Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN “GERONTIK”

I. Tinjauan Teori
A. TEORI-TEORI PROSES MENUA
1. Teori Biologis
a) Teori Genetik
Teori genetik clock merupakan teori intristik yang menjelaskan
bahwa di dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan
menentukan proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu
telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu. Secara teoritis,
memperpanjang umur mungkin terjadi, meskipun hanya beberapa
waktu dengan pengaruh dari luar, misalnya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit dengan pemberian obat-obatan atau
tindakan tertentu.
Teori mutasi somatik menjelaskan bahwa penuaan terjadi karena
adanya mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan yang buruk.
Terjadi kesalahan proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam
proses translasi RNA protein atau enzim. Kesalahan ini terjadi terus
menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau
perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
b) Teori Non Genetik
i. Teori Penurunan Sistem Imun Tubuh (Auto-immune theory)
Ketuaan dianggap disebabkan oleh adanya penurunan fungsi
sistem immun.Perubahan itu lebih tampak secara nyata pada
Limposit–T,disamping perubahan juga terjadi pada Limposit-B.
Perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem imun humoral,
yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua untuk:
 Menurunkan resistansi melawan pertumbuhan tumor dan
perkembangan kanker.
 Menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan
secara agresif memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen
 Meningkatkan produksi autoantigen, yang berdampak pada
semakin meningkatnya resiko terjadinya penyakit yang
berhubungan dengan autoimmune.
ii. Teori Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Proses menua terjadi akibat kurang efektif fungsi kerja tubuh
dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai radikal bebas dalam
tubuh. Radikal bebas yang reaktif mampu merusak sel, termasuk
mitokondria, yang akhirnya mampu menyebabkan cepatnya
kematian (apoptosis) sel, menghambat proses reproduksi sel.
iii. Teori Menua Akibat Metabolisme
Setiap makhluk hidup mempunyai ketersediaan kemampuan
yang sudah ditentukan sesuai dengan kapasitas energi yang
digunakan untuk selama menempuh kehidupannya. Energi yang
digunakan terlalu banyak dimasa awal kehidupannya akan habis
sebelum usia optimalnya, atau mempunyai usia yang relative lebih
pendek dari pada yang menggunakan energi secara optimal
sepanjang usia kehidupannya. Individu mempunyai lama usia yang
optimal jika energi yang digunakan merata sepanjang hidupnya,
tidak terlalu berlebih digunakan, diimbangi dengan istirahat serta
asupan energi yang cukup.
iv. Teori Rantai Silang (Cross link theory)
Proses menua terjadi sebagai akibat adanya ikatan-ikatan
dalam kimiawi tubuh. Teori ini menyebutkan bahwa secara normal,
struktur molekular dari sel berikatan secara bersama-sama
membentuk reaksi kimia, termasuk didalamnya adalah kolagen
yang merupakan rantai molekul yang relatif panjang yang
dihasilkan oleh fibroblast. Terbentuknya jaringan baru, maka
jaringan tersebut akan bersinggungan dengan jaringan yang lama
dan membentuk ikatan silang kimiawi. Hasil akhir dapi proses
ikatan silang ini adalah peningkatan densitas kolagen dan
penurunan kapasitas untuk transport nutrient serta untuk
membuang produk-produk sisa metabolisme dari sel.
v. Teori Fisiologis
Teori ini merupakan teori intrinsik dan ekstrinsik terdiri atas
teori oksidasi stress. Dalam teori ini dijelaskan terjadi kelebihan
usaha dengan stress menyebabkan sel tubuh lelah terpakai
regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal
1. Teori Sosiologis
a) Teori Interaksi Sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada
suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai
masyarakat. Mauss (1954), Homans (1961) dan Blau (1964)
mengemukakan bahwa interaksi sosial didasarkan atas hukum
pertukaran barang dan jasa, mengemukakan bahwa kemampuan
lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk
mempertahankan status sosialnya untuk melakukan tukar menukar.
b) Teori Aktivitas atau Kegiatan
Teori ini mengatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung
dari bagaimana lansia merasakan kepuasan dalam melakukan
aktifitas dan mempertahankan aktivitas tersebut selama
mungkin.Pokok-pokok teori aktivitas adalah:
 Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan
keterlibatan sepenuhnya dari lansia di masyarakat.
 Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia.
c) Teori Kesinambungan (Continuity theory)
Kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia, dengan
demikian pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan
gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia Gaya hidup
perilaku dan harapan seorang ternyata tak berubah walaupun ia
menjadi lansia. Pokok-pokok dari continuity theory adalah:
 Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif
dalam proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya
di masa lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau
dihilangkan.
 Peran lansia yang hilang tak perlu diganti.
 Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai macam cara
adaptasi.
d) Teori Pembebasan atau penarikan diri
Mengemukakan bahwa kemiskinan yang diderita lansia dan
menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seseorang lansia
secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
masyarakat juga mempersiapkan kondisi agar para lansia menarik
diri, keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun
baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
e) Teori Perkembangan (Development theory)
Menekankan perlunya mempelajari psikologi perkembangan
guna mengerti perubahan emosi dan sosial seseorang selama fase
kehidupannya.Pokok-pokok dalam development theory adalah:
 Masa tua merupakan saat lansia merumuskan seluruh masa
kehidupannya.
 Masa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan
sosial yang baru yaitu pensiun dan atau menduda atau menjanda.
 Lansia harus menyesuaaikan diri akibat perannya yang berakhir
dalam keluarga, kehilangan identitas dan hubungan sosialnya
akibat pensiun, ditinggal mati oleh pasangan hidup dan teman-
temannya.
f) Teori Stratifikasi Usia (Age Stratification Theory)
Menyusun stratifikasi lansia berdasarkan usia kronologis yang
menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan kapasitas
peran, kewajiban, serta hak mereka berdasarkan usia. Dua elemen
penting dari model stratifikasi usia tersebut adalah struktur dan
prosesnya. Pokok-pokok dari teori ini adalah :
 Arti usia dan posisi kelompok usia bagi masyarakat
 Terdapatnya transisi yang dialami oleh kelompok
 Terdapatnya mekanisme pengalokasian peran diantara penduduk.

2. Teori Psikologis
a) Teori Kebutuhan Manusia
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam
diri, kebutuhan yang memotivasi seluruh perilaku manusia.
b) Teori Individual
Perkembangan personal individu dilalui melalui tahapan-
tahapan: masa kanak-kanak, masa remaja dan remaja akhir, usia
pertengahan, dan usia tua. Kepribadian personal ditentukan oleh
adanya ego yang dimiliki, ketidaksadaran personal dan
ketidaksadaran kolektif. Teori ini mengungkapkan bahwa sejalan
dengan perkembangan kehidupan, pada masa usia petengahan
maka seseorang mulai mencoba menjawab hakikat kehidupan
dengan mengeksplorasi nilai-nilai, kepercayaan dan meninggalkan
khayalan. Pada masa ini dapat terjadi “krisis usia pertengahan”
yang dapat mempengaruhi/menghambat proses ketuaan itu sendiri
secara psikologis.
c) Teori Proses Kehidupan Manusia
Menyusun sebuah teori yang menggambarkan perkembangan
manusia yang didasarkan pada penelitian ektensif dengan
menggunakan biografi dan melalui wawancara. Mengidentifikasi
dan mencapai tujuan hidup manusia yang melewati klima fase
proses perkembangan. Pemenuhan kebutuhan diri sendiri
merupakan kunci perkembangan yang sehat dan itu
membahagiakan, dengan kata lain orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri berarti dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya
dengan beberapa cara.
d) Teori Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan pada masa tua antara lain adalah :
 Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
penghasilan
 Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
 Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
e) Terori Delapan Tingkat Kehidupan
Secara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat adanya
kondisi dimana kondisi psikologis mencapai pada tahap-tahap
kehidupan tertentu. Ericson (1950) yang telah mengidentifikasi
tahap perubahan psikologis (depalan tingkat kehidupan)
menyatakan bahwa pada usia tua, tugas perkembangan yang harus
dijalani adalah untuk mencapai keeseimbangan hidup atau
timbulnya perasaan putus asa.

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUAAN


1. Heredites atau keturunan genetic
2. Nutrisi atau makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Strees

B. Definisi Penyakit
C. Etiologi
D. Tanda dan Gejala
E. Klasifikasi/Derajat
F. Pathway
G. Penatalaksanaan secara medis
H. Penatalaksanaan terapi komplementer
I. Pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai