Anda di halaman 1dari 4

Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah

27 Comments / Budidaya Pertanian, Pertanian / By Sipendik Team


Sipendik.com – Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini,
buah pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman sekarang.
Berbagai macam jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah pisang, seperti
kue puding, es pisang ijo, sampai makanan pinggir jalan semacam gorengan. Oleh
karena itu, kali ini sipendik akan mengulas lebih lanjut Cara Praktis Budidaya Pisang
untuk Hasil Panen Berlimpah.
Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang mas,
pisang raja, pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang jumlah
permintaan akan buah pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun. Berdasarkan
informasi yang kami peroleh harga 1 kg buah pisang senilai Rp 5000,- dan harga itu
terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda untuk memulai
bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus mengolah pisang tersebut menjadi
sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji ataupun makanan olahan yang
lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan mudah Anda raih.
Jika anda ingin tau lebih lanjut tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan anda bisa
mengunjungi artikel kami tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan.
Oke, langsung saja kita bahas lebih lanjut bagaimana caranya budidaya tanaman pisang
supaya hasil panen melimpah.

Langkah-langkah Praktis Budidaya Pisang

A. Syarat tumbuh tanaman pisang

1. Iklim

 Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara
yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi
lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman
pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup
pada daerah yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang
memiliki kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi
tidak maksimal.
 Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena jika
kecepatan angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran
1520-3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat
2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan
supaya tidak ada genangan air.
2. Media Tanam Pisang

 Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan
memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap
makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang
tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan
menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang
 Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan
sampai ada genangan air dalam lahan.
 Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200
cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm.
Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan
tanaman ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan
garam 0,07%.
3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai
dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk,
dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.

B. Tahapan Budidaya Pisang

1. Pemilihan Bibit Pisang

Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan


melalui tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :

 Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan diameter
sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang
yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh
terhadap produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir
dalam tiap tandan ).
 Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa.
Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal
bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
 Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti
pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.
2. Persiapan Bibit

Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian
atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk
budidaya pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah
tunas anakan sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan
pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.

Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk
menghindari penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada
bibit pisang :

 Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar
 Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka
sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar
 Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1
persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar
 Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang
mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.
 Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya direndam
terlebih dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk mematikan hama
tersebut
3. Pengolahan Media Tanam

Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya


mulai iklim, kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam
pisang sebaiknya Anda membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan
tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan
sengkedan jika kontur tanahnya miring.

4. Proses Penanaman Pisang

 Penentuan Pola Tanaman


Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena
memang tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman
tumpang sari yang bisa Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran
atau tanaman semusim .

 Pembuatan Lubang Tanam


Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan
30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3
meter.

 Cara Penanaman
Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang
musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik
semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak
15-20 kg. Pupuk organik yang Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah
pisang.

5. Pemeliharaan Tanaman Pisang

 Penjarangan
Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang
terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam
satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda
(fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk
diganti tanaman pisang yang baru.

 Penyiangan
Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan
anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan
tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di
bawah permukaan tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda
lakukan secara dalam.

 Perempalan
Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan
dan mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan
sewaktu-waktu.

 Pemupukan
Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah.
Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608
kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N
(Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan
yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk, larikan yang ditaburi
pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk pemupukam kalium
dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam satu tahun )

Anda mungkin juga menyukai