46. A.

Asam mikolat
M. tuberculosis memiliki dinding sel yang terdiri dari dua bagian. Bagian luar membran berupa sel
amplop yang mengandung lebih dari 60% lipid. Lipid tersebut mengandung beberapa komponen,
seperti asam mikolat, glikolipid dan polisakarida (Todar, 2008). Asam mikolat mencapai 50% dari
berat kering sel amplop. Asam mikolat adalah molekul hidrofobik yang membentuk cangkang lipid di
sekeliling sel M. tuberculosis. Komponen ini berpengaruh terhadap permeabilitas permukaan sel (Todar,
2008)
47. B. Bambu dapat berkembang biak dengan biji
Berikut ini pernyataan tentang bambu:
 Bambu termasuk tumbuhan berbunga tetapi tidak berbiji sehingga tidak dapat berkembang biak
dengan biji. [opsi B salah, C benar]
 Bambu berkembang secara vegetatif dengan tunas/rebung. Bambu jenis tertentu (misal bambu
ampel) dapat berkembang biak dengan stek batang. [opsi A benar]
 Batang bambu tidak bercabang tetapi mempunyai ranting yang bercabang-cabang (Jawa: carang).
[opsi D benar]
 Bambu mempunyai akar rimpang (rhizoma) yang beruas-ruas dan bercabang. Setiap batas ruas
terdapat kuncup yang akan muncul ke permukaan tanah menjadi tunas bambu atau rebung. Rhizoma
yang bercabang ini menyebabkan bambu berkembang biak membentuk kelompok atau rumpun bambu.
[opsi E benar]
48. A. Sebagian besar hot spot keanekaragaman hayati telah hancur oleh bencana
Ancaman utama pada keanekaragaman hayati adalah rusak dan hilangnya habitat. Kerusakan hutan
hutan tropis akibat penebangan liar yang tak terkendali sama halnya dengan kepunahan spesies. Proses
laju penurunan mutu hutan dan pengundulan hutan pada hutan alam dikhawatirkan telah menyebabkan
kepunahan banyak spesies. Kepunahan spesies merupakan aspek kerusakan lingkungan yang sangat
serius. Apabila suatu spesies punah, populasinya tidak akan pernah pulih, dan komunitas tempat
hidupnya akan tidak seimbang.
49. D. 4
Yaitu pada bagian ujung akson (sinapsis). Di ujung prasinapsis, tepatnya di terminal akson, terdapat
semacam tonjolan yang disebut tonjolan sinapsis. Di dalamnya ada vesikel sinaps dengan
neurotransmitter beserta jumlah mitokondria sebagai pemasok energi.
Saat impuls ditransmisikan, neurotransmitter dilepaskan secara eksositosis. Neurotransmitter ini
berdifusi menyeberangi celah sinaps sampai ke postsinapsis. Di postsinapsis atau dendrit neuron
berikutnya, neurotransmitter akan berikatan dengan reseptor yang tepat.
50. C. Epidermis-korteks-endodermis-perisikel-empulur

51. A. Difusi
Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan
selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh
kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan
air dan mineral ini adalah sel - sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler.
 Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel - sel penyusun jaringan tersebut
tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya
mengikuti prinsip difusi air dalam sel trakea xilem.
52. D. Auksin, sitokinin, giberelin
Auksin : pertumbuhan pemanjangan tanaman
Sitokinin : pertumbuhan tanaman
Giberelin : pertumbuhan daun, bunga, dan buah
53. D. 64%
Pada setiap molekul DNA, jumlah adenin selalu sama dengan jumlah timin, jumlah guanin
selalu sama dengan jumlah sitosin. Adenin selalu berpasangan dengan timin dan guanin selalu
berpasangan dengan sitosin.
18% Adenin = 18% Timin , Total = 38%
Guanine + sitosin = 100% - 36% = 64%
54. B. 1,3, dan 5
Syarat Hk. Hardy-Weinberg :
 Ukuran populasi besar
 Perkawinan acak
 Tidak terjadi mutasi maju/surut
 Tidak ada seleksi
 Tidak ada migrasi
 Kemampuan reproduksi tiap individu sama
55. A. Nukleus
Karena berisi materi genetic yang membawa penurunan sifat sel dari induknya
56. Peryataan benar, alasan benar (B)
57. Pernyataan salah, alasan benar (C)
58. 1,2,3 (B)
Fermentasi = Asam piruvat sebagai produk intermediet
Glikolisis = asam piruvat sebagai produk akhir
59. 2, 3 (A)
60. 3,4 (B)