NIM : J1A117004
ASAM CUKA
Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak dibutuhkan di
Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang mengandung alkohol, yang
diperoleh dari berbagai macam bahan seperti buah buahan, apel, kulit nanas, pulp kopi,
dan air kelapa. Hasil dari fermentasi asam asetat sering disebut sebagai vinegar yang
berarti sour wine.
Fermentasi asam asetat adalah fermentasi aerobik atau respirasi oksidatif, yaitu
respirasi dengan oksidasi yang berlangsung tidak sempurna dan menghasilkan produk-
produk akhir berupa senyawa organik seperti asam asetat. Proses ini dilakukan oleh
bakteri dari genus Acetobacter dan Glucobacter. Mekanisme fermentasi asam asetat ada
2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol mula-
mula gula yang terdapat pada bahan baku akan dibongkar oleh khamir menjadi alkohol
dan gas O2 yang berlangsung secara anaerobik. Setelah alkohol dihasilkan maka
dilakukan fermentasi asam asetat, dimana bakteri asam asetat akan mengubah alkohol
menjadi asam asetat. Setelah terbentuk asam asetat, fermentasi harus segera dihentikan
supaya tidak terjadi fermentasi lebih lanjut oleh bakteri pembusuk yang dapat
menimbullkan kerusakan.
Faktor Faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan Vinegar (Asam Asetat) Pada
Umumnya
a. Pemilihan mikroba
Bakteri yang dapat memenuhi syarat yaitu yang produktivitasnya tinggi dan
mempunyai rasa enak. Sebagai contoh Bacterium schutzen bachil / Baterium cuvrum
biasanya dipakai untuk memproduksi asam cuka biasanya dipakai asam cuka dari etanol
dengan quick vinegar process, sedang Bacteruim orleanense pada proses Orleans
(proses lambat)
b. Kualitas bahan dasar
Sebagai bahan dasar adalah semua bahan yang dapat difermentasikan menjadi
alkohol.bisa dari jus buah buahan seperti buah apel, anggur, jeruk, bahan bahan bergula
, beer, anggur/ wine.
c. Fermentasi oleh yeast
Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari bahan dasar
difermentrasikan menjadi alkohol, sehingga yeast yang dipakai harus diseleksi,
demikian juga faktor faktor yang mempengaruhi selama fermentasi menjadi alkohol
harus diperhatikan.
d. Keasaman
Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 10-13%. Bila kadar
alkohol 14% atau lebih maka oksidasi alkohol menjadi asam cuka tidak atau kurang
sempurna sebab perkembangan bakteri asam cuka terhambat. Sedang bila kadar alkohol
rendah mungkin akan banyak vinegar yang hilang bahkan pada konsentrasi alkohol 1-
2% ester dan asam cuka akan dioksidasi yang mengakibatkan hilangnya aroma dan
flavor( aroma dan flavor menjadi jelek).
e. Supporting medium/ bahan penyangga
Bahan penyagga ini dimaksudkan untuk memperluas permukaan yang
berhubungan dengan udara serta tempat melekatnya koloni bakteri bakteri asam cuka
sehingga proses fermentasinya menjadi lebih cepat. Sebagai bahan penyangga dapat
dipakai chips/ pasahan/ tatal kayu, arang, ranting anggur, tongkol jagung, dan
sebagainya. Bahan penyangga tersebut tidak boleh bersifat racun, serta tidak boleh
mengandung besi, tembaga, sulfur, atau ion ion lainnya yang mempengaruhi vinegar.
f. Suhu
Untuk fermentasi asam cuka suhu yang paling sesuai yaitu 26,7-29,4˚C, sebab
bila suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila suhu tinggi akan banyak
alkohol yang menguap bersama-sama dengan bahan bahan volatile yang membentuk
flavor dan aroma dari asam cuka sehingga asam cuka yang dihasilkan akan mempunyai
flavor ataupun aroma yang kurang sedap.
MONOSODIUM GLUTAMAT
Asam glutamat merupakan asam amino yang dikenal memiliki kekhasan yaitu
sebagai penguat citarasa. Di pasaran asam glutamat dapat kita jumpai dalam bentuk
monosodium glutamat yang banyak digunakan sebagai bahan penyedap makanan.