BAB 1
TINJAUAN TEORI
1
2
g. Alamat
Untuk mengetahui dimana ibu menetap, mencegah
kekeliruan bila ada nama yang sama, memudahkan
menghubungi keluarga, petunjuk saat kunjungan rumah
(Norma dan Dwi, 2013).
2. Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati,
2009). Pada kasus Leukorea keluhan utamanya ibu merasa
tidak nyaman, gatal, berbau, dan bahkan terkadang terasa
perih (Shadine, 2012).
3. Riwayat Menstruasi
Berdasarkan data yang diperoleh, bidan akan mempunyai
gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya.
Riwayat menstruasi meliputi menarche, siklus, volume,
keluhan (Sulistyawati, 2009). Menurut Irianto (2015)
seseorang menjelang dan sesudah haid akan mengalami
keputihan. Hal ini disebabkan karena kelenjar didalam
vagina aktif dan pengaruh dari hormon estrogen dan
progesteron.
4. Riwayat Perkawinan
Terdiri atas status perkawinan, perkawinan yang ke, umur
ibu saat perkawinan dan lama perkawinan (Muslihatun dkk,
2009).
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Disajikan dalam bentuk tabel yang berisi tentang berapa
kali hamil, umur kehamilan selama hamil, tanggal lahir
bayi, jenis persalinan, tempat persalinan, penolong
persalinan dan penyulit. Keadaan anak dan nifas yang lalu
berisi mengenai jenis kelamin putra putri ibu, berat badan
waktu lahir, panjang badan waktu lahir, keadaan anak
9
e) Riwayat operasi
Untuk mengetahui apakan ibu pernah mendapat operasi
yang berhubungan dengan kandungan ibu atau tidak
(Cahyani, 2012)
8. Pola kebiasaan sehari-hari
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari dalam
menjaga kebersihan dirinya dan pola makan sehari-hari
apakah terpenuhi gizinya atau tidak (Ambarwati dan
Wulandari, 2010), tahap ini meliputi :
9. Pola nutrisi
a) Menggambarkan tentang pola makan dan minum,
frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan
pantangan.
b) Pola eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan
buang air besar serta kebiasaan buang air kecil.
Menurut Mumpuni dan Andang (2013), keputihan
menyebabkan peradangan pada saluran kencing
sehingga menimbulkan rasa nyeri dan pedih saat BAK.
c) Pola istirahat
Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan
berapa lama ibu tidur malam. Pada kasus Leukorea
biasanya istirahat ibu terganggu karena adanya rasa
yang tidak nyaman (Shadine, 2012).
d) Aktifitas
Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada
pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap
kesehatan pasien. Menurut Shadine (2012), selama
mengalami keputihan tidak dianjurkan berolahraga
berlebihan dan mengangkat beban berat.
11
e) Personal hygine
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga
kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalianya.
B. Data Obyektif
Untuk melengkapai data dalam menegakkan diagnosa, bidan
harus melakukan pengkajian data obyektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang
dilakukan secara berurutan (Sulistyawati, 2009).
1. Pemeriksaan fisik
Menurut Sulistyawati (2009), pemeriksaan fisik meliputi :
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati
keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan
akan dilaporkan dengan kriteria baik atau sedang.
Pada kasus gangguan alat reproduksi dengan
Leukorea keadaan umum ibu baik (Norma dan Dwi,
2013).
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, bidan dapat melakukan pengkajian derajat
kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan coma (pasien
tidak dalam keadaan sadar). Pada kasus gangguan alat
reproduksi dengan Leukorea kesadaran ibu
composmentis (Norma dan Dwi, 2013).
12
c) Tanda vital
1. Tekanan darah
Tekanan darah normal sistolik antara 110
sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70
sampai 90 mmHg. Pada kasus gangguan alat
reproduksi Leukorea tekanan darah ibu normal
(Astuti, 2012).
2. Suhu
Dalam keadaan normal suhu badan berkisar
36,5-37.5ºC (Astuti, 2012). Menurut Ambarwati
dan Wulandari (2010) pada kasus gangguan alat
reproduksi dengan Leukorea bila suhu ibu 38ºC
mengarah ke tanda- tanda infeksi.
3. Nadi
Nadi berkisar antara 60 - 80x/menit. Bila denyut
nadi di atas 100 x/menit menandakan adanya
infeksi. Pada kasus gangguan alat reproduksi
dengan Leukorea normal (Ambarwati dan
Wulandari, 2010).
4. Respirasi
Pernafasan berada di rentang yang normal, yaitu
sekitar 20-30 x/menit. Pada kasus gangguan alat
reproduksi dengan Leukorea respirasi ibu normal
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
2. Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
1. Rambut
Untuk mengetahui rambut bersih tidak, rontok atau
tidak, berketombe tidak (Cahyani, 2012).
2. Muka
Untuk mengetahui ada oedema apa tidak, anemia
atau tidak, pucat atau tidak (Cahyani, 2012).
13
3. Mata
Meliputi pemeriksaan conjungtiva, sclera dan
oedema (Astuti, 2012).
4. Hidung
Meliputi pemeriksaan scret dan polip (Astuti,
2012).
5. Telinga
Meliputi pemeriksaan tanda infeksi, serumen dan
kesimetrisan telinga (Astuti, 2012).
6. Mulut dan gusi
Meliputi pemeriksaan keadaan bibir,stomatitis,
epulis, kareies dan lidah (Astuti, 2012).
7. Leher
Meliputi pemeriksaan pembesaran kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar tyroid (Astuti, 2012).
8. Dada dan Axilla
Untuk mengetahui ukuran payudara,simetris atau
tidak, puting payudara menonjol atau tidak, keluar
colostrum atau cairan lain, dan terdapat retraksi
dada atau tidak (Rukiah dkk, 2013).
9. Abdomen
Untuk mengetahui adanya bentuk,adanya bekas
luka, benjolan atau masa tumor, dan nyeri tekan
(Muslihatun dkk, 2009).
10. Anogenital
a) Vulva dan Vagina
Meliput pemeriksaan varises, luka,
kemerahan, pengeluaran pervaginam,
kelenjar barhtolini terdapat bengkak atau
masa (Astuti, 2012).
Pada kasus gangguan alat reproduksi
Leukorea dilakukan pemeriksaan inspeksi
14
c. Pengeluaran Pervaginam
Pada kasus gangguan sistem reproduksi dengan
Leukorea ditemukan cairan berwarna putih,
menggumpal, dengan bau yang menusuk (Sibagariang
dkk, 2010).
d. Perencanaan
Diagnosa
Ny. X P.....A.....umur....tahun, gangguan alat reproduksi
dengan Leukorea
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti
dan tidak khawatir dengan keadaannya.
Kriteria Hasil :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
S : 36,5 – 37,4oc
RR : 16 – 24 x/menit
Intervensi :
a. Jelaskan pola hidup sehat dengan diet seimbang, olah
raga rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol
serta hindari stres berkepanjangan.
R/ menghindarkan diri dari berbagi penyakit.
b. Jelaskan cara menjaga vagina agar tetap bersih dan
kering.
R/ vagina yang bersih meminimalkan resiko terkena
leukorea
c. Jelaskan cara membasuh yang benar yaitu dari arah
depan kebelakang.
R/ memindahkan kotoran atau kuman dari anus ke
vagina dan saluran kencing.
17
f. Evaluasi
Menurut Kemenkes (2007), Pada langkah ini, bidan
melakukan evaluasi sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan di dalam rencana. Semakin dekat hasil tindakan
yang dilakukan dengan sasaran yang telah ditetapkan di
dalam kriteria, maka tindakan akan mendekati keberhasilan
yang diharapkan evaluasi dilakukan dengan pendekatan
SOAP, yaitu :
S : Data Subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : Data Obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : Assesment, mencatat diagnosa dan masalah
kekebidanan
P M: Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan
dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti
tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan
secara komprehensif : penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan.
Petugas
19
BAB 2
TINJAUN KASUS
19
20
f. Riwayat Kebidanan
1. Haid
Ibu mengatakan menstruasi pertama umur 12 tahun siklus haid
nya 29 hari. Lama Ibu haid ±7 hari. Banyak 1 hari ganti
pembalut 3 kali. haid nya teratur. Darahnya encer dan berwarna
merah. Ibu merasakan nyeri disaat menstruasi hari kedua dan
ketiga.
2. Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
a. Anak Pertama
Hamil anak pertama, selama hamil ibu tidak ada keluhan
apa–apa tetapi hanya mual muntah pada usia awal
kehamilan, ibu rutin periksa yaitu pada TM I 3x, pada TM
II 4x dan pada TM III periksa setiap 1 minggu sekali.
Selama periksa ibu diberi tablet tambah darah (Fe),
mendapatkan penyuluhan tentang perawatan payudara, ASI
eksklusif dan kebutuhan dasar ibu hamil. Anak pertama
lahir spontan di tolong bidan, langsung menangis, jenis
kelamin Laki-Laki, BB lahir 2800 gram. Setelah melahirkan
ibu tidak komplikasi. Asi eksklusif sampai 6 bulan
dilanjutkan meneteki sampai usia 2 tahun. Anak pertama
sekarang usianya 10 tahun.
b. Anak Kedua
Hamil anak kedua, selama hamil ibu tidak ada keluhan apa
–apa tetapi hanya mual muntah pada usia awal kehamilan,
ibu rutin periksa yaitu pada TM I 4x, pada TM II 4x dan
pada TM III periksa setiap 1 minggu sekali. Selama periksa
ibu diberi tablet tambah darah (Fe), mendapatkan
penyuluhan tentang perawatan payudara, ASI eksklusif dan
kebutuhan dasar ibu hamil.Anak kedua lahir spontan
ditolong bidan, langsung menangis, jenis kelamin Laki-laki,
BB lahir 3000 gram. Asi eksklusif sampai 6 bulan
dilanjutkan meneteki sampai usia 2 tahun. Anak kedua
21
6. Hubungan sex
Ibu mengatakan sebelum mengalami keputihan melakukan
hubungan suami istri 2x dalam seminggu. Ibu mengatakan selama
mengalami keputihan merasa tidak nyaman saat melakukan
hubungan dengan suaminya.
2. Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
TD : 100/60 mmHg
S : 36,8 0 C
N : 80x/menit
R : 20x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Bersih, tidak mudah rontok, tidak ada ketombe.
b. Muka : Bersih, tidak oedema, tidak pucat dan tidak ada flek-
flek hitam.
c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
d. Hidung : Bersih, tidak ada scret dan tidak ada polip.
e. Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
f. Mulut : Bersih, tidak ada karies, tidak ada stomatitis dan gusi
tidak berdarah
g. Leher : Tidak ada pembesaran limfe dan tiroid.
h. Dada : Tidak ada bunyi tambahan.
i. Mammae : Bersih, tidak ada benjolan abnormal.
j. Abomen : Tidak ada nyeri tekan.
k. Genetalia : Terdapat pengeluaran cairan putih keruh, kental dan
berbau.
l. Anus : Tidak ada hemoroid
23
m. Ekstermitas :
Atas : Simetris.
Bawah : Simetris dan tidak varices.
3. Analisa Data
Diagnosa/ Masalah Data Dasar
Ny K P20002 umur 35 tahun DS :
dengan gangguan alat Ibu mengeluh mengalami keputihan
reproduksi Leukorea. KU sejak 3 bulan yang lalu dan 1 minggu ini
baik. sering keluar lendir kental yang
berlebihan, berwarna putih keruh, berbau
dan gatal pada alat kelaminnya, ibu
memakai KB IUD selama 5 tahun, Ibu
menarch umur 12 tahun siklus haid nya
29 hari. Lama Ibu haid ±7 hari.
DO :
1. KU ibu baik, kesadaran
komposmentis
2. TTV :
a. T : 100/60 mmHg
b. N : 80 x/mt
c. S : 36,8 0 C
d. R : 20 x/mt
3. Genetalia terdapat pengeluaran
cairan putih keruh, kental, berbau
dan gatal.
B. Diagnosa Kebidanan
Ny. K P20002 umur 35 tahun dengan gangguan alat reproduksi Leukorea.
KU baik.
24
C. Perencanaan
Tanggal : 12 September 2019 Pukul : 16.10 WIB
Diagnosa
Ny K P20002 umur 35 tahun dengan gangguan alat reproduksi Leukorea.
KU baik.
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti dan tidak
khawatir dengan keadaannya.
Kriteria Hasil :
A. KU ibu baik
B. TTV ibu Normal
TD : 120/80 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
S : 36,5 – 37,4oc
RR : 16 – 24 x/menit
C. Genetalia tidak mengalami leukorea.
Intervensi :
a. Jelaskan hasil pemeriksaan bahwa keputihan adalah keluarnya
cairan yang berlebihan dari alat kelamin (Vagina), keputihan
fisiologis terdiri atas cairan yang kadang-kadang berupa muskus
yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang
tanda dan gejala diantaranya, cairan bening dan tidak berwarna,
tidak berbau, tidak gatal, cairan yang keluar tidak banyak.
Keputihan patologis merupakan cairan eksudat dan cairan ini
mengandung banyak leukosit. Tanda dan gejala diantaranya,
keluar cairan banyak, keruh dan kental, berwarna kuning, keabu-
abuan dan hijau, berbau busuk dan anyir, gatal, nyeri.
R/ Dengan menjelaskan kondisi ibu dapat mempermudah asuhan
yang diberikan dan ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang
akan dilakukan.
b. Jelaskan cara menjaga vagina agar tetap bersih dan kering.
25
D. Pelaksanaan
Tanggal : 12 September 2019 Pukul 16.20 WIB
Diagnosa :
Ny K P20002 umur 35 tahun dengan gangguan alat reproduksi Leukorea.
KU baik.
Implementasi:
1. Memberikan informasi pada ibu bahwa dari hasil pemeriksaan ibu
dalam keadaan sehat ditandai dengan tanda– tanda vital yang normal.
2. Menjelaskan pada Ibu bahwa Ibu mengalami keputihan yang tidak
normal, dimana tanda dan gejala keputihan yang tidak normal adalah
26
1. Evaluasi
Tanggal : 12 September 2019 Pukul : 16.30 WIB
Diagnosa :
Ny K P20002 umur 35 tahun dengan gangguan alat reproduksi Leukorea.
KU baik, Prognosa baik
S:
1. Ibu telah memahami penjelasan yang diberikan petugas
2. Ibu telah memahami mengenai kondisinya saat ini
3. Ibu mengerti mengenai penjelasan petugas tentang menjaga pola
hidup sehat, cara menjaga genetalia agar tetap bersih dan kering.
4. Ibu akan melaksanakan anjuran dari bidan
5. Ibu bertanya sehubungan dengan hal yang belum dimengerti
O:
Ibu dapat mengulangi sebagian besar penjelasan dari bidan meliputi :
1. Pola hidup sehat
2. Cara merawat genetalia agar bersih dan kering.
3. Tidak melalukan hubungan seksual selama masa pengobatan.
4. Menghindari penggunaa barang-barang yang dapat menularkan
keputihan.
A :Ny K P20002 umur 35 tahun dengan gangguan alat reproduksi
Leukorea. KU baik.
P:
1. Merujuk ibu ke Poli KIA RSUD Dr. SAYIDDIMAN
2. Memberikan terapi Metronidazol 3x1 500 mg sebanyak 10 tablet
3. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
4. Pemeriksaan lab
5. Mengonsulkan kepada dokter
28
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Persepsi masyarakat tentang keputihan masih sangat rendah daripada itu
perlunya sosialisasi tentang bahaya keputihan kepada masyarakat agar masyarakat
segera tau dan memeriksakan kepada petugas kesehatan yang memadai dan
mengerti tentang bahaya dan cara menjaga kebersihan (personal hygine) yang
benar . Bagi pasien bisa kita simpulkan untuk pemberian terapi dengan
berdasarkan teori dengan yang sesungguhnya berbeda, petugas kesehatan
memberikan terapi sesuai kondisi pengkajian pasien. Pasien yang awalnya sudah
dikaji dan dilihat kondisinya petugas ksehatan mempertimbangkan apabila pasien
perlu tindakan yang lebih lanjut akan dirujuk ke petugas kesehatan yang lebih
mewadai. Agar pasien mendapat pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan
sesuai.
3.2 Saran
Hasil penelitian perlu lebih lanjut dengan melakukan observasi secara langsung
tentang upaya pencegahan keputihan agar data yang diperlukan atau diperoleh
lebih akurat dan juga menggunakan metode kuantitatif dengan wawancara lebih
lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya keputihan dan perlunya diadakan
penyuluhan serta sosialisasi dan edukasi mengenai reproduksi serta cara merawat
kebersihan organ genetalia yang baik dan benar kepada masyarakat. Dan mungkin
bagi remaja perlunya dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah agar semakin
banyak yang mengetahui bahaya keputihan yang tidak fisiologis dan bagaimana
tanda-tandanya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E., & Wulandari, D. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika .
Astusti, H. P. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima.
Bandung: Alfabeta.
Mumpuni, Y., & Andang, T. (2013). Penyakit Musuh Kaum Perempuan. Yogyakarta:
Rapha Publishing.
Norma, N. D., & Dwi, M. (2013). Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: C.V Andi Offset.