SKENARIO 1
2019/20
PENYUSUN
PENDAHULUAN
A. Penulisan Kasus
Pasien anak laki-laki usi 24 bulan dibawa orang tuanya ke poli anak. Ibu pasien
mengatakan bahwa anaknya sering mengalami kecapean, lemas dan terlihat sesak nafas saat
kelelahan tidak seperti anak yang lain. Selain itu seminggu ini nafsu makan anak berkurang.
Menurut ibu, anak tersebut mengalami keterkalambatan unutuk berjalan dan berbicara
sebagaimana anak seusianya. Darui hasil observasi diketahui bahwa terdapar retraksi
dinding dada. WPK < 2 detik, BB 6 Kg, TB 77 cm, LK 38 cm, Auskultasi terdapat bunyi
murmur, Saturasi oksigen 92%.
a. Klasifikasi Istilah
1. Apakah yang dimaksud dengan WPK?
WPK adalah kepanjangan dari waktu pengisian kapiler atau yang kita kenal dengan
Capillary Refill Time yang merupakan tes cepat dan mudah yang dapat memberikan
informasi penting tentang perfusi kulit pada anak atau bayi.
2. Apakah yang dimaksud dengan retraksi dinging dada?
Retrakasi dada adalah Keadaan dimana otot diafragma tidak bekerja secra optimal,
sehingga otot diafragma membutuhkan bantuan ekstra dari otot-otot interkosta,
akibatnya, otot-otot interkosta bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga otot-otot
interkosta tampak membentuk sela iga yang cukup dalam sehingga dikenal dengan
istilah retraksi dada atau penarikan otot-otot disela iga
3. Seperti apa yang dinamakan bunyi murmur?
Bunyi murmur merupakan suara jantung yang muncul karena turbulensi atau aliran
darah yang tidak normal. Mungkin saja karena masalah jantung, atau mungkin kondisi
yang membuat jantung kita berdetak lebih kencang dan memaksa jantung kita untuk
menangani lebih banyak darah lebih cepat dari biasanya.
b. Jawaban Pertanyaan
1) Pertanyaan dari kasus
1. Dari manakah kita mengetahui anak tersebut mengalami kecapean?
Jika dilihat dari kondisi kasus pasien bisa saja klien mengalami kecapean karena akibat
dari pernafasannya yang cepat sehingga klien mudah lelah, akan tetapi jika dilihat dari
sisi yang lain yaitu klien mengalami PJB (penyakit jantung bawaan) akibat cacat
jantung dimana kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Ciri peyakitnya yaitu :
Perubahan warnaa kulit, seperti warna kebiruan atau pucat
Pembengkakan pada kaki dan perut
Mudah lelah atau sesak nafas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik.
Berbagai masalah tersebut pada umumnya akan menghambat aktivitas penderita
jantung bawaan, dan dapat muncul pada umur yang bervariasi bahkan dapat juga
menetap hingga dewasa.
2. Apakah factor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak?
a. Faktor internal
a) Genetik (keturunan)
Salah satu factor yang memberikan pengaruh yang besar pada pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b) Ras
Ras suatu bangasa mempengaruhi tumbuh kembang anak . pertumbuhan annak
Indonesia berbeda dengan pertumbuhan dari Amerika atau Negara lainnya.
c) Jenis kelamin
Jenis kelamin menentukan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak
laki-laki cenderung lebih lambat tumbuhnya saat sebelum pubertas, namun setelah
pubertasa anak laki-laki akan lebih cepat pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Faktor Eksternal
a) Kondisi dalam kandungan
b) Kasih sayang
c) Lingkungan social
3. Data penunjang apa saja yang dapat dilakukan atau pemeriksaan apa yang dapat
dilakukan ketika sudah mengetahui diagnose dari kasus tersebut?
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologi
elektrokardiologi
4. Komplikasi dari kemoterapi?
Rambut jadi rontok
Mual dan muntah
Kelelahan
Peningkatan resiko infeksi
Anemia
Mucositis
Kesuburan, dll
5. Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien sesuai kasus diatas jika datang di
IGD?
Untuk pasien seperti kasus diatas yang pertama kali kita lakukan adalah
memprioritaskan masalah keperawatan yang dapat mengancam jiwa pasien yaitu
dengan memberikan alat abntu nafas atau O2 karena pasien mengalami sesak nafas
kemudia baru mengtasi masalah selanjutnya seperti nyeri, semuanya kembali yang
mana yang diprioritaskan
6. Apa penyebab terjadinya suara murmur?
Bunyi murmur merupakan suara jantung yang muncul karena turbulensi atau aliran
darah yang tidak normal. Mungkin saja karena masalah jantung, atau mungkin kondisi
yang membuat jantung kita berdetak lebih kencang dan memaksa jantung kita untuk
menangani lebih banyak darah lebih cepat dari biasanya.
Apa saja penyebab murmur jantung:
a) Murmur jantung non penyakit
Seseorang dengan jenis murmur ini memiliki jantung yang normal. Murmur ini biasa
ditemukan pada bayi dan anak-anak. Jenis ini bisa terjadi saat darah mengalir lebih
cepat dari biasanya melalui jantung
b) Murmur jantung abnormal
Murmur jenis ini bisa menjadi lebih serius dan membutuhkan perawtan. Pada anak-
anak, murmur abnormal biasanya disebabkan oleh penyakit jantung bawaan. Pada
orang dewasa, murmur abnormal paling sering terjadi karena masalah katup
jantrung.
2) Pertanyaan dari LO (Learning Objective)
1. IRK?
Allah Berfirman:
“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Rabb Kalian dan surge yang lebarnya
(seluas) langit dan bumi yang disediakan Bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu
orang-orang yang menginfaqkan (hartanya) di waktu lapang dan susah, dan orang-
orang yang menahan amarah, dan bersikap pemaaf kepada manusia, dan Allah
mencintai orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S Al-Imran:133-134)
Dari An Nu’man bin Basyir Radhiyallahu’anhuma, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,
“Ingatlah bahwa didalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula
seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia
adalah hari (jantung)”. (HR. Bukhari No.52 dan Muslim No.1559)
2. Patofisiologi PDA?
Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan
formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara
tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada
kelahiran". Nama alternatif lainnya untuk penyakit jantung bawaan termasuk:
congenital heart defect, congenital heart malfomation, congenital cardiovascular
disease, congenital cardiovascular defect, dan congenital cardiovascular malformation.3
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang dibawa sejak
lahir, karena sudah terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Pada akhir kehamilan
7 minggu, pembentukan jantung sudah lengkap; jadi kelainan pembentukan jantung
terjadi pada awal kehamilan. Penyebab PJB seringkali tidak bisa diterangkan, meskipun
beberapa faktor dianggap berpotensi sebagai penyebab. Faktor-faktor ini adalah: infeksi
virus pada ibu hamil (misalnya campak Jerman atau rubella), obat-obatan atau jamu-
jamuan, alkohol. Faktor keturunan atau kelainan genetik dapat juga menjadi penyebab
meskipun jarang, dan belum banyak diketahui. Misalnya sindroma Down (Mongolism)
yang acapkali disertai dengan berbagai macam kelainan, dimana PJB merupakan salah
satunya. Merokok berbahaya bagi kehamilan, karena berpengaruh terhadap
pertumbuhan bayi dalam kandungan sehingga berakibat bayi lahir prematur atau
meninggal dalam kandungan.
Penyakit jantung congenital adalah bentuk yang paling sering dijumpai pada
kerusakan utama pada kelahiran bayi-bayi, mempengaruhi hampir 1% dari bayi-bayi
baru lahir (8 dari 1000). Angka ini masih terlalu rendah karena tidak memasukkan
beberapa persoalan umum yaitu:
Dosis selanjutnya diberikan setelah 12-24 jam tergantung dari urine yang keluar.
Jika urine yang keluar sedikit dosis dapat dikurangi dan waktu pemberian dapat
diperlambat.
b. Tindakan Bedah
Pada bayi aterm atau pada anak lebih tua, diperlukan tindakan bedah untuk
mengikat atau memotong duktus. Untuk menutup duktus juga dokter dapat
menggunakan tindakan dengan kateter.
Pada PDA dengan pirau kiri ke kanan sedang atau besar dengan gagal jantung
diberikan terapi medikamentosa (digoksin, furosemid) yang bila berhasil akan menunda
operasi 3-6 bulan sambil menunggu kemungkinan duktus menutup. Tindakan bedah
setelah dibuat diagnosis, secepat-cepatnya dilakukan operasi pemotongan atau
pengikatan duktus. Pemotongan lebih diutamakan dari pada pengikatan yaitu untuk
menghindari kemungkinan rekanalisasi kemudian. Pada duktus yang sangat pendek,
pemotongan biasanya tidak mungkin atau jika dilakukan akan mengandung resiko.
Indikasi operasi duktus arteriosus dapat diringkas sebagai berikut :
PDA pada bayi yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan
medikamentosa.
PDA dengan keluhan.
PDA dengan endocarditis infektif yang resisten terhadap terapi medikamentosa.
JURNAL TERLAMPIR
Daftar Pustaka
Teddy Ontoseno. Deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi untuk indikasi
pembedahanva. Forum diskusi Farmacia; Simposia Edisi Maret 2007
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/category_news.asp?IDCategory=13/
diakses tanggal 15 Agustus 2010
Blog Archive, Jantungku, Penyakit Jantung Bawaan. htm http://www.jantungku.com//
diakses tanggal 16 Agustus 2010.
Total kesehatan Anda, Penyakit Jantung Bawaan, Available
http://www.totalkesehatananda.com/congenital.html// diakses tanggal 16 Agustus
2010
Hardiono, Rezeki. S. Hadinegoro,dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi
I IDAI, 2004 Hal: 127-147.
Pusat Informasi Penyakit Jantung. Penyakit Jantung Bawaan. Available from :
http://www.penyakitjantung.info// Diakses tanggal 15 Agustus 2010
Ismudiati R Lily, Faisal B, Buku Ajar Kardiologi .Edisi: V, FKUI. penerbit : Infomedia
Jakarta, 2004 Hal: 227- 236
Hassan Rusepno, Alatas Husein. Ilmu Kesehatan Anak . Edisi 2 FKUI. penerbit :
Infomedia Jakarta, 2005 Hal: 705-729
Silalahi C, Wahab AS. Duktus Arteriosus Paten. Dalam : Wahab AS. Kardiologi Anak :
Penyakit Jantung Kongenital Yang Tidak Sianotik. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2006 : 69-76.
Ontoseno T. Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yang Kritis Pada
Neonatus. Divisi Kardiologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR – RSU Dr.
Soetomo Surabaya. 2003. 8-9
LAMPIRAN 2. Form Penilaian laporan
Nama Mahasiswa :
Ismail
Hendry Gunawan
Julkifli Ladiku
Kusuma Mu’aedy Zofir
M.Yusuf Ashari
Miftakhul Aziz
No ITEM PENILAIAN 5 4 3 2 1
Total Skor
Nilai Akhir
Keterangan Angka :
1. Excellent
2. Good
3. Average
4. Below average
5. Unsatisfied
Comments :
FASILITATOR