Anda di halaman 1dari 4

Step 1 : terminology

1. IGD : area di dalam sebuah rumah sakit yang dirancang dan digunakan untuk
memberikan standar perawatan gawat darurat untuk pasien yang membutuhkan
perawatan akut atau mendesak. (Queensland Health ED, 2012)
2. Puskesmas : fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 75
Tahun 2014 Tentang Puskesmas).
3. Demam tinggi : suatu keadaan suhu diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat
pengatur suhu di hipotalamus, demam tinggi suhu lebih dari 39,5C
4. Nyeri kepala : Nyeri kepala adalah suatu istilah, sinonim dengan istilah kedokteran
yaitu sefalgia, orang awam menyebut dengan istilah sakit kepala atau pening kepala
(Konsensus PokDi Nyeri Kepala, 1999).
Definisi nyeri kepala yaitu rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh
daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala.
5. Sesak nafas : perasaan yang dirasakan seseorang ketidaknyamanan atau kesulitan
dalam bernafas disebut juga dispneu
6. GCS : suatu skala neurologik yang dipakai untuk menilai secara obyektif derajat
kesadaran seseorang. GCS terdiri dari 3 pemeriksaan, yaitu penilaian: respons
membuka mata(eye opening), respons motorik terbaik(best motor response), dan
respons verbal terbaik(best verbal response).
7. Lateralisasi : ada ketidaksamaan antara tanda-tanda neurologis sisi kiri dan kanan
tubuh
8. Paresis : kelemahan/kelumpuphan parsial atau suatu kondisi yang ditandai
hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu
9. Reflex fisiologis : reflex regang otot (muscle stretch reflex) yang muncul sebagai
akibat rangsangan terhadap tendon atau periosteum atau kadang - kadang terhadap
tulang, sendi, fasia atau aponeurosis.
10. Reflex patologis : reflek yang terjadi karena adanya gangguan ataukerusakan sistem
saraf pusat
11. Kaku kuduk : ketidakmampuan untuk flex leher secara pasif karena otot leher
meningkat dan kekakuan
12. Stroke : suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan tanda dan gejala
klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, disebabkan
oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan (stroke hemoragik)
ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang
terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau kematian
13. Hipertensi : terjadinya peningkatan tekanan darah secara persisten dalam dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit pada saat kondisi cukup istirahat
/tenang dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg.
14. Hb : metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah
merah
15. Leukosit : sel darah putih
16. Trombosit : sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang, yang berbentuk
cakram dengan diameter 2-5 μm.
17. Brain CT scan : ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.
18. Lesi hipodens
19. Frontal: bagian serebrum terletak di bagian depan otak
20. Antiedem :
21. Antibiotic : obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri
Step 2 : identifikasi masalah
1. Mengapa pak agus tidak sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu, dan kenapa tidak
dibawa segara mungkin?
2. Apa hubungan demam tinggi, nyeri kepala dan sesak nafas dengan tidak sadarkan
diri pak agus?
3. Bagaimana interpretasi pemerikssan dokter?
4. Bagaimana interpretasi pemerikssan neurologis?
5. Mengapa tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan stroke?
6. Mengapa pak agus mengalami tekanan darah yang tinggi padahal sebelumnya tidak
pernah?
7. Bagaimana interpretasi pemeriksaan darah rutin?
8. Mengapa dokter memberikan anti edem dan anti biotik dan apa obatnya?
9. Bagaimana dokter mencari sumber infeksi tersebut?
Step 3 Analisis masalah
1. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan di otak dan memicu
terjadinya koma, di antaranya:
 Stroke.
 Cedera berat di kepala.
 Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Infeksi pada otak, misalnya meningitis dan ensefalitis.
 Keracunan, misalnya akibat karbon monoksida atau logam berat.
 Overdosis alkohol atau NAPZA.
 Kekurangan oksigen, misalnya setelah serangan jantung atau tenggelam.
 Kejang.
 Tumor pada otak.
 Kegagalan organ hati (koma hepatikum).
 Ketidakseimbangan kadar garam dalam darah.
Dibawa ke puskesmas 2 jam yang lalu krn mungkin tidak ada transportasi atau
keluarganya mengira pak agus hanya pingsan dan akan sadar dengan cepat.
2. Demam tinggi : karena adanya proses infeksi
Nyeri kepala : ada yang primer dan sekunder
Primer : nyeri kepala yang sifatnya “idiopatik”, nyeri kepala yang tidak terkait
dengan kondisi patologi atau penyebab lain yang mendasari.
Sekunder : nyeri kepala yang disertai adanya penyebab struktural organik seperti
tumor cerebri, abses cerebri, trauma cerebri, dll
3. KU : sakit berat
GCS E2M5V2 :
Menilai respon membuka mata (E)
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekankuku jari)
(1) : tidak ada respon
Menilai respon Verbal/respon Bicara (V)
(5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang )disorientasi
tempat dan waktu.
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun
tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
(1) : tidak ada respon
Menilai respon motorik (M)
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberirangsang
nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhistimulus saat
diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada &kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh,dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
TD 190/100 mmHg : tinggi
Denyut nadi 52x/menit : rendah
Frek nafas 24x/menit : dispneu
Suhu 38,9 : tinggi
4. Lateralisasi ke kanan : kelumpuhan/kelemahan bagian tubuh sebelah kanan berarti
ada kelainan pada hemisfer kiri
Paresis N VII :
Reflex fisilogis meningkat : refleks dikatakan meningkat bila daerah perangsangan
meluas dan respon gerak reflektorik meningkat dari keadaan normal
Refkex patologis kanan : kelainan pada bagian kanan
Kaku kuduk (-) menyingkirkan meningitis
5. Jdjas
6. Sdasd
7.

Anda mungkin juga menyukai

  • Yuu
    Yuu
    Dokumen1 halaman
    Yuu
    chan park
    Belum ada peringkat
  • FDF
    FDF
    Dokumen1 halaman
    FDF
    chan park
    Belum ada peringkat
  • LIPOMA
    LIPOMA
    Dokumen5 halaman
    LIPOMA
    chan park
    Belum ada peringkat
  • UU No.40 Tahun 2004
    UU No.40 Tahun 2004
    Dokumen14 halaman
    UU No.40 Tahun 2004
    Alfajar
    Belum ada peringkat
  • MESO
    MESO
    Dokumen4 halaman
    MESO
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Laporan HIV
    Laporan HIV
    Dokumen10 halaman
    Laporan HIV
    chan park
    Belum ada peringkat
  • B. Indo
    B. Indo
    Dokumen2 halaman
    B. Indo
    chan park
    Belum ada peringkat
  • LIPOMA
    LIPOMA
    Dokumen5 halaman
    LIPOMA
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Jytf
    Jytf
    Dokumen20 halaman
    Jytf
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Minggu 2 Blok 3.3
    Minggu 2 Blok 3.3
    Dokumen1 halaman
    Minggu 2 Blok 3.3
    chan park
    Belum ada peringkat
  • HSDLJKHDSLK
    HSDLJKHDSLK
    Dokumen11 halaman
    HSDLJKHDSLK
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Blok 3.3 Minggu 1
    Blok 3.3 Minggu 1
    Dokumen2 halaman
    Blok 3.3 Minggu 1
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Ajisk
    Ajisk
    Dokumen3 halaman
    Ajisk
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Kanker Paru-Wps Office
    Kanker Paru-Wps Office
    Dokumen3 halaman
    Kanker Paru-Wps Office
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Depres I
    Depres I
    Dokumen5 halaman
    Depres I
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Minggu 2 Blok 3.3
    Minggu 2 Blok 3.3
    Dokumen1 halaman
    Minggu 2 Blok 3.3
    chan park
    Belum ada peringkat
  • LP Presbiopia
    LP Presbiopia
    Dokumen10 halaman
    LP Presbiopia
    Rirind
    Belum ada peringkat
  • LP Presbiopia
    LP Presbiopia
    Dokumen10 halaman
    LP Presbiopia
    Rirind
    Belum ada peringkat
  • Hehhs
    Hehhs
    Dokumen2 halaman
    Hehhs
    chan park
    Belum ada peringkat
  • No 3
    No 3
    Dokumen2 halaman
    No 3
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Depres I
    Depres I
    Dokumen7 halaman
    Depres I
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme Pertahanan Diri
    Mekanisme Pertahanan Diri
    Dokumen5 halaman
    Mekanisme Pertahanan Diri
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Psikoterapi Lengkap
    Psikoterapi Lengkap
    Dokumen28 halaman
    Psikoterapi Lengkap
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Wfosaj
    Wfosaj
    Dokumen25 halaman
    Wfosaj
    chan park
    Belum ada peringkat
  • HJGHJFJHF
    HJGHJFJHF
    Dokumen8 halaman
    HJGHJFJHF
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen32 halaman
    Radiologi
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Skenario 5 Blok 3.2
    Tutorial Skenario 5 Blok 3.2
    Dokumen6 halaman
    Tutorial Skenario 5 Blok 3.2
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Skenario 5 Blok Gith Yay 3.2 New
    Tutorial Skenario 5 Blok Gith Yay 3.2 New
    Dokumen9 halaman
    Tutorial Skenario 5 Blok Gith Yay 3.2 New
    chan park
    Belum ada peringkat
  • Pielo Glomerulonefritis
    Pielo Glomerulonefritis
    Dokumen6 halaman
    Pielo Glomerulonefritis
    chan park
    Belum ada peringkat