Anda di halaman 1dari 6

MAIND MAP EVIDENCE BASED PRACTICE

MATA KULIAH : PATIENT SAFETY

NAMA /NIM :CAHYANI TRI FAJARWATI /1510007

PRODI :S1 TK 3

A. Definisi
Evidence-Based Practice (EBP), salah satunya adalah Evidence-Based
Nursing (EBN), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik
perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta (Gerrish & Clayton,
1998)
EBP didefinisikan sebagai intervensi dalam perawatan kesehatan yang
berdasarkan pada fakta terbaik yang didapatkan. EBP merupakan proses yang
panjang, adanya fakta dan produk hasil yang membutuhkan evaluasi berdasarkan
hasil penerapan pada praktek lapangan.

Sejarah Evidence-Based Practice

Menuruk Academy of Medical Surgical


Menurut Newhouse (2014)
Evidence Based Practice (EBP) Nurses (AMSN) (2013),EBP sangat relevan
adalah suatu pendekatan dengan praktik keperawatan karena :
penyelesaian masalah dalam
1. Ada gap antara apa yang perawat ketahui dan
pengambilan keputusan klinis
yang mengintegrasikan best apa yang perawat lakukan.Apa yang
scientific evidence,clinikal diketahui dari hasil riset tidak diaplikasikan
expertise,dan patient preference dalam praktik klinis.Ini yang dinamakan
and values. Tujuan utama
penerapan EBP adalah untuk research-pratice gap.
meningkatkan patient outcomes. 2. Praktik keperawatan dapat dan harus diubah
dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti.
3. Praktik keperawatan yang efektif
memerlukan informasi,keputusan, dan
ketrampilan
4. EBP memberdayakan dan memperluas
keterampilan perawat
Langkah-langkah Evidence-
1. Mengkaji kondisi praktik dan
Based Practice menurut AMSN
merumuskan pertanyaan yang
(2013) dan Melnyk&Overholt
berasal dari masalah yang
(2005)
ditemukan dari hasil pengkajian.

2. Mencari dan mengumpulkan most relevance and


best evidence untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan. Evidence yang dicari adalah hasil
penelitian yang tersedia dan dapat dipercaya dan
relevan dengan masalah yang ditemukan.

3. Menilai dan mengkritisi


evidence yang sudah
ditemukan.

4. Membuat perencanaanpenerapan
evidence yang ditemukan
diintegrasikan dengan keahlian
klinis dan disesuaikan dengan
nilai-nilai dan kesukaan pasien.
5. .

5. Mengimplemasikan
perencanaan yang telah dibuat.

6. Mengevaluasikan keefektifan /
dampak / outcome dari hasil
implementasikan.
Tingkat Evidence Based Practice
Ada 6 level evidence menurut Melnyk &Overholt (2005) yaitu:

1. Level I,atau level tertinggi,berupa Systematic reviews atau meta analysis of multiple RCT’s.

2. Level II,berupa oe well designed RCT.

3. Level III,yaitu Quasi-experimental studies

4. Level IV,yaitu non experimental studies,dapat berupa deskriptif atau kualitatif.

5. Level V,yaitu dapat berupa case reports,program evaluation,narrative literature review.

6. Level VI,yaitu opinion of respected authorities.

Level I merupakan level tertinggi dimana hasil dari


evidence tersebut dapat dianggap paling kuat,sedangkan level VI
merupakan level terendah tingkat dimana evidence di level ini
dianggap paling lemah untuk digunakan dalam EBP.
Evidence Based Practice Dalam Praktik Keperawatan
Dalam praktik keperawatan yang mendasari praktiknya sesuai dengan ilmu
pengetahuan, konsep Evidence Based Practice sangat diperlukan untuk dapat mencapai
patient outcomes, menghindari intervensi yang tidak perlu dan tidak sesuai dan tentu saja
mengurangi/menghindari komplikasi hasil dari perawatan dan juga pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai