Anda di halaman 1dari 15

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan

Oleh

Elsya Praditia Adjim

NIM:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Landasan Pendidikan untuk mata kuliah
pengantar pendidikan dapat terselesaikan dengan baik.Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing
kepada kami sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara penulisan
maupun isi dari makalah ini, karenanya kami siap menerima baik kritik maupun saran
dari dosen pembimbing dan pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam
pembuatan makalah berikutnya.

Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan


makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.

Gorontalo,22 oktober 2020

2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Pendidikan....................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Pendidikan.........................................................................6
2.1.2 Tujuan Pendidikan.............................................................................7
2.1.3 Landasan-landasan pendidikan.........................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................14
3.2 Saran ....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt
dibandingkan mahluk ciptaan yang lain. Keutamaan manusia terletak pada
kemampuan akal pikiran/kecerdasannya. Sejalan dengan perkembangan dan
tuntunan zaman maka diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan
kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga hal
tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam
mencapai kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin urgen.
Yang pada akhirnya menjadikan pendidikan sebagai kunci utama kemajuan hidup
manusia dalam segala aspek kehidupan.
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Sebabpendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak m
enerimapendidikan dari orang tuanya, dan manakala anak-anak ini sudah dewasa
dan berkeluargamereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitupula di sekolah
dan perguruan tinggi,para siswa dan mahasiswa dididik oleh dosen dan para guru.
Pendidikan adalah khasmilik dan alat manusia.
Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung terus
menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam
perjalanannya. Sebuah pendidikan akan selalu di arahkan pada sebuah tujuan
yang dapat membawa sebuah fungsi kebermanfaatan. Kaitan nya dengan hal ini
sebagai pendidik tentulah kita harus mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan di
negara ini dengan ke fleksibelan yang memang membawa kita ke taraf kehidupan
globalisasi ini. Pada makalah ini akan di bahas mengenai tujuan dan fingsi
pendidikan
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adlaah
sebagai berikut.

4
1) Apa pengertian pendidikan ?
2) Apa tujuan pendidikan?
3) Apa saja landasan-landasan yang mendasari pendidikan pada umumnya, dan
pendidikan Indonesia pada khususnya?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan pengertian pendidikan.
2) Mendeskripsikan tujuan pendidikan.
3) Mendeskripsikan landasan-landasan yang mendasari pendidikan pada
umumnya, dan pendidikan Indonesia pada khususnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan
2.1.1 Pengertian
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KKBI) 2019 pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
proses, cara, maupun perbuatan mendidik. Secara Etimologi atau asal-usul,
kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam
bahasa latin pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata
yaitu E dan Duco  dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke
luar atau dari sedikit banyak, sedangkan Duco berarti erkembangan atau
sedang berkembang. Jadi, Secara Etimologi pengertian pendidikan adalah
proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Pendidikan secara umum adalah segala proses yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok maupun masyarakat, agar
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan, sehingga
yang tersirat dalam pendidikan adalah input yaitu sasaran pendidikan,
pendidik adalah pelaku pelaku pendidikan, proses adalah upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, dan output adalah melakukan
apa yang diharapkan pelaku pendidikan (Notoadmodjo 2012 dalam Prabowo
2017).
Pendidikan  adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian Pendidikan

6
dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup
atau  untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, Pengertian pendidikan
adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham,
dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
2.1.2 Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai


oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan 
pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapait
ujuan pendidikan itu. Dalam konteks ini tujuan pendidikan merupakan
komponendari sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral.
Itusebabnya setiap tenaga pendidikan perlu memahami dengan baik
tujuan pendidikan (Suardi, 2010).

Dalam Suwarno (1992) terdapat beberapa pengertian tujuan pendidikan


menurut beberapa tokoh, diantaranya :

1. Ki Hadjar DewantoroTujuan pendidikan adalah mendidik anak agar


menjadi manusia yangsempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan
penghidupan manusia yang selarasdengan alamnya (kodratnya) dan
masyarakatnya.
2. Johan Amos Comenius (Austria, 1592-1670, tokoh aliran
realisme pendidikan) Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang
mempunyai pengetahuan
kesusilaan dan kasalehan sebagai persiapan untuk kehidupan diakherat.
3. John Locke (Inggris, 1632-1704, tokoh aliran Empirisme dalam
pendidikan) Tujuan pendidikan adalah membentuk “Gentlemen”.
4. J.J. Rousseau (Perancis, 1712-1778, tokoh aliran Naturalisme) Tujuan
pendidikan adalah mempertahankan kebaikan yang ada pada
manusiamembentuk anak menjadi anggota masyarakat yang natural.

7
5. John Heinrich Pestalozzi ( Swiss, 1746-1827, tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah mempertinggi derajat rakyat (social
regeneration) dengan mengembangkan potensi jiwa anak secara wajar.
6. Friedrich Frobel (Jerman, 1782-1852, tokoh pendidikan anak-anak)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi makhluk aktif
dankreatif.
7. Herbert Spencer (Inggris, 1820-1903, tokoh gerakan ilmiah
dalam pendidikan) Tujuan pendidikan adalah mengilmiahkan usaha-usaha
pendidikan, sertamembentuk manusia ilmiah.
8. John Dewey (Amerika, 1859-1952, tokoh pendidikan sosial) Tujuan
pendidikan adalah membentuk anak menjadi anggota masyarakatyang
baik, yaitu anggota masyarakat yang mempunyai kecakapan praktis
dandapat memecahkan problem sosial sehari-hari dengan baik.
9. George Kerchensteiner (Jerman, 1855-1932, tokoh pendidikan
kewarganegaraan) Tujuan pendidikan adalah mendidik anak menjadi
warga negara yang baik.
10. Maria Montessori (Italia, 1870-1952, tokoh pendidikan kanak-kanak)
Tujuan pendidikan adalah perkembangan anak secara bebas.

Karena pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia


menuju ke arah cita-cita tertentu, maka masalah pokok bagi pendidikanialah memilih
arah atau tujuan.

Dalam Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan,diantaranya


sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Tujuan umum ialah tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam


segalawaktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan
memperhatikanhakekat kemanusiaan yang universal. Menurut Lavengeld, tujuan
umum pendidikan adalah kedewasaan

8
2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yaitu pengkhususan dari tujuan umum atas dasar beberapa hal
antara lain :

a. Perbedaan individual pada si terdidik.


b. Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat.
c. Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan
d. Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau falsafah hidup suatu
bangsa.
3. Tujuan tak lengkap atau tak sempurna

Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang hanya mencakup salah satu
daripadaaspek saja. Misalnya : tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.

4. Tujuan sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai pada tiap tingkat


perjalananmenuju tujuan akhir. Misalnya menyelesaikan belajar di sekolah
dasar merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan
selanjutnya.

5. Tujuan insidentil

Tujuan insidentil ialah tujuan yang timbul karena adanya situasi yang
terjadisecara kebetulan.

6. Tujuan intermediair 

Tujuan intermediair ialah tujuan yang merupakan alat atau perantara


untuk mencapai tujuan yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan


adalah komponen dari sistem pendidikan yang berisi seperangkat hasil
pendidikanyang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan
pendidikan.

9
2.2 Landasan-landasan pendidikan
2.2.1 Pengertian Landasan Pendidikan

Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus dari
generasi ke generasi. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan
diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup sosial budaya setiap masyarakat.
Pemahaman tentang landasan pendidikan sangat penting untuk digunakan dalam
mengambil keputusan dan tindakan yang tepat dalam pendididkan. Hal ini penting
karena hasil pendidikan tidak segera nampak sehingga setiap keputusan dan tindakan
yang dilakukan dalam pendidikan harus diuji kebenarannya.

Landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar-dasar, titik pijak yang


melandasi operasionalisasi system pendidikan. Landasan Pendidikan diperlukan
dalam dunia pendidikan khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang
sedang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat
kuat karena pendidikan di setiap negara tidak sama. Untuk negara kita diperlukan
landasan pendidikan berupa landasan hukum,landasan filsafat,landasan
sejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan landasan ekonomi yang sesuai
dengan kondisi tujuan dan cita-cita bangsa.

2.2.2 Jenis-jenis landasan pendidikan


Jenis-jenis landasan pendidikan yang berkembang antara lain :
1. Landasan Filosofis
a. Pengertian landasan filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan
tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih
baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah :
a) Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan
pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
b) Perenialisme

10
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan
ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada
kebaikan universal.
c) Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu
dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini
melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
d) Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang
menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor
perubahan masyarakat.
b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan


nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan
MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila
adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia,
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2. Landasan Sosiologis

Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan


karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi
empat bidang:

a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.


b. Hubungan kemanusiaan.
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
d. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi
antarasekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

11
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab


kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan,
baik secara formal maupun informal. Anggota masyarakat berusaha
melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan
zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-
norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-
pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim
digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah
lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional

Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu


melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam
kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara
indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Psikologis

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan


perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang
berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan
pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat
diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.Sebagai implikasinya
pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik,
sekalipun mereka memiliki kesamaan..

b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis

12
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal
dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau
tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara
efektif dan efisien.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis


a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga
pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi
ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat
dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang
proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan
hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan
manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya
pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan
pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah

Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai


kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan
manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus
mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendidikan merupakan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat
mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
2. Tujuan pendidikan adalah komponen dari sistem pendidikan yang berisi
seperangkat hasil pendidikanyang dicapai oleh peserta didik setelah
diselenggarakan kegiatan pendidikan
3. Landasan pendidikan yang perlu diperhatikan dalam pendidikan,
yaitu landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan
cultural, landasan historis danlandasan psikologis, landasan ilmiah dan
teknologi, landasan yuridis (legalistic), landasanekonomi, dan juga
landasan politik. Berbagai landasan-landasan pendidikan yang
telahdipaparkan tersebut juga menjadi landasan pendidikan baik pada
pendidikan dasar, pendidikanmenengah, maupun pendidikan tinggi
3.2 Saran

Landasan filosofis pendidikan di Indonesia yakni Pancasila, implikasi terhadap


pendidikan harus menyesuaikan dan menyelaraskan tujuan pendidikan nasional,
kurikulum pendidikan, metode pendidikan,  kejelasan peranan pendidik dan peserta
didik. Dengan strategi tersebut maka harapan yang diinginkan akan terpenuhi sejalan
dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A.R.S.,(1991), Educational Theory, A Quranic Outlook (Alih


bahasa:Mutammam), CV Diponegoro, Bandung.

Kurniasih, (2010). Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Percikan Ilmu


Muchtar, O., (1976), Pendidikan Nasional Indonesia, Pengertian dan Sejarah
Perkembangan, Balai penelitian, IKIP Bandung.
Muchtar, O, (Penyunting), (1991), Dasar-Dasar Kependidikan, IKIP Bandung.

Mudyahardjo, R., (2001), Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar,


PT.Remadja Rosdakarya, Bandung.

Syam, M. N., (1984), Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan


Pancasila, Usaha Nasional, Surabaya-Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai