PBM FISIKA
Oleh :
Kelompok 5
1. Clata Y.Tomamba
2. Rhut Wanimbo
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/2
A.Kompetensi Inti/KI
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B.Kompentensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggu,ng jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh
bebas ke lantai dan roket sederhana
Indikator Tujuan
1.menjelaskan konsep momentum dan impulus 1.peserta didik dapat memhami penjelana tentang
konsep anatara momentum dan impulu
2.mengetahui hubungan antara momentum dan
impul 2.peserta didik dapat mengetahui hubungan
anatara momentum impulius
3. menghitung besaran momentum dan
impulus menggunakan peyelesaian soal 3 peserta didik dapat menghitung besaran
momentum dan impul pada peyelesaian soal
D.Materi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
2,lks
Sumber Belajar :
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap Ilmiah
Lembar pengamatan sikap :
Asek yang Dinilai
Keterampilan
No Nama Disiplin dalam berkomunikasi
Toleran
hal tepat waktu pada saat
belajar
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Lampiran bahan ajara
MOMENTUM
𝑝 ⃗ = 𝑚.𝑣 ⃗
Keterangan :
Jika kita perhatikan persamaan di atas maka kita dapat menentukan jenis besaran
momentum. Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran vektor, berarti
momentum merupakan besaran vektor. Dimana arah p searah dengan arah vektor kecepatan (v).
Apakah dua benda yang mempunyai massa sama yang bergerak dengan kecepatan sama tetapi
dalam arah yang berbeda dapat dikatakan mempunyai momentum yang sama?
Jadi Benda yang mempunyai momentum yang lebih besar akan lebih sulit untuk dihentikan dari
gerakannya daripada benda lain yang mempunyai momentum lebih kecil. Begitu juga efek yang
ditimbulkannya juga lebih besar apabila diberhentikan. Maka momentum kemudian dapat
dipahami sebagai ukuran kesulitan mendiamkan benda yang bergerak.
Maka momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel yang bergerak.
IMPULS
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Atau Impuls
adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dar kejadian impuls
adalah: peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan
pukkulan, gaya yang bekerja sangat singkat.
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan gaya tersebut
bekerja. Dari definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.
I = F . Δt
Keterangan:
● I : Impuls (Ns) ● m : massa (kg)
Impuls merupakan besaran vektor. Pengertian impuls biasanya dipakai dalam peristiwa besar
di mana F >> dan t <<. Jika gaya F tidak tetap (F fungsi dari waktu), maka rumu I=F.t tidak
berlaku. Impuls dapat dihitung juga dengan cara menghitung luas kurva dari grafik F vs waktu t.
Suatu artikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu ∆t partikel
tersebut bergerak dengan kecepatan Vt = Vo + a ∆t seperti halnya materi GLBB (gerak lurus
berubah beraturan).
F=m.a
I = F . Δt 𝑚𝑣2 − 𝑣2𝑚. 𝑣1
Keterangan:
● m : massa (kg)
Besarnya impuls sangat sulit untuk diukur secara langsung. Namun, ada cara yang lebih mudah
untuk mengukur impuls yaitu dengan bantuan momentum. Berdasarkan hukum Newton II,
apabila suatu benda dikenai suatu gaya, benda akan dipercepat. Besarnya percepatan rata-rata
adalah:
𝑣
a=𝑚
Keterangan:
● a = percepatan (m/s2)
● F = gaya (N)
● m = massa benda (kg)
F . ∆t = m (V – Vo)
I = m . V – m .V2
I = p – po
I = ∆p
Keterangan :
I = Impuls
∆p = Perubahan Momentum
Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada suatu benda
sama dengan perubahan momentumnya. Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan
vektor, secara matematis:
𝑝 = 𝑝1 + 𝑃2
1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
Materi :
Momentum dan Impuls
Petunjuk :
Diskusikan permasalahan di bawah ini!
2. Sebuah bola bermassa 800 gram ditendang dengan gaya 400 N. Jika kaki dan bola
bersentuhan selama 0,5 sekon, tentukan impuls pada peristiwa tersebut!
3. Sebuah benda massanya 1 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul dengan gaya F,
sehingga benda bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Jika pemukul menyentuh benda selama
0,02 sekon. Tentukanlah :
a. Perubahan momentum benda, dan
b. Besar gaya F yang bekerja pada benda
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/2
A.Kompetensi Inti/KI
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B.Kompentensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggu,ng jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh
bebas ke lantai dan roket sederhana
Indikator Tujuan
D.Materi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
model : PBI
1.bahan ajar
2,LKS
3.Lembar evaluasui
Sumber Belajar :
Bersama-sama Bersama-sama 3’
dengan siswa dengan guru
mengevaluasi hasil mengevaluasi hasil
pembelajaran pembelajaran
B. Penilaian
2. Penilaian Sikap Ilmiah
Lembar pengamatan sikap :
Asek yang Dinilai
Keterampilan
No Nama Disiplin dalam berkomunikasi
Toleran
hal tepat waktu pada saat
belajar
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Satuan Pendidikan : MA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : V/II
A. Kompetensi Dasar
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas
ke lantai dan roket sederhana
Indikator Pembelajaran
peserta didik dapat memberikan contoh sederhana dengan menerapkan hokum kekeklah
momentum
B. Alat dan Bahan
Mobil Mainan
Gabus
Jarum
Papan luncur berupa bidang miring
Mistar
Stop watch
v
v,
Alur pecobaan
1. Pada salah satu ujung mobil mainan A dipasang jarum, sedangkan pada alah satu ujung mobil B
diberi gabus. Dengan demikian mobil A dengan mobil B jika menumbuk akan bergandengan dan
bergwerak bersama
2. Mula – mula kereta dalam keadan diam, dan kereta A digerakkan hingga bertumbukan dengan
kereta B
3. Ukur waktu dan jarak A dan B sebelum dan sesudah tumbukan
4. Lakukan berulang – ulang dengan massa mobil yang berbeda – beda
C. Variabel – Variabel
Variabel Kontrol : ……………………………………
Variabel manipulasi :……………………………………
Varibel respon :……………………………………
E. Analisis
1. Bagaimanakh kecepatan mobil mainan sebelum tumbukan dan sesudah terjadi tumbukan?
2. Apa yang mempengaruhi perubahan kecepatan pada saat terjadi benturan ?
3. Bagaimanakah momentum sebelum terjadi tumbukan dan sesudah terjadi tumbukan ?
F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……............................................................................................................