Kasus ini merupakan kasus medikolegal terhadap korban seorang laki-laki berusia 35 tahun yang
mengaku telah terjadi penganiyaan terhadap dirinya, dan telah dimintakan surat permintaan resmi
dari polisi untuk pembuatan visum et repertum.
Tujuan
- Untuk mengetahui komponen visum et repertum
- Untuk mengetahui pemeriksaan pada kasus penganiyaan dalam visum et repertm
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke IGD ditemani 1 orang polisi laki-laki untuk
memeeriksakan apakah ada atau tidaknya tindakan penganiyaan pada korban.
1. Gambaran Klinis
Pada tanggal 19 November 2017 jam setelah kejadian), seorang laki-laki usia 35 tahun datang
ke IGD ditemani seorang polisi laki-laki disertai surat mengantar untuk permintaan visum. Korban
mengaku telah dipukul orang tak dikenal saat ia dipasar. ia mengaku sebelumnya sedang minum-
minum bersama teman-temannya di warung beer. Kemudian ia mengatakan, bahwa ada orang
yang tidak dikenalnya, datang mendekat lalu memukulnya.
Kronologis terjadi pada hari Minggu tanggal 19 November, sekitar jam 23.00 WIB di Jalan .A.
Yani, Kel, Selat dalam Kabupaten Kapuas, provinsi Kalimantan Tengah, telah terjadi pemukulan
terhadap seorang laki-laki berusia 35 tahun. Kronologis cerita berawal dari korban pergi kepasar
1|MEDIKOLEGAL
untuk minum di warung beer, lalu ketika sedang minum korban didatangi orang tak dikenal dan
tiba-tiba memukul korban. Lalu, di lerai oleh orang-orang sekitar karena terjadi pertengkaran antar
terlapor dengan korban. lalu, Korban dan terlapor diamankan di kantor polisi. Lalu, korban diantar
ke IGD untuk mendapatkan perawatan dan juga mendapatkan visum.
2. Riwayat Pengobatan
- Hipertensi
- DM (disangkal)
5. Riwayat Pekerjaan
Korban merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara, ia tinggal saat ini bersama istri dan dua
anaknya. Pasien memiliki keluarga yang kebiasaan minum-minuman keras
7. Riwayat Imunisasi
Tidak ditanyakan
2|MEDIKOLEGAL
8. Lain – lain
9. Daftar Pustaka
Idries Abdul Mun’im. 2002. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik ; Luka dan Kekerasan.
Jakarta : Binarupa Aksara. h 3-9, 85-90
3|MEDIKOLEGAL
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
KESIMPULAN
Korban mengalami kasus penganiyaan dengan luka memar pada bagian
kelopak mata sebelah kanan bagian atas dan bawah
4|MEDIKOLEGAL
3. Assessment Visum et Repertum (VeR) adalah suatu surat keterangan seorang dokter
yang memuat kesimpulan suatu pemeriksaan yang telah dilakukan, misalnya
atas mayat seseorang untuk menetuka sebab kematian dan lain sebagainya,
keterangan mana di perlukan oleh hakim dalam suatu perkara. ( Prof. Subekti,
SH, Tjitrosudibio)
VeR menurut lembaran Negara tahun 1973 No. 350 pasal 1 dan pasal 2
menyatakan bahwa VeR adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh
dokter atas sumpah atau janji tentang apa yang dilihat pada benda yang
diperiksa yang mempunyai daya bukti dalam perkara perkara pidana.
Yang termaksud dengan alat bukti yang sah memuat KUHP pasal 184 ayat
1, yaitu :
Keterangan saksi
Keterangan Ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
Maka Visum et Repertum diartikan sebagai keterangan ahli
maupun sebagai surat
5|MEDIKOLEGAL
Aspek Medikolegal
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat
kekerasan, pada hakekatnya dokter diwajibkan untuk dapat memberikan
kejelasan dari permasalahan, sebagai berikut :
a. Jenis luka apa yang terjadi
b. Jenis kekerasan/senjata apakah yang menyebabkan luka
Kemudian kualifikasi luka atau penentuan derajat luka baik ringan hingga
berat, yang tertuang dalam KUHP bab XX tentang penganiayaan. Dimana
dengan adanya penentuan pidana.
Pada kasus ini pasien mengaku telah dipukul di wajah tepatnya area sekitar
kelopak mata, Tampak lebam disekitar Kelopak mata, tepi lebam kurang lebih
4 cm dari hidung, panjang luka kurang lebih 4 cm. Panjang luka pada
kelopak mata kanan bawah 4 cm. Panjang luka memar pada kelopak mata
kana atas 2 cm dan lebar 1 cm. Tidak ditemukan gangguan dalam penglihatan
pada mata kanan pasien.
korban masih dapat melihat dengan kedua matanya. Sehingga, dapat
dikatakan korban mengalami luka ringan (terlampir)
Benda tumpul bila mengenai tubuh dapat penyebabkan luka, yaitu luka lecet,
memar dan luka robek atau luka terbuka.
Luka Memar
Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam
jaringan yang terjadi sewaktu orang masih hidup, dikarenakan pecahnya
pembuluh darah kapiler akibat kekerasan benda tumpul. Bila kekerasan benda
tumpul yang mengakibatkan luka memear terjadi pada daerah dimana
jaringan longgar, seperti daerah mata, leher atau pada orang yang lanjut usia,
maka luka memar tampak sering kali tak sebanding dengan kekerasan, dalam
artian sering kali lebih luas, dan adanya jaringan longgar tersebut
memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah
berdasarkan gravitasi.
Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai
bentuk dari benda tumpul, ialah apa yang dikenal dengan istilah perdarahan
tepi, misalnya pada tubuh korban terlindas ban kendaraan, dimana pada
tempat terdapat tekanan justru tidak menunjukkan kelainan, perdarahan akan
menepi sehingga terbentuk perdarahan tepi yang bentuknya sesuai dengan
bentuk celah antara kedua kembang ban yang berdekatan.
Hal yang sama misalnya bila sesorang dipukul dengan rotan atau benda yang
sejenis, maka akan tampak memar yang memanjang dan sejajar yang
membatasi darah yang tidak menunjukkan kelainan, darah antara kedua
memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar dari alat pemukul
yang mengenai tubuh korban.
6|MEDIKOLEGAL
ayat 1 dimana pelaku akan diancam hukuman paling lama dua tahun delapan
bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah, karena penganiayaan ringan
pidana penjara tiga bulan atau denda empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 351
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
Pasal 352
(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana
penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang
melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
bawahannya.
7|MEDIKOLEGAL
PERMOHONAN VISUM KORBAN
8|MEDIKOLEGAL
PENGUKURAN LUKA 1
9|MEDIKOLEGAL
PENGUKURAN LUKA 2
10 | M E D I K O L E G A L
LAMPIRAN VISUM RESMI RSUD
Pro justitia
VISUM ET REPERTUM
Nomor :815 / 88 /RSUD.KPS/I/2017
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Erie Yustina, Dokter pada RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas,
atas permintaan Kepolisian Resor Kapuas sektor selat dengan suratnya Nomor : R/ 24 /XI/2016/Polsek tertanggal
sembilan belas November tahun dua ribu tujuh belas, yang ditandatangani oleh Toto Sudarmo, an. Kepala Kepolisian
Sektor Selat KA SPKT II pangkat AIPTU NRP 76020053, selaku Penyidik, maka pada hari Minggu tanggal sembilan
belas November tahun dua ribu tujuh belas pada pukul dua lewat empat puluh menit wib, bertempat di RSUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo, telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang menurut surat tersebut adalah------------------
------------------
--------------- Nama : MELKI PAPILAYA Bin H. ARYA SUPRIYADI-------------------
--------------- Jenis kelamin : Laki-laki--------------------------------------------------------------------
--------------- Tempat Tgl Lahir/Umur : Kuala Kapuas, 18 April 1981/ 36 th------------------------------------
----------- Kewarganegaraan : Indonesia--------------------------------------------------------------------
--------------- Agama : Islam------------------------------------------------------------------------
--------------- Pekerjaan : PNS-------------------------------------------------------------------------
--------------- Alamat : Jl. Untung Surapati No. 27 Kel. Selat Hilir Kec. Selat Kab. Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah-----------------------------------
Hasil pemeriksaan : -------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Korban datang dalam keadaan umum baik, tercium bau alkohol dari mulut korban, dengan tanda vital:-------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Tekanan Darah : Seratus sepuluh per tujuh puluh mm air raksa (mmHg)---------------------------
b. Nadi : Seratus empet puluh kali per menit---------------------------------------------------
c. Pernapasan : Dua puluh kali per menit---------------------------------------------------------------
d. Suhu tubuh : Tiga puluh enam derajat celcius-------------------------------------------------------
e. Saturasi : Sembilan puluh lima persen tanpa oksigen(O2)------------------------------------
B. Pada pemeriksaan terdapat :-----------------------------------------------------------------------------------------
1. Kepala :-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wajah :------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. terdapat bengkak di sepanjang kelopak mata bawah mata kanan, ukuran panjang empat
sentimeter lebar satu sentimeter, tampak kebiruan diatas bengkak tersebut.----------------------
b. tampak bengkak di alis mata kanan dengan ukuran panjang dua sentimeter lebar satu --------
sentimeter----------------------------------------------------------------------------------------------------
c. terdapat luka lecet di sudut mata kanan bagian luar dengan ukuran satu sentimeter -------------
2. Leher : tidak ditemukan kelainan -----------------------------------------------------------------------------
3. Dada : tidak ditemukan kelainan ------------------------------------------------------------------------------
4. Perut : tidak ditemukan kelainan------------------------------------------------------------------------------
5. Punggung : tidak ditemukan kelainan ------------------------------------------------------------------------
6. Anggota gerak : tidak ditemukan kelainan-------------------------------------------------------------------
Kesimpulan :--------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------
1. Telah diperiksa korban laki-laki berumur tiga puluh enam tahun, diduga meminum minuman keras saat pemeriksaan-
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Terdapat bengkak dan lebam kebiruan sesuai poin 1 a. b. c akibat persentuhan benda tumpul--------
3. Derajat luka ringan--------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Tidak mengganggu aktifitas sehari-hari--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----
Demikian telah saya uraikan dengan menggunakan pengetahuan serta mengingat sumpah jabatan saya -----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kuala Kapuas, 19 November 2017
11 | M E D I K O L E G A L