Table of Contents
Daftar isi ............................................................................................................................. 1
p .......................................................................................................................................... 4
Type chapter title (level 2) .............................................................................................. 5
Type chapter title (level 3) .......................................................................................... 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses perekonomian masyarakat sebagian besar ditopang dalam sebuah
proses jual beli dan hal ini terjadi dalam suatu pasar-pasar tradisional. namun pada
masa sekarang ini pasar tradisional seringkali dalam proses jual beli lebih
cenderung berkurang jika dibandingkan pada masa dimana belum dibukanya
pasar-pasar modern atau supermarket dan minimarket yang cenderung mematikan
proses perekonomian pasar tradisional. Tentunya perbandingan ini dipengaruhi
karena fasilitas pelayanan dan tempat lebih nyaman dan dijamin ketertibannya
jika dibandingkan berbelanja di pasar tradisional yang cenderung panas, berdesak-
desakan dan tempat atau lokasi yang kurang memadai.
2
operasi perusahaan, yang terdiri atas laba. Sedangkan sumber dana eksternal
merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri dari
hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Berbeda dengan pasar tradisional yang
masih morat-marit dalam pengelolaan dana. maka dari itu kebijakan-kebijakan
pemerintah haruslah saling menguntungkan anatara berbagai pihak terkait. dan
juga dapat menjadi solusi terbaik dalam perkembangan dan penyejeteraan dalam
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan pengertian pasar.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah analisis
deskriptif serta observasi dan pengambilan data-data dari berbagai sumber di
internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli
(Chourmain, 1994 : 231). Pasar merupakan pusat dan ciri pokok dari jalinan
tukar-menukar yang menyatukan seluruh kehidupan ekonomi (Belshaw,
1981:98). Pasar di dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan
barang atau jasa yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara
penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli, akan tetapi bukan berarti
bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang, ada yang datang
ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan seseorang guna
mendapatkan informasi tentang sesuatu (Majid, 1988: 308). Pada dasarnya pasar
dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Wujudnya
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak
a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat
terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual.
Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar
tradisional dan swalayan
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara
penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya
tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa
Efek Indonesia.
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan,
pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya
pasar pagi, toserba, dan warung-warung
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu
sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan
4
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan
sekali. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat
pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap
awal bulan.
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali.
Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari
satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran
pembangunan.
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu
yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu.
Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di
Ambon dan pasar tembakau di Deli.
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar
tembakau di Bremen Jerman.
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar
output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-
barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan
penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi
(sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja,
dan barang modal).
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.
5
a. Pasar persaingan sempurna merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual
dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan
permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa
yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu
harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
“monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang
akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau
membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi—
mencarinya di pasar gelap (black market).
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka. Misalnya industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi,
6
dll. Perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi
permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam
menentukan harga. Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api
Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh
beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan
pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.
a) Pasar modern
Pasar Modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern,
umumnya terdapat diperkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu
dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang pada umumnya anggota
masyarakat kelas menengah keatas. Pasar modern antara lain mall, supermarket,
department store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada,
toko serba ada dan sebagainya (Sinaga, 2008).
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
menyediakan barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang
yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui
penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan
klasifikasi akan di tolak. Dari segi kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai
persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern
memiliki label harga yang pasti. Pasar modern juga mmberikan pelayanan yang
baik dengan adanya pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih,
display barang perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, informasi produk
tersedia melalui mesin pembaca, adanya keranjang belanja atau keranjang dorong
serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional.
Rantai distribusi pada pasar ini adalah produsen – distributor –
pengecer/konsumen.
7
Dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung. Pembeli melihat label harga yang tercantum dalam bar code, berada
dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga. Barang- barang yang dijual, selain bahan makanan
seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah
barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar
swalayan, Hypermart, Supermarket, dan Minimarket (Wikipedia, 2007.
b) Pasar tradisional
Pasar tradisonal adalah pasar yang dikelola secara sederhana dengan
bentuk fisik tradisional yang menerapkan system transaksi tawar menawar secara
langsung dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat
baik di desa, kecamatan, dan lainnya (Sinaga,2008).
Harga dipasar tradisional ini mempunyai sifat yang tidak pasti , oleh
karena itu bisa dilakukan tawar menawar. Bila dilihat dari tingkat kenyamanan,
pasar tradisional selama ini cenderung kumuh dengan lokasi yang tidak tertata
rapi. Pembeli di Pasar tradisional (biasanya kaum ibu) mempunyai perilaku yang
senang bertransaksi dengan berkomunikasi /berdialog dalam hal penetapan harga,
mencari kualitas barang, memesan barang yang diinginkan, dan perkembangan
harga-harga lainnya.
Barang yang dijual dipasar tradisional umumnya barang-barang lokal
dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di pasar
tradisional dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang kurang ketat. Dari segi
kuantitas, jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila
ada barang yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat dicari ke
kios lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari produsen, distributor,
sub distributor, pengecer, konsumen. Kendala yang dihadapi pada pasar
tradisional antara lain system pembayaran ke distributor atau sub distributor
dilakukan dengan tunai, penjual tidak dapat melakukan promosi atau memberikan
discount komoditas. Mereka hanya bisa menurunkan harga barang yang kurang
diminati konsumen. Selain itu, dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi
8
kontinyuitas barang, lemah dalam penguasaan teknologi dan menejemen sehingga
melemahkan daya saing.
Sebagian konsumen pasar tradisional adalah masyarakat kelas
menengah kebawah yang memiliki karakteristik sangat sensitive terhadap harga.
Ketika faktor harga rendah yang sebelumnya menjadi keunggulan pasar
tradisional mampu diruntuhkan oleh pasar modern, secara relative tidak ada alasan
konsumen dari kalangan menengah kebawah untuk tidak turut berbelanja ke pasar
modern dan meninggalkan pasar tradisional (Wildan, 2007).
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Dalam pasar tradisional terjadi proses tawar menawar, bangunan biasanya terdiri
dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-sehari
seperti bahan – bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu ada juga yang
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak di
temukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar (Wikipedia, 2007).
9
pasar yang memutuskan berhenti berjualan atau akhirnya bangkrut. Berikut cara
mengatasi permasalahan tersebut :
1. Pasar tradisional lebih terbuka lebih awal daripada tempat belanja lainnya
10
tradisional dibuka lebih awal. Biasanya pedagang pasar tradisional telah membuka
warung mereka dari fajar.
3. Bisa menawar
Barang tersebut telah harga murah oleh penjual tetapi masih bisa dicukur untuk
lebih murah alias ditawar. Ini adalah yang paling disukai oleh para ibu dengan
alasan untuk menabung dan menghemat lebih banyak uang. Tradisi tawar
menawar itu sendiri masih kental di wilayah pasar tradisional ini. Dan ini adalah
salah satu daya tarik utama bagi pembeli yang mengunjungi pasar tradisional.
11
tradisional adalah pedagang kecil. Jangan karena Anda bisa menawar membuat
mereka rugi.
Selain itu, jika Anda sudah akrab dengan pedagang, pasti Anda
akan diberikan harga khusus saat membeli barang dagangan. Jadi lebih
menguntungkan. Ayo, mulailah sekarang untuk memegangnya erat-erat agar
kamu diberi harga spesial!
Maka dari itu, jika Anda berbelanja di pasar tradisional Anda, itu
sama dengan membantu ekonomi pedagang yang berjualan di sana.
12
BAB III
PENUTUP
A. Laporan Observasi
1. Pedagang pasar tradisional di Pasar Podosugih
Menurut Ibu Siti Rakyah menyatakan bahwa harga sayuran terkadang melambung
tinggi, terutama pada Bulan Ramadhan. Harga cabai merah biasa menjadi
permasalahan, karena harga cabai merah tersebut melambung sangat tinggi
dibandingkan harga sayuran lainnya. Berikut tabel harga beberapa sayuran yang di
jual oleh Ibu Siti Rakyah :
Nama Sayur Wortel Cabai Merah Kentang Bawang
Merah
Harga Normal Rp 10.000 / Rp 30.000 / Rp 15.000 / kg Rp 18.000 / kg
kg kg
Harga Saat Rp 18.000 / Rp 60.000 / Rp 18.000 / kg Rp 20.000 / kg
Naik kg kg
13
B. Kesimpulan
Perkembangan pasar tradisioal pada era globalisasi sekarang sudah
sangat memprihatinkan sebagaimana diketahui perkembangan pasar modern yang
sudah tersebar dibeberapa kota bahkan sampai ke kabupaten-kabupaten menjadi
faktor utama berkurangnya jumlah pembeli yang pergi kepasar, selain itu fasilitas
dan kenyamanan yang diberikan pasar modern adalah hal utama yang diutamakan
oleh pihak pasar modern dalam menarik konsumen. Adapun harga – harga
sayuran yang sering melambung tinggi membuat waga kewalahan karena
tingginya harga. Pemerintah sebaiknya menetapkan harga tertinggi dari sayuran
agar tidak melambung terlalu tinggi dan agar masyarakat tidak kewalahan lagi
dengan adanya kenaikan harga sayuran. Perbaikan pasar tradisional mulai dari
bangunan, barang dagang dan tempatnya menjadi nyaman merupakan solusi agar
pasar tradisional diminati kembali oleh para konsumen.
C. Lampiran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://prokum.esdm.go.id/uu/1999/uu-5-1999.pdf
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/03/10/apa-kabar-pasar-tradisional/
http://dany-ira.blogspot.com/2010/01/dampak-pasar-modern-terhadap-pasar.html
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-pasar.html
http://dany-ira.blogspot.com/2010/01/dampak-pasar-modern-terhadap-pasar.html
http://hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf
https://www.berwirausaha.net/2017/03/alasan-pasar-sepi-dan-cara-
mengatasinya.html/
https://www.kompasiana.com/terbaru2019/5ca889c83ba7f75308480e64/keuntung
an-belanja-di-pasar-tradisional?page=all
15