Pada hakikatnya, setiap program stabilisasi yang didukung oleh Dana Moneter
Internasional mengandung kerangka fiskal jangka menengah. Namun, proses dan
persyaratan untuk mengembangkan latihan pemrograman pengeluaran sangat berbeda dari
yang digunakan untuk menyiapkan proyeksi ekonomi makro atau perkiraan pengeluaran
agregat. Seperti diketahui, kondisi di negara berkembang tergolong sulit untuk
mengimplementasikan program pengeluaran jangka menengah sebagai sebuah jalan untuk
meningkatkan program penganggaran. Kondisi politik, birokrasi dan administrasi harus
sejalan untuk menjadikan perencanaan dan pemrograman pengeluaran dan penganggaran
tersebut dapat berjalan efektif.
a. Sedikit stabilitas
c. Disiplin anggaran
Seperti yang berulang kali ditekankan, anggaran tahunan merupakan mekanisme yang
buruk untuk mengalihkan sumber daya dari penggunaan yang lebih rendah ke prioritas yang
lebih tinggi. Hal yang dilakukan seharusnya adalah untuk menyebarkan sumber daya secara
menyeluruh melalui serangkaian penyesuaian bertahap, alih-alih menggeser sumber daya
terkait dengan perubahan besar dalam suatu kebijakan. Untuk menghindari pendekatan
inkremental murni, anggaran harus ditempatkan dalam perspektif multi-tahun. Program
pengeluaran multi-tahun dapat menyediakan mekanisme formal untuk menyelaraskan
anggaran dengan kebijakan. Namun, ketika terdapat ketidakdisiplinan anggaran yang
menyebabkan penyimpangan besar antara apa yang dianggarkan dan apa yang
dibelanjakan, kegunaan pemrograman multi-tahun menjadi diragukan. Sebagai gambaran,
jika dibutuhkan tiga tahun untuk mengurangi pengeluaran militer sebesar 25%, sementara
dalam pelaksanaan setiap anggaran tahunan pengeluaran militer melebihi jumlah yang
dianggarkan, anggaran jangka menengah menjadi tidak relevan.
d. Dukungan kelembagaan
Idealnya, anggaran ke depan harus menjadi instrumen utama di mana sumber daya
dialokasikan. Namun, di sebagian besar negara, pembuat keputusan politik diragukan akan
menerima pendekatan semacam itu.
Pembuat keputusan politik tidak boleh diizinkan untuk menumbangkan proses anggaran
melalui suatu permainan politik yang. Strategi penghindaran sering dilakukan ketika
menyiapkan anggaran tahunan. Pemrograman belanja multi-tahun dapat memiliki
keuntungan untuk memaksakan tinjauan dampak fiskal ke depan dari keputusan kebijakan
saat ini, dan, karenanya membatasi beberapa strategi penghindaran ini.
Untuk memastikan hubungan yang kuat antara perumusan kebijakan dan penyusunan
program pengeluaran, program multi-tahun harus mencakup semua program yang dimaksud
selama periode perencanaan. Program ini akan mencakup, di samping program-program
anggaran tahunan, program-program baru di tahun-tahun sebelumnya. Pendekatan tersebut
memungkinkan pergeseran komposisi program pengeluaran untuk diidentifikasi dan
memfasilitasi dialog antara pengambil keputusan terkait.
c. Lamanya periode perencanaan
d. Cakupan sebagian?
Anggaran harus disajikan secara akuntabel dan bertanggung jawab. Rekomendasi yang
sama berlaku untuk program multi-tahun. Perkiraan agregat seringkali hanya berdasarkan
fungsi atau sektor yang luas. Namun, jika tahap perencanaan anggaran berada pada tahap
yang lebih terperinci, perencanaan anggaran tersebut harus dilakukan oleh kementerian dan
lembaga. Persiapan perencanaan strategis merupakan komponen penting dari pendekatan
KPJM. Program sektoral harus didefinisikan dengan benar. Menyajikan program
berdasarkan sektor, menyiapkan formulir profil program, dll, dapat meningkatkan
perencanaan dan formulasi anggaran sektor dan program multi-tahun. Namun, penyajian
tersebut tidak boleh menyimpang dari arah pelaksanaan penganggaran program.
f. Status instrumen
Untuk menjadi instrumen yang efektif untuk pengambilan keputusan kebijakan, idealnya
program pengeluaran multi-tahun dan anggarannya harus menjadi dokumen publik ketika
disajikan kepada parlemen (DPR). Komitmen pengeluaran yang eksplisit dan dipublikasikan
sangat penting untuk menjaga akuntabilitas dan prediktabilitas.