Anda di halaman 1dari 1

BAB II

Konsep Keperawatan

KASUS I

Seorang laki-laki berusia 66 tahun tinggal disebuah panti werdha, mengeluh sesak dan kaki
bengkak pada perawat dipoliklinik panti. Hasil pengkajian didapatkan data klien tampak
lemah, TD: 180/100, Nadi; 82 tidak teratur, berat badan 78 kg, tinggi badan 161 cm, suara
napas ronchi, dan edema derajat 2 pada ekstremitas bawah kanan. Sehari-hari klien
membantu petugas panti menjaga kebersihan kebun, namun saat ini klien tidak lagi
melakukanya.

KASUS II

Perawat dipanti mendapati nenek B dikasur tanpa sprei ( hanya perlak) yang tampak kotor,
bau pesing, dan banyak sisa makanan. Nenek B merespon dengan baik saat ditanya
perawat, tercium bau mulut dan tampak sisa makanan disela gigi nenek B. setiap pagi nenek
B dimandikan olehh caregiver namun terkadang tidak keramas dan tidak menggunakan
sabun hanya disiram air saja.

KASUS III

Seorang perempuan berusia 85 tahun tinggal dipanti werdha didapati dalam kondisi demam
oleh petugas panti. Perawat segera datang melakukan pemeriksaan dan mendapatkan data
kondisi klien lemah, suhu tubuh 38,6ºC, frekuensi pernapasan 25x/mnt, frekuensi nadi
88x/mnt dan suara napas ronchi diseluruh lapang paru bahkan terdengan stridor. Klien
mengalami kelemahan dikedua kakinya sehingga tidak dapat beraktivitas. Ketika diajak
berbicara klien tidak dapat merespon pertanyaan dengan tepat, karena memang klien sudah
mengalami penurunan kognitif.

Anda mungkin juga menyukai