Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengaruh Lobi Pada Standar Akuntansi


Menurut Zainal Abidin Partao (2006) pelobian adalah bentuk partisipasi politik yang mencakup
usaha individu atau kelompok untuk menghubungi para pejabat Pemerintah atau pemimpin
politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan atau masalah yang dapat menguntungkan
sejumlah orang. Menurut Tarsis Tarmudji (1993) lobi adalah sebuah bentuk “pressure group”
yang mempraktikkan seni mendapatkan teman yang berguna, dan mempengaruhi orang lain.
Sementara itu, A.B. Susanto menyebutkan melobi adalah usaha yang dilaksanakan untuk
mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap
topik yang dilobi, dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif pada tujuan
organisasi/ perusahaan. Yang menjadi benang merah dari ketiga definisi itu adalah kata
“mempengaruhi”. Artinya lobi mengupayakan sesuatu yang sudah ditentukan/ diputuskan baik
dalam bentuk hukum atau standar moral/etika bahkan hak asasi manusia, hal ini lah yang pada
akhirnya menjadikan upaya lobi berada pada jalur informal.

Pelobian dalam regulasi akuntasi pada umumnya sangat berpengaruh pada putusan dalam standar
akuntansi yang akan dibuat. Dalam penjelasan di atas, di utarakan pelobian yang dimaksud
dalam arti yang benar guna melindungi kepentingan umum. Namun ada juga praktik pelobian
guna memenuhi kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Proses penyusunan standar merupakan proses politik yang di dalamnya terdapat berbagai
pengaruh terhadap penyusun standar (Hodges & Mellett, 2002). Tindakan yang paling dapat
diobservasi untuk mengukur pengaruh lobi yaitu melalui jumlah tanggapan tertulis atas suatu
eksposure draft standar akuntansi. Hal tersebut sejalan dengan the Interest Group Theory yang
menyatakan keberadaan penyusun standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yang
memperjuangkan kepentingannya melalui penerbitan standar (Scott, 2000). Di Indonesia standar
akuntansi dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) melalui due process procedure yang
memungkinkan keterlibatan konstituen.
Berdasarkan survey ke Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maka data yang tersedia di IAI hanya
tanggapan tertulis atas 4 PSAK yaitu PSAK 8, PSAK 38, PSAK 51 dan PSAK 57. Penelitian ini
menemukan pengaruh lobi konstituen terhadap penyusunan PSAK adalah rendah (hanya 12,88 %
tanggapan yang diakomodasi), namun jika dilihat dari masing-masing PSAK hasilnya bervariasi
yaitu tidak berpengaruh pada PSAK 08 dan PSAK 38, berpengaruh rendah pada PSAK 51 dan
berpengaruh sedang pada PSAK 57.
Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan kelompok yang paling banyak memberikan tanggapan
adalah KAP bukan pembuat laporan keuangan, hal tersebut diduga karena adanya pandangan
pelaku bisnis bahwa standar merupakan tanggung jawab IAI. Kemudian melalui uji beda
proporsi ditemukan tidak terdapat perbedaan pengaruh antar konstituen, hal ini tidak konsisten
dengan the Interest Group Theory. Selanjutnya tidak ditemukan juga perbedaan pengaruh antara
tanggapan yang bersifat substantif dan yang bersifat bahasa. Namun perbedaan pengaruh
ditemukan antar standar yang berarti pengaruh lobi konstituen tergantung dari standarnya.
2. Pengertian dan Contoh Konsekuensi Ekonomis Standar Akuntansi
2.1 Pengertian Konsekuensi Ekonomis
Economic Consequences adalah salah satu konsep yang menegaskan (selain teori efisiensi
market hipotesis) dimana pilihan kebijakan akuntansi akan mempengaruhi nilai perusahaan
(scott, 2007). Terutama gagasan dari Economic Consequences mengenai kebijakan akuntansi
yang dipilih perusahaan, dan mengapa perusahaan memilih mengubah kebijakan akuntansinya.
Jadi dari pengertian diatas, dapat di simpulkan Konsekuensi Ekonomi adalah konsep yang
menegaskan, meskipun implikasi dari teori pasar sekuritas efisien, bahwa pilihan kebijakan
akuntansi dapat mempengaruhi / memberi dampak pada nilai perubahaan.
2.2 Konsekuensi Ekonomi SFAS 8
Manajemen perusahaan-perusahaan multinasional diintervensi dalam proses penyusunan standar
yang berhubungan dengan translasi pertukaran asing. Reaksi manajemen Massey-Ferguson
adalah tipikal dan konsisten dengan dampak konsekuensi ekonomi yang dideskripsikan oleh
Zeff. Terlihat bahwa intervensi pemilik manajemen cukup mampu bahwa FASB mundur dan
SFAS 8 pada alternatif yang lebih dapat diterima secara politik, atau dalam istilah Zeff, alternatif
yang lebih "delicately balanced", meski dukungan yang dapat dipertimbangkan untuk SFAS 8
dalam teori ekonomi.
Tapi SFAS 8 tidak memiliki pengaruh arus kas langsung. Keuntungan dan kerugian pertukaran
hanyalah item kertas. Jadi, dalam teori pasar efisien, harga saham perusahaan multinasional yang
terpengaruh tidak akan dipengaruhi oleh kerugian dan keuntungan pertukaran.
2.3 Review SFAS 52
Sebagai hasil dari penyebarluasan fokus yang sama dengan yang ditimbulkan oleh manajemen
Massey-Ferguson, FASB memutuskan di tahun 1979 untuk menguji ulang akuntansi untuk
translasi mata uang asing. Hasilnya adalah SFAS 52, yang dikeluarkan pada Desember 1981.
Terdapat beragam metode translasi yang diperlukan dalam SFAS 52. Tahap pertama adalah
pembukuan laporan keuangan asing dalam mata uang lokalnya. Dalam tahap kedua, laporan
keuangan ini ditranslasikan ke dalam pembukuan mata uang fungsional menggunaka metode
temporal (kecuali mata uang lokal adalah mata uang fungsional). Dalam tahap ketiga, laporan
mata uang fungsional ditranslasikan (kecuali mata uang fungsionalnya adalah dollar US) ke
dollar US mengunakan metode tarif sekarang.
2.4 Contoh Konsekuensi Ekonomis Standar Akuntansi
Zeff (1978) mendefinisikan economic consequences sebagai dampak laporan akuntansi terhadap
perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah, dan kreditor. Esensi definisi tersebut adalah
bahwa laporan akuntansi dapat mempengaruhi (affect) keputusan nyata oleh manajer dan pihak
lain, tidak hanya sekedar menggambarkan (reflecting) hasil keputusan yang dibuat. Zeff
mendokumentasikan beberapa contoh di Amerika Serikat dimana bisnis, asosiasi industri, dan
pemerintah mencoba mempengaruhi, atau telah mempengaruhi, standar akuntansi yang disusun
oleh Accounting Principles Board (APB) dan pendahulunya the Committee on Accounting
Procedure (CAP).
Economic consequences adalah konsep yang menyatakan bahwa, walaupun bertentangan dengan
implikasi teori pasar modal efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Walaupun dengan implikasi kebijakan teori pasar modal efisien, tampak bahwa
pilihan kebijakan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi bagi pamakai laporan keuangan,
walaupun tidak secara langsung mempengaruhi aliran kas perusahaan.
Esensi dari economic consequences adalah bahwa kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan
akuntansi tersebut merupakan suatu permasalahan (matter), terutama permasalahan bagi
manajemen. Akan tetapi, apabila hal tersebut merupakan permasalahan bagi manajemen,
kebijakan akuntansi juga permasalahan bagi investor yang memiliki perusahaan karena manajer
dapat mengubah hasil operasi operasi perusahaan sesungguhnya dengan melakukan perubahan
kebijakan akuntansi.
Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi
eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt contract). Kebijakan akuntansi yang
digunakan dapat merupakan sumber informasi yang penting bagi investor. Manajer dapat
menggunakan sumber informasi berupa pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih sebagai signal
tentang informasi dalam dari perusahaan.
Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori pasar modal
efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila perubahan akuntansi
tersebut berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Economic consequences diperlukan untuk
mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan
akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, economic
consequences merupakan salah satu anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi positif
(Positive Accounting Theory/PAT) adalah penjelasan terhadap adanya economic consequences.
Daftar Pustaka
Suwardjono.2005.Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.Yogyakarta : BPFE.
https://www.scribd.com/doc/240179775/Pengaruh-Lobi-Pada-Standar-Akuntansi#download (
diakses pada 12 september 2018)
https://docslide.net/download/link/rmk-sap-6-individu ( diakses pada 12 september 2018)

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Agama Hindu
    Makalah Agama Hindu
    Dokumen2 halaman
    Makalah Agama Hindu
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Kode Etik Berbagai Profesi
    Kode Etik Berbagai Profesi
    Dokumen1 halaman
    Kode Etik Berbagai Profesi
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Karakteristik Bisnis
    Karakteristik Bisnis
    Dokumen2 halaman
    Karakteristik Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Hakikat Bisnis
    Hakikat Bisnis
    Dokumen2 halaman
    Hakikat Bisnis
    citra adelia
    Belum ada peringkat
  • Argumen Yang Mendukung Perlunya Tanggungjawab Sosial
    Argumen Yang Mendukung Perlunya Tanggungjawab Sosial
    Dokumen1 halaman
    Argumen Yang Mendukung Perlunya Tanggungjawab Sosial
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Primer
    Kelompok Primer
    Dokumen2 halaman
    Kelompok Primer
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis
    Bisnis
    Dokumen3 halaman
    Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Binter
    Binter
    Dokumen2 halaman
    Binter
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis
    Bisnis
    Dokumen2 halaman
    Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Fix
    Pengantar Fix
    Dokumen3 halaman
    Pengantar Fix
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Binter Fix
    Binter Fix
    Dokumen2 halaman
    Binter Fix
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 5
    Soal 5
    Dokumen5 halaman
    Soal 5
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis Internasional
    Bisnis Internasional
    Dokumen1 halaman
    Bisnis Internasional
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Bisnis
    Pengantar Bisnis
    Dokumen3 halaman
    Pengantar Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Bisnis Fix
    Pengantar Bisnis Fix
    Dokumen2 halaman
    Pengantar Bisnis Fix
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis Lanjutan Fix
    Bisnis Lanjutan Fix
    Dokumen3 halaman
    Bisnis Lanjutan Fix
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis Lanjutan
    Bisnis Lanjutan
    Dokumen3 halaman
    Bisnis Lanjutan
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Sensasi Nikmat Di Tengah Kesibukan Padat
    Sensasi Nikmat Di Tengah Kesibukan Padat
    Dokumen1 halaman
    Sensasi Nikmat Di Tengah Kesibukan Padat
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pendidikan Agama Hindu
    Tugas Pendidikan Agama Hindu
    Dokumen13 halaman
    Tugas Pendidikan Agama Hindu
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis
    Bisnis
    Dokumen5 halaman
    Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis
    Bisnis
    Dokumen5 halaman
    Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • GC 1
    GC 1
    Dokumen10 halaman
    GC 1
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Cover 12
    Cover 12
    Dokumen1 halaman
    Cover 12
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Bisnis
    Bisnis
    Dokumen5 halaman
    Bisnis
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Pengantar
    Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Pengantar
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 6
    Soal 6
    Dokumen1 halaman
    Soal 6
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 5
    Soal 5
    Dokumen5 halaman
    Soal 5
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 4
    Soal 4
    Dokumen1 halaman
    Soal 4
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 5
    Soal 5
    Dokumen5 halaman
    Soal 5
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat
  • Soal 5
    Soal 5
    Dokumen5 halaman
    Soal 5
    ignadananjaya
    Belum ada peringkat