiliki LC50 yang
fraksi n-Heksana yaitu 94,01 ppm, pada fraksi etil paling rendah sebesar 153,3788 ppm dan hasil uji
asetat yaitu 100,06 ppm dan pada fraksi etanol-air aktivitas antioksidan diketahui bahwa ekstrak
80,02 yaitu ppm. kasar memiliki aktivitas antioksidan yang paling
Aktivitas antioksidan tertinggi dari kuat dengan nilai IC50 yang diperoleh sebesar
keempat fraksi tersebut adalah ekstrak kasar 70,59 ppm.
(70,59 ppm), karena semakin kecil nilai lC50 maka
semakin tinggi aktivitas antioksidan, Secara DAFTAR PUSTAKA
spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai Ali NA, Wurster M, Ulrike NA, Lindequist,
antioksidan sangat kuat jika nilai lC50 kurang dari Wessjohan L. 2008. Essensial Oil
50 ppm, kuat untuk lC50 antara 50-100 ppm, Composition From Oleogum Resin of
sedang jika nilai lC50 bernilai 101-150 ppm dan Soqotraen Commiphora kua. Rec Nad
lemah jika lC50 bernilai 151-200 ppm (Ramadhan, Prod 2(3): 70-75.
2012). Daisy BH, Strobel Ga, Castllo U, Ezra D,
Berdasarkan uji toksisitas diketahui bahwa
Sears J, Weaver DK, Runyon JB. 2002.
fraksi etil asetat memiliki tingkat toksisitas
tertinggi diantara lainnya dan pada uji aktivitas Napthalene, an Insect Repellent, is
antioksidan diketahui bahwa ekstrak kasar Produced by Muscodor Vitigenus, a
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat diantara Novel Endophytic Fungus.
fraksi lainnya. Bila dihubungkan dengan hasil uji Microbiology 48(11): 3737-3741.
fitokimia pada fraksi etil asetat dan ekstrak kasar Duh CY, Chien SC, Song PY, Wang SK, El-
etanol mengandung senyawa fenolik dan Gamal A, Dai CF. 2001. New Cadinene
didapatkan hasil bahwa senyawa golongan fenolik Sesquiterpenoids From The Formosan
yang terkandung dalam sampel merupakan Soft Coral Xenia Puerto-Galarae. J Nat
senyawa yang aktif. Hal tersebut dibuktikan Prod 65: 1853-1856.
dengan uji toksisitas yang telah dilakukan pada

77
Maulidya Hafsari Fauzi
Kimia FMIPA UNMUL

Erma N.N.S., Sundari, T., Susanty, A.l., Octavia, Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmad,
D.R., Isnaeni, Sukardiman., 2004. Kajian Muhammad Hanafi. 2011. Aktivitas
Pendahuluan Uji Tokisistas Ekstrak Air Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Etanol
Miselia dan Tubuh Buah Jamur Shittake Surian (Toona sinensis). Jurnal Ilmu dan
(Lentinus edodes) dengan Metode Brine Teknologi Hasil Hutan 4(2): 46-52.
Shrimp Lethality Test (BSLT), Berk. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Penel.Hayati. Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung: ITB.
Chang HL, Hung WC, Huang MS, Hsu HK. 2002. Sajuthi D. 2001. Ekstraksi, Fraksinasi,
Extract From The Leaves of Toona Sinensis Karakterisasi dan Uji Hayati In Vitro
Roemor Exerts Potent Antiproliferative Senyawa Bioaktif Daun Dewa Sebagai
Effect On Human Lung Cancer Cells. Am J Antikanker, Tahap II. Buletin Kimia 1: 75-
Chin Med 30(2-3): 307-314. 79.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: Septiani, Tri. W. 2013. Uji Toksisitas (brine
Penerbit ITB. Mclaughlin. 1998. The Use of shrimp lethality test) dan Penentuan
Biological Assays to Evaluate Botanicals. Aktivitas Antioksidan Alami dari Daun Terap
Drug Information Journal. Vol 32: 513-524. (Artocarpus odoratissimus B.) dengan
Jagtap, U. B. dan Bapat, V. A. 2010. Artocarpus: Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-
Areview of Its Traditional Uses, picrylhidrazyl). Jurnal Kimia Mulawarman:
Phytochemistry and Pharmacology. Samarinda.
Ethnopharmacol 129 (2), 142-66. Wang KJ, Yang CR, Zhang YJ. 2007. Phenolic
Meyer, Lauhlin and Ferngni. 1982. Brine Shrimp. Antioxidants From Chinese Toon (Fresh
Convenient general bioassay for active Young Leaves and Shoots Of Toona
constituen: Planta Medica. Vol 45: 31-34. Sinensis). Food Chem 101: 365-371.
Musthapa, I., Lia, D., Juliawaty, Syah, Y. M., Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal
Hakim, E. H., Latip, J., Ghisalberti, E. L. Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
2009. An Oxepinoflavone from Artocarpus Windono, T., S. Soedirman, U. Yudawati, E.
elasticus with Cytotoxic Activity. Arch Pharm Ermawati, A. Srielita dan T.I. Erowati. 2001.
Res. 32(3), 191-194. Uji Peredam Radikal Bebas Terhadap DPPH
Prastyorini, Wiendarlina, I. Y. dan Peron, A. B. dari Ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur
2011. Toksisitas Beberapa Ekstrak Rimpang (Vitis vinivera) Pobolinggo Biru dan Bali.
Cabang Temulawak (Curcumaxanthorrhiza Artocarpus, Surabaya I. 1: 34-43.
Roxb.) pada Larva Udang (Artemia salina Wu, D., Mei, H., Tan, P., Lu, W., Zhu, J., Wang,
Leach.). Fitofarmaka, Vol. 1 No.2, 14-21. W., Huang, J., Li, J. 2015. Total Synthesis of
Ramadhan, R. 2012. Potensi Tumbuhan Annatto The 2- Arylbenzo[b]furan- Containing
(Bixa orellana L) Sebagai Tumbuhan Obat Natural Products From Artocarpus.
dan Pewarna Alami. Tesis Fakultas Tetrahedron Letter.
Kehutanan, Universitas Mulawarman
Samarinda.

78

Anda mungkin juga menyukai