Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEBUTUHAN MANUSIA KEPADA ALLAH

KELOMPOK 2
KELAS C II

1. BEKTI CINDY N.A (17002912)


2. EKA PURNAMASARI (17002918)
3. LARASWATI (17002932)

AKADEMI MANAJEMEN ADMINISTRASI


YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018
PENDAHULUAN
Seperti makhluk-makhluk lainnya, manusia adalah ciptaan Allah. Manusia
mempunyai dua fungsi yaitu individu dan sosial. Dalam fungsinya sebagai makhluk
individu, manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, misalnya
pendidikan, kesehatan, kebahagiaan dan sebagainya, sedangkan secara social manusia
memerankan fungsinya sebagai makhluk sosial yang hidup dan berinteraksi dengan
masyarakat.
Manusia mempunyai kecenderungan untuk mencari sesuatu yang mampu
menjawab segala pertanyaan yang ada dalam benaknya. Segala keingintahuan itu akan
menjadikan manusia gelisah dan kemudian mencari pelampiasan dengan timbulnya
tindakan irrasionaltas. Munculnya pemujaan terhadap benda-benda merupakan bukti
adanya keingintahuan manusia yang diliputi oleh rasa takut terhadap sesuatu yang tidak
diketahuinya. Rasa takut terhadap sesuatu itu menjadikan manusia beragama dan
membutuhkan Allah.
Allah memberitakan tentang kemahakayaan-Nya dari selain Dia, semua mahluk
berhajat kepada-Nya dan hina di hadapan-Nya. Semua berhajat kepada Allah dalam
gerakan dan diamnya, sedangkan Allah tidak memerlukan sesuatu pun dari mereka.
Mengenal Allah, orang yang mengenal Allah merasa takut kepada-Nya. Seperti
firman-Nya dalam QS. Fathir: 28 yang artinya “Sesungguhnya yang merasa takut kepada
Allah di antara hamba-hamba Nya adalah orang-orang yang berilmu saja”.

ISI
Seseungguhnya Allah tabaraka wata’ala berfirman di dalam kitabNya:

‫ك عععلىَ ا‬
‫از بزععززيِزز‬ ‫ عوعماَ عذلز ع‬. ‫ق عجزديِزد‬ ‫ إزلن يِععشأل يِكلذزهلبككلم عويِعأل ز‬. ‫اك هكعو اللعغنزيي اللعحزميِكد‬
‫ت بزعخلل ز‬ ‫س أعلنتككم اللفكقععراكء إزعلىَ ا‬
‫از عو ا‬ ‫عيِاَ أعييِعهاَ الاناَ ك‬.

Wahai manusia ! Kalianlah yang memerlukan Allah ; dan Allah Dialah yang Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu), lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki niscaya Dia
membinasakan kalian dan mendatangkan makhluq yang baru (untuk menggantikan kalian).
Dan yang demikian itu tidak sulit bagi Allah (Qs. Fathir: 15-17)

Memerlukan Allah subhanahu wata’ala merupakan kondisi setiap makhluk dalam


kehidupannya. Betapa tidak?! sementara Allah berfirman, ‫س أعلنتككم اللفكقععراء‬
‫ عيِاَ أعييِعهاَ الاناَ ك‬Wahai
manusia ! Kalianlah yang memerlukan Allah. Allah menyampaikan hal ini kepada seluruh
manusia. Maka, seorang raja ia memerlukan Allah, orang-orang yang memiliki harta
melimpah membutuhkan Allah, para pemuda, orang yang telah lanjut usia, seorang budak,
anak yang masih kecil semuanya membutuhkan Allah. Semua yang ada di muka bumi ini
membutuhkan Allah. Allah sendirilah Dzat yang Maha kaya yang tidak memerlukan
sesuatu secara muthlak.

Dialah Dzat yang telah berfirman (dalam hadis Qudsi):

‫ يِاَ عباَدي! كلكم‬،‫ يِاَ عباَدي! كلكم عاَر إل من كسوته فاَستكسوني أكسكم‬،‫يِاَ عباَدي! كلكم جاَئع إل من أطعمته فاَستطعموني أطعمكم‬
‫ضاَل إل من هديِته فاَستهدوني أهدكم‬.

Wahai hamba-hambaKu, kalian semua itu lapar kecuali siapa yang aku beri dia makan.
Maka, mintalah makan kepadaKu niscaya Aku beri kalian makan. Wahai hamba-hambaKu
kalian semua itu telanjang kecuali siapa yang Aku beri dia pakaian. Maka, mintalah pakaian
kepadaKu niscaya Aku beri dia pakaian. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua itu sesat
keculai siapa yang Aku beri petunjuk. Maka, mintalah petunjuk kepadaKu niscaya Aku beri
petunjuk. (HR.Muslim: 2577)

Sedemikian kita semua sangat membutuhkan agar rabb kita memberi makan kepada
kita, memberikan pakaian kepada kita, menunjukkan kita kepada jalan yang lurus.
Kemudian setelah itu, Allah memberikan penjelasan kepada kita tentang ketidak
butuhanNya secara muthlaq terhadap kita semuanya, seraya berfirman:

َ‫ يِا‬،َ‫يِاَ عباَدي! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كاَنوا علىَ أتقىَ قلب رجل واحد منكم ماَ زاد ذلك في ملكي شيِئاا‬
‫عباَدي! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كاَنوا علىَ أفجر قلب رجل واحد منكم ماَ نقص ذلك من ملكي شيِئاَ ا‬

Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian,
sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara
kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu
dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti
orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun
juga. (HR.Muslim: 2577)

Kemudian, Allah menjelaskan kesempurnaam ketidak butuhanNya kepada makhluq


dalam perkara kelembutan, kebaikan dan pemberian, seraya berfirman:

‫ ماَ نقص ذلك‬،‫يِاَ عباَدي! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم قاَموا في صعيِد واحد فسألوني فأعطيِت كل واحد مسألته‬
‫من ملكي شيِئاَ ا إل كماَ يِنقص الزملخيِع ل‬
‫ط إذا أدخل البحر‬

Wahai hamba-Ku, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian
manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh
permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali
sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut. (HR.Muslim: 2577)
Maka, perhatikanlah kesempurnaan sifatNya yang tidak membutuhkan kepada makhluqNya
secara muthlaq dari segala sisi. Dan perhatikanlah pula betapa luar biasanya kebutuhan kita
kepadaNya di mana kebutuhan kepadaNya meliputi segala segi, kita membutuhkanNya
dalam urusan makan kita, pakaian kita, dalam urusan petunjuk dan dalam segala
sesuatunya.

Wahai anak Adam, perhatikanlah kehidupan Anda, dalam kehidupan Anda terdapat proses
masuk dan keluarnya udara. Jika proses ini terhenti akan dikatakan kepada Anda oleh
orang-orang, “ semoga Allah merahmati si fulan”, ia terkena serangan jantung, jantungnya
berhenti berdetak, lalu ia meninggal dunia.

Boleh jadi udara itu naik, namun ia tidak masuk ke dalam, bisa jadi pula udara itu masuk ke
dalam namun kemudian ia tidak keluar. Maka inilah kondisi yang dialami, maka seolah-
olah orang tersebut menggali tanah hingga sangat dalam, atau ia naik ke puncak gunung
yang amat tinggi.

Maka, inilah kondisi kita, inilah dia kebutuhan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan
inilah pula ketidak butuhanNya kepada makhluqNya secara muthlaq.

PENUTUP
Dalam mengenal Allah, kita dituntut menjadi seorang yang beriman dan beramal
sholeh. Allah sangat menyayangi manusia yang seantiasa mengingat-Nya. Allah
menjanjikan surga, keberkahan, keridhoan, kemerdekaan, sera kemuliaan di dalam hidup
kita.

Mengenal Allah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa malu, cinta dan takut
kepada-Nya. Yang dimaksud malu, karena merasa membawa beban dosa. Cinta yaitu rindu
untuk menghadap Allah dan senang memperoleh pahala-Nya. Dan takut kepada Allah ialah
takut terkena siksa-Nya. Jika hal tersebut telah timbul di dalam hati kita, insyaAllah kita
telah mampu mengenal Allah dengan cinta.

Selesailah pembahasan kami tentang “Kebutuhan Manusia Kepada Allah”. Makalah


ini tersusun berkat kerjasama yang baik antar anggota kelompok 2. Walaupun makalah ini
telah tersusun, namun tidak menutup kemungkinan adanya kekurangsempurnaan. Untuk
itu, saran dan kritik sangat diharapkan, demi lebih sempurnanya makalah yang akan kami
susun berikutnya.

Inti dari makalah kami adalah kebutuhan manusia kepada Allah SWT. Kenalilah
Allah secara menyeluruh. InsyaAllah kita termasuk hambanya yang beriman dan beramal
sholeh.

Aamiin yaa robbal’aalamiin.

Anda mungkin juga menyukai