Appendix PDF
Appendix PDF
2 M - 01
Alur 3 terdiri dari alur fresh feed (1) dan alur recycle (2). Alur 3 merupakan alur yang masuk
ke dalam reaktor.
Input = Output
Fresh feed + Recycle feed = Output (Alur 3)
Fresh feed = 1000 kg/jam
Recycle feed = 441,842 kg /jam
Data-data konversi :
o Konversi EB menjadi St = 40 %
o Konversi EB menjadi B = 1,4 %
o Konversi EB menjadi T = 2,0 %
o C2H6, CH4, dan CO semuanya bereaksi sempurna.
Sebagai input reaktor terdiri dari alur 3 dan sejumlah steam pada alur 4 yang
ditambahkan ke dalam reaktor sebagai sumber panas. Banyaknya steam yang
ditambahkan adalah
Rasio fresh feed terhadap steam adalah 1 : 3. Steam yang ditambahkan adalah
4265,247 kg/jam.
5
BED - I
4
Reaksi II :
a. Etilbenzen
Dari persamaan (1) didapat sisa EB yang belum bereaksi = 7,996kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
7,996 – (0,014) (13,326) = 7,809 kmol/jam……………………………….. (4)
b. Benzen
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
0,032 – (0) + (0,014)(13,326) = 0,219 kmol/jam…………………………..(5)
c. H2
Dari persamaan (3) diperoleh H2 hasil reaksi I = 5,330 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
5,330 – (0,014) (13,326) + (0) = 5,143 kmol/jam………………………….(6)
d. C2H6
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0) – (0) + (0,014) (13,326) = 0,187 kmol/jam……………………………..(7)
Reaksi III
a. Etilbenzen
Dari persamaan (4) didapat sisa EB yang belum bereaksi = 7,809 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
7,809 – (0,020) (13,326) = 7,542 kmol/jam……………………………….(8)
Reaksi IV
a. C2H6
Dari persamaan (7) didapat C2H6 = 0,187 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0,187) – (0,187) = 0,00 kmol/jam………………………………………(12)
b. H2
Dari persamaan (10) diperoleh H2 = 4,876 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
4,876 – (0) + (5)(0,187) = 5,811 kmol/jam...............................................(13)
c. CO
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0) – (0) + (2) (0,187) + (0) = 0,374 kmol/jam.........................................(14)
d. H2O
Input H2O = 236,958 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
236,958 – (2) (0,187) + (0) = 236,584 kmol/jam………………………..(15)
Reaksi VI
a. CO
Dari persamaan (18) didapat CO = 0,641 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0,641) – (0,641) = 0,00 kmol/jam............................................................(20)
b. H2O
Dari persamaan (19) diperoleh H2O dari hasil reaksi V = 236,317 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(236,317)– (0,641) + (0) = 235,676 kmol/jam………………………......(21)
c. CO2
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0) – (0) + (0,641) = 0,641 kmol/jam………………………………...(22)
7
BED - II
6
Reaksi I :
a. Etilbenzen
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
7,542– (0,25) (13,326) = 4,211 kmol/jam…………………………………..(1)
b. Stirena
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
5,542– (0) + (0,25) (13,326) = 8,874 kmol/jam…………………………....(2)
c. H2
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
7,253 – (0) + (0,25) (13,326) = 10,585 kmol/jam………………………….(3)
Reaksi II :
Reaksi III
a. Etilbenzen
Dari persamaan (4) didapat sisa EB yang belum bereaksi = 4,120 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
4,120 – (0,019) (7,542) = 3,977 kmol/jam.................................................... (8)
b. Toluen
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
0,294 – (0) + (0,019)(7,542) = 0,437 kmol/jam............................................ (9)
c. H2
Dari persamaan (6) diperoleh H2 = 10,494 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
10,494 – (0,019) (7,542) + (0) = 10,351 kmol/jam..................................... (10)
d. CH4
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0) – (0) + (0,019) (7,542) = 0,143 kmol/jam..............................................(11)
Reaksi IV
a. C2H6
Reaksi V
a. CH4
Dari persamaan (11) didapat CH4 = 0,143 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0,143) – (0,143) = 0,00 kmol/jam……………………………………….(16)
b. H2
Dari persamaan (13) diperoleh H2 = 10,806 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
10,806 – (0) + (3)(0,143) = 11,235 kmol/jam…………………………....(17)
c. CO
Dari persamaan (14) diperoleh CO = 0,182 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0,182) – (0) + (0,143) + (0) = 0,325 kmol/jam.........................................(18)
d. H2O
Dari persamaan (15) diperoleh H2O = 367,946 kmol/jam
Reaksi VI
a. CO
Dari persamaan (18) didapat CO = 0,325 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
(0,325) – (0,325) = 0,00 kmol/jam............................................................(20)
b. H2O
Dari persamaan (19) diperoleh H2O = 367,803 kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
367,803 – (0,325) + (0) = 367,478 kmol/jam…………………………...(21)
c. CO2
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
0,641 – (0) + (0,325) + (0) = 0,966 kmol/jam..........................................(22)
d. H2
Dari persamaan (17) diperoleh H2 = 11,235kmol/jam
Input – Reaksi + Hasil reaksi = Output
11,235 – (0) + (0,325) = 11,560 kmol/jam...............................................(23)
7
DS
Di dalam drum separator terjadi kesetimbangan uap – cair sehingga perlu dihitung
jumlah cairan dan uapnya. Dalam hubungan ini, alur 8 dan alur 9 dicari dengan
rumus kesetimbangan uap cair hasil keluaran C-01 :
F=V+L
F zi = VKi xi + Lxi
Dengan :
F : mol komponen umpan
zi : fraksi mol komponen umpan
V : mol komponen fase uap
t
Ki : P°/P
P° : tekanan uap murni masing-masing komponen
t
P : tekanan total sistem
L : mol komponen fase cair
Fi
Komponen (kmol) zi ln P° P° (kPa) K
9
DK - 01
11
Input = Output atas + output bawah
Komponen Input (Alur 9) Output Atas (Alur 10) Output Bawah (Alur 11)
10
D - 01
13
Kolom Destilasi II :
14
12
D - 02
15
14
D - 03
16
B.3 Konstanta Antoine digunakan untuk menentukan tekanan uap murni suatu
komponen pada suhu tertentu.
B
Ln P° = A −
C +T
Dimana : P° = tekanan uap murni suatu komponen pada suhu tertentu
(mmHg)
T = suhu (K)
A, B, C = konstanta
Komponen A B C
Benzen 15,9008 2788,51 -52,36
Toluen 16,0137 3096,52 -53,67
Etilbenzen 16,0195 3272,47 -59,95
Stirena 16,0193 3328,57 -63,72
Air 18,3036 3816,44 -46,13
H2 13,6333 164,9 3,19
CO2 22,5898 3103,39 -0,16
CO 14,3686 530,22 -13,15
C2H6 15,6637 1511,42 -17,16
CH4 15,2243 597,84 -7,16
(Coulson, J.M., and Richardson, 1983)
Jumlah panas yang masuk adalah sebesar 1.370.300,476 kJ/jam, maka panas yang
keluar juga sebesar 1.370.300,476 kJ/jam.
Ditrial Toutput agar didapat Qoutput = 1.096.178,318 kJ/jam
Toutput = 62,814 °C = 335,814 K
B. BED REAKTOR II
Tujuan : mengetahui suhu keluar bed reaktor II.
Feed adalah keluaran dari bed reaktor I berupa gas pada suhu 789,565 K dan
ditambahkan sejumlah steam untuk mencapai dan mempertahankan suhu reaksi
pada 873 K. Suhu keluar dari bed reaktor II dicari dengan melakukan trial.
Panas yang diambil WHB = panas input WHB – panas output WHB
= 138.520.356,407 kJ/jam – 54.073.248,525 kJ/jam
= 84.447.107,882 kJ/jam
Jumlah umpan air yang dibutuhkan
Bila diinginkan saturated steam yang dihasilkan dari WHB memiliki suhu 473
K. Sedangkan air umpan untuk menghasilkan steam pada suhu 303 K.
Air umpan mengalami perubahan fase cair menjadi cair jenuh (suhu saturated
steam) kemudian menjadi uap jenuh.
Panas yang dihasilkan dari air umpan :
o Panas yang dibutuhkan untuk mengubah fase dari cair menjadi cair jenuh.
o Panas yang dibutuhkan untuk mengubah dari kondisi cair jenuh menjadi uap
jenuh. Dari steam table untuk T = 473 K diperoleh λ = 34.923,879 kJ/kmol.
Sehingga panas yang didapat dari air umpan = 13.090,751 + 34.923,879
= 48.014,63 kJ/kmol.
= 167.394,770 kg/jam
Kebutuhan air pendingin di cooler IV = 167.394,770 kg/jam
Panas output drum separator = panas cairan jenuh + panas uap jenuh
= 32,198,997.153 kJ/jam + 449.210,048 kJ/jam
= 32.648.207,202 kJ/jam
Beban panas drum separator = panas input drum – panas output drum
= 33.187.496,859 kJ/jam – 32.648.207,202 kJ/jam
= 539,289.657 kJ/jam
= 8.587,1414 kg/jam
Kebutuhan air pendingin di kondensor = 8.587,1414 kg/jam
o Hasil bawah
Komponen kmol/jam Cp.dT Q (kJ/jam)
Benzen 0,826 10.953,583 9.047,660
Toluen 0,504 12.437,692 6.268,597
Etilbenzen 0,084 14.457,642 1.214,442
Stirena 0,280 14.686,526 4.112,227
Air 5.160,517 5.705,827 29.445.017,233
Total 5.162,211 29.465.660,158
= 1,125519023
q = 1,125519023 > 1 dan umpan masuk di bawah Tbubble maka, kondisi umpan
adalah cair dingin.
Menentukan Rm dan R
Komponen kmol xd xd /((α-θ)/α)
Toluen 5,616 0,083212328 0,160039666
Benzen 3,515 0,05208179 0,066987717
Etilbenzen 55,376 0,820506742 9,413284412
Stirena 2,983 0,044199141 -0,241271957
Total 67,490 1 9,399039837
Rm + 1 = 9,39904
Rm = 8,39904
Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk
pendingin air R/Rm = 1,2 – 1,3. Maka, diambil R/Rm = 1,25
R = 1,25 x 8,39904 = 10,4988
Umpan masuk sebagai cairan jenuh maka, q = 1. Dilakukan trial harga θ sampai
persamaan di atas mendekati harga 0. Dari trial diperoleh θ = 5,0123.
Menentukan Rm dan R
Komponen D (kmol) xd xd/((α-θ)/α)
Toluen 5,616 0,613368283 -0,652854816
Benzen 3,515 0,383901267 2,887026669
Etilbenzen 0,014 0,001529052 -0,000544122
Stirena 0,011 0,001201398 -0,000299428
Total 9,156 1 2,2333283
Rm + 1 = 2,2333283
Rm = 1,2333283
Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk
pendingin air R/Rm = 1,2 – 1,3. Maka, diambil R/Rm = 1,25
R = 1,25 x 1,2333283 = 1,54166
Menentukan komposisi cairan refluks (Lo)
R = Lo/D
Lo = R x D
= 1,54166 x 9,156 = 14,11544 kmol/jam
Komponen D (kmol) D (kg) Lo (kmol) Lo (kg)
Toluen 5,616 517,833 8,658 798,322
Benzen 3,515 273,181 5,419 421,152
Etilbenzen 0,014 1,485 0,022 2,289
Stirena 0,011 1,162 0,017 1,791
Total 9,156 793,661 14,115 1.223,555
Umpan masuk sebagai cairan jenuh maka, q = 1. Dilakukan trial harga θ sampai
persamaan di atas mendekati harga 0. Dari trial diperoleh θ = 1,5155.
Menentukan Rm dan R
Komponen D (kmol) xd xd/((α-θ)/α)
Toluen 0,014 0,00398 0,009315
Benzen 3,501 0,99602 1,333720
Etilbenzen 0,000 0,00000 0,000000
Stirena 0,000 0,00000 0,000000
Total 3,515 1,00000 1,343035
Rm + 1 = 1,343035
Rm = 0,343035
Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk
pendingin air R/Rm = 1,2 – 1,3. Maka, diambil R/Rm = 1,25
R = 1,25 x 0,343035 = 0,4287938
Komponen A B n Tc (K)
Etilbenzen 0,28889 0,26438 0,29210 617,17
Benzen 0,30090 0,26770 0,28180 562,16
Toluen 0,29999 0,27108 0,29889 591,79
(Yaws, C. L, 1998)
D3 = 11.659,183 m3
D = 24,428 m = 70,1444 ft
H = 3/8 x D = 9,1605 m = 30,054 ft
D = 80 ft
D/H = 8/3
H = 3/8 D = 3/8 x 80 ft = 30 ft
Dari App E Brownell hal 347 dipilih tebal shell 10/16 in.
Dari App E Brownell hal 347 dipilih tebal shell 9/16 in.
Dari App E Brownell hal 347 dipilih tebal shell 7/16 in.
Dari App E Brownell hal 347 dipilih tebal shell 4/16 in.
Maka, θ = 29,742°
Tinggi head (h) dapat dihitung dengan persamaan :
8,5 m
Z2
11 m
2m M-01
T-01
Z1
Komponen A B C D
Etilbenzen -5,2585 8,3065E+02 1,0784E-02 -1,0618E-05
Benzen -7,4005 1,1815E+03 1,4888E-02 -1,3713E-05
Toluen -5,1649 8,1068E+02 1,0454E-02 -1,0488E-05
Dari App K Brownell, spesifikasi pipa standar dengan diameter dalam yang
mendekati hasil perhitungan adalah :
Diameter nominal : 3 in
Schedule Number : 40
Inside Diameter (ID) : 3,068 in
Outside Diameter (OD) : 3,5 in
Flow area pipa (Af) : 0,0513 ft2
Kecepatan linear fluida dihitung dengan persamaan :
Bilangan Reynolds lebih besar dari 2.100 maka aliran dalam pipa adalah aliran
turbulen. Dari buku Geankoplis hal 94, untuk pipa commercial steel dengan
diameter nominal 3 in, diperoleh harga ε/D = 0,0006. Untuk bilangan
Reynolds 106.844,4416 dan ε/D = 0,0006, diperoleh harga faktor friksi (f) =
0,005.
Dengan menggunakan App C – 2a s/d C – 2d Foust direncanakan rancangan
sistem instalasi perpipaan terdiri dari:
Komponen Jumlah L/D Le (ft)
Pipa lurus vertikal 2 – 29,529
Pipa lurus horizontal 3 – 52,493
Elbow standard 90° 3 30 23,7
Check valve (swing) 1 135 34
Gate valve (wide open) 1 13 3,4
Sharp edged entrance (k = 0,5) 1 28,5 7,2
Rounded exit (k = 1,0) 1 58 15
Standard Tee 1 20 5
Total 170,322
Karena diasumsi kecepatan linear fluida pada tiap titik relatif sama, maka V1 =
V2. Dan persamaan di atas menjadi :
Maka,
Laju alir massa dari tangki (m) = 14.004,95213 kg/jam = 8,5765 lbm/s
Tenaga motor pompa dapat dihitung dengan persamaan berikut :
V-01
T1 = 482°F
T2 =411,314°F
t2 = 304,0502°F
t1 =145,0652°F
ΔT2 = 411,314°F – 145,0652°F = 266,2488°F
ΔT1 = 482°F – 304,0502°F = 177,9498°F
Vaporizing
T1 = 482°F
T2 =411,314°F
t2 = 304,0502°F t1 = 304,0502°F
Dari buku Kern Table 9 hal 842, dipilih heat exchanger dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Shell Tube
Komponen A B C D
Etilbenzen -5,2585 8,3065E+02 1,0784E-02 -1,0618E-05
Benzen -7,4005 1,1815E+03 1,4888E-02 -1,3713E-05
Toluen -5,1649 8,1068E+02 1,0454E-02 -1,0488E-05
Stirena -8,0291 1,2666E+03 1,6127E-02 -1,3475E-05
(Yaws, C. L, 1998)
Digunakan persamaan berikut untuk menghitung viskositas campuran :
Komponen A B C
Etilbenzen -1,7498 1,0437 617,17
Benzen -1,6846 1,0520 562,16
Toluen -1,6735 0,9773 592,79
Stirena -1,7023 1,0002 648,00
(Yaws, C. L, 1998)
Digunakan persamaan berikut untuk menghitung harga K campuran :
Komponen A B C
Etilbenzen -4,267 0,24735 -5,426E-06
Benzen -0,151 0,25706 -8,98E-06
ID = 1,37 in = 0,1142 ft
Komponen A B C
Etilbenzen -0,00797 4,0572E-05 6,7289E-08
Benzen -0,00565 3,4493E-05 6,9298E-08
Toluen -0,00776 4,4905E-05 6,4514E-08
Stirena -0,00712 4,5538E-05 3,9529E-08
Komponen Tmax A B C D
Etilbenzen 1.500 1,124 5,5380E-02 -1,8476E-05 0,0000E+00
Benzen 1.500 -0,206 3,9064E-02 -1,3301E-05 0,0000E+00
Toluen 1.500 0,29 4,7052E-02 -1,5716E-05 0,0000E+00
Stirena 1.500 2,05 5,0192E-02 -1,6662E-05 0,0000E+00
H2O 2.000 3,47 1,4500E-03 0,0000E+00 1,2100E+04
CO2 2.000 5,457 1,0450E-03 0,0000E+00 -1,1570E+05
H2 3.000 3,249 4,2200E-04 0,0000E+00 8,3000E+03
(Smith, J.M, 2001)
Komponen A B C D
Etilbenzen -5,2585 8,3065E+02 1,0784E-02 -1,0618E-05
Benzen -7,4005 1,1815E+03 1,4888E-02 -1,3713E-05
Komponen A B C
Etilbenzen -1,7498 1,0437 617,17
Benzen -1,6846 1,0520 562,16
Toluen -1,6735 0,9773 592,79
Stirena -1,7023 1,0002 648,00
(Yaws, C. L, 1998)
Digunakan persamaan berikut untuk menghitung harga K campuran :
Komponen A B C D
Etilbenzen 102,111 5,5959E-01 -1,5609E-03 2,0149E-06
Benzen -31,662 1,3043 -3,6078E-03 3,8243E-06
Toluen 83,703 5,1666E-01 -1,4910E-03 1,9725E-06
Stirena 66,737 8,4051E-01 -2,1615E-03 2,3324E-06
(Yaws, C. L, 1998)
Pada tav = 304,0502°F = 424,139 K, harga Cp masing – masing komponen
sebesar :
Komponen kmol xi Cp xi.Cpi BM Ccampuran
Etilbenzen 186,630 0,98007 212.395 208,158 106,168 1,96065
Benzen 0,448 0,00235 164.315 0,386 78,11 0,00494
Toluen 0,378 0,002 185.119 0,37 92,13 0,00402
Stirena 2,969 0,0156 212.352 3,313 104,152 0,03181
Total 190,425 1,0 2,00142
Menghitung ΔP di tube
NRe tube = 309.110,077
Dari buku Kern Fig. 26 hal 836, diperoleh f = 0,0001 ft2/in2
Ds = 33 in = 2,75 ft
Vaporizing zone
NRe shell = 5.166,504
Dari buku Kern Fig. 29 hal 839, diperoleh f = 0,0024 ft2/in2
sinlet = 0,8676
Umpan Etilbenzen
Fuel
Perhitungan dimensi furnace
Umpan etilbenzen
Laju alir etilbenzen = 14.004,952 kg/jam = 30.875,598 lb/jam
Beban panas etilbenzen = 13.225.084,26 kJ/jam = 12.541.568,76 btu/jam
Tinput = 424,139 K = 304,0502°F = 763,7202°R
Toutput = 873 K = 1.112°F = 1571,67°R
T1 = 1.841,67°R T2 = 1.841,67°R
t2 = 1.571,67°R
t1 = 763,7202°R
Steam
Laju alir steam = 93.053,16 kg/jam = 205.144,997 lb/jam
Beban panas steam = 149.623.475,2294 kJ/jam = 141.890.445,9 btu/jam
Tinput = 473 K = 392°F = 851,67°R
Toutput = 993 K = 1.264°F = 1.723,67°R
Diasumsi temperatur rata – rata dinding tube = 750°C = 1.382°F = 1.841,67°R
T1 = 1.841,67°R T2 = 1.841,67°R
t2 = 1.723,67°R
t1 = 851,67°R
Direncanakan :
– Dimensi furnace : 15 ft x 30 ft x 60 ft
– Ukuran tube (OD) : 5 in
– Jarak antar pusat (C) : 8 in
– Jumlah baris (n) :2
– Luas dinding keseluruhan (At) : 7000 ft2
Etilbenzen
Steam
Steam
Produk
Perhitungan dimensi reaktor
Reaksi yang terjadi di dalam bed reaktor :
C6H5C2H5 C6H5C2H3 + H2
Persamaan kecepatan reaksi pembentukan stirena :
Dari buku Bird Fig. 1.3-1 untuk harga Tr = 1,352 dan Pr = 0,0073, diperoleh
harga μ/μc = 0,6.
μ = 0,6 x 4,387.10-5 kg/m.s
= 2,6322.10-5 kg/m.s
Aliran gas umpan reaktor diharapkan berupa aliran turbulen. Hal ini
dikarenakan untuk memungkinkan molekul – molekul zat menghasilkan
Bed katalis II
Suhu campuran feed bed II : 873 K
Tekanan feed bed II : 1,5 atm
Panas reaksi (-ΔH) : -117.440 kJ/kmol.K
Komposisi katalis : 84,3 % Fe2O3, 2,4 % Cr2O3, 13,3 % K2CO3
Bentuk katalis : pelet
Bulk density katalis : 2.146,27 kg/m3
Diameter katalis : 4,7 mm
Porositas katalis : 0,35
Reaksi yang terjadi
Reaksi utama (pembentukan stirena) :
C6H5CH2CH3 (g) ↔ C6H5CH=CH2 (g) + H2 (g)
EB St
Konversi bed II = 25 %, Selektivitas = 95 %
Reaksi samping 1
C6H5CH2CH3 (g) + 4 H2O(g) → C6H6 (g) + 2 CO2 (g) + 6 H2 (g)
EB B
Selektivitas = 2 %
Reaksi samping 2
C6H5CH2CH3 (g) + 2 H2O (g) → C6H5CH3 (g) + CO2 (g) + 3 H2 (g)
EB T
Selektivitas = 3 %
OA = th + b +sf
= 0,3125 in + 6,959 in + 2 in
= 9,2715 in
= 0,2355 m
Tinggi total bed katalis (ztotal) = 1,370 m + 3,095 m = 4,465 m
Ruang kosong diperkirakan sekitar 40 %, maka :
L = 1,40 x z
= 1,40 x 4,465 m
= 6,251 m
DS-01
Komponen A B n Tc (K)
Etilbenzen 0,28889 0,26438 0,29210 617,17
Benzen 0,30090 0,26770 0,28180 562,16
Toluen 0,29999 0,27108 0,29889 591,79
Stirena 0,2938 0,2632 0,2857 648
(Yaws, C. L, 1998)
Digunakan persamaan berikut untuk menghitung densitas campuran :
Dari buku Brownell, untuk tekanan drum separator 0 – 20 bar, rasio D/L = 1/3.
OA = th + b +sf
= 0,5 in + 20,28 in + 2 in
= 22,78 in
= 0,579 m
Tinggi total drum separator (Ltotal) = 2 OA + L
= 2 x (0,579 m) + 12,474 m
= 13,632 m
Decanter zt
z1
z2
z3
Komponen A B C D
Etilbenzen -5,2585 8,3065E+02 1,0784E-02 -1,0618E-05
Benzen -7,4005 1,1815E+03 1,4888E-02 -1,3713E-05
Toluen -5,1649 8,1068E+02 1,0454E-02 -1,0488E-05
Stirena -8,0291 1,2666E+03 1,6127E-02 -1,3475E-05
(Yaws, C. L, 1998)
Digunakan persamaan berikut untuk menghitung viskositas campuran :
Dari buku Brownell, untuk tekanan tangki 0 – 20 bar, rasio D/L = 1/3.
Dari buku Coulson & Richardson, tinggi batas overflow cairan dari dasar
dekanter dapat dihitung dengan persamaan berikut :
OA = th + b +sf
= 0,375 in + 18,83 in + 2 in
= 21,205 in
= 0,5386 m
Panjang total dekanter (Ltotal) = 2 OA + L
= 2 x (0,5386 m) + 7,182 m
= 8,2592 m
Komponen xi ρi xi.ρi
Toluen 0,0832 0,7518 0,0626
Benzen 0,0520 0,7501 0,0390
Etilbenzen 0,8206 0,7609 0,6244
Stirena 0,0442 0,8017 0,0354
Total 1,0000 0,7614
Komponen xD BM xi.BM
Toluen 0,0832 92,13 7,665
Benzen 0,0520 78,11 4,062
Etilbenzen 0,8206 106,168 87,121
Stirena 0,0442 104,152 4,604
Total 1,0000 103,452
Dari buku Coulson & Richardson Fig 3.8, untuk Tr = 0,667 dan Pr = 0,0265,
diperoleh harga faktor koreksi (Z) = 0,96.
Dari buku Treyball Table 6.1 dipilih tray spacing = 24 in = 0,6 m dan dari
buku Treyball Table 6.2 diperoleh harga Flv = 0,0593 (< 0,1) maka,
digunakan Flv = 0,1 dalam perhitungan dan harga :
α = 0,0744 t + 0,01173 = 0,05637
β = 0,0304 t + 0,015 = 0,03324
σ = 40 dyne/cm = 0,04 N/m
Dari buku Treyball Table 6.1, dirancang panjang weir 0,7 D dan luas satu
downspout sebesar 8,808 %, maka luas area kolom didapat :
Bahan yang digunakan untuk bagian shell kolom destilasi adalah bahan
Carbon steel SA – 285 Grade C dengan spesifikasi bahan sebagai berikut :
f = 12.650 psi
E = 0,85
C = 0,125 in
ID = 2,7684 m = 108,992 in
P = 1,1 x 1atm = 1,1 atm = 16,17 psia
= 18,790 in
Htop = th + b +sf
= 0,2742 in + 18,790 in + 2 in
= 21,0642 in
= 0,535 m
Seksi dasar kolom
Kondisi operasi : Tekanan = 1,5 atm
Temperatur = 420,204 K
Laju alir cairan (Lo) = 1.981,449 kmol/jam
Laju alir uap (V) = 708,564 kmol/jam
Komponen xW BM xi.BM
Etilbenzen 0,0018 106,168 0,191
Stirena 0,9982 104,152 103,965
Total 1,0000 104,156
Dari buku Coulson & Richardson Fig 3.8, untuk Tr = 0,6809 dan Pr =
0,0412, diperoleh harga faktor koreksi (Z) = 0,98.
Dari buku Treyball Table 6.1, dirancang panjang weir 0,7 D dan luas satu
downspout sebesar 8,808 %, maka luas area kolom didapat :
Bahan yang digunakan untuk bagian shell kolom destilasi adalah bahan
Carbon steel SA – 285 Grade C dengan spesifikasi bahan sebagai berikut :
f = 12.650 psi
E = 0,85
C = 0,125 in
ID = 2,7684 m = 108,992 in
P = 1,1 x 1,5 atm = 1,65 atm = 24,255 psia
Kolom Bahan konstruksi Diameter kolom (m) Tinggi kolom (m) Jumlah plate
(D – 02) Carbon steel 0,457 11,842 20
(D – 03) Carbon steel 0,201 17,242 29
T out t in
T1 = 276,91°F
T2 = 261,7°F
t2 = 113°F
t1 = 86°F
Condensing
T1 = 261,7°F T2 = 261,7°F
t2 = 113°F
t1 = 86°F
Dari buku Kern Table 9 hal 842, dipilih kondensor dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Shell Tube
ID : 33 in Jumlah tube : 215
B : 21 in OD, BWG : 1 ½ in, 18
Pass : 1 Pitch : 1 7/8 in, triangular
Pass :1
Dari buku Kern Fig 14, pada ta = 99,5°F diperoleh μair = 0,73 cp = 1,766
lb/ ft.jam.
Dari buku Kern Fig 25, pada ta = 99,5°F dan Vt = 2,931 ft/s diperoleh
harga hi = 800 btu/jam.ft2.°F.
Menghitung ΔP di shell
Pada Tv = 269,205°F, μv = 0,2624 cp = 0,635 lb/ft.jam (Yaws, C. L, 1998)
Untuk pipa 1 ½ in, diameter ekivalen (De) = 1,08 in = 0,09 ft
Ds = 33 in = 2,75 ft
RE-01
T1 = 392°F T2 = 392°F
t2 = 296,97°F
t1 = 296,93°F
T1 = 392°F T2 = 392°F
t2 = 296,97°F t1 = 296,97°F
Dari buku Kern Table 9 hal 842, dipilih reboiler dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Shell Tube
ID : 39 in Jumlah tube : 307
B : 21 in OD, BWG : 1 ½ in, 18
Pass : 1 Pitch : 1 7/8 in, triangular
Pass :1
Menghitung koreksi harga Ud
A terkoreksi = Nt x L x Ao
= 307 x 20 x 0,3925
= 2.409,95 ft2
Menghitung ΔP di tube
NRe tube = 1.736,836
Dari buku Kern Fig. 26 hal 836, diperoleh f = 0,013 ft2/in2
Reboiler Bahan konstruksi OD shell (in) Jumlah tube OD tube (in) Pitch
(R – 02) Carbon steel 8 32 ¾ 1 in, square
(R – 03) Carbon steel 8 32 ¾ 1 in, square
AC-01
OA = th + b +sf
= 0,25 in + 3,8 in + 2 in
= 6,05 in
= 0,154 m
Panjang total accumulator (Ltotal) = 2 OA + L
= 2 x (0,154 m) + 2,576 m
= 2,884 m
Dari data neraca massa diperoleh laju alir massa etilbenzen = 20192,942
kg/jam.
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 2,597 m = 0,866 m = 2,841 ft
E/Da = 1 ; E = 0,866 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,866 m = 0,217 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,866 m = 0,173 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 2,597 m = 0,217 m
Dengan : Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
20 mm
2m
20 mm
= 0,1394 ft.lbf/lbm
v2 4,236 2
1 elbow 90°: hf = n.Kf. = 1(0,75) = 0,209 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)
v2 4,236 2
1 check valve: hf = n.Kf. = 1(2) = 0,558 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)
D.2.g c (0,505).2.(32,174)
= 0,7731 ft.lbf/lbm
2
A v2 4,236 2
= n 1 − 1 = 1 (1 − 0 )
2
1 Sharp edge exit: hex
A2 2.α .g c 2(1)(32,174 )
= 0,2789 ft.lbf/lbm
Total friction loss: ∑ F = 1,9584 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1
2α
( 2 2
) P − P1
v 2 − v1 + g (z 2 − z1 ) + 2
ρ
+ ∑ F + Ws = 0 (Geankoplis,2003)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
∆Z = 50 ft
32,174 ft / s 2
maka : 0 + (50 ft ) + 0 + 1,9584 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = –51,9584 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka:
Ws = - η × Wp
–51,9584 = –0,8 × Wp
Wp = 64,948 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m × Wp
86.221,79 1 hp
= lbm / s × 64,948 ft.lbf / lbm ×
(0,45359)(3600) 550 ft.lbf / s
= 6,24 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 6 ½ hp.
Pompa Laju Alir (kg/jam) D optimum (in) ID (in) V (ft/s) Daya (hp) Daya standar (hp)
PU – 02 86.221,79 5,709 6,065 3,098 1,412 1½
PU – 03 4,311 0,059 0,269 0,057 0,0001 1/20
PU – 04 2,328 0,047 0,269 0,0315 0,00005 1/20
PU – 05 86.228,429 5,709 6,065 3,098 5,897 6
h
Desain panjang ideal bak : L = K v (Kawamura, 1991)
υ0
dengan : K = faktor keamanan = 1,5
h = kedalaman air efektif (10-16 ft); diambil 12 ft.
Maka : L = 1,5 × (12/1,57) × 2,119 = 24,294 ft
Diambil panjang bak = 25 ft = 7,62 m
Uji desain
Va p×l ×t
Waktu retensi (t) : t = =
Q laju volumetrik
25 × 2 × 12 ft 3
= = 11,799 menit
50,853 ft 3 / min
Desain diterima, dimana t diizinkan 6-15 menit. (Kawamura, 1991)
Q laju volumetrik
Surface loading: =
A luas permukaan masukan air
Desain Tangki
a. Ukuran Tangki
1
V= πD 2 H
4
1 3
9,1092 m 3 = πD 2 D
4 2
3
9,1092 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 1,977 m; H = 2,966 m
7,591
Tinggi cairan dalam tangki = × 2,966 = 2,472 m
9,1092
Tekanan hidrostatik: P = ρ × g × h
= 1363 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 2,472 m
= 33,019 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 33,019 kPa + 101,325 kPa = 134,344 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (134,344 kPa ) = 141,0612 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell,1959)
c. Daya pengaduk
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 2003)
μ
N Re =
(85,0898)(1)(2,162)2 = 591.860,844
6,72 ⋅ 10 − 4
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
K T .n 3 .D a ρ
5
P= (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
6,3 (1 put/det) 3 × (2,162 ft) 5 × (85,0898 lbm/ft 3 ) 1 hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft lbf/det
= 1,431 hp
Efisiensi motor penggerak = 80 %
1,431
Daya motor penggerak = = 1,789 hp
0,8
Dipilih daya motor standar 2 hp.
Tangki Volume tangki (m3) Diameter tangki (m) Tinggi tangki (m) Daya pengaduk (hp)
TP – 02 5,054 1,624 2,437 ½
TP – 03 22,536 2,673 4,009 9
TP – 04 16,881 2,478 3,642 3½
TP – 05 0,009 0,200 0,302 1/20
Temperatur = 28°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air (F1) = 86.221,79 kg/jam = 52,801 lbm/detik
Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 4,311 kg/jam
Laju massa Na2CO3 (F3) = 2,328 kg/jam
Laju massa total, m = 86.228,429 kg/jam = 23,952 kg/s
Densitas Al2(SO4)3 = 2,71 gr/ml (Perry, 2003)
Densitas Na2CO3 = 2,533 gr/ml (Perry, 2003)
Densitas air = 0,99624 gr/ml (Perry, 2003)
Reaksi koagulasi:
Dari Metcalf & Eddy (1984) diperoleh bahwa untuk clarifier tipe upflow (radial):
ρ=
(86.228,429) = 996,288 kg/m3
86.221,79 4,311 2,328
+ +
996,24 2710 2533
V = ¼ π D2H
1/ 2
4V 1 / 2 4 × 86,550
D= ( ) = = 6,062 m
πH 3,14 × 3
Tekanan hidrostatik:
Phid = ρ× g × h
= 996,288 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3 m
= 29,291 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 29,291 kPa + 101,325 kPa = 130,616 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (130,616) kPa = 137,147 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t=
2SE − 1,2P
(137,147 kPa) × (6,062 m)
=
2 × (87218,7140 kPa) × (0,8) − 1,2 × (137,147 kPa)
= 0,006 m = 0,236 in
Faktor korosi = 0,125 in
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana: P = daya yang dibutuhkan, kW
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4
1
πD 2 H
V=
4
1 4
34,621 m 3 = πD 2 D
4 3
1
34,621 m 3 = πD 3
3
Maka: D = 3,21 m
H = 4,28 m
Phidro = ρ×g×h
= 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3,567 m
= 34,825 kPa
Ppenyaring = ρ×g×l
= 2089,5 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,43 m
= 29,282 kPa
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
1
V = πD 2 H
4
1 3
415,458 m 3 = πD 2 D
4 2
3
415,458 m 3 = πD 3
8
Maka, D = 7,065 m
H = 10,598 m
c. Tebal tangki
346,215 m 3
Tinggi air dalam tangki = × 10,598 m = 8,832 m
415,458 m 3
Tekanan hidrostatik: P = ρ×g×h
= 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 8,832 m
= 86,228 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 86,228 kPa + 101,325 kPa = 187,553 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (187,553 kPa) = 196,931 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Desain tangki
a. Volume tangki
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3
23,85 m 3 = πD 2 D
4 2
3
23,85 m 3 = πD 3
8
Maka, D = 2,726 m
H = 4,089 m
19,875 m 3
Tinggi air dalam tangki = × 4,089 m = 3,408 m
23,85 m 3
c. Tebal tangki
27.491,438 kg/jam
Laju Volumetrik air = = 27,961 m 3 /jam = 123,108 gal/menit
983,2 kg/m 3
kapasitas air
Luas menara, A =
konsentrasi air
123,108 gal/menit
= 2
= 44,767 ft 2
2,75 gal/ft .menit
Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15, Perry (1999), diperoleh
tenaga kipas 0,031 hp/ ft2.
Daya yang diperlukan = 0,031 hp/ ft2 x 44,767 ft2 = 1,39 hp
Digunakan daya pompa standar 1½ hp.
Karena sel menara pendingin merupakan kelipatan 6 ft (Ludwig, 1977) maka kombinasi
yang digunakan adalah:
Panjang = 6 ft
Lebar = 6 ft
Tinggi = 6 ft
Perhitungan:
a. Ukuran tangki
1
V= πD 2 H
4
1 3
71,9832 m 3 = πD 2 D
4 2
3
71,9832 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 3,939 m
H = 5,9085 m
59,986
Tinggi cairan dalam tangki = × 3,939 = 3,2825 m
71,9832
1
Tinggi tutup = × 3,939 m = 0,9848 m (Brownell,1959)
4
Panjang tangki total = 5,9085 + 2(0,9848) = 7,8781 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ×g×h
= 965,321 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3,939 m
= 37,2635 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 37,2635 kPa + 101,325 kPa = 138,5885 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (138,5885 kPa) = 145,518 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(145,518 kPa) (3,939 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(145,518 kPa)
= 0,0041 m = 0,161 in
Faktor korosi = 0,125 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,161 in + 0,125 in = 0,286 in
Tebal shell standar yang digunakan = 5/16 in (Brownell,1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 5/16 in.
34 ,5 × P × 970 ,3
W =
H
dimana: P = Daya boiler, hp
W = Kebutuhan uap, lbm/jam
H = Panas laten steam, Btu/lbm
Maka,
127.658,139 × 1.146,81
P= = 4.373,356 hp
34,5 × 970,3
= 4.373,356 hp × 10 ft2/hp
= 43.733,56 ft2
Desain Tangki
a. Volume tangki
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
Maka, D = 7,246 m
H = 10,869 m
c. Tebal tangki
373,568 m 3
Tinggi air dalam tangki = × 10,869 m = 9,06 m
448,282 m 3
Tekanan hidrostatik: P = ρ×g×h
= 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 9,06 m
= 88,454 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 88,454 kPa + 101,325 kPa = 189,779 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (189,779 kPa) = 199,268 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(199,268 kPa) × (7,246 m)
=
2 × (87.218,714 kPa) × (0,8) − 1,2 × (199,268 kPa)
= 0,0104 m = 0,409 in
Faktor korosi = 0,125 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,409 in + 0,125 in = 0,534 in
Tebal shell standar yang digunakan = ¾ in (Brownell,1959)
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 2003)
μ
N Re =
(62,1396)(1) (2,415 × 3,2808) 2
= 6.965.851,456
0,00056
Untuk NRe < 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
K L .n 2 .D a µ
3
P= (McCabe,1999)
gc
KL = 71 (McCabe,1999)
71.(1 put/det) 2 .(2,415 × 3,2808 ft) 3 (0,00056 lbm/ft.s) 1hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,001 hp
Efisiensi motor penggerak = 80 %
0,001
Daya motor penggerak = = 0,00125 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih 1/20 hp.
Dalam rencana pra rancangan pabrik Stirena digunakan asumsi sebagai berikut:
1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas maksimum adalah 100.000 ton/tahun.
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
4. Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 8.500,- (Analisa, 26 Mei 2011).
X I
m
Cx = Cy 2 x (Timmerhaus, 2004)
X 1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2011
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2011
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
r=
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ]
(n ⋅ ΣX i 2 − (ΣX i )2 )× (n ⋅ ΣYi 2 − (ΣYi )2 )
(Montgomery, 1992)
105
Jan,2002
P-82
103
10-1 1 10 102 103
3
Capacity, m
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2011 (Ix) adalah 1.274,099. Maka estimasi harga tangki untuk (X2)
4.293,204 m3 adalah :
0 , 49
4.293,204 1.274,099
Cx = US$ 6.700 × ×
1 1.103
Cx = US$ 466.407 × (Rp 8.500,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 3.964.459.500,-/unit
Gambar LE.2 Harga Peralatan untuk Kolom Distilasi. Harga Tidak Termasuk Trays,
Packing, atau Sambungan. (Peters et.al., 2004)
Dari Gambar LE.2, didapat bahwa untuk spesifikasi tersebut didapat harga
peralatan pada tahun 2002 (Iy= 1.103) adalah US$ 42.000,- untuk tinggi kolom 20 m
dan faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,62. Maka harga sekarang (2011) adalah :
0 , 62
27,9 1.274,099
Cx,kolom = US$ 42.000 × × × (Rp 8.500,-)/(US$ 1)
20 1.103
Cx,kolom = Rp 506.911.200,-/unit
Sedangkan dari Gambar LE.3 didapat harga tiap bubble – cap tray adalah US$
550,- untuk kolom berdiameter 2 m dan faktor eksponen untuk tray adalah (m) 0,86.
Maka :
0 ,86
2,7684 1.274,099
Cx,tray = 45 × US$ 550 × × × (Rp 8.500,-)/(US$ 1)
2 1.103
Cx,tray = Rp 321.405.125,-
Jadi, total harga keseluruhan kolom destilasi 1 (D – 01) adalah :
= Rp 506.911.200,- + Rp 321.405.125,-
= Rp 828.316.325,-
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat
pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk perkiraan
peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut :
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut :
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
- Total = 21 %
Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased – equipment delivered) adalah :
= 1,43 × (Rp 15.216.248.198,- + Rp 4.485.264.369,-) + 1,21 ×
(Rp 195.296.380,- + Rp 573.466.209,-)
= Rp 29.103.365.690,-
Biaya pemasangan diperkirakan 47% dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).
Biaya pemasangan = 0,47 × Rp 29.103.365.690,-
= Rp 13.678.581.874,-
2 Modal Kerja
Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 3 bulan
(90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Proses
1. Etilbenzen
Kebutuhan = 14.004,952 kg/jam
Harga = Rp 9.680,-/kg (ICIS Pricing, 2011)
Harga total = 90 hari x 24 jam/hari x 14.004,952 kg/jam x Rp 9.680,-/kg
= Rp 292.826.740.378,-
2. Katalis Shell – 105
Kebutuhan = 51.048,704 kg
Harga = Rp 19.500-/kg (ICIS Pricing, 2011)
Harga total = Rp 19.500-/kg x 51.048,704 kg
Harga total = Rp 995.449.728,-
2.1 Kas
2.1.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
Jabatan Jumlah Gaji/bulan Jumlah gaji/bulan
Direktur 1 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
Dewan Komisaris 3 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000
Staf Ahli 2 Rp 8.500.000 Rp 17.000.000
Sekretaris 2 Rp 2.250.000 Rp 4.500.000
Manajer Produksi 1 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Manajer Teknik 1 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Manajer R&D 1 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Manajer Umum dan
1 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Keuangan
Kepala Bagian Keuangan dan
1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Administrasi
Kepala Bagian Umum dan
1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Personalia
Kepala Bagian Teknik 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Kepala Bagian Produksi 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Kepala Bagian R&D 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Kepala Bagian QC/QA 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Kepala Seksi Proses 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Kepala Seksi Utilitas 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Kepala Seksi Mesin
1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Instrumentasi
Kepala Seksi Listrik 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Kepala Seksi Pemeliharaan
1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Pabrik
Penjualan :
1. Harga jual stirena = US$ 1,795/kg (ICIS Pricing, 2011)
Produksi stirena = 12.626,263 kg/jam
Hasil penjualan stirena tahunan yaitu :
= 12.626,263 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × US$ 1,795/kg × Rp 8.500,-
= Rp 1.525.750.045.162,-
P−L
D=
n
dimana : D = depresiasi per tahun
dimana : P = harga awal peralatan
dimana : L = harga akhir peralatan
dimana : n = umur peralatan (tahun)
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
Rp 178.499.426.739,-
PM = × 100 %
Rp 1.568.540.952.970,-
PM = 11,380 %
Rp 102.945.860.548,-
BEP = × 100 %
Rp 1.568.540.952.970,- − Rp 1.286.198.683.640,-
BEP = 36,46 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 36,46 % × 100.000 ton/tahun
= 36.460 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 36,46 % × Rp 1.568.540.952.970,-
= Rp 571.890.031.453,-
Rp 124.979.598.717,-
ROI = × 100 %
Rp 872.089.628.692,-
ROI = 14,331 %
Rp 124.979.598.717,-
RON = × 100 %
Rp 523.253.777.215,-
RON = 23,89 %
Laba Sebelum Pajak Laba Sesudah Depresiasi Net Cash Flow P/F pada i = 17 PV pada i = 17 % P/F pada i = 22 PV pada i = 22 %
Thn
Pajak (Rp) (Rp) Pajak (Rp) (Rp) (Rp) % (Rp) % (Rp)
0 0 0 0 0 -872.089.628.692 1 -872.089.628.692 1 -872.089.628.692