Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 3 Sukabumi


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI/Ganjil (2019/2020)
Materi Pokok : Struktur jaringan penyusun organ reproduksi dan
fungsinya pada manusia
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit

A. Kompetensi Inti (dari standar isi)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
sistem reproduksi manusia.
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah pembelajaran siswa dapat/mampu
1. Menyebutkan (C1) organ reproduksi luar dan dalam yang menyusun system reproduksi
manusia.
2. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada pria
diantaranya penis dan skrotum.
3. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada wanita
diantaranya vulva, labia dan klitoris.
4. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada pria
diantaranya testis, epididymis, vas deferens dan kelenjar kelamin.
5. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada
wanita diantaranya vagina, serviks, Rahim, ovarium dan tuba falopi.
6. Menjelaskan (C2) fungsi struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi pada pria dan
wanita
7. Menjelaskan (C2) proses kopulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
8. Menjelaskan (C2) proses menstruasi pada organ reproduksi wanita.
9. Menjelaskan (C2) seluk beluk tentang khitan
10. Menjelaskan (C2) proses ereksi dan ejakulasi pada organ reproduksi pria.
11. Menjelaskan (C2) proses fertilisasi dan implantasi.
12. Menganalisis (C4) hubungan antara struktur penyusun organ reproduksi dengan fungsinya
dalam sistem reproduksi pria dan wanita.
13. Menganalisis (C4) data tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi.
14. Menyajikan (C6) hasil analisis data tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan
pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia
serta teknologi sistem reproduksi.

D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat:
1. Menyebutkan organ reproduksi luar dan dalam yang menyusun system reproduksi manusia
melalui gambar dan torso organ reproduksi dengan benar.
2. Mendeskripsikan struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada pria
diantaranya penis dan skrotum melalui torso organ reproduksi dan studi literatur dengan
benar.
3. Mendeskripsikan struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada wanita
diantaranya vulva, labia dan klitoris melalui torso organ reproduksi dan studi literatur
dengan benar.
4. Mendeskripsikan struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada pria
diantaranya testis, epididymis, vas deferens dan kelenjar kelamin melalui torso organ
reproduksi dan studi literatur dengan benar.
5. Mendeskripsikan struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada wanita
diantaranya vagina, serviks, Rahim, ovarium dan tuba falopi melalui torso organ reproduksi
dan studi literatur dengan benar.
6. Menjelaskan fungsi jaringan penyusun organ reproduksi luar maupun dalam pada system
reproduksi manusia melalui diskusi dan studi literatur dengan benar.
7. Menjelaskan proses menstruasi pada organ reproduksi wanita melalui gambar siklus
menstruasi pada wanita dengan benar.
8. Menjelaskan proses fertilisasi dan implantasi melalui video fertilisasi dan implantasi
dengan benar.
9. Menjelaskan proses ereksi dan ejakulasi pada organ reproduksi pria melalui studi literature
dan diskusi dengan benar.
10. Menjelaskan proses kopulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya melalui studi
literature dan diskusi dengan benar.
11. Menganalisis hubungan antara struktur penyusun organ reproduksi dengan fungsinya
dalam sistem reproduksi pria dan wanita melalui video dan studi literatur dengan benar.
12. Mengumpulkan data tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi
sistem reproduksi melalui studi literature dan diskusi dengan benar.
13. Menganalisis data tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi
sistem reproduksi melalui studi literature dan diskusi dengan benar.
14. Menyajikan hasil analisis data tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan
pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia
serta teknologi sistem reproduksi melalui studi literature dan diskusi dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
3.12.1. Menyebutkan (C1) organ reproduksi luar dan dalam yang menyusun system reproduksi
manusia.
Organ reproduksi pria: penis, skrotum (luar) dan testis, epididymis, vas deferens, kelenjar
kelamin.
Organ reproduksi wanita: vulva, labia, klitoris (luar) dan vagina, serviks, Rahim, ovarium dan
tuba falopi (dalam).
3.12.2. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada
pria diantaranya penis dan skrotum.
Organ Kelamin Eksternal (Luar)
a. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan khitan. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran
dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan
ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran
yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi,
fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
b. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung
otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya,
skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan
mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih
hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur.
Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3.12.3. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi luar pada
wanita diantaranya vulva, labia dan klitoris.
Organ Kelamin Eksternal (Luar)
a. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah
gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh
saat seorang gadis beranjak dewasa.
b. Labia
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis.
Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium
mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium
minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina.
c. Klitoris
Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan
pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
3.12.4. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada
pria diantaranya testis, epididymis, vas deferens dan kelenjar kelamin.
Organ Kelamin Insternal (Dalam)
a. Testis
Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa.
Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi
secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang
disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis
berfungsi menghasilkan sperma. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak
sendiri dengan ekornya. Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat
hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas
perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan
berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah
beranjak dewasa.
b. Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi terdiri dari duktus (epididimis), yaitu tempat pematangan sperma
lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma sementara. Selanjutnya terdapat vas
deferens yang merupakan suatu saluran untuk mengankut sperma ke vesika seminalis
(kantong sperma). Arah vas deferens ini keatas, kemudian melingkar dan salah satu
ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Dibelakang kantong kemih, saluran ini bersatu
membentuk duktus ejakolatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra dan duktus
ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.
Kelenjar Kelamin
a. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak diatas dan bawah kantong kemih.
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis. Cairan vesikula seminalis
berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino, dan fruktosa. Cairan ini
berfungsi untuk member makanan sperma.
b. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat berukuran lebih besar disbanding dua kelenjar lainnya. Kelenjar
prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
c. Kelenjar Cowper
Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak disepanjang uretra. Cairan
kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
3.12.5. Mendeskripsikan (C2) struktur jaringan yang menyusun organ reproduksi dalam pada
wanita diantaranya vagina, serviks, Rahim, ovarium dan tuba falopi.
Organ Kelamin Internal (Dalam)
a. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir
pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang
melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput
tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap
wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan,
masturbasi/onaniyang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
b. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari
rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi
banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus.
Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan
dimulai.
c. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Tahukah kamu peranan rahim bagi wanita? Rahim berperan besar
saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan
berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar
6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh
darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan
dengan rongga perut.
2. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar
pada proses persalinan (kontraksi).
3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahimtempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.
d. Ovarium
Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan
kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika
wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan
terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
Sel telur disebut juga dengan ovum.
e. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen.Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai
dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur
saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambutrambut halus
yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam Rahim.
3.12.6. Menjelaskan (C1) proses menstruasi pada organ reproduksi wanita.
Proses menstruasi :
a) Fase Menstruasi : Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma.
b) Fase Pra-Ovulasi : Hipotalamus menghaslkan hormon gonadotripon yang merangsang
pembentukan FSH.
c) Fase Ovulasi : Peningkata kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan
FSH sehingga hipofisis melepaskan LH.
d) Fase Pasca-Ovulasi : LH merangsang folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum yang
tetapmenghasilkan estrogen dan progesteron.
3.12.7. Menjelaskan (C1) proses fertilisasi dan implantasi.
1. Proses fertilisasi
a. Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum
dibuahi oleh sperma.
b. Fertilisasi umumnya terjadi setelah oosit sekunder memasuki oviduk.
c. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma
harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder
yang disebut korona radiata.
d. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona
pelusida.
e. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa
glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.
f. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder
saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas
yang saling mendukung. Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel
granulosit di bagian korteks oosit sekundermengeluarkan senyawa tertentu yang
menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.
g. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit
sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II
dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
h. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma
akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi.
3.12.8. Menjelaskan (C1) proses ereksi dan ejakulasi pada organ reproduksi pria.

Untuk mencapai ejakulasi, pria membutuhkan sebuah rangsangan dengan melihat atau
merasakan sesuatu yang membangkitkan gairah seksual. Sinyal ini mendorong otak untuk
mengirim pesan saraf melalui sumsum tulang belakang menuju alat kemaluan, kemudian
menyebabkan corpora cavernosa melemas untuk memungkinkan lebih banyak darah mengalir
masuk dan mengisi ruangan kosong di dalamnya. Aliran darah yang deras ini kemudian
menciptakan tekanan, sehingga alat kelamin pria membengkak dan mengeras. Membesar dan
mengerasnya alat kelamin pria inilah yang disebut dengan ereksi. Di saat pria mengalami
ereksi, skrotum (buah zakar) tertarik ke dalam tubuh untuk mempersiapkan air manis dan otot-
otot seluruh tubuh menegang.

Namun, sebelum air mani disemprotkan, sperma matang harus lebih dulu diangkut
keluar dari “gudang”, yaitu epididymis, melalui selang pengangkut vas deferens untuk
dikumpulkan di ujung saluran uretra di kepala organ kelamin. Selama perjalanannya, kloter
sperma segar ini melewati beberapa pos penting, seperti vesikulas seminalis dan prostat yang
masing-masingnya mengeluarkan cairan khusus untuk mengencerkan sperma dan menciptakan
cairan lengket putih susu yang kita kenal sebagai air mani.

Air mani berkumpul di bagian belakang kepala organ kelamin, tepatnya di ujung corpus
spongiosum. Ketika air mani memenuhi uretra, tekanan dari kontraksi otot terus mendesak
lebih banyak cairan ke depan. Di saat ini, kandung kemih otomatis menyegel bukaan urin guna
mencegah aliran balik air mani ke dalam tubuh. Reaksi penutupan kandung kemih ini jugalah
yang merupakan alasan mengapa urin tidak ikut muncrat keluar bersama dengan air mani saat
pria orgasme. Sementara itu jalur keluar-masuk tersegel rapat, sehingga air mani yang terus
masuk akhirnya membuat uretra membengkak dua kali lipat dari diameter aslinya. Ini
menandakan bahwa air mani siap dilepaskan. Seluruh proses ini disebut ejakulasi, yang
setidaknya memakan waktu selama tiga detik.
3.12.9.Menjelaskan (C1) proses kopulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Materi fakta Sistem reproduksi dapat dipergunakan untuk berkembang biak, atau
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dengan
tujuan untuk mempertahankan jenisnya.
Materi konsep 1. Organ reproduksi manusia terbagi menjadi dua macam, yaitu
eksternal dan internal
2. Organ reproduksi eksternal pada wanita ialah vulva, labia dan
klitori
3. Organ reproduksi internal pada wanita ialah vagina, serviks,
Rahim, ovarium dan tuba falopi melalui
4. Organ reproduksi eksternal pada pria ialah penis dan skrotum
5. Organ reproduksi internal pada pria ialah testis, epididymis, vas
deferens dan kelenjar kelamin
6. Fungsi organ reproduksi pada wanita
 Vulva:
 Labia:
 Klitoris:
 Vagina: Saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam pada wanita.
 Ovarium : Menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesteron.
 Tuba falopi : Untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju
uterus.
 Uterus : Sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi.
7. Fungsi organ reproduksi pada pria
 Penis: Untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi
penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
 Skrotum : Alat pembentukan sperma
 Testis : Sebagai tempat menproduksi sperma dan hormon
testosterone
Saluran pengeluaran
 Epididymis : Menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma
 Vas deferens : mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis/ kantung semen atau mani
 Uretra : Saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
Kelenjar asesoris
 Vesikula seminalis : Merupakan tempat untuk menampung
sperma sehingga disebut dengan kantung semen,
menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita
 Kelenjar prostat : Merupakan kelenjar yang terbesar dan
menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
 Kelenjar Cowper’s : Menetralkan suasana asam dalam
saluran urethra.
8. Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari
uterus yang disertai pelepasan atau luruhnya dinding rahim
(endometrium).
9. Fertilisasi adalah proses peleburan (fusi) gamet-gamet haploid,
yaitu sel sperma dan sel ovum yang sudah matang untuk
membentuk zigot haploid.
10. Ereksi merupakan suatu pembesaran dan pengerasan pada penis.
Hal ini disebabkan pembuluh darah di dalamnya terisi oleh
sejumlah besar darah.
11. Ejakulasi adalah merupakan suatu pengeluaran air mani dari
penis.
12. Kopulasi merupakan tindakan yang dilakukan sepasang hewan
(termasuk manusia) dengan menggabungkan atau menyentuhkan
alat kelamin kepada alat kelamin pasangannya.
Materi prinsip 1. Fertilisasi terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sel sperma yang
terjadi di dalam tuba fallopi.
2. Kopulasi terjadi ketika bergabungnya alat kelamin dengan alat
kelamin pasangannya.
3. Menstruasi terjadi ketika sel telur tidak mengalami pembuahan
atau fertilisasi.
Materi prosedural 1. Proses terjadinya menstruasi
2. Proses terjadinya kopulasi
3. Proses terjadinya ejakulasi
4. Proses terjadinya fertilisasi

F. Model dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : STAD sintaks
c. Metode : Ceramah, Diskusi, dan Presentasi kelompok.

G. Media Pembelajaran
 Media : gambar struktur organ reproduksi manusia (pria dan wanita), torso organ reproduksi
manusia (pria dan wanita) dan PPt.
 Alat : LCD, laptop, spidol, whiteboard.
 Sumber Belajar:
1. Buku Biologi kelas XI SMA
2. Buku–buku yang relevan.
3. LKS
4. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 ( 2 JP)
No. Sintaks Kegiatan siswa Kegiatan guru Alokasi
(STAD) waktu
1. Pendahuluan  Siswa menjawab salam.  Guru mengucapkan salam. 10 menit
 Siswa berdo’a sesuai  Guru memimpin berdo’a
perintah yang diberikan sesuai kepercayaan dan
guru. keyakinan masing-masing
siswa.
 Siswa memperhatikan  Guru melakukan absensi
ketika diabsensi oleh kelas.
guru.
a) Pembagian Siswa membentuk kelompok Guru membentuk kelompok
kelompok yang telah ditentukan oleh diskusi berdasarkan analisis
guru (pembentukan kemmapuan akademik siswa
kelompok secara heterogen). dan lain lain sehingga
terbentuk kelompok
heterogen, setiap kelompok
terdiri atas 4 atau 5 siswa
(tahap pembentukan
kelompok secara
heterogen).
b) penyajian Guru berceramah tentang materi
kelas tetapi tidak seluruhnya atau
menjelaskan langkah langkah
mengerjakan LKS
Menanya (mengenai materi
yang akan diajarkan)
 (Mengamati)  Guru
Siswa mengamati
fenomena yang Guru memberikan artikel,
diberikan oleh guru (M1) memberikan/menanyakan
 (Menanya) fenomena yang berhubungan
Siswa memunculkan dengan materi yang akan
konflik kongnitif dari diajarkan sehingga siswa
fenomena yang tertarik terhadap topik yang
ditampilkan (M2) akan dipelajari dan guru
dapat membuat konflik
kongnitif pada siswa .
Guru bersama siswa menyeleksi
masalah yang dirumuskan
siswa, dipilih masalah yang
sesuai dengan indicator/tujuan
2. Kegiatan inti Mengumpulkan Data Mengumpulkan Data 20 menit
a) kegiatan  Siswa melakukan  Guru membagikan LKS/
belajar pencarian informasi LKPD yang berisi masalah
dalam tim (studi literatur) berkaitan yang harus diselesaikan dan
dengan permasalahan didiskusikan dengan
tentang Struktur jaringan kelompok.
penyusun organ
reproduksi dan fungsinya
pada manusia dari
berbagai sumber, baik
yang tertulis pada LKS
maupun masalah dari
siswa yang telah di
seleksi (M3)

Mengasosiasikan Mengasosiasikan.
 Siswa berdiskusi dengan  Guru memantau jalannya
kelompok untuk diskusi yang dilakukan oleh
menganalisis informasi siswa antar kelompok.
yang didapat untuk  Guru membimbing jalannya
menyelesaikan diskusi antar kelompok yang
permasalahan di LKS. dilakukan oleh siswa.
(M4)
 Siswa menyamakan
materi yang telah
didiskusikan dengan
kelompok lain (diskusi
antar kelompok)
Menyimpulkan (M4) Menyimpulkan.
Siswa menyimpulkan materi Guru memerintahkan siswa
yang telah didiskusikan antar untuk menyimpulkan materi
anggota kelompok sebelum yang telah didiskusikan untuk
materi tersebut disamakan dipresentasikan di depan kelas.
dengan hasil diskusi dari
kelompok lain.
Penguatan dari Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan 20 menit
guru Siswa mempresentasikan Guru memberikan penguatan
hasil diskusi kelompok (M5) materi setelah siswa melakukan
diskusi dan mempresentasikan
materi yang telah didiskusikan
3. Penutup Siswa menjawab uji tertulis Guru memberikan uji tertulis
(bentuk soal pilihan ganda) (bentuk soal pilihan ganda)
yang telah diberikan oleh kepada semua siswa untuk
guru mengenai materi yang mengetahui ketercapaian tujuan
telah didiskusikan dan pembelajaran dan mengetahui
diajarkan. kemampuan siswa setelah
proses pembelajaran. Jika dirasa
perlu guru dapat memberikan
penguatan lagi

Siswa mengoreksi dan Guru memerintakan siswa untuk


menghitung skor tes menghitung skor tes

Siswa menjawab petanyaan Guru memberikan ujian lisan


lisan dari guru

Pemberian Siswa menerima penghargaan Guru memberikan penghargaan


penghargaan kepada siswa yang mendapatkan
nilai paling tinggi

Siswa menyimak penguatan Guru memberikan penguatan


dari guru lagi atas soal yang belum
terjawaab dengan tepat
Guru memberikan tugas
mengenai beberapa kelainan
yang terjadi pada system
reproduksi pada manusia

Guru menyampaikan salam


penutup

H. PENILAIAN
1. Aspek penilaian dan Bentuk Instrumen
Aspek penilaian Bentuk Instrumen

• Sikap • Lembar pengamatan sikap dan rubrik


• Pengetahuan • Tes Uraian

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Berilah tanda check list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam
LKS !
KELOMPOK Teliti Rapi Disiplin Skor
1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2.
3.
Dst
Keterangan :
1 : kurang ?
2 : cukup ? RUBRIK
3 : baik ?
4 : baik sekali ?

Rubrik Penilaian Afektif Lembar Kerja Siswa (LKS)


Aspek yang Aturan penilaian
dinilai
1 Teliti 1. Tidak teliti dalam mengerjakan LKS.
2. Kurang teliti dalam mengerjakan LKS sehingga banyak yang salah
3. Teliti dalam mengerjakan LKS tetapi jawaban kurang lengkap.
4. Teliti dan sangat lengkap jawaban pada LKS.
2 Rapi 1. Tidak rapi dan tidak jelas dalam mengerjakan LKS
2. Kurang rapi dan kurang jelas dalam mengerjakan LKS
3. Rapi dalam mengerjakan LKS tetapi kurang jelas.
4. Rapi dan sangat jelas dalam mengerjakan LKS.
3 Disiplin 1. Tidak mengumpulkan LKS
2. Waktu pengumpulan LKS tidak tepat waktu ketentuan.
3. Mengumpulkan tepat waktu ketentuan.
4. Mengumpulkan sebelum waktu ketentuan.

NILAI AFEKTIF MAKSIMAL = (Skor Perolehan/12) x 100 = 100

b. Lembar penilaian kognitif


c. Lembar penilaian afektif

Malang, 10 Oktober 2019


Guru penyusun/pengampu Kepala Sekolah SMAN

M. Kalbu Iman, S.Pd Maya Andiya Garini

TUGAS:
1. Per kelompok @ 4 orang. Waktu diskusi/kerja kelompok sd pk 15.00
(istirahat)
2. Setiap kelompok membuat 2 soal, satu tipe uraian/jawaban singkat, satu tipe
PG jawaban tunggal
3. Disertai kunci jawaban dan skoring
4. Soal mengacu ke indikator di RPP
5. Model pengerjaan tugas seperti contoh
6. Presentasi per kelompok sekitar 10’
7. Diskusi dan penguatan

Anda mungkin juga menyukai