dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki niscaya Dia membinasakan kalian dan mendatangkan makhluq yang baru (untuk menggantikan kalian). Dan yang demikian itu tidak sulit bagi Allah (Qs. Fathir: 15-17) Memerlukan Allah subhanahu wata’ala merupakan kondisi setiap makhluk dalam kehidupannya. Betapa tidak? sementara Allah berfirman, يَا أَيُّ َها النَّاسُ أ َ ْنتُمُ ْالفقَ َراء Wahai manusia ! Kalianlah yang memerlukan Allah. Allah menyampaikan hal ini kepada seluruh manusia. Maka, seorang raja ia memerlukan Allah, orang- orang yang memiliki harta melimpah membutuhkan Allah, para pemuda, orang yang telah lanjut usia, seorang budak, anak yang masih kecil semuanya membutuhkan Allah. Semua yang ada di muka bumi ini membutuhkan Allah. Allah sendirilah Dzat yang Maha kaya yang tidak memerlukan sesuatu secara muthlak. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua itu lapar kecuali siapa yang aku beri dia makan. Maka, mintalah makan kepadaKu niscaya Aku beri kalian makan. Wahai hamba-hambaKu kalian semua itu telanjang kecuali siapa yang Aku beri dia pakaian. Maka, mintalah pakaian kepadaKu niscaya Aku beri dia pakaian. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua itu sesat kecuali siapa yang Aku beri petunjuk. Maka, mintalah petunjuk kepadaKu niscaya Aku beri petunjuk. (HR.Muslim: 2577) Sedemikian kita semua sangat membutuhkan agar rabb kita memberi makan kepada kita, memberikan pakaian kepada kita, menunjukkan kita kepada jalan yang lurus. Kemudian setelah itu, Allah memberikan penjelasan kepada kita tentang ketidak butuhanNya secara muthlaq terhadap kita semuanya, seraya berfirman: Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga. (HR.Muslim: 2577) Maka, perhatikanlah kesempurnaan sifatNya yang tidak membutuhkan kepada makhluqNya secara muthlaq dari segala sisi. Dan perhatikanlah pula betapa luar biasanya kebutuhan kita kepadaNya di mana kebutuhan kepadaNya meliputi segala segi, kita membutuhkanNya dalam urusan makan kita, pakaian kita, dalam urusan petunjuk dan dalam segala sesuatunya. Wahai anak Adam, perhatikanlah kehidupan Anda, dalam kehidupan Anda terdapat proses masuk dan keluarnya udara. Jika proses ini terhenti akan dikatakan kepada Anda oleh orang-orang, “ semoga Allah merahmati si fulan”, ia terkena serangan jantung, jantungnya berhenti berdetak, lalu ia meninggal dunia. Maka, inilah kondisi kita, inilah dia kebutuhan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan inilah pula ketidak butuhanNya kepada makhluqNya secara muthlaq. Wallahu a’lam