2 Pengolahan Data
kemudian dibuat layout baru dengan frekuensi perpindahan dan biaya material
tersedia dan total luar ruang. Sedangkan utilitas blok dilakukan berdasarkan rasio
pemakaian dari total blok yang tersedia. Berikut ini perhitungan utilitas 4 buah
gudang bahan baku pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Padang :
Gudang 2
= 3.990 m2 – 1176 m2
= 2.814 m2
50
Luas Pemakain
= 2.814 m2 – 504 m2
= 2.310 m2
Utilitas Ruang
2.814
= x 100%
3.990
= 71%
Utilitas Blok
Luas pemakaian
= x 100%
Luas total blok yang tersedia
2.310
= x 100%
2.814
= 82%
baku bahan baku masuk gudang dan bahan baku yang di pakai dapartemen
bahan baku masuk gudang dan rata-rata pemakaian bahan baku periode januari
angkut alat material handling. Bahan baku yang masuk ke dalam gudang
51
menyusun karung saat membawa bahan baku. Sedangkan, frekuensi pemakaian
4.2.2.1 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku
Bahan baku yang masuk gudang di angkut dari pintu menuju tempat
adalah 50 Kg dan 1 pallet terdiri dari 32 karung dengan total 1.600 Kg. Sedangkan
maerial handling forklift Bucket. Satu paket Bucket rata-rata beratnya ialah 1.000
Kg. Berikut ini perhitungan frekuensi masuk dan pemakaian bahan baku
Frekuensi Frekuensi
Bahan Baku kapasitas kapasitas
Nama bahan Pemakain pemakaian
No Masuk forklift forklift
Bahan Baku baku masuk (kg) bahan baku
Gudang (Kg) garpu(kg) bucket(kg)
(kali) (kali)
1 Feed Wheat 734.904 459 721.859 722
2 Broken Wheat 1.056.823 661 1.034.636 1.035
3 CGM 678.896 424 659.092 659
4 Corn DDGS 1.245.603 779 1.235.165 1.235
5 Wheat Brand Pellet 797.360 498 778.321 778
6 SBM 4.263.638 2.665 4.141.257 4.141
1.600 1.000
7 Copra Chips 129.345 81 115.299 115
8 MBM 396.206 248 380.562 381
9 HCFM 257.880 161 248.376 248
10 PBPM 281.922 176 275.175 275
11 Tepung Batu 348.599 218 326.191 326
12 Biji Batu 932.096 583 907.579 908
Total 11.123.270 6.952 10.823.513 10.824
Sumber : Pengolahan data 2018
52
Contoh perhitungan :
forklift garpu)
= 734.904 kg / 1.600 kg
= 459 kali
forklift garpu)
= 1.056.823 kg / 1.600 kg
= 661 kali
forklift Bucket)
= 721.859 kg / 1.000 kg
= 722 kali
forklift Bucket)
= 1.034.636 kg / 1.000 kg
= 1.035 kali
4.2.2.2 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku
forklift garpu yang akan di simpan di gudang bahan baku premix (vitamin).
Gudang atau area penyimpanan bahan baku premix berada pada gudang 2, karna
53
lokasi penyimpanan dekat dengan pintu 2 dari gudang 2 maka bahan baku akan
masuk melalui pintu tersebut. Sedangkan pada proses pengambilan bahan baku
berbeda dengan pallet bahan baku utama, pallet ini lebih kecil dengan dimensi 1,2
x 0,9 meter. Sebab area penyimpanan bahan baku premix sangatlah kecil dan
ukuran karung bahan baku pembantu juga lebih kecil dari karung seperti pada
umumnya. Karung ini terbuat dari serat kertas yang keras mirip seperti karung
Proses masuk bahan baku pembantu jumlah karung yang disusun dalam
satu palet adalah 48 karung, satu tumpukan terdiri dari 8 karung dan satu pallet
terdiri dari 6 tumpukan, sehinggan berat total satu paket bahan baku yang dibawa
forklift garpu masuk area gudang premix adalah 2.400 kg. Sedangkan, pemakain
bahan baku menggunakan handpallet dengan berat rata-rata yang dibawa adalah
500 kg.
2018 :
54
Tabel 4.10 frekuensi permindahan bahan baku masuk gudang dan
Frekuensi Frekuensi
Bahan Baku kapasitas bahan kapasitas pemakaian
Nama Pemakain
No masuk forklift baku handpallet bahan
Bahan Baku (kg)
Gudang (kg) garpu(kg) masuk (kg) baku
(kali) (kali)
1 Tepung Industri 43.087 18 36.883 74
2 MCP 60.234 26 51.578 104
3 L - LYSINE HCL 53.313 23 52.698 106
4 LYSINE SULPHATE 9.944 5 9.855 20
SODIUM 2.400 500
5 44.072 19 43.726 88
BICARBONAT
6 PX KLK 2.731 2 2.700 6
7 PX PAR G BREEDER 735 1 633 2
8 PX PAR L BREEDER 1.379 1 1.281 3
Total 215.495 95 199.353 416
Sumber : Pengolahan data 2018
Contoh perhitungan :
= 43.087 kg / 2.400 kg
= 18 kali
= 60.234 kg / 2.400 kg
= 26 kali
= 36.883 kg / 500 kg
= 74 kali
55
MCP = (bahan baku masuk gudang) /
= 51.578 kg / 500 kg
= 104 kali
4.2.2.3 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku
masuk ke gudang ialah forklift garpu dengan pallet. Dimensi pallet yang digunkan
sama dengan pallet untuk mengangkut bahan baku pembantu sehingga total
adalah handpallet, karna bahan baku premix sudah ditimbang terlebih dahulu di
area penimbangan premix dan di buat paket-paket vitamin yang akan digunakan
untuk kebutuhan jenis pakan tertentu. Setelah ditimbang sesuai takaran resep ,
paket dimasukkan kedalam 1 kotak yang terdiri dari berbagai jenis vitamin
dengan total rata-rata 25 kg. Satu pallet mampu membawa 15 kotak paket vitamin,
Berikut ini perhitungan frekuensi bahan baku masuk dan pemakaian bahan
56
Tabel 4.11 frekuensi permindahan bahan baku masuk gudang dan
pemakaian bahan baku premix
Frekuensi
Total
Total Bahan Baku kapasitas kapasitas pemakaian
Frekuensi bahan Pemakain
No Bulan Masuk Gudang forklift handpallet bahan
baku masuk (kali) Bahan Baku
(Kg) garpu(kg) (kg) baku
(Kg)
(kali)
1 Januari 208.213 147.514
2 Februari 124.315 96.524
3 Maret 280.785 257.292
4 April 235.328 217.666
5 Mei 322.621 2.400 317.849 375
94 535
6 Juni 179.513 232.460
7 Juli 159.817 146.041
8 Agustus 293.753 188.657
Total 1.804.344 1.604.002
Rata-rata Total 225.543 200.500
Sumber : Pengolahan data 2018
Contoh Perhitungan :
= 225.543 kg / 2.400 kg
= 94 kali
= 200.500 kg / 375 kg
= 535 kali
jarak antara pintu dengan titik pusat tempat bahan baku disimpan dan perhitungan
jarak perpindahan pemakaian bahan baku di ukur dari tempat bahan baku
disimpan menuju bahan bahan baku dipindahkan. Karna layout awal masih
57
menggunakan sistem penyimpanan secara acak, maka akan ada bahan baku yang
Dengan menganggap titik pada pojok kiri belakang gudang dekat gedung
dapartemen produksi sebagai titik ( 0 , 0 ), maka koordinat titik pusat dari masing-
masing area tempat penyimpanan adalah titik berat (x, y) dari area tersebut.
Berikut ini perhitungan jarak perpindahan baku layout awal pada gudang
bahan baku :
Awal
58
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G04 Curah 94,5 57 87,5 0 64 27 100% 2.665 341.091 341.091
A07 143,5 75 136,5 60 22 1 3% 901
A06,A05 143,5 84 136,5 60 31 2 5% 2.540
B04,B03 129,5 96 136,5 114 25 2 5% 2.049
C04 122,5 93 115,5 114 28 1 3% 1.147
G05
C03 122,5 99 115,5 114 22 1 3% 901
D06 108,5 81 115,5 60 28 1 3% 1.147
D03 108,5 99 115,5 114 22 1 3% 901
D02 108,5 105 115,5 114 16 1 3% 656
2 Corn DDGS A03,A04,A05 63 63 52,5 0 73,5 6 16% 779 18.069 68.959
B03,B04,B05
B09 59,5 33 52,5 0 40 1 3% 1.639
C14,C13,D14,D13 42 6 52,5 0 16,5 4 11% 2.704
G03
C09,D09 42 33 52,5 0 43,5 2 5% 3.565
C08 45,5 39 52,5 0 46 1 3% 1.885
C07,C06,D07,D06 42 48 52,5 0 58,5 4 11% 9.588
C05,C04,D05,D04 42 60 52,5 0 70,5 4 11% 11.555
A19,B19 28 3 17,5 0 13,5 2 5% 1.106
G02
A13,A12,B13,B12 28 42 17,5 0 52,5 4 11% 8.604
Broken
3 G04 Curah 87,5 102 87,5 114 12 20 100% 661 15.852 15.852
Wheat
C14,C13,D14,D13 77 6 52,5 0 30,5 4 40% 14.214
D06 73,5 51 52,5 0 72 1 10% 8.389
D05 73,5 57 52,5 0 78 1 10% 9.088
4 Biji Batu G04 583 77.247
D04 73,5 63 52,5 0 84 1 10% 9.787
D02 73,5 75 52,5 0 96 1 10% 11.185
C01,D01 77 81 52,5 0 106 2 20% 24.584
59
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
A04,A03 143,5 96 136,5 114 25 2 10% 2.373
G05
B02,B01,C02,C01 126 108 115,5 114 16,5 4 19% 3.132
A01,B01 63 81 52,5 0 91,5 2 10% 8.686
G03 A09 66,5 33 52,5 0 47 1 5% 2.231
Wheat Brand D12,D11 38,5 18 52,5 0 32 2 10% 3.038
5 498 30.993
Pelet A17 31,5 15 17,5 0 29 1 5% 1.376
B17,B16 24,5 18 17,5 0 25 2 10% 2.373
G02 A14 31,5 33 17,5 0 47 1 5% 2.231
A03,A02,A01
28 105 17,5 114 19,5 6 29% 5.553
B03,B02,B01
6 Feed Wheat G03 Curah 52,5 102 52,5 114 12 20 100% 459 11.024 11.024
A14,A13,B13,B14 63 6 52,5 0 16,5 2 11% 1.556
G03 C12,C11 45,5 18 52,5 0 25 2 11% 2.357
C02,C01,D02,D01 42 78 52,5 0 88,5 4 22% 16.690
7 CGM A18,B18 28 9 17 0 20 2 11% 424 1.886 51.671
A11,A10,A09
G02 28 57 17,5 114 67,5 6 33% 19.094
B11,B10,B09
A04,B04 28 93 17,5 114 107 2 11% 10.089
A02,A01 143,5 108 136,5 114 13 2 14% 920
C09,C08 122,5 66 115,5 60 13 2 14% 920
G05 D09 108,5 63 115,5 60 10 1 7% 354
D04 108,5 93 115,5 114 28 1 7% 991
8 MBM D01 108,5 111 115,5 114 10 1 7% 248 354 20.801
A06,B06 63 51 52,5 0 61,5 2 14% 4.351
G03 A02,B02 63 75 52,5 0 85,5 2 14% 6.049
C03,D03 42 69 52,5 0 79,5 2 14% 5.625
G02 A16 31,5 21 17,5 0 35 1 7% 1.238
60
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
D03 73,5 69 52,5 0 90 1 20% 7.843
9 Tepung Batu G04 D08,D07 73,5 42 52,5 0 63 2 40% 218 10.981 25.622
D12,D11 73,5 18 52,5 0 39 2 40% 6.798
C07 122,5 75 115,5 60 22 1 13% 969
G05
D07 108,5 75 115,5 60 22 1 13% 969
10 PBPM A08 66,5 39 52,5 0 53 1 13% 176 2.335 10.528
G03
A12,A11,B12,B11 63 18 52,5 0 28,5 4 50% 5.022
G02 C16 10,5 21 17,5 0 28 1 13% 1.233
G04 D09 73,5 33 52,5 0 54 1 25% 4.352
11 HCFM G03 B08,B07 59,5 42 52,5 0 49 2 50% 161 7.898 15.553
G02 B14 25,5 33 17,5 0 41 1 25% 3.304
G05 C06 122,5 81 115,5 60 28 1 33% 1.509
12 Copra Chips A07 66,5 45 52,5 0 59 1 33% 81 3.180 7.545
G03
D08 38,5 39 52,5 0 53 1 33% 2.856
Bahan Baku
13 G02 Gudang Premix 7 93 17,5 114 31,5 14 100% 95 5.985 5.985
Pembantu
Premix
14 G02 Gudang Premix 7 93 17,5 114 31,5 14 100% 94 2.632 2.632
(Vitamin)
Total Perjalanan 685.504
Sumber : Pengolahan Data 2018
61
Contoh Perhitungan :
Jarak
= ( 73,5 – 52,5 ) + ( 33 – 0 )
= 54 meter
= ( 59,5 – 52,5 ) + ( 42 – 0 )
= 49 meter
= ( 25,5 – 17,5 ) + ( 33 – 0 )
= 41 meter
= 2 x 54 x (161 x 25%)
= 4.325 meter
62
(G03-B08,B07)= 2 x jarak pepindahan x (rata-rata
di slot )
= 2 x 49 x (161 x 50%)
= 7.898 meter
= 2 x 41 x (161 x 25%)
= 3.304 meter
Total Perjalanan
= (G04-D09)+(G03-B08,B07)+(G02-B14)
= 15.553 meter
=341.091+68.959+15.852+77.247+30.993+11.024+51.671+20.801
+25.622+10.528+15.553+7.545+5.985+2.632
= 685.504 meter
penyimpanan secara acak, maka satu jenis bahan baku akan mempunyai tempat
penyimpanan yang berbeda-beda dan bahan baku masuk gudang dari pintu
63
gudang yang berbeda-beda pula. Hal ini akan menyebabkan jarak material
Awal
Karna sistem pemindahan pemakaian bahan baku untuk bahan baku utama
dan bahan baku pembantu, serta premix berbeda. Maka perhitungan dibedakan
menjadi 2 bagian. Hal ini disebabkan alat material handling yang digunakan
berbeda yaitu menggunakan Forklift Bucket untuk bahan baku utama dan
Handpallet untuk bahan baku pembantu dan premix. Berikut ini Perhitungan jarak
64
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018
Koordinat Koordinat
Jumlah Frekuensi
disimpan Intake Jarak Total
Nama Lokasi Slot Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No (m) 1,2,3 (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G04 Curah 94,5 57 3,5 15 133 27 100% 4.141 1.101.574 1.101.574
A07 143,5 75 3,5 15 200 1 3% 13.002
A06,A05 143,5 84 3,5 15 209 2 5% 27.174
B04,B03 129,5 96 3,5 15 207 2 5% 26.914
C04 122,5 93 3,5 15 197 1 3% 12.807
G05
C03 122,5 99 3,5 15 203 1 3% 13.197
D06 108,5 81 3,5 15 171 1 3% 11.116
D03 108,5 99 3,5 15 189 1 3% 12.287
D02 108,5 105 3,5 15 195 1 3% 12.677
66
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Jumlah Frekuensi
Koordinat Jarak Total
Nama Lokasi Slot Intake 1,2,3 Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No disimpan (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
C14,C13,D14,D13 77 6 3,5 15 82,5 4 40% 59.900
D06 73,5 51 3,5 15 106 1 10% 19.241
4 Biji Batu G04 D05 73,5 57 3,5 15 112 1 10% 908 20.330 195.130
D04 73,5 63 3,5 15 118 1 10% 21.419
D02 73,5 75 3,5 15 130 1 10% 23.597
C01,D01 77 81 3,5 15 139,5 2 20% 50.643
A04,A03 143,5 96 3,5 15 221 2 10% 32.764
G05
B02,B01,C02,C01 126 108 3,5 15 215,5 4 19% 63.896
A01,B01 63 81 3,5 15 125,5 2 10% 18.606
G03 A09 66,5 33 3,5 15 81 1 5% 6.004
Wheat Brand D12,D11 38,5 18 3,5 15 38 2 10% 5.634
5 A17 31,5 15 3,5 15 28 1 5% 778 2.076 186.871
Pelet
B17,B16 24,5 18 3,5 15 24 2 10% 3.558
G02 A14 31,5 33 3,5 15 46 1 5% 3.410
A03,A02,A01
28 105 3,5 15 114,5 6 29% 50.924
B03,B02,B01
6 Feed Wheat G03 Curah 52,5 102 3,5 15 136 20 100% 722 196.346 196.346
A14,A13,B13,B14 63 6 3,5 15 68,5 2 11% 10.033
G03 C12,C11 45,5 18 3,5 15 45 2 11% 6.591
C02,C01,D02,D01 42 78 3,5 15 101,5 4 22% 29.732
7 CGM A18,B18 28 9 3,5 15 30,5 2 11% 659 4.467 95.056
A11,A10,A09
G02 28 57 3,5 15 66,5 6 33% 29.220
B11,B10,B09
A04,B04 28 93 3,5 15 102,5 2 11% 15.013
67
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Koordinat Jumlah
Frekuensi bahan Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan Intake Jarak Jumlah Bahan Baku
No baku masuk Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) 1,2,3 (m) (m) Slot di satu
gudang (kali) dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%)
A02,A01 143,5 108 3,5 15 233 2 14% 25.335
C09,C08 122,5 66 3,5 15 170 2 14% 18.484
G05 D09 108,5 63 3,5 15 153 1 7% 8.318
D04 108,5 93 3,5 15 183 1 7% 9.949
8 MBM D01 108,5 111 3,5 15 201 1 7% 381 10.928 108.297
A06,B06 63 51 3,5 15 95,5 2 14% 10.384
G03 A02,B02 63 75 3,5 15 119,5 2 14% 12.993
C03,D03 42 69 3,5 15 92,5 2 14% 10.058
G02 A16 31,5 21 3,5 15 34 1 7% 1.848
D03 73,5 69 3,5 15 124 1 20% 16.179
9 Tepung Batu G04 D08,D07 73,5 42 3,5 15 97 2 40% 326 25.312 60.541
D12,D11 73,5 18 3,5 15 73 2 40% 19.050
C07 122,5 75 3,5 15 179 1 13% 12.314
G05
D07 108,5 75 3,5 15 165 1 13% 11.351
10 PBPM A08 66,5 39 3,5 15 87 1 13% 275 5.985 47.743
G03
A12,A11,B12,B11 63 18 3,5 15 62,5 4 50% 17.198
G02 C16 10,5 21 3,5 15 13 1 13% 894
G04 D09 73,5 33 3,5 15 88 1 25% 10.929
11 HCFM G03 B08,B07 59,5 42 3,5 15 83 2 50% 248 20.615 36.511
G02 B14 25,5 33 3,5 15 40 1 25% 4.968
G05 C06 122,5 81 3,5 15 185 1 33% 14.220
12 Copra Chips A07 66,5 45 3,5 15 93 1 33% 115 7.149 25.904
G03
D08 38,5 39 3,5 15 59 1 33% 4.535
Total Perjalanan 2.666.163
Sumber : Pengolahan Data 2018
68
Contoh Perhitungan :
Jarak
= ( 73,5 – 3,5 ) + ( 33 – 15 )
= 88 meter
= 83 meter
= ( 25,5 – 3,5 ) + ( 33 – 15 )
= 40 meter
= 2 x 88 x (248 x 25%)
= 10.929 meter
di slot )
= 2 x 83 x (248 x 50%)
69
= 20.615 meter
= 2 x 40 x (248 x 25%)
= 4.968 meter
Total Perjalanan
= (G04-D09)+(G03-B08,B07)+(G02-B14)
= 36.511 meter
Copra Chips
=1.101.574+258.344+353.845+195.130+186.871+196.346+95.056
+108.297+60.541+47.743+36.511+25.904
= 2.666.163 meter
Frekuensi pemakaian bahan baku pembantu dan premix terdiri dari dua
tahap. Tahapa pertama ialah menggangkut bahan baku dari gudang premix
tahap kedua dari area premix ke lokasi Lift untuk bahan baku premix dan
2018 :
70
Tahap pertama
Tahap Kedua
Contoh perhitungan :
Jarak
premix)
= ( xi – xj ) + ( yi – yj )
71
= ( 7 – 7 ) + (93 – 42)
= 42 meter
= ( jarak x frekuensi x 2)
= 42 x 416 x 2
= 35.776 meter
= 79.884+ 81.786
= 161.670 meter
sebagai berikut :
Berikut ini komponen yang terlibat dalam biaya material handling adalah
sebagai berikut :
orang.
72
Alat angkut material handling
9.800 / liter.
1. Forklift
P = 4 x Rp 250.000.000 = Rp 1.000.000.000
S = 4 x Rp 25.000.000 = Rp 100.000.000
1
Depresiasi = ( P – S)
N
1
= ( 1.000.000.000 – 100.000.000)
120
900.000.000
=
120
= Rp 7.500.000 / Bulan
73
2. Telehandler
P = Rp 707.200.000
S = Rp 70.000.000
1
Depresiasi = ( P – S)
N
1
= ( 707.200.000 – 70.000.000)
120
637.200.000
=
120
= Rp 5.310.000 / Bulan
3. Handpallet
P = 4 x Rp 4.775.000 = Rp 19.100.000
S = Rp 0
1
Depresiasi = ( P – S)
N
1
= ( 19.100.000 – 0)
120
19.100.000
=
120
= Rp 159.167 / Bulan
sebanyak 4.140 liter solar per bulannya, Sehingga bahan bakar perharinya
menghabiskan 270 liter. Harga bahan bakar solar non-subsidi per Agustus 2018
74
adalah Rp 9.800 / liter , sehingga biaya bahan bakar perharinya periode Januari
2018-Agustus 2018 adalah Rp 2.646.000. Jumlah hari kerja pada Januari 2018-
dan pengambilan semua bahan baku adalah 2.813.681 meter/bulan. Sehingga total
jarak perpindahan penyimpanan dan pengambilan bahan baku per bulan adalah
3.499.185
=
24
= 145.799 meter
Berikut ini perhitungan biaya mesin material handling pada gudang bahan
baku :
biaya maintenance )
= Rp 47.810.000
= 159.167 + 0
= Rp 159.167
75
4.2.4.4 Biaya Operator Material Handling
Operator forklift dan Telehandler yang ada pada gudang bahan baku PT
Japfa sebanyak 9 orang yang terbagi menjadi 3 shift. Jam kerja gudang adalah 24
jam yang terbagi menjadi 3 shift. Masing-masing shift memiliki waktu kerja 8 jam
dengan jumlah operator 3 orang. Berikut ini perhitungan biaya operator material
handling :
= 9 x 3.000.000
= Rp 27.000.000 / bulan
= 10 x 1.500.000
= Rp 15.000.000 / bulan
= 2 x 2.000.000
= 4.000.000/ bulan
Berikut ini perhitungan ongkos material handling untuk layout awal pada
Ongkos MH semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama
76
= (159.167 +4.000.000)
= Rp 4.159.167
handling bahan baku masuk dan dipakai. Karna proses material handling
pemakaian bahan baku premix dan pembantu berbeda, maka perhitungan biaya
juga dibedakan. berikut perhitungan ongkos material handling pada gudang bahan
baku :
Ongkos MH semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama
OMH total
Biaya MH per meter =
jarak tempuh total
130.382.000
=
3.351.667
= Rp 38,9 / meter
OMH total
Biaya MH per meter =
jarak tempuh total
4.159.167
=
161.670
= Rp 25,7 / meter
bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama adalah Rp 38,9 / meter dan
biaya material handling pemakaian bahan baku premix dan pembantu adalah Rp
25,7 / meter. Biaya ini nantinya akan digunakan sebagai perbandingan dengan
77
Maka ongkos material handling yang di keluarkan PT Japfa Comfeed
Indonesia pada layout awal periode Januari 2018-Agustus 2018 adalah sebagai
berikut :
Ongkos MH total
= (130.379.846) + ( 4.145.919)
= Rp 134.534.765 / bulan
78
4.2.5 Perhitungan Layout Perbaikan
seminimum mungkin maka, pengurutan kelas dan penempatan bahan baku paling
pintu lokasi masuk bahan baku ke dalam gudang ada 8 titik, maka jarak
penentuan kelas. Berikut ini perhitungan pengelompokan kelas bahan baku pada
Total Jumlah
Jumlah Persentase
No Nama Bahan Baku Persentase Bahan Baku Kelas
Pemakaian (kg) Pemakain (%)
Pemakaian (%) (%)
1 SBM 4.141.257 38%
2 Corn DDGS 1.235.165 11% 59% 25% A
3 Broken Wheat 1.034.636 10%
4 Biji Batu 907.579 8%
5 Wheat Brand Pellet 778.321 7% 22% 25% B
6 Feed Wheat 721.859 7%
7 CGM 659.092 6%
8 MBM 380.562 4%
9 Tepung Batu 326.191 3%
19% 50% C
10 PBPM 275.175 3%
11 HCFM 248.376 2%
12 Copra Chips 115.299 1%
Total 10.823.513 100% 100% 100%
Sumber : Pengolahan data 2018
79
Contoh Perhitungan :
SBM
Persentase Pemakaian
4.141.257
= x 100%
10.823.513
= 38 %
Kelas A
= 59 %
3
= x 100%
12
= 25 %
Perbaikan
Untuk penentuan luas area penyimpanan ada beberapa jenis bahan baku
yang menggunakan luas area penyimpanan awal yaitu bahan baku SBM, Broken
Wheat dan Feed Wheat. Hal ini disebabkan jumlah bahan baku yang sangat
banyak, jika menggunakan area slot maka luas area penyimpanannya akan sangat
80
besar sekali, oleh sebab itu untuk memperkecil area penyimpanannya dibuatlah
lokasi area bahan baku curah untuk ketiga jenis bahan baku tersebut
menggunakan luas area penyimpanan awal. Selain itu area penyimpanan bahan
baku Premix dan pembantu juga menggunakan luas area penyimpanan layout
awal. Penentuan luas area ini berdasarkan asumsi jumlah bahan baku paling
banyak masuk gudang bahan baku periode Januari 2018-Agustus 2018. Berikut
ini perhitungan penentuan luas area untuk semua jenis bahan baku :
baku
1. Kelas A
baku tersebut yaitu SBM, Corn DDGS dan Broken Wheat. Bahan baku
SBM mengunakan jumlah slot layout awal 36 slot yang akan di tempatkan
81
di gudang 1 dan akan di buat area khusus curah untuk bahan baku SBM.
Bahan baku Broker Wheat juga menggunakan area bahan baku curah
layout awal yaitu 20 slot. Untuk bahan baku Corn DDGS ditempatkan di
gudang 2 yaitu sebanyak 40 slot, karna luas area bahan baku Corn DDGS
baku Corn DDGS di buat dalam satu area. Berdasarkan wawancara dengan
kepala gudang bahan baku Corn DDGS memang memakan banyak area
penyimpanan, karna bahan baku ini tidak bisa disimpan dalam keadaan
2. Kelas B
Bahan baku kelas B yaitu Wheat Brand Pellet, Feed Wheat dan Biji Batu.
Bahan baku Feed Wheat juga menggunakan area luas area layout awal
3. Kelas C
Bahan Baku kelas C yaitu CGM ,MBM ,Tepung Batu ,PBPM ,HCFM,
Copra Chips. Keenam bahan baku ini akan diletakkan di ujung gudang 3,
ujung gudang 4 dan pada gudang 5. Penempatan baku ini berdasarkan luas
82
kebutuhan yang dibutuhkan dan di sesuaikan dengan luas area yang
tersedia.
penempatan setiap bahan baku akan di sesuaikan dengan luas area yang tersedia
pada 4 buah gudang bahan baku. Tetapi dalam pengaplikasinya ke dalam layout
Pada layout perbaikan ada 4 area penyimpanan yang memakai luas area
bahan baku tersebut. 4 area tersebut ialah area penyimpanan dan penimbangan
area premix, area penyimpanan bahan baku SBM, area penyimpanan bahan baku
Selain itu dalam perancangan layout perbaikan akan ada bahan baku yang
frekuensi perpindahan lebih banyak dari yang lain tapi diletakkan lebih jauh karna
luas area penyimpanannya sangat besar, maka tidak mungkin di paksakan selalu
dekat dengan koordinat intake. Hal ini juga disebabkan bahan baku yang sejenis
di tata dalam satu area yang sama agar mempermudah operator dalam pencarian
dan penataan serta penyusunan bahan baku di dalam gudang bahan baku menjadi
Comffed Indonesia Tbk unit Padang berdasarkan kelas-kelas bahan baku yang
83
Gudang 05 Gudang 04 Gudang 03 Gudang 02
35
7 7 7 7 14 7 7
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
42
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
04
05
05
54
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
08
08
08
08
08
08
08
08
08
08
08
6
08
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
114
10
10
10
10
10
10
10
pembuat pelet)
11
Keterangan :
42
11
11
11
11
11
11
11
Broken Wheat
Wheat Bran Pellet
Feed Wheat
12
12
12
12
12
12
12
12
Copra Chips
CGM
MBM
13
13
13
13
13
13
13
PBPM
13
HCFM
Corn DDGS
Area intake 1,2 dan 3
14
14
14
14
14
14
14
14
Tepung Batu
Biji Batu
SBM Curah (tidak dalam karung)
15
GEDUNG PRODUKSI
16
Area Timbangan Bahan baku
16
6
16
Jalur Pengambilan Bahan Baku :
Dari
7 lantai
Lift
Ke Intake
17
17
17
Jalur Masuk Bahan Baku :
Intake 1
6
3
Intake 2
17
Dari pintu 1
Dari pintu 2
Ke
18
18
18
18
6
Alur jalan Truk bahan
baku datang
19
19
19
19
6
A B C D A B C D A B C D
84
4.2.5.5 Perhitungan Utilitas layout perbaikan
Berikut ini perhitungan utilitas ruangan ke empat buah gudang setelah
Luas
Ukuran Keseluruhan Luas blok Luas
Nama jalan Utilitas Utilitas
No yang pemakaian
Gudang Panjang Lebar Luas Forklift Ruang Blok
tersedia(m2) (m2)
(m) (m) (m2) (m2)
1 Gudang 2 114 35 3.990 882 3.108 3.108 78% 100%
2 Gudang 3 114 35 3.990 798 3.192 3.192 80% 100%
3 Gudang 4 114 35 3.990 798 3.192 3.192 80% 100%
4 Gudang 5 54 42 2.268 882 1.386 798 61% 58%
Total 75% 89%
Sumber : Pengolahan Data 2018
Contoh perhitungan :
Gudang 2
= 3.990 m2 – 882 m2
= 3.108 m2
Luas Pemakain
= 3.108 m2 – 0 m2
= 3.108 m2
Utilitas Ruang
3.108
= x 100%
3.990
= 78%
85
Utilitas Blok
Luas pemakaian
= x 100%
Luas total blok yang tersedia
3.108
= x 100%
3.108
= 100%
ulang jarak perpindahan untuk melihat hasil perbandingan dengan layout awal.
Berikut ini perhitungan jarak perpidahan bahan baku masuk gudang dan
86
Tabel 4.19 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018
87
Tabel 4.19 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018
88
Contoh Perhitungan :
Bahan baku Corn DDGS
Jarak
= (52,5 - 42 ) + ( 114 – 60 )
= 64,5 meter
= ( 63 –52,5 ) + ( 114 – 60 )
= 64,5 meter
= 50.213 meter
= 50.213 meter
Total Perjalanan
= 50.213 + 50.213
89
= 11.427 meter
=322.438+100.427+15.852+24.274+39.840+11.016+6.297+9.982
+1.944+1.140+1.128
= 590.921 meter
90
Tabel 4.20 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018
91
Tabel 4.20 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018
92
Contoh Perhitungan :
Bahan baku Corn DDGS
Jarak
= (52,5 – 3,5 ) + ( 60 - 15 )
= 83,5 meter
= ( 63 –52,5 ) + ( 60 – 15 )
= 104,5 meter
= 103.123 meter
= 129.058 meter
Total Perjalanan
= 103.123 + 129.058
93
= 232.180 meter
= 1.824.543 meter
Frekuensi pemakaian bahan baku pembantu dan premix terdiri dari dua
tahap. Tahap pertama ialah menggangkut bahan baku dari gudang premix
tahap kedua dari area premix ke lokasi Lift untuk bahan baku premix dan
2018 :
Tahap pertama
94
Contoh perhitungan :
Jarak
premix)
= ( xi – xj ) + ( yi – yj )
= 15 meter
= ( jarak x frekuensi x 2)
= 15 x 416 x 2
= 12.480 meter
Tahap Kedua
95
Contoh perhitungan :
Jarak
premix)
= ( xi – xj ) + ( yi – yj )
= 107,5 meter
= ( jarak x frekuensi x 2)
= 107,5 x 416 x 2
= 89.440 meter
= 28.530+ 204.465
= 232.995 meter
pada gudang bahan baku PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Untuk biaya material
untuk semua bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku utama adalah
Rp 38,9 / meter dan ongkos pemakaian bahan baku pembantu dan premix adalah
96
Rp 28,1 / meter. Jarak perpindahan semua bahan baku masuk gudang layout
perbaikan adalah 590.921 meter, jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama
layout perbaikan adalah 1.824.543 meter, sehingga jarak total bahan baku masuk
dan pemakaian bahan baku utama adalah 2.415.464 meter. Sedangkan, jarak total
perpindahan pemakaian bahan baku pembantu dan premix adalah 232.995 meter.
sebagai berikut :
Ongkos MH total
= ( 93.961.549 ) + ( 5.987.971 )
= Rp 99.949.520
97