Anda di halaman 1dari 9

HAKIKAT TUJUAN DAKWAH

Oleh : Defrinal

I. Pendahuluan

Salah satu kekeliruan banyak orang dalam memahami Islam sebagai agama adalah bahwa islam
dari awal telah berjalan dengan baik dan berkembang dengan pesat berbagai penjuru dunia,
namun pad sisi lain , masih ditemukan ketidak samaan visi dan persepsi umat islamitu dalam
memperjuangkan masa depannya. Ketidak samaan visi tersebut sekaligus membawa kepada
sikap skeptis, yaitu merasa ragu dan curiga kepada kebenaran hakiki yang terkandung dalam
ajarannya.Antisipasi terhadap kemungkinan adanya sikap skeptis terhadp ajaran islam dan
mengetahui arah tujuan dakwah islam serta menjawab berbagai persolan yang muncul
dalamislam , diperlukan adanya pemikiran yang mendalam dan kembali kepada prinsip-prinsip
dakwah yang tertinggal selama ini. Maka pada makalah ini akan dibahas tentang Hakikat Tujuan
Dakwah, Meliputi : Filsafat Tujuan , Fungsi Tujuan, Tahap-Tahap Dalam Mendapai Tujuan

II. Hakikat Tujuan Dakwah, meliputi : Filsafat Tujuan, Fungsi Tujuan, Tahap-tahap Dalam
Mencapai Tujuan
A. Tujuan Dakwah dan Filsafat tujuan
Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang agama islam. Tujuian
ini bukanlah tujuan final. Perkembangan antar tabligh dan dakwah tidaklah berakhir dengan
wafatnya nabi saw. Tabligh dan dakwah itu berlansung terus selama masih berdiri langit dan
bumi, untuk menyampaikan informasi mengenai agama islam, agar semua orang memperoleh
pengetahuan tentang agama islam dan mengerti tentang islam. Sebagai bukti mengerti
tidaknya umat ini dengan islam adalah akan terlihat mereka melakukan kebaikan dan itu
sekaligus juga akan mengimbas kepada keluarga dan masyarakat. Untuk hal ini diperlukan
dakwah yang tidak ada henti-hentinya. Hal ini dilakukan oleh para ulama dan ilmuan sesuai
dengan kemampuaanya. Inilah tujuan pada tahap kewajiban menyampaikan .
Adapun tujuan final dari dakwah itu untuk mencapai keselamatan dan kesentosaan manusia
di dunia ini dan di akhirat nanti. Maksudnya ialah memperoleh kebahagian di dalam
kehidupan ini dan kehidupan lain dalam dunia yang kekal dan abadi, sesudah kehidupan di
dunia ini.
Tujuan dakwah tidak ini identik dengan tujuan ilmu dakwah. Bilamana tujuan dakwah untuk
menyampaikan informasi tentang agama islam dan memperkenalkannya kepada semua umat
manusia. Maka ilmu dakwah bertujuan melihat alternatif-alternatif yang lebih berdaya guna
dalam menyebarkan informasi tersebut. Ilmu berguna untuk mengetahui dan menyediakan
jalan, cara-cara untuk pelaksanan alternatif itu. Dengan kata lain ilmu dakwah
mempersoalkan metode dan sitem terlibat dalam penelitian tentang proses dakwah serta
dalam hal penerapannya dalam kehidupan manusia .
Menurut Syaikh Hasan Al-Banna bahwa tujuan dakwah dibagi kepada dua : pertama tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
1. Tujuan jangka Pendek : partisipasi dalam pengabdian masyarakat dan pelayan sosial.
pertama. Perbaikan individu : memperbaiki dirinya sendiri hinga menjadi orang yang
kuat fisiknya, kukuh akhlanya, luas wawasannya, mampu berusaha , selamat akidahnya,
benar ibadahnya , berjihad melawan dirinya sendiri, disiplin dengan waktunya , teratur
dalamurusannya,dan bermanfaat bagi orang lain. Kedua. Membangun keluarga:
pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan anggota keluarganya agar
menghormati fikrahnya, menjaga etika islam dalamsetiap aktivitas kehidupan rumah
tangganya, memilih istri yang baik dan menjelaskan kepadanya hak dan kewajibannya,
mendidik anak-anak dan pembantunya dengan didikan yang baik, serta membimbing
mereka dengan prinsp-prinsipislam, juga merupakan kewajiban masing-masing kita
secara pribadi., ketiga : membimbing Masyarakat : membimbing masyarakat dengan
menyebarkan dakwah, memerangi sifat-sifat tercela kemungkaran , mendorong sifat-sifat
utama , amar ma’ruf, bersegera mengerjakankebaikan , mengiring opini umum kepada
fikrah islamiyah , dan selalu mewarnai praktek kehidupan dengannya, adalah kewajiban
yang harus ditunaikan olh setiap kita sebagai pribadi , merupakan kewajiban jamaah
sebagai lembaga aktif .
2. Tujuan Jangka Panjang: Reformasi dan perubahan total. Adapun tujuan pokok daripada
dakwah itu sendiri yang dikehendaki dan diperjuangkan perwujudannya adalah
perubahan secara total dan integral , yang unsur kekuatan seluruh umatnya bahu-
membahu, memberikan perhatian berusaha melakukan perombakan di berbagai sektor
kehidupan secara total berusaha program ini didukung oleh para penguasa . agar negara
islam hidup kembali , agar hukumnya tegak kembali , agar berdiri pemerintahan islam
yang didukung sepenuhnya oleh umat islam, yang diatur kehidupannya oleh syariat islam
yang Allah perintahkan kepada Nabi-Nya untuk diwujudkan Allah swt berfirman :
kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama
itu, maka ikutilah syariat itu janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui(Al-Jatsiyah : 18).
a. Perbaikan pemerintahan dan penegakkan daulah di atas prinsip Islam
memperbaiki keadaan pemerintah sehingga menjadi pemerintah islam yang
sesungguhnya, dengan memainkan perannya sebagai pelayan umat dan pekerja demi
kemaslahatan mereka.bagaimana pemerintah islamitu ? menurut ustad Hasan Al-Banna
terdiri dari kaum muslimin yang menunaikan kewajiban-kewajiban islam, tidak terang-
terangan berbuat maksiat dan konsisten menerapkan hukum serta ajarn islam.
b. Mengembalikan Kekhalifaan (penyatuan Umat Islam): umat islam berkeyakinan
bahwa khilafah adalah simbol kesatuan islam dan fenomena ikatan antar bangsa Muslim.
Ia merupakan identitas islam yang kaum muslimin harus memikirkannya dan menaruh
perhatian untuk merealisasikannya.
c. Perwujudan Kepemimpinan: untuk mewujudkan tujuan ini perlunya membebaskan
umat. Akan tetapi ingatlah selalu bahwa disana ada dua tujuan pokok yakni agar negara
Muslim terbebas dari setiap penjajahan asing dan di negeri yang bebas ini tegak sebuah
pemerintahan islam yang merdeka.
d. Proklamasi Kepemimpinan Dunia.: tentang penyebaran cahaya Islam dan petunjuknya
bagi manusia kepada kabajikan dan kebenaran. Dan penegakkan kepemimpinan dunia
dengan penyebaran dakwah islam di seluruh negeri sehingga Allah swt berfirman :
Sehingga tidak ada fitnah lagi dan agama itu hanya untuk Allah belaka (Al-Baqarah :
193)
Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya (At-Taubah :32)

B. Filsafat Tujuan
Tujuan filsafat Dakwah adalah dapat memberikan pemahaman yang bersifat universal
tentang suatu unit ajaran islam secara mendalam, mendasar dan radikal sampai keakar-
akarnya, sehingga akhirnya dapat membawa kepada kebenaran yang hakiki.
Kebenaran hakiki tersebut terimplementasi dalam sikap kesehariannya sebagai seorang
Islam. Lebih jauh bertujuan memberikan kepuasan bagi seseorang yang sekaligus dapat
membawa seseorang kepada kebahagian jiwa yang amat berharga. Juga mengantarkan
sesorang sampai kepada kepercayaan keagamaan benar yang , yang kalau sebelumnya
hanya diterima secara dogmatis dan obsolut, maka pada akhirnya bukan hanya mitologis
semata, tetapi juga diterima melalui kerangka fikiran yang rasional dan juga akan
memberi arti penting dalam menyadari otoritas dirinya sebagai makhluk yang berdimensi
dalam memahami diri dan miliknya.
Pendapat lain juga mengatakan filsafat tujuan dari dakwah itu untuk mengajar seluruh
kemanusiaan kepada sistem islam, membimbing kepada cara hidup Islam , kepada ajaran
yang baik, karena tanpa Islam manusia tidak mungkin mendapatkan kebahagian. Tugasi
ini bukan tugas juz’iyah, bukan tugas sampingan dan bukan sebahagia-sebahagian, bukan
hanya untuk mencapai tujuan-tujuan terbatas dalam aspek politik, sosial, dan ekonomi
saja, bukan saja terbatas pada daerah, bangsa tertentu, akan tetapi tugas ini merupakan
meliputi segenap sisi kehidupan demi kebaikan seluruh manusia sejagat yang paling
sempurna dan bermanfaat. Bukankah Rasululah saw. Diutus untuk membawa rahmat ke
seluruh alam
C. Fungsi Tujuan
Merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang saling membutuhkan/terkait dan
merupakan komponen dakwah . Sebagaiman kalau kita lihat fungsi tujuan dalam proses
dakwah merupakan faktor yang paling penting dan sentral dimana tujuan itulah
dilandaskan segenap tindakan dalam rangka usaha kerja sama, tujuan adalah merupakan
landasan utama , bahkan sesuatu yang senantiasa memberikan inspirasi dan motivasi
yang memyebabkan mereka bersedia melakukan tugas-tugas yang diserahkan kepada
mereka, begitu pula dalam tindakan-tindakan kontrol dan evaluasi, pendek kata adalah
kompas pedoman yang tidak boleh diabaikan dalam proses penyelenggaraan dakwah.
Prosesing dakwah untuk mencapai dan mewujudkan tujuan utama, sebagaimana telah
disampaikan sebelumnya yang mencakup aktivitas yang sangat luas. Segenap segi atau
bidang kehidupan tidak ada satupun yang terlepas dari aktivitas dakwah , agar
aktivitas/kegiatan dakwah dalam segala segi kehidupan itu dapat dilakukan secara efektif
perlulah ditetapkan dan dirumuskan nilai-nilai atau hasil-hasil yang harus dicapai oleh
aktivitas dakwah pada masing-masing segi atau bidang itu. Inilah yang disebut sebagai
fungsi tujuan
D. Tahapan-tahapan Dakwah
Setiap dakwah harus melalui tiga tahap (marhalah), yaitu :
1. Tahap penerangan (ta’rif) atau tahap propaganda, memperkenalkan, menggambarkan
ide (fikrah) dan menyampaikannya kepada khalayak ramai dan setiap lapisan masyarakat
2. Tahap pembinaan dan pembentukan (Takwin) yaitu tahap pembentukan, memilih
pendukung, menyiapkan pasukan, mujahid dan mujahidah dakwah serta mendidiknya.
Mereka dipilih dari orang-orang yang telah menyambut seruan dakwah.
3. Tahap pelaksanaan (tanfidz) yaitu tahap beramal, berusaha dan bergerak mencapai
tujuan

Ketiga tahapan tersebut selalu bergandengan dan harus disesuaikan satu sama lainnya,
karena kekuatan dan kesatuan dakwah bergantung pada kekompakn seluruh tahap
tersebut. Oleh karena itu para pendukung dakwah dalammelancarkan dakwahnya harus
memilikh dan membentuk anggota dakwah, dan dalam waktu yang sama dia bergerak
melaksanakan apa yang dapat dilaksanakan.
Tahapan ini tidak akan terwujud dengan sempurna, kecuali harus mlalui sususnan yang
tgertib. Sebab suatu pembentukan misalnya tidak akan berjalan secara sempurna tanpa
lebih dahulu malalui tahapan pengenalan dan pemahaman yang baik dan benar. Begitu
juga suatu pelaksanan tidak mungkin lengkap dan sempurna tanpa melalui prosestahao
pembentukan (pembinaan) dasar pendidikan yang sempurna pula.
1. Pengenalan (At-Ta’rif) dakwah/penerangan/penyebaran ide
Tahap pengenalan ini sangat mendasar , sebab merupakan langkah awal dalam perjalanan
dakwah. Setiap kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dalam peringkat pengenalan
dan pemahaman ini akan membawa akibat buruk dan menjadikan perjalanan dakwah
terpeleset jauh dan garis edarnya. Allah berfirman dalamsurat Al-An’am : 153 artinya :
“Ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jaln itu
mencerai-beraikan kamu dari jaln-Nya yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu
agar kamu bertakwa” (Qs Al-An’am : 153) .
Pada masa Rasulullah saw. Islam telah disempurnakan perkembangan dan
penyampaiannya menurut bentuknya yang baik dan benar, bersih dari segala campuran,
kekurangan dan penyelewengan. Jibril membawa turun wahyu Allah kepada umat
manusia dengan amanah danbenar. Akhirnya islammenjadi sempurna dalambentuk
orisinal dan suci.
Walau islam dalam sejarahnya terus menerus dihadapkan kepada berbagai tantangan, tipu
daya dan gangguan yang mencoba membutruhkan, menghapuskan dan mencerai-
beraikannya dari satu bagian ke bagian yang lain yang dilakukan oleh musuh-musuh
islam, atau berupa penyelewengan-penyelewengan dari para ekstrimis-ektrimis dari
kalangan kaum mmuslimin sendiri. Namun Allah tetap memelihat kitab (Al-quran) dan
menjaminnya dengan pasti. Disamping itu banyak sekali ulama-ulama yang menulis
mengumpulkan hadis-hadis Rasulullah saw. Yang menulis dan menepisnya dari segala
macam pemalsuan. Maka Ta’rif yang merupakan salah satu tahapan dakwah yang
menjadi sasaran adalah Totalitas dakwah dan menjadi seorang Dai yang berpegang pada
uslub dakwah.
a. Totalitas Dakwah
Ketika menyampaikan Dakwah dan peringatan, kita harus mengemukakan
keuniversalan islam dengan lengkap, utuh, total dan menyeluruh tanpa memisah-
misahkan antara satu bagian dengan bagian lainnya, atau menghapuskan satu bagian
dari keseluruhannya, sebab islama dalah penutup segala agama.
Islam adalah agama yang istimewa, universal, lengkap, sempurna dan mencakup
seluruh persoalan hidup manusia duniawi dan ukhrawi dalam keselarasan dan
keharmonisan yang unik.
b. Da’i dan uslub Dakwah
Untuk mewujudkan cita-cita dalam memperkenalkan dan mengembangkan dakwah,
seorang dai harus memiliki sifat-sifat asasi dan ia harus berpegang pada uslub atau
cara yang benar dan baik dalam melaksanakan dakwahnya.
Diantara sifat utama dan asasi bagi seseorang pendakwah ialah harus menjadi contoh,
teladan dan model yang baik bagi islam yang didakwahkannya. Dia harus
melaksanakan semua rukun islam, mengikuti sunnah dan cara hidup Rasulullah saw,
menjahui segala macam subhat dan yang meragukan, menjahui segala yang haram,
senantiasa mengingat Allah dalam suatu persoalan kecil atau besar. Dalam rumah
tangganya, semua anggota keluarganya harus turut komitmen dengan seluruh ajaran
islam dan menjaga serta melaksanankan ajaran islam dan tatakaramnya.
Dan salah satu faktot terpenting didalam dakwah adalah keikhlasan dan kebulatan
tekad seseorang dai semata-mata karena Allah dan dakwah Allah, seorang muslim
yang bergerak di bidang dakwah harus mempunyai bacaan luas, mengikuti segala
macam peristiwa dan pergolakan yang terjadi, mmengikuti perkembangan kondisi
dan situasi, dan mengetahui berbagai aliran dan ideolagi modern. Dan juga seorang
dai harus memahami tingkat dan kedudukan mad’u (orang yang diseru) berbicara
dengan mereka sesuai dengan tingkat kecerdasannya, karena dengan itu akan
memudahkan mereka untuk menyambut apa yang diserukannya dan mereka tidak
bosan mendengar ucapan seorang da’i
2. Tahap (Takwin) Pembentukan dan Pembinaan
Tahap penerangan dan proganda atau tahap perkenalan ide, jika tidak diiringi dengan
tahap pembentukan dan pembinaan (takwin) atau pemilihan pendukung dan pembela
seperti gologan Ansar dan Hawariyun, dan mempersiapkan pasukan atau laskar serta
mengatur taktik barisan dari kalangan orang-orang yang diseru (mad’u),
kemungkinan akan menjadikan segala usaha yang telah dikorbankan pada tahap
penerangan dan pengenalan ide dakwah akan menjadi sia-sia, bahkan akan hilang
tanpa bekas.
Banyak dikalangan kaum muslimin yang diseru sekarang ini akan dilahirkan dan
dibesarkan dalam suatu masyarakat yang jauh dari jiwa Islam, menjadikan suatu
masyarakat yang akan dikuasi oleh adt istiadat dan tradisi yang telah hancur , yang
telah meresap dan bersatu dalam diri dan kehidupan mereka. Jadi bagi seorang da’I
yang menyeru manusia kejalanAllah, memanggil manusia untuk hidup secara islami,
harus memperhatikan dengan serius dan bereusaha sunguh-sunguh dalam
membersihkan diri mereka dari segala tradisi Islam yang suci, akhlak Islam dan
membentuk hidup manusia menurut karakter Islam , serta mengembalikan kehidupan
mereka menurut cara-cara kehidupan yang islami.
1 Individu Muslim yang dikehendaki
Umat islam dewasa ini jumlahnya banyak, tetapi kualitasnya sangat rendah dibanding
dengan kulitas umat Islam generasi pertama di zaman Rasulullah saw. Umat Islam
dewasa ini tidak mampu mengubah bentuk dan suasana yang telah rusak. Oleh karena
itu mereka tidak mampu membangun dan mendirikan daulah Islamiyah. Kualitas
manusia muslim sekarang tidak mampu menghapus kebathilan dan mewujudkan
kebenaran melainkan dengan pertolongan Allah swt.sebagaimana dalam surat Ar-
Ra’du :17
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi ) yang benar dan yang bathil. Ada
pun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya ada pun yang
memberi manfaat kepada manusia maka ia tetap di bumi demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan” (Qs. Ar-Ra’du 17).
Mempersiapkan seorang kader yang ideal dalam mutu, kualitas dan penampilannya
memrlukan usaha-usaha yang serius, tekun dan kontiniu, penuh kesabaran dan
ketabahan yang utuh. Umat Islam demikianlah yang sangup dan mampu membangun
rumah tangga. Oleh karena itu Imam Syahid Hasan Al-Banna telah memberiakan
perhatian sewajarnya kepada individu muslim dan berusaha mempersiapkannya.
Langkah-langkah ini jelas mengikuti sunnah Rasulullah saw. Yang telah
mempersiapkan angkatan mukmin pertama yang dikader dalam madrasah Rasullullah
saw. Sebagai cikal bakal angkatan mukmin yang dapat membangun Daulah Islamiyah
yang kuat, teguh dan agung.
3. Ciri utama seorang Da’i
Seorang da’i harus memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap agamanya,
pemahamanya yang menyeluruh, lengkap dan orisinil terhadap kitabullah dan
sunnahturrasul. Dan ia harus memiliki keikhlasan yang besar untuk menjadi laskar
dakwah, aqidah dan ideologi, bukan laskar yang mengejar keuntungan dan tujuan dari
materi semata-mata, dan bukan pula angkatan yang semata-mata mengejar
kepentingan diri sendiri. Ia akan mengutamakan kerja dari pada berbicara. Apa yang
dikatakannya itulah yang ia kerjakan setelah lebih dahulu mengenal secara pasti
jalannya dan mengikhlaskan niatnya karena Allah semata-mata.
4. Perkataan, perbuatan dan amal
Ada pula orang yang hanya berbicara, tetapi ia bukan seorang pekerja, dan pemimpin
kerja, bukanpula sebagai seorang dai, dan seorang dai saja bukan berarti ia sebagai
dai yang bijaksana serta mampu menelurkan kemenangan dengan pengorbanan
sedikit.
Ini sesuai apa yang dikatakan dan dijelaskan oleh Imam syahid Hasan Al-Banna :
“sesungguhnya banyak orang yang mampu berkata, tetapi sedikit dari mereka yang
mampu bertahan dalam beramal dan bekerja. Banyak pula dari sedikit itu yang
mampu bertahan pada waktu beramal, tetapi sedikit dianatara mereka yang mampu
memikul beban dakwah yang berat dan sukar. Para dai inilah meruapakan angkatan
pilihan yang sedikit jumlahnya, tetapi menjadi pembela dan menjadi ansarullah.

3. Tahap Pelaksanaan (tanfidz) yaitu tahap beramal, berusaha dan bergerak mencapai
tujuan.
Pada tahap ini seorang kader dakwah sudah mampu melakswanakan dan
mengamalkan nilai-nilai islam secara total. Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad,
tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus-menerus untuk mengapai tujuan akhir, dan
kesiapan dalam menanggung cobaan dan ujian yang tidak mungkin bersabar atasnya
kecuali orang-orang yang tulus. Menurut Syaikh Hasan al-Banna menyebutkan bahwa
dakwah ini terdiri dari bebrapa tahap, yakni : ta’rif, Takwin, dan tanfidz. Dengan
inilah kita mengantarkan umat islamdari satu tahap ke tahapan lain dari satu kondisi
ke kondisi lain, sehingga dapat mengantarkan mereka ke tujuan.
Diposkan oleh defrinal di 00.06

Anda mungkin juga menyukai

  • Sop Sdidtk
    Sop Sdidtk
    Dokumen2 halaman
    Sop Sdidtk
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Coper Depan
    Coper Depan
    Dokumen2 halaman
    Coper Depan
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Release Rebi III
    Release Rebi III
    Dokumen6 halaman
    Release Rebi III
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Tgs Ifrs Buk Leni
    Tgs Ifrs Buk Leni
    Dokumen3 halaman
    Tgs Ifrs Buk Leni
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Proposal Dosen Pemula Des 2013
    Proposal Dosen Pemula Des 2013
    Dokumen25 halaman
    Proposal Dosen Pemula Des 2013
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Cover Tugas Bu Aini
    Cover Tugas Bu Aini
    Dokumen1 halaman
    Cover Tugas Bu Aini
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Yang Sudah Direvisi
    BAB 3 Yang Sudah Direvisi
    Dokumen8 halaman
    BAB 3 Yang Sudah Direvisi
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Makalah Anatomi Fisiologi Manusia
    Makalah Anatomi Fisiologi Manusia
    Dokumen33 halaman
    Makalah Anatomi Fisiologi Manusia
    fatin189
    Belum ada peringkat
  • NNM, M
    NNM, M
    Dokumen33 halaman
    NNM, M
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Silabus Buk Cici
    Silabus Buk Cici
    Dokumen8 halaman
    Silabus Buk Cici
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • TOMAT SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN
    TOMAT SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN
    Dokumen33 halaman
    TOMAT SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • PP Antidiabetes
    PP Antidiabetes
    Dokumen11 halaman
    PP Antidiabetes
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • PKL BPOM
    PKL BPOM
    Dokumen4 halaman
    PKL BPOM
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • NNM, M
    NNM, M
    Dokumen33 halaman
    NNM, M
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Reza Diabetik Dan Diuretik
    Reza Diabetik Dan Diuretik
    Dokumen4 halaman
    Reza Diabetik Dan Diuretik
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Kesehatan
    Kuesioner Kesehatan
    Dokumen90 halaman
    Kuesioner Kesehatan
    Medan Bellyna
    Belum ada peringkat
  • Kop Sop
    Kop Sop
    Dokumen2 halaman
    Kop Sop
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Reza Diabetik Dan Diuretik
    Reza Diabetik Dan Diuretik
    Dokumen4 halaman
    Reza Diabetik Dan Diuretik
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat
  • Persayratan IFK
    Persayratan IFK
    Dokumen6 halaman
    Persayratan IFK
    Jetti Fairel Noplinda
    Belum ada peringkat