Anda di halaman 1dari 7

Budidaya Ikan Nila di Lahan Sempit

Sekitar Rumah Dengan Cara Mudah


By Izna Faruqi

SHARE

TWEET

SHARE

SHARE

2 COMMENTS

Cara budidaya atau ternak ikan nila dengan memanfaatkan lahan


sekitar rumah yang sempit membutuhkan kreatifitas anda dalam
menerapkannya sehingga jika dapat dilakukan dengan baik, maka
bisa menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan.

Ingin budidaya ikan sudah tentu medianya adalah kolam, mungkin


anda masih bertanya tanya bagaimana bisa membuat media ternak
sedangkan ketersediaan lahan yang begitu minim.
Saat ini orang orang sudah semakin cerdas dengan memaksimalkan
keadaan yang ada agar bisa lebih efektif dengan cara paling efisien,
salah satunya adalah dengan membuat kolam ikan dilahan yang
sempit namun bisa menghasilkan.

Potensi budidaya (ternak) ikan nila sangat


menjanjikan untuk diterjuni
Selain nilai gizi serta beragam manfaatnya untuk konsumsi, ikan nila
juga memiliki poin penting di sektor ekonomi sebagai peluang usaha
ternak yang sangat menjanjikan.
Potensi dan kelebihan budidaya ikan nila
Memiki daya tahan cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan
Cukup mudah beradaptasi
Bersifat Omnivora dan pertumbuhan terbilang cepat
Tahan dan kebal dari serangan penyakit dan virus
Berkembang biak dengan cepat
Lantas bagaimana untuk menerapkan budidaya ikan nila hitam atau
merah dengan memanfaatkan lokasi yang relative sempit seperti
sekitar rumah.

Sebenarnya yang paling utama adalah bisa memperoleh akses


sumber air mengalir yang layak sebagai media budidaya misalkan
sungai dengan aliran air bebas limbah sehingga cukup aman untuk
keberlangsungan bibit ikan nantinya.

Jangan lupa simak juga ulasan terkait tentang budidaya ikan cupang
sangat mudah dan menguntungkan serta artikel lainnya
mengenai strategi budidaya lele di lokasi yang terbatas.
Metode paling tepat ternak ikan nila di lokasi yang sempit
Untuk dapat memulai budidaya ikan nila di area sekitar rumah yang
sempit maka salah satu pilihannya adalah dengan menerapkan kolam
terpal.

Kenapa kolam terpal? Ya, karena dengan menggunakan terpal anda


tidak perlu mempersiapkan lahan yang terlalu luas selain itu juga tidak
perlu menggali tanah terlalu dalam.
Kelebihan lainnya dengan memakai terpal anda tidak perlu terlalu
sering memasok air ke kolam tersebut selama tidak ada indikasi
bocor. Jadi secara garis besar menerapkan kolam terpal akan lebih
hemat modal yang harus anda keluarkan.

Mempersiapkan kolam terpal

Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah mempersiapkan


kolam. Kolam harus dibuat dengan kedalaman kurang lebih 50-75 cm
agar memberikan ruang yang cukup untuk ikan nila berkembang biak
dengan sempurna.

Konstruksi kolam terpal


Jika kedalam kolam sudah mencapai 50 cm, maka anda harus
memadatkan dasar kolam dan dipinggir kolam dibuat tanggul dan
diperkuat dengan batu bata atau batako.

Dasar kolam juga bisa diberi batu bata agar dasar menjadi rata dan
keras. Setelah itu diberi sekam yang merata dan barulah terpal bisa
dipasang.

Cara ini mirip pembuatan tambak didaerah pantai untuk mencegah


kehilangan air. Setelah terpal terpasang, pastikan terpal terkunci
dengan baik dipinggi pinggir kolam.
Untuk memastikan agar ujung ujung terpal terkunci, beri batako atau
batubata diatas pinggiran terpal agar terpal tidak mudah berubah
kedudukannya bentuk yang bisa menyebabkan kebocoran air.

Setelah semua terpasang dengan baik, isi kolam dengan air. Hal ini
juga sekalian untuk memeriksa apakah ada yang bocor atau tidak
setelah di isi air, lalu kolam dikeringkan lagi untuk tahap persiapan
berikutnya.

Penebaran bibit ikan nila serta perawatannya


Berikutnya adalah mempersiapkan bibit atau pembenihan sesuai
dengan kapasitas kolam yang telah dibuat.

Benih ikan nila bisa dibeli dari toko benih ikan atau dari dinas
perikanan
Benih yang bagus berukuran 5-10 cm dan pilih benih yang sehat
dengan cara melihat keaktifan mereka bergerak
Setelah kolam dikeringkan kembali jangan lupa untuk memeriksa
sistem pengisian serta sistem pembuangan air dan perkuat pinggiran
kolam.

Taburkan lapisan dasar kolam dengan kapur sebanyak 25 gram


1kg/m2 dan juga diberikan pupuk kandang dengan ukuran KG/m2
barulah kolam kembali di isi dengan air.

Biarkan atau endapkan air tergenang selama 5-7 hari sampa tumbuh
plankton sebelum bibit ikan nila disebar. Sesuai petunjuk cara
ternak ikan nila adalah sebaiknya menentukan bibit yang dipilih
tampak sehat dan aktif serta tidak terserang virus maupun bakteri.

Setelah memasuki 5-7 hari air kolam yang diendapkan maka anakan
nila sudah bisa disebar dengan kapasitas 5-10 ekor/m2. Agar bibit
ikan nila dapat tumbuh dengan cepat dan sehat maka
dibutuhkan suplai pakan yang baik.

Pakan nila yang baik biasanya adalah pelet ikan dengan


komposisi protein 20% 30%, Lemak 70% dan karbohidrat 70%
serta daun-daunan.
Cukup mudah mudah bukan?, yang paling penting anda rajin
memberi makan setiap hari jangan sampai terlewatkan dan ikan nila
bisa dipanen setelah masa 6 bulan.

Pada saat umur 6 bulan dengan suplai pakan yang cukup, ukuran
ikan nila sudah layak konsumsi dengan berat antara 400gram 600
gram.

Apabila anda ingin mencari atau membuat indukan sendiri, maka


pilihlah dari beberapa ikan nila jantan dan betina yang sehat
kemudian pisahkan kedalam kolam khusus pembiakan.

Permintaan pasar terhadap ikan nila konsumsi cukup besar sehingga


ini merupakan peluang bisnis wirausaha yang sangat potensial,
menjanjikan dan menguntungkan untuk dijalani, bahkan hanya
dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah yang sempit
menggunakan kolam terpal.
Penyakit yang sering menyerang ikan nila dan cara
penanganannya
Untuk keberlangsungan usaha budidaya ikan nila anda maka
sebaiknya juga mampu mengatasi atau mengantisipasi segala
ancaman yang bisa datang kapan saja diantaranya ialah:

Ikan nila stress Hal ini seringkali di akibatkan oleh air kolam
yang tidak pernah di ganti sehingga mengakibatkan stress dan
cara menanganinya ialah dengan menganti air secara berkala
atau membuat sirkulasi yang baik.
Kurang nafasu makan Cenderung disebabkan karena
kurangnya pemberian vitamin pada ikan yang menyebab kan
ikan kurang nafsu makan cara penanganannya yaitu dengan
pemberian POC NASA dan HARMONIK
Terserang parasit Hal ini karena zat asam yang terlalau
berlebihan pada air sehingga menyebabkan ikan rentan
terserang penyakit, kemudian cara penagganannya ialah
dengan memisahkan ikan yang terserang penyakit pada kolam
lain.
Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam
lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi
mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak.

Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-


organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam
merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi
lingkungan dan organisme penyakit.

Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan,
sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah
dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada


ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan
pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan
seminim mungkin. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada
ikan nila :

Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai


panen
Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit
Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi
kapasitas kolam)
Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah
penularan dan penyebaran penyakit
Memelihara ikan nila dengan baik dan benar
Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan,
sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan
menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini
dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit
penyebab penyakit pada ikan nila
Mengganti air kolam secara teratur.
Selain dari beberapa organisme yang menjadi penyabab penyakit
pada ikan nila diatas, timbulnya beragam penyakit juga dapat
disebabkan oleh kualitas air yang kurang terjaga dengan baik.
Kotoran dan limbah yang mengendap pada didasar kolam juga dapat
memicu keracunan pada ikan. Kemudian sisa sisa pakan serta
pembusukan material organik di dasar kolam secara kimia akan
menimbulkan H2S yaitu gas yang sering meracuni ikan

Anda mungkin juga menyukai