BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Karakter sampah dapat dikenali sebagai berikut:
1. Tingkat produksi sampah
2. Komposisi dan kandungan sampah
3. Kecenderungan perubahannya dari waktu ke waktu.
Karakter sampah tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran serta gaya hidup dari masyarakat perkotaan.
Oleh karena itu sistem pengelolaan yang direncanakan haruslah mampu
mengakomodasi perubahan-perubahan dari karakter sampah yang ditimbulkan
(Purnaini, 2011).
Menurut Darmasetiawan (2004), berdasarkan sumbernya sampah dapat
digolongkan menjadi
a. Sampah domestik misalnya sampah rumah tangga, sampah pasar, sekolah
dan sebagainya
b. Sampah non domestik misalnya sampah pabrik, pertanian, perikanan,
industri, dan sebagainya.
terdapat pada sampah sehinga apabila dilihat secara kasat mata akan dapat langsung
dibedakan apa saja komponen-komponennya dalam sebuah gundukan sampah
(apakah itu kertas, sisa makanan, kayu,plastik atau lainnya) tanpa harus mengadakan
penelitian laboratorium terlebih dahulu. Sedangkan untuk mengetahui karakteristik
sampah harus dilakukan serangkaian perhitungan dan analisis laboratorium terlebih
dahulu. Karakteristik sampah dapat berupa kondisi fisisk (seperti berat jenis, faktor
pemadatan, ukuran dan distribusi partikel), kondisi kimia (kelembapan, kadar volatil,
kadar abu, rasio C/N, dan kandungan energi) serta kondisi biologinya (seperti jumlah
lalat atau mikroorganisme pembentuknya). Analisis karakteristik sampah sangat
diperlukan dalam perencanaan sistem penegelolaan sampah kota, terutama dalam hal
pengelolaaan sampah kota, terutama dalam hal pengolahan sampah. Berikut ini
adalah manfaat dari karakteristik sampah tersebut (Azkha dkk, 2006).
1. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik penting dalam hal pemilihan dan pengoperasian peralatan
dan fasilitas pengolahan. Karakteristik fisik yang dianalisis adalah berat jenis,
kelembapan, ukuran dan distribusi partikel serta penentuan angka kompaksi atau
faktor pemadatan.
a. Berat jenis
Diukur dengan satuan kg/liter atau gram/liter. Elemen yang diukur untuk
mengetahui biasanya berdasarkan komposisi sampahnya. Misalnya berat
jenis sampah kertas adalah 0,07 kg/liter
b. Faktor pemadatan
Faktor pemadatan (angka kompaksi) merupakan perbandingan volume
akhir dan volume awal sampah, faktor pemadatan ini diperlukan untuk
menentukan besarmya timbulan sampah dalam satuan volume.
20
Pengangkutan
Pewadahan Pengumpulan
dan
pemindahan
Sumber Pembuangan
Sampah Akhir