1.

Elemen Laporan Keuangan Bank

Berdasarkan PSAK No. 31 Akuntansi Perbankan, laporan bank terdiri dari 5
jenis laporan sebagai berikut:
1) Neraca
2) Laporan Komitmen dan kontijensi
3) Arus kas
4) Laba/rugi komperensif
5) Catatan atas laporan keuangan
SFAC No. 6, “Elements of Financial Statement of Business Enterprises”, dijelaskan
bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
1) Aset (assets) adalah manfaat ekonomis yang mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu. Contoh: Giro pada bank
Indonesia, giro pada bank lain, dan obligasi pemerintah.
2) Kewajiban pengorbanan manfaat ekonomis yang mungkin terjadi di masa datang, yang
timbul dari kewajiban saat ini pada entitas tertentu, untuk mentransfer aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau
kejadian di masa lalu. Contoh: Simpanan nasabah, utang obligasi, utang pajak, kewajiban
kontijensi.
3) Modal dan aktiva bersih merupakan nilai sisa aktiva suatu entitas setelah dikurangi
dengan kewajiban. Dalam suatu entitas bisnis modal adalah kepentingan pemilik,
dan dalam organisasi nirlaba tidak terdapat kepentingan kepemilikan yang sama
seperti halnya dalam entitas bisnis. Contoh: Modal saham, modal ditempatkan dan disetor.
4) Investasi oleh para pemilik (investment by owners) akan meningkatkan jumlah modal
dari suatu entitas bisnis dapat melalui transfer dari entitas lain sehingga memberikan nilai
atau penignkatan kepentingan kepemilikan dalam kelompok entitas tersebut. Pemilik
modal biasanya menerima aktiva atas investasi yang dilakukan atau bentuk lain
berupa pelayanan jasa kepuasan, kompensasi, atau kewajiban entitas tersebut. Contoh:
Investasi dalam saham.
5) Distribusi kepada para pemilik (distribution to owners) akan menurunkan jumlah modal
dari suatu entitas bisnis dapat melalui pemindahan aktiva, pelayanan jasa atau

1
 pengeluaran kewajiban oleh suatu entitas kepada para pemilik. Contoh: Pembagian dividen
kepada pemegang saham.
6) Laba komprehensif (comprehensive income) adalah jumlah perubahan modal suatu
entitas bisnis dalam satu periode dari transaksi atau kejadian lain yang bukan bersumber
dari pemilik. Contoh: Laba bersih dtambah dengan penghasilan komperehensip lain seperti
keuntungan penjualan asset dan barang-barang inventaris
7) Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masuk atau kenaikan-kenaikan lain atas
aktiva suatu entitas atau pelunasan utangnya (kombinasi keduanya) selama satu periode
tertentu yang berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau
pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatanutama dan masih berlangsung dari
entitas tersebut. Contoh: Pendapatan bunga
8) Biaya (expenses) adalah aliran keluar atau penggunaan lain aktiva atau timbulnya
hitang (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang berasal dari
pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lainnya
yang merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas tersebut. Contoh:
Beban Bunga, beban umum dan administrasi, dan beban tenaga kerja.
9) Keuntungan (gain) adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi-
transaksi tambahan atau insidentasl suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian-kejadian, serta keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut selama
satu periode, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi kepada oleh pemilik.
Contoh : Keuntungan penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah.
10) Kerugian (losses) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari trasaksi-trasaksi
tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian-kejadian, serta keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut selama
satu periode, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada oleh pemilik. Contoh:
Kerugian dari perubahan nilai wajar atas instrument keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.

2
3
4
5