Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

(Motor Listrik dan Kompresor )


Dosen Pembimbing : In Jumanda K, Ir.,MT

Kelompok/Kelas : VI / 3B-D3 Teknik Kimia

Nama:

1 M.Akhid Maulana Akbar NIM : 171411053

2.M.Nur Missuari NIM : 171411054

3.M.Rizky Pradhana NIM: 171411055

4.Oki Andri Oktaviana NIM : 171411056

Tanggal Praktikum: 18 September 2017

Tanggal Pengumpulan Laporan: 25 September 2019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor listrik adalah suatu peralatan dasar yang dipergunakan dalam suatu unit pendukung
proses di industri. Peralatan pendukung proses yang penting yang diketahui menggunakan motor
listrik, antara lain : pompa, kompresor, blower/fan, motor pengaduk, dll.
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan kompresor untuk proses industri yang memerlukan
aliran udara. Departemen Energi Amerika Serikat meperkirakan bahwa 15 persen listrik di industri
manufakturing Amerika dipakai oleh motor. Hal yang sama di sektor komersial, listrik yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan motor kompresor, fan dan blower yang merupakan bagian dari
biaya energi terbesar untuk penyejukan ruangan.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Memahami bagian-bagian penting dari kompresor dan motor listrik
2. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit kompresor dan motor listrik.
3. Menggambar skema alat pada bagian penting kompresor dan motor listrik.
4. Mengetahui metoda secara umum perawatan dan perbaikan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida baik
gas maupun udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan
proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia
contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). .
Kompresor banyak dijumpai dalam dunia industri/usaha misalnya mulai dari mengisi
ban, pengecatan, penyediaan udara dalam proses pembakaran motor bakar, boiler, dapur tinggi,
sirkulasi udara pada sistem penyegaran/pendingin udara maupun sistem pengoperasian mesin
produksi, robot pneumatik, otomisasi pada mesin-mesin industri dan lain sebagainya. Sistim
udara tekan terdiri dari: bagian pemasokan yang terdiri dari kompresor dan sarana
penunjangnya, bagian permintaan, yang terdiri dari sistim distribusi, penyimpanan dan peralatan
pemakai akhir. Bagian pemasokan yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih,
kering, stabil dan siap dikirimkan dengan tekanan sesuai kebutuhan. Bagian permintaan yang
dikelola dengan benar akan menggunakan udara bertekanan secara tepat dan efisien.

Gambar 2.1 Kompresor

2.1.1 Jenis-Jenis Kompresor


Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.

1. Kompresor dinamik
a. Kompresor Sentrifugal
b. Kompresor Axial
c. Kompresor Mixed Flow
2. Kompresor perpindahan positif (possitive displacement):
a. Kompresor Piston (Reciprocating Compresor)
 Kompresor Piston Aksi Tunggal
 Kompresor Piston Aksi Ganda
 Kompresor Piston Diagfragma
b. Kompresor Putar
 Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
 Lobe
 Vane
 Liquid Ring
 Scroll
2.1.2 Prinsip Kerja Kompresor
Salah satu tipe kompresor adalah kompresor torak. Bila switch di tekan on maka motor
Listrik hidup dan memutar poros engkol yang diujungnya dilengkapi dengan eccentric bearing.
Gerak putar eccentric bearing akan diteruskan oleh conecting rod membuat piston diafragma
bergerak naik turun. Pada saat piston bergerak turun (langkah isap) maka tekanan dalam ruang
selinder turun menyebabkan udara masuk melalui air filter- inlet port – inlet valve ke dalam
ruang selinder.
Pada saat piston bergerak ke atas (Langkah kompressi) tekanan meningkat membuat
discharge valve dan port terbuka sehingga udara mengalir melalui discharge tube menuju
danmasuk ke dalam air storage tank.

Gambar 2.2 Komponen Kompresor Torak


2.1.3 Bagian-Bagian Kompresor
Mesin kompresor terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan. Bagian ini satu
sama lain saling menunjang dalam proses kompresi udara. Komponen dari kompresor tersebut
diantaranya adalah:
1. Drain Valve
Perangkat ini merupakan bagian yang mengatur tekanan udara yang terdapat dalam
tabung penyimpanan kompresor dan membuang air dan kotoran yang yang ada dalam tabung
penyimpanan udara
2. Fluid Cooler
Fluid cooler adalah alat yang berfungsi untuk menurunkan suhu yang diakibatkan oleh
proses kompresi yang dilakukan oleh mesin kompresor. Selain mengendalikan suhu mesin
kompresor, alat ini juga dapat mendinginkan dan mengontrol suhu tekanan udara yang
dihasilkan oleh kompresor.
3. Hose
Hose adalah selang karet dengan panjang dan bentuk bervariasi yang berfungsi untuk
menggunakan udara bertekanan yang telah tersimpan dalam tabung penyimpanan kompresor.
Selang ini digunakan untuk mengalirkan dan menahan udara bertekanan tersebut sehingga dapat
digunakan setiap saat.
4. Hose Fitting
Hose Fitting adalah alat yang terpasang pada pangkal dari hose untuk menghubungkan
hose dengan Ball valve yang terpasang pada mesin kompresor. Hose fitting ini terpasang pada
hose dengan menggunakan pressure tools, sehingga tidak mudah terlepas walaupun diberikan
tekanan yang tinggi.
5. Ball Valve
Ball Valve berfungsi untuk menghubungkan kompresor dengan hose melalui hose fitting
dan mengatur pengeluaran udara bertekanan dari dalam kompresor.
6. Filters
Filters berfungsi sebagai penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari
dua jenis, yaitu filter udara dan filter oli. Filter udara berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ke dalam intake kompresor sedangkan Filter oli berfungsi menyaring minyak pelumas
yang digunakan untuk melumasi bagian dari mesin kompresor.
7. Pressure Gauge
Pressure gauge dapat membantu untuk mengetahui berapa tekanan udara yang terdapat
pada tabung penyimpanan kompresor terdapat.
8. Pressure Switch
Pressure Switch berfungsi untuk menghubungkan pressure gauge dengan kompresor,
memutuskan tenaga yang digunakan kompresor apabila kapasitas tabung penyimpanan telah
mencapai batas yang sudah ditentukan, dan sebagai sensor untuk menyalakan kembali
kompresor apabila jumlah tekanan udara dalam tabung penyimpanan sudah mencapai titik
minimum tekanan yang ditentukan.
9. Safety Valve
Safety valve adalah alat yang secara otomatis mengeluarkan kembali tekanan udara
dalam kompresor jika sudah melebihi batas maksimal sehingga mencegah terjadinya ledakan
tabung pengimpanan kompresor.
10. Receiver Tank
Receiver Tank adalah tank berbentuk tabung berbahan pelat baja yang dilapisi pelapis
antikarat dengan ukuran bervariasi yang berfungsi untuk menyimpan udara yang sudah
dikompresi oleh mesin kompresor.

2.2 Motor Listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu.

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan
dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter),
sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam
horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).

Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya,
sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor
listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh
dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan
secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari
lingkungan.
Gambar 1 Motor Listrik

Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang
mengaturrotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya
sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level
efisiensi dari EU.

Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya
produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar
untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan
listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya.

Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah
konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan
tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global,
karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.

Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah
sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi
biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif
listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.

2.2.1Prinsip Kerja Motor Listrik

Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada
suatu kedudukan yang tetap.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum, yaitu:

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.

4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:

 Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan
adalah conveyor, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

 Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan
operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).

 Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
2.2.2 Komponen-Komponen Motor Listrik

Komponen-komponen utama motor listrik antara lain sebagai berikut:

a. Stator
Stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator terdiri dari
rumah dengan alur alur yang di buat dari pelat pelat yang di pejalkan berikut tutupnya.
b. Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor motor induksi,
yaitu terdiri dari pelat pelat yang di pejalkan berbentuk silinder. Di sekeliling terdapat alur
alur kemudian di tempatkan batang batang kawat. Batang kawat tersebut biasanya di buat
dari tembaga, bagian bagian ini adalah bagian yang bergerak.
Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya adalah:
1. Celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.
2. Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung kumparan
motor.
3. Bearing adalah bantalan AS motor.
4. Badan motor adalah tempat lilitan stator.
5. Slip Ring adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor (khusus rotor
lilit).
6. Kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor beroprasi.
7. Tutup motor (Body) adalah pelindung motor dari lingkungan.

Sistem Proteksi Motor Listrik

Sistem proteksi motor listrik dipasang untuk melindungi motor listrik yang sedang bekerja
dari kerusakan akibat beban lebih (overload), arus lebih (over current), akibat adanya hubungan
singkat dan kadang kadang adanya tegangan hilang maka di perlukan pengaman motor yang
memadai.

Komponen Proteksi Motor Listrik


Circuit Breaker (CB)
CB adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada rangkaian
instalasi motor yang di lengkapi dengan pengaman yang akan trip, apabila terjadi hubung singkat.
Biasanya CB yang digunakan untuk motor listrik adlah CB magnetic.
1.FUSE (Sekring)
Alat ini merupakan pengaman motor dari gangguan arus lebih apabila terjadi
hubung singkat pada rangkaian instalasi motor. Kawat fuse akan memutuskan
rangkaian apabila nilai arusnya melebihi batas kemampuan fuse itu sendiri.
1. OVERLOAD
Alat ini berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat adanya beban lebih
(overload). Proteksi ini akan bekerja membatasi arus pada motor listrik saat
beroperasi.
2. GROUNDING (Sistem Pembumian)
Selain alat pengaman diatas pada motor listrik juga harus dipasang pembumian,
hal ini penting untuk menjaga keselamatan jiwa manusia dan peralatan listrik
terhadap bahaya sentuh jika terjadi arus bocor pada motor tersebut.

2.1 Sistem Kontrol Motor Listrik

Sistem kontrol motor listrik adalah sistem yang berfungsi untuk mengkontrol pada saat
start ataupun pada saat stop, sistem kontrol motor bertujuan untuk motor listik jika terjadi
gangguan.

Komponen-komponen sistem kontrol motor listrik antara lain:

1. PUSH BUTTON (Tombol Tekan)


Pada umumnya push button terdiri dari dua jenis kontak yaitu kontak NO dan NC. Kontak
NO dan NC akan bekerja apabila tombol ditekan, kontak NC akahn membuka pad saat
ditekan,n dan kontak NO akan menutup pada saat ditekan, tombol tekan ini digunaklan
untuk start dan stop pada system kontrol motor listrik.
2. TDR (Timer)
Timer igunakan pada instalasi motor untuk pengaturan waktu secara otomatis. Koil timer
akan bekerja setelah dialiri arus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (setting), maka
akan menggerakkan kontak kontaknya.
3. Indikator Lamp (Lampu Indikator)
Lampu indikator digunakan sebagai lampu tanda pada system control motor untuk
mengetahui apakah motor dalam keadaan beroperasi atau tidak
 Merah menandakan motor tidak bekerja (standby) atau trip.
 Hijau menandakan motor dalam keadaan bekerja (run).
4. Kontaktor magnet
Kontaktor magnet biasanya juga disebut penghubung / switch dari rangakaian listrik yang
bekerja secara magnetik sehingga kontak kontak pada kontaktor akan terhubung.
Bagian bagian dari kontaktor adalah :
 Kontak tetap.
 Kontak bantu koil (NO &NC).
 Koil yang menimbulkan magnet
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat

Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut:


a) Kompresor besar
b) Motor listrik
c) Kunci-kunci Pas
d) Obeng

3.2 Prosedur Kerja

Mempelajari bentuk dan susunan peralatan kompresor dan motor listrik

Membongkar kompresor dan motor listrik menjadi bagian-bagian atau komponen kecil
terpisah satu-persatu

Merangkaikan kembali sekaligus memasang kembali kompresor dan motor listrik seperti
semula
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kompresor
4.1.1 Spesifikasi Alat
 ABAC  Cap. LT 24
 Torino (Italy)  Design Pressure 8 bar
 REC No. A 36686  Hydraulic Test 12 bar
 Construc year 1988

4.1.2 Metode Perawatan


Perawatan kompresor dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu perawatan harian,
perawatan rutin, dan penanganan kompresor tidak aktif .
Perawatan harian Pemeriksaan rutin Penanganan Kompresor tidak
aktif

a. Pemeriksaan a. Pemeriksaan badan utama a. Bersihkan kompreseor bila


Minyak. kompresor yang terdiri dari
berdebu
b. Pembuangan bantalan, perapat (seal)
Air Pengembun mekanis, paking, cat pol ba b. Katup-katup harus tertutup
c. Pengukur b. Saluran udara
sepenuhnya untuk mencegah
Tekanan (manifold) yang terdiri dari
d. Katub Pengatur saringan minyak, katup pipa-pipa berdebu
e. Tombol pengatur temperatur
c. Minyak pencegah karat harus
Tekanan c. Pemisah minyak yang
f. Katup terdiri dari elemen pemisah dilapiskan di bagian
Pengaman cat dipermukaan dalam dari
kompresor
g. Lain-lain tangki pengukur tinggi
h. Yaitu permukaan minyak, tabung
periksalah kapiler, paking, cincin-O
bagian- (lubang pelumas)
bagiannya d. Pemeriksaan
apakah ada Pendingin , Minyak
bunyi atau pelumas , Saringan udara ,
getaran yang Katup pengatur tekanan ,
luar biasa (tidak Katup pengaman , alat
normal) pengatur kapasitas, Bagian-
bagian listrik dan
instrument, Sistem pipa,
Baut dan skrup yang
kendor, dan Kipas angin
Bila perawatan tersebut sudah dilakukan dengan baik akan tetapi kondisi kompresor
kurang baik maka perlu perbaikan dengan cara lain , yaitu pengantian bagian-bagian yang
perlu dibaganti atu tidak layak pakai .

 Pemeriksaan Besar (Overhaul)


Pada waktu overhaul (pembongkaran dan perakitan kembali) perIu diperhatikan hal-
hat berikut :
a. Sebelum pembongkaran atau perbaikan dilakukan, listrik harus dimatikan dari
tombolnya, dan udara yang masih tersisa di dalam tangki udara dibuang habis.
b. Bagian-bagian yang dibongkar harus diletakkan di kotak atau di atas kertas
secara berurutan untuk memudahkan pada waktu pemasangan kembali. Dengan
cara ini tidak akan ada suku cadang yang terIewat atau tertukar urutan
pemasangannya.
c. Paking atau cincin yang rusak harus diganti baru. Paking yang telah dipakai
tidak boleh dipasang lagi.
d. Jika pencucian dilakukan dengan minyak yang mudah menguap, bagian-bagian
harus dikeringkan benar-benar sebelum dipasang. Untuk membersihkan
endapan karbon yang berasal dari minyak pelumas sebaiknya dipakai zat
pembersih karbon.
e. Torak, katup, silinder, dan bagian-bagian lain yang saling meluncur harus
diperIakukan secara hati-hati tanpamelukainya.
f. Pada waktu memasang kembali, lumurkan terIebih dahulu minyak pelumas
yang sesuai pada permukaan-permukaanyang meluncur.
BAB V
KESIMPULAN

 Perbedaan utama dari kompresor, fan dan blower adalah metode yang digunakan untuk
menggerakan udara dan tekanan sistem operasi yang dihasilkan.
 Pengencangan baut untuk setiap peralatan harus pas, karena jika tidak pas dapat
menyebabkan alat tersebut tidak bekerjadanmenimbulkansuara yang berbeda.
 Pada praktikum komponen utama dari blower dan fan tidak jauh berbeda, hanya ukuran
fan lebih besar dari blower .

 Karakteristik kompresor dan blower/fan putar identik dengan karakteristik pompa


putar khususnya sentrifugal

Anda mungkin juga menyukai