Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Table of Contents
Daftar isi ............................................................................................................................. 1
p .......................................................................................................................................... 4
Type chapter title (level 2) .............................................................................................. 5
Type chapter title (level 3) .......................................................................................... 6

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses perekonomian masyarakat sebagian besar ditopang dalam sebuah
proses jual beli dan hal ini terjadi dalam suatu pasar-pasar tradisional. namun pada
masa sekarang ini pasar tradisional seringkali dalam proses jual beli lebih
cenderung berkurang jika dibandingkan pada masa dimana belum dibukanya
pasar-pasar modern atau supermarket dan minimarket yang cenderung mematikan
proses perekonomian pasar tradisional. Tentunya perbandingan ini dipengaruhi
karena fasilitas pelayanan dan tempat lebih nyaman dan dijamin ketertibannya
jika dibandingkan berbelanja di pasar tradisional yang cenderung panas, berdesak-
desakan dan tempat atau lokasi yang kurang memadai.

Namun perubahan ini terjadi ditambah semakin berkembangnya


pembangunan minimarket dan pasar modern yang ada yang memberikan fasilitas
kenyamanan dalam diri masyarakat maka hal ini berdampak negatif pula terhadap
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang ekonomi rendah yang
mendapat penghidupan dari penjualan hasil dagangnya yang tidak terlalu banyak.
hal ini dapat terlihat jelas bagaimana proses pembangunan yang memang
memberikan suatu kenyamanan dan fasilitas yang memadai cenderung merugikan
banyak pihak. persoalan ini harus terdapat penyelesaian yang akan
menguntungkan banyak pihak.

Dalam menghadapi persaingan pasar-pasar modern dalam era globalisasi


saat ini setiap pasar-pasar tradisional dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar-
pasar modern yang berkembang bak jamur di musim hujan. Pada prinsipnya,
perusahaan retail tidak akan terlepas dengan permasalahan seberapa besar
kemampuan perusahaan retail dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan
digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Sumber dana
perusahaan retail dapat diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal
perusahaan. Sumber dana internal artinya dana yang diperoleh dari hasil kegiatan

2
operasi perusahaan, yang terdiri atas laba. Sedangkan sumber dana eksternal
merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri dari
hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Berbeda dengan pasar tradisional yang
masih morat-marit dalam pengelolaan dana. maka dari itu kebijakan-kebijakan
pemerintah haruslah saling menguntungkan anatara berbagai pihak terkait. dan
juga dapat menjadi solusi terbaik dalam perkembangan dan penyejeteraan dalam
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dan pengertian pasar ?


2. Apakah penyebab pasar tradisonal kurang diminati oleh masyarakat pada
era globalisasi seperti sekarang ini ?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan kurang diminatinya pasar
tradisonal ?
4. Apa saja kelebihan berbelanja di pasar tradisional ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan pengertian pasar.

2. Menjelaskan penyebab sepinya pasar tradisional.

3. Mengetahui cara mengatasi sepinya pasar tradisional.

4. Mengetahui kelebihan berbelanja di pasar tradisional.

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah analisis
deskriptif serta observasi dan pengambilan data-data dari berbagai sumber di
internet.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi dan pengertian pasar

Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli
(Chourmain, 1994 : 231). Pasar merupakan pusat dan ciri pokok dari jalinan
tukar-menukar yang menyatukan seluruh kehidupan ekonomi (Belshaw,
1981:98). Pasar di dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan
barang atau jasa yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara
penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli, akan tetapi bukan berarti
bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang, ada yang datang
ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan seseorang guna
mendapatkan informasi tentang sesuatu (Majid, 1988: 308). Pada dasarnya pasar
dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Wujudnya
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak

a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat
terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual.
Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar
tradisional dan swalayan
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara
penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya
tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa
Efek Indonesia.
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan,
pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya
pasar pagi, toserba, dan warung-warung
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu
sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan

4
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan
sekali. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat
pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap
awal bulan.
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali.
Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari
satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran
pembangunan.
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu
yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu.
Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di
Ambon dan pasar tembakau di Deli.
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar
tembakau di Bremen Jerman.
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar
output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-
barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan
penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi
(sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja,
dan barang modal).
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.

5
a. Pasar persaingan sempurna merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual
dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan
permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa
yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu
harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
“monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang
akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau
membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi—
mencarinya di pasar gelap (black market).
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka. Misalnya industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi,

6
dll. Perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi
permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam
menentukan harga. Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api
Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh
beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan
pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.
a) Pasar modern
Pasar Modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern,
umumnya terdapat diperkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu
dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang pada umumnya anggota
masyarakat kelas menengah keatas. Pasar modern antara lain mall, supermarket,
department store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada,
toko serba ada dan sebagainya (Sinaga, 2008).
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
menyediakan barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang
yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui
penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan
klasifikasi akan di tolak. Dari segi kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai
persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern
memiliki label harga yang pasti. Pasar modern juga mmberikan pelayanan yang
baik dengan adanya pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih,
display barang perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, informasi produk
tersedia melalui mesin pembaca, adanya keranjang belanja atau keranjang dorong
serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional.
Rantai distribusi pada pasar ini adalah produsen – distributor –
pengecer/konsumen.

7
Dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung. Pembeli melihat label harga yang tercantum dalam bar code, berada
dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga. Barang- barang yang dijual, selain bahan makanan
seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah
barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar
swalayan, Hypermart, Supermarket, dan Minimarket (Wikipedia, 2007.
b) Pasar tradisional
Pasar tradisonal adalah pasar yang dikelola secara sederhana dengan
bentuk fisik tradisional yang menerapkan system transaksi tawar menawar secara
langsung dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat
baik di desa, kecamatan, dan lainnya (Sinaga,2008).
Harga dipasar tradisional ini mempunyai sifat yang tidak pasti , oleh
karena itu bisa dilakukan tawar menawar. Bila dilihat dari tingkat kenyamanan,
pasar tradisional selama ini cenderung kumuh dengan lokasi yang tidak tertata
rapi. Pembeli di Pasar tradisional (biasanya kaum ibu) mempunyai perilaku yang
senang bertransaksi dengan berkomunikasi /berdialog dalam hal penetapan harga,
mencari kualitas barang, memesan barang yang diinginkan, dan perkembangan
harga-harga lainnya.
Barang yang dijual dipasar tradisional umumnya barang-barang lokal
dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di pasar
tradisional dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang kurang ketat. Dari segi
kuantitas, jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila
ada barang yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat dicari ke
kios lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari produsen, distributor,
sub distributor, pengecer, konsumen. Kendala yang dihadapi pada pasar
tradisional antara lain system pembayaran ke distributor atau sub distributor
dilakukan dengan tunai, penjual tidak dapat melakukan promosi atau memberikan
discount komoditas. Mereka hanya bisa menurunkan harga barang yang kurang
diminati konsumen. Selain itu, dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi

8
kontinyuitas barang, lemah dalam penguasaan teknologi dan menejemen sehingga
melemahkan daya saing.
Sebagian konsumen pasar tradisional adalah masyarakat kelas
menengah kebawah yang memiliki karakteristik sangat sensitive terhadap harga.
Ketika faktor harga rendah yang sebelumnya menjadi keunggulan pasar
tradisional mampu diruntuhkan oleh pasar modern, secara relative tidak ada alasan
konsumen dari kalangan menengah kebawah untuk tidak turut berbelanja ke pasar
modern dan meninggalkan pasar tradisional (Wildan, 2007).
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Dalam pasar tradisional terjadi proses tawar menawar, bangunan biasanya terdiri
dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-sehari
seperti bahan – bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu ada juga yang
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak di
temukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar (Wikipedia, 2007).

2. Penyebab pasar tradisional sepi

Sayangnya sekarang ini minat masyarakat terhadap pasar sudah


mulai sedikit berkurang hal ini dikarenakan dari tahun ketahun semakin
banyaknya muncul pusat perbelanjaan yang menyediakan segala macam barang
kebutuhan masyarakat, yang sebenarnya juga disediakan oleh pasar tradisional.
sehingga sebagian dari pembeli yang dulunya mengandalkan pasar untuk
berbelanja kebutuhan sekarang beralih belanja ke toserba dan swalayan seperti
indomart dan alfamart. padahal kalau difikirkan secara bijak banyak sekali
kelebihan belanja di pasar tradisional dibandingkan di pusat perbelanjaan.

3. Cara mengatasi kurang diminatinya pasar tradisional

Karena tidak bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan yang


semakin banyak bahkan sudah sampai masuk kedaerah banyak akhirnya pedagang

9
pasar yang memutuskan berhenti berjualan atau akhirnya bangkrut. Berikut cara
mengatasi permasalahan tersebut :

1. Merenovasi pasar agar pembeli lebih tertarik.


2. Menjaga kebersihan pasar.
3. Mengelompokan tempat dagang para pedagang di pasar agar pembeli
mudah menemukan barang yang dibutuhkan.
4. Jualan produk yang tidak disediakan oleh pusat perbelanjaan.
Makanan merupakan salah satu jenis usaha yang mungkin tidak
disediakan oleh pusat perbelanjaan, sehingga usaha ini masih sangat
menjanjikan untuk dikerjakan.
5. Manfaatkan media online untuk berjualan.
Kalau dagangan anda adalah berbentuk produk misalnya seperti
sepeda, perlengkapan motor dan sejenisnya ada bisa memabantu
memasarkannya juga dimedia online seperti olx, bukalapak, tokopedia dan
media jual online lainnya.
6. Tetap jualan dan meningkatkan pelayanan
Kalau anda perhatikan meskipun makin banyak pusat
perbelanjaan masih banyak masyarakat yang mencari dan berbelanja
kebutuhan di pasar tradisional kok karena tidak mungkin kan pusat
perbelajaan menyediakan semua yangdicari masyarakat, selain itu untuk
hal hal tertentu masyarakat sudah tau kalau belanja dipasar tradisional
lebih bebas memilih. untuk itu mau tidak mau anda harus meningkatkan
pelayanan anda agar toko anda tidak sepi.
4. Kelebihan berbelanja di pasar tradisional
Banyak kelebihan berbelamja di pasar tradisional contohnya
sebagai berikut

1. Pasar tradisional lebih terbuka lebih awal daripada tempat belanja lainnya

Kegiatan jual beli yang dilakukan di pasar tradisional cukup unik.


Ketika masih banyak tempat belanja lain yang masih tutup atau belum buka, pasar

10
tradisional dibuka lebih awal. Biasanya pedagang pasar tradisional telah membuka
warung mereka dari fajar.

Kegiatan ini memudahkan pembeli yang ingin mencari bahan


masakan atau untuk bahan kembali. Seperti penjual bahan makanan yang membeli
barang dagangan ke pasar tradisional sebelum matahari terbit dan setelah itu ia
akan menjual barang dagangannya.Selain itu, pemilik tempat makan yang
membutuhkan bahan untuk memasak lebih memilih pasar tradisional sebagai
tempat yang tepat untuk berbelanja.

2. Harga jauh lebih murah

Tidak hanya menguntungkan dari segi waktu ketika kita


membutuhkannya. Tetapi juga tentang harga pasar tradisional sendiri,
menyediakan barang dagangan dengan harga murah dibandingkan dengan tempat
belanja lainnya.

Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat ekonomi menengah


ke bawah yang ingin mendapatkan kualitas yang baik tetapi dengan harga murah.

Murah bukan berarti murah. Rendahnya harga pasar tradisional


itu sendiri disebabkan karena modal yang dihabiskan oleh pedagang juga tidak
terlalu tinggi seperti di tempat belanja lainnya.

Selain itu, pedagang pasar tradisional juga memasok barang


dagangan langsung dari pemasok lokal atau langsung dari petani mereka. Jadi
harga ini pasti sesuai dengan modal yang dikeluarkan oleh pedagang.

3. Bisa menawar

Barang tersebut telah harga murah oleh penjual tetapi masih bisa dicukur untuk
lebih murah alias ditawar. Ini adalah yang paling disukai oleh para ibu dengan
alasan untuk menabung dan menghemat lebih banyak uang. Tradisi tawar
menawar itu sendiri masih kental di wilayah pasar tradisional ini. Dan ini adalah
salah satu daya tarik utama bagi pembeli yang mengunjungi pasar tradisional.

Tapi ingat, teman-teman, mungkin tawar-menawar, tapi jangan


mencekik pedagang. Karena mayoritas pedagang yang menjual di pasar

11
tradisional adalah pedagang kecil. Jangan karena Anda bisa menawar membuat
mereka rugi.

4. Bisa lebih akrab dengan penjual

Ini tidak dapat ditemukan di supermarket. Tetapi pasar tradisional


menyediakannya. Proses tawar-menawar dan transaksi di pasar tradisional
membuat kita akrab dan dikenal oleh penjual dan sebaliknya.

"Saya punya tempat makan dan saya berlangganan dengan


penjual cabai ini. Dan jika saya tidak datang ke pasar. Kadang saya menyuruhnya
untuk membawa pulang rumah saya," tambah Nur, pemilik salah satu restoran di
Riau .

Ini membuktikan bahwa langganan adalah prioritas bagi mereka.


Dan keakraban itulah yang membuat mereka berlangganan.

Selain itu, jika Anda sudah akrab dengan pedagang, pasti Anda
akan diberikan harga khusus saat membeli barang dagangan. Jadi lebih
menguntungkan. Ayo, mulailah sekarang untuk memegangnya erat-erat agar
kamu diberi harga spesial!

5. Berbelanja di pasar tradisional berarti Anda meningkatkan ekonomi rakyat


kecil dan mencintai produsen lokal

Pasar tradisional dipenuhi dengan pedagang kecil. Karena


banyaknya supermarket yang merajalela, terutama di kota-kota besar, pendapatan
pedagang di pasar tradisional semakin kecil.

Maka dari itu, jika Anda berbelanja di pasar tradisional Anda, itu
sama dengan membantu ekonomi pedagang yang berjualan di sana.

Tidak hanya itu produk yang dijual di pasar tradisional semuanya


rata-rata dipasok oleh petani dan pedagang lokal lainnya. Hingga produk yang
dipasok juga merupakan produk produk lokal. Karena itu cinta negeri ini dimulai
dengan cara menggunakan produk lokal.

12
BAB III

PENUTUP

A. Laporan Observasi
1. Pedagang pasar tradisional di Pasar Podosugih
Menurut Ibu Siti Rakyah menyatakan bahwa harga sayuran terkadang melambung
tinggi, terutama pada Bulan Ramadhan. Harga cabai merah biasa menjadi
permasalahan, karena harga cabai merah tersebut melambung sangat tinggi
dibandingkan harga sayuran lainnya. Berikut tabel harga beberapa sayuran yang di
jual oleh Ibu Siti Rakyah :
Nama Sayur Wortel Cabai Merah Kentang Bawang
Merah
Harga Normal Rp 10.000 / Rp 30.000 / Rp 15.000 / kg Rp 18.000 / kg
kg kg
Harga Saat Rp 18.000 / Rp 60.000 / Rp 18.000 / kg Rp 20.000 / kg
Naik kg kg

2. Pedagang pasar tradisional di Pasar Podosugih


Menurut Ibu Siti menyatakan bahwa harga sayuran tidak menentu. Terkadang
naik dan terkadang turun dikarenakan musim yang tidak mendukung, seperti
kemarau panjang yang menyebabkan harga cabai merah dan sayuran lainnya
melonjak hingga dua kali lipat. Berikut tabel harga beberapa sayuran yang dijual
oleh Ibu Siti :
Nama Sayur Wortel Cabai Merah Kentang Bawang
Merah
Harga Normal Rp 5.000 / kg Rp 40.000 / Rp 15.000 / kg Rp 25.000 / kg
kg
Harga Saat Rp 15.000 / Rp 70.000 / Rp 18.000 / kg Rp 50.000 / kg
Naik kg kg

13
B. Kesimpulan
Perkembangan pasar tradisioal pada era globalisasi sekarang sudah
sangat memprihatinkan sebagaimana diketahui perkembangan pasar modern yang
sudah tersebar dibeberapa kota bahkan sampai ke kabupaten-kabupaten menjadi
faktor utama berkurangnya jumlah pembeli yang pergi kepasar, selain itu fasilitas
dan kenyamanan yang diberikan pasar modern adalah hal utama yang diutamakan
oleh pihak pasar modern dalam menarik konsumen. Adapun harga – harga
sayuran yang sering melambung tinggi membuat waga kewalahan karena
tingginya harga. Pemerintah sebaiknya menetapkan harga tertinggi dari sayuran
agar tidak melambung terlalu tinggi dan agar masyarakat tidak kewalahan lagi
dengan adanya kenaikan harga sayuran. Perbaikan pasar tradisional mulai dari
bangunan, barang dagang dan tempatnya menjadi nyaman merupakan solusi agar
pasar tradisional diminati kembali oleh para konsumen.
C. Lampiran

14
DAFTAR PUSTAKA

http://prokum.esdm.go.id/uu/1999/uu-5-1999.pdf

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/03/10/apa-kabar-pasar-tradisional/

http://dany-ira.blogspot.com/2010/01/dampak-pasar-modern-terhadap-pasar.html

http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-pasar.html

http://dany-ira.blogspot.com/2010/01/dampak-pasar-modern-terhadap-pasar.html

http://hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf

https://www.berwirausaha.net/2017/03/alasan-pasar-sepi-dan-cara-
mengatasinya.html/

https://www.kompasiana.com/terbaru2019/5ca889c83ba7f75308480e64/keuntung
an-belanja-di-pasar-tradisional?page=all

15

Anda mungkin juga menyukai