Anda di halaman 1dari 48

4.

2 Pengolahan Data

Pada tahap ini kemudian dilakukan perhitungan Utilitas layout awal,

perhitungan frekuensi permindahan bahan baku layout awal dan perhitungan

ongkos biaya material handling layout awal. Setelah dilakukan perhitungan

kemudian dibuat layout baru dengan frekuensi perpindahan dan biaya material

handling yang minimum.

4.2.1 Perhitungan Utilitas Ruangan storage Layout Awal

Perhitungan utilitas ruang dilakukan berdasarkan rasio luas blok yang

tersedia dan total luar ruang. Sedangkan utilitas blok dilakukan berdasarkan rasio

pemakaian dari total blok yang tersedia. Berikut ini perhitungan utilitas 4 buah

gudang bahan baku pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Padang :

Tabel 4.8 perhitungan utilitas ruangan storage


Luas
Ukuran Keseluruhan Luas blok Luas
Nama jalan Utilitas Utilitas
No yang pemakaian
Gudang Panjang Lebar Luas Forklift Ruang Blok
tersedia(m2) (m2)
(m) (m) (m2) (m2)
1 Gudang 2 114 35 3.990 1.176 2.814 2.310 71% 82%
2 Gudang 3 114 35 3.990 882 3.108 3.024 78% 97%
3 Gudang 4 114 35 3.990 504 3.486 2.646 87% 76%
4 Gudang 5 54 42 2.268 882 1.386 1.302 61% 94%
Total 74% 87%
Sumber : Pengolahan data 2018
Contoh perhitungan :

Gudang 2

Luas blok yang tersedia

= (Luas ukuran keseluruhan) - (jalan forklift)

= 3.990 m2 – 1176 m2

= 2.814 m2

50
Luas Pemakain

= (Luas blok tersedia) – (slot kosong)

= 2.814 m2 – 504 m2

= 2.310 m2

Utilitas Ruang

Luas blok yang tersedia


= x 100%
Luas total ruangan

2.814
= x 100%
3.990

= 71%

Utilitas Blok

Luas pemakaian
= x 100%
Luas total blok yang tersedia

2.310
= x 100%
2.814

= 82%

4.2.2 Perhitungan Frekuensi Perpindahan Bahan Baku Layout Awal

Frekuensi perpindahan bahan baku dihitung dari seberapa banyak bahan

baku bahan baku masuk gudang dan bahan baku yang di pakai dapartemen

produksi menggunkan peralatan material handling. Berdasarkan data rata-rata

bahan baku masuk gudang dan rata-rata pemakaian bahan baku periode januari

2018-Agustus 2018, bahan baku kemudian di konversikan ke dalam kemampuan

angkut alat material handling. Bahan baku yang masuk ke dalam gudang

menggunakan peralatan material handling forklift garpu dengan pallet tempat

51
menyusun karung saat membawa bahan baku. Sedangkan, frekuensi pemakaian

bahan baku utama menggunakan material handling forklift bucket.

4.2.2.1 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku

untuk bahan baku utama

Bahan baku yang masuk gudang di angkut dari pintu menuju tempat

penyimpanan menggunakan material handling forklift garpu. Forklift garpu

menggunakan pallet sebagai tempat menyusun karung, satu karung beratnya

adalah 50 Kg dan 1 pallet terdiri dari 32 karung dengan total 1.600 Kg. Sedangkan

saat proses pengambilan bahan baku dari tempat penyimpanan menggunakan

maerial handling forklift Bucket. Satu paket Bucket rata-rata beratnya ialah 1.000

Kg. Berikut ini perhitungan frekuensi masuk dan pemakaian bahan baku

berdasarkan data rata-rata bahan baku periode Januari 2018-Agustus 2018 :

Tabel 4.9 frekuensi permindahan bahan baku masuk gudang dan

pemakaian bahan baku utama

Frekuensi Frekuensi
Bahan Baku kapasitas kapasitas
Nama bahan Pemakain pemakaian
No Masuk forklift forklift
Bahan Baku baku masuk (kg) bahan baku
Gudang (Kg) garpu(kg) bucket(kg)
(kali) (kali)
1 Feed Wheat 734.904 459 721.859 722
2 Broken Wheat 1.056.823 661 1.034.636 1.035
3 CGM 678.896 424 659.092 659
4 Corn DDGS 1.245.603 779 1.235.165 1.235
5 Wheat Brand Pellet 797.360 498 778.321 778
6 SBM 4.263.638 2.665 4.141.257 4.141
1.600 1.000
7 Copra Chips 129.345 81 115.299 115
8 MBM 396.206 248 380.562 381
9 HCFM 257.880 161 248.376 248
10 PBPM 281.922 176 275.175 275
11 Tepung Batu 348.599 218 326.191 326
12 Biji Batu 932.096 583 907.579 908
Total 11.123.270 6.952 10.823.513 10.824
Sumber : Pengolahan data 2018

52
Contoh perhitungan :

Frekuensi bahan baku masuk gudang

Feed Wheat = (Bahan baku masuk gudang)/ Kemampun angkut

forklift garpu)

= 734.904 kg / 1.600 kg

= 459 kali

Broken Wheat = (Bahan baku masuk gudang)/ Kemampun angkut

forklift garpu)

= 1.056.823 kg / 1.600 kg

= 661 kali

Frekuensi pemakaian bahan baku

Feed Wheat = (pemakain bahan baku)/ Kemampun angkut

forklift Bucket)

= 721.859 kg / 1.000 kg

= 722 kali

Broken Wheat = (pemakaain bahan baku / Kemampun angkut

forklift Bucket)

= 1.034.636 kg / 1.000 kg

= 1.035 kali

4.2.2.2 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku

untuk bahan baku Pembantu

Penyimpanan bahan baku pembantu menggunakan material handling

forklift garpu yang akan di simpan di gudang bahan baku premix (vitamin).

Gudang atau area penyimpanan bahan baku premix berada pada gudang 2, karna

53
lokasi penyimpanan dekat dengan pintu 2 dari gudang 2 maka bahan baku akan

masuk melalui pintu tersebut. Sedangkan pada proses pengambilan bahan baku

menggunakan material handling Handpallet yang di dorong oleh 2 orang.

Ukuran pallet yang digunakan untuk memindahkan bahan baku pembantu

berbeda dengan pallet bahan baku utama, pallet ini lebih kecil dengan dimensi 1,2

x 0,9 meter. Sebab area penyimpanan bahan baku premix sangatlah kecil dan

ukuran karung bahan baku pembantu juga lebih kecil dari karung seperti pada

umumnya. Karung ini terbuat dari serat kertas yang keras mirip seperti karung

semen, dimensi karung saat berisi bahan baku yaitu 45 x 30 x 15 cm.

Proses masuk bahan baku pembantu jumlah karung yang disusun dalam

satu palet adalah 48 karung, satu tumpukan terdiri dari 8 karung dan satu pallet

terdiri dari 6 tumpukan, sehinggan berat total satu paket bahan baku yang dibawa

forklift garpu masuk area gudang premix adalah 2.400 kg. Sedangkan, pemakain

bahan baku menggunakan handpallet dengan berat rata-rata yang dibawa adalah

500 kg.

Berikut ini perhitungan frekuensi masuk dan pemakaian bahan baku

pembantu berdasarkan data rata-rata bahan baku periode Januari 2018-Agustus

2018 :

54
Tabel 4.10 frekuensi permindahan bahan baku masuk gudang dan

pemakaian bahan baku pembantu

Frekuensi Frekuensi
Bahan Baku kapasitas bahan kapasitas pemakaian
Nama Pemakain
No masuk forklift baku handpallet bahan
Bahan Baku (kg)
Gudang (kg) garpu(kg) masuk (kg) baku
(kali) (kali)
1 Tepung Industri 43.087 18 36.883 74
2 MCP 60.234 26 51.578 104
3 L - LYSINE HCL 53.313 23 52.698 106
4 LYSINE SULPHATE 9.944 5 9.855 20
SODIUM 2.400 500
5 44.072 19 43.726 88
BICARBONAT
6 PX KLK 2.731 2 2.700 6
7 PX PAR G BREEDER 735 1 633 2
8 PX PAR L BREEDER 1.379 1 1.281 3
Total 215.495 95 199.353 416
Sumber : Pengolahan data 2018
Contoh perhitungan :

Frekuensi bahan baku masuk gudang

Tepung Indusri = (bahan baku masuk gudang) /

(kemampuan angkut forklift garpu)

= 43.087 kg / 2.400 kg

= 18 kali

MCP = (bahan baku masuk gudang) /

(kemampuan angkut forklift garpu)

= 60.234 kg / 2.400 kg

= 26 kali

Frekuensi pemakaian Bahan baku

Tepung Indusri = (bahan baku masuk gudang) /

(kemampuan angkut handpallet)

= 36.883 kg / 500 kg

= 74 kali

55
MCP = (bahan baku masuk gudang) /

(kemampuan angkut handpallet)

= 51.578 kg / 500 kg

= 104 kali

4.2.2.3 Frekuensi bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku

untuk bahan baku premix (vitamin)

Material handling yang digunakan untuk mengangkut bahan baku premix

masuk ke gudang ialah forklift garpu dengan pallet. Dimensi pallet yang digunkan

sama dengan pallet untuk mengangkut bahan baku pembantu sehingga total

karung dalam satu pallet adalah 2.400 kg.

Sedangkan untuk pemakain bahan baku material handling yang digunakan

adalah handpallet, karna bahan baku premix sudah ditimbang terlebih dahulu di

area penimbangan premix dan di buat paket-paket vitamin yang akan digunakan

untuk kebutuhan jenis pakan tertentu. Setelah ditimbang sesuai takaran resep ,

paket dimasukkan kedalam 1 kotak yang terdiri dari berbagai jenis vitamin

dengan total rata-rata 25 kg. Satu pallet mampu membawa 15 kotak paket vitamin,

sehingga berat total dalam sekali angkut adalah 375 kg.

Berikut ini perhitungan frekuensi bahan baku masuk dan pemakaian bahan

baku premix (vitamin) :

56
Tabel 4.11 frekuensi permindahan bahan baku masuk gudang dan
pemakaian bahan baku premix
Frekuensi
Total
Total Bahan Baku kapasitas kapasitas pemakaian
Frekuensi bahan Pemakain
No Bulan Masuk Gudang forklift handpallet bahan
baku masuk (kali) Bahan Baku
(Kg) garpu(kg) (kg) baku
(Kg)
(kali)
1 Januari 208.213 147.514
2 Februari 124.315 96.524
3 Maret 280.785 257.292
4 April 235.328 217.666
5 Mei 322.621 2.400 317.849 375
94 535
6 Juni 179.513 232.460
7 Juli 159.817 146.041
8 Agustus 293.753 188.657
Total 1.804.344 1.604.002
Rata-rata Total 225.543 200.500
Sumber : Pengolahan data 2018
Contoh Perhitungan :

Frekuensi bahan baku masuk gudang

= (rata-rata bahan baku masuk gudang) / (kapasitas forklift garpu)

= 225.543 kg / 2.400 kg

= 94 kali

Frekuensi pemakaian bahan baku

= (rata-rata pemakain bahan baku) / (kapasitas handpallet)

= 200.500 kg / 375 kg

= 535 kali

4.2.3 Perhitungan Jarak Perpindahan Bahan Baku Pada Layout Awal

Perhitungan jarak bahan baku masuk gudang dilakukan dengan mengukur

jarak antara pintu dengan titik pusat tempat bahan baku disimpan dan perhitungan

jarak perpindahan pemakaian bahan baku di ukur dari tempat bahan baku

disimpan menuju bahan bahan baku dipindahkan. Karna layout awal masih

57
menggunakan sistem penyimpanan secara acak, maka akan ada bahan baku yang

sama tapi dengan jarak perpindahan yang berbeda.

Dengan menganggap titik pada pojok kiri belakang gudang dekat gedung

dapartemen produksi sebagai titik ( 0 , 0 ), maka koordinat titik pusat dari masing-

masing area tempat penyimpanan adalah titik berat (x, y) dari area tersebut.

Berikut ini perhitungan jarak perpindahan baku layout awal pada gudang

bahan baku :

4.2.3.1 Perhitungan Jarak Perpindahan Bahan Baku Masuk Gudang Layout

Awal

Berikut ini Perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang

periode Januari 2018-Agustus 2018 :

58
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G04 Curah 94,5 57 87,5 0 64 27 100% 2.665 341.091 341.091
A07 143,5 75 136,5 60 22 1 3% 901
A06,A05 143,5 84 136,5 60 31 2 5% 2.540
B04,B03 129,5 96 136,5 114 25 2 5% 2.049
C04 122,5 93 115,5 114 28 1 3% 1.147
G05
C03 122,5 99 115,5 114 22 1 3% 901
D06 108,5 81 115,5 60 28 1 3% 1.147
D03 108,5 99 115,5 114 22 1 3% 901
D02 108,5 105 115,5 114 16 1 3% 656
2 Corn DDGS A03,A04,A05 63 63 52,5 0 73,5 6 16% 779 18.069 68.959
B03,B04,B05
B09 59,5 33 52,5 0 40 1 3% 1.639
C14,C13,D14,D13 42 6 52,5 0 16,5 4 11% 2.704
G03
C09,D09 42 33 52,5 0 43,5 2 5% 3.565
C08 45,5 39 52,5 0 46 1 3% 1.885
C07,C06,D07,D06 42 48 52,5 0 58,5 4 11% 9.588
C05,C04,D05,D04 42 60 52,5 0 70,5 4 11% 11.555
A19,B19 28 3 17,5 0 13,5 2 5% 1.106
G02
A13,A12,B13,B12 28 42 17,5 0 52,5 4 11% 8.604
Broken
3 G04 Curah 87,5 102 87,5 114 12 20 100% 661 15.852 15.852
Wheat
C14,C13,D14,D13 77 6 52,5 0 30,5 4 40% 14.214
D06 73,5 51 52,5 0 72 1 10% 8.389
D05 73,5 57 52,5 0 78 1 10% 9.088
4 Biji Batu G04 583 77.247
D04 73,5 63 52,5 0 84 1 10% 9.787
D02 73,5 75 52,5 0 96 1 10% 11.185
C01,D01 77 81 52,5 0 106 2 20% 24.584

59
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
A04,A03 143,5 96 136,5 114 25 2 10% 2.373
G05
B02,B01,C02,C01 126 108 115,5 114 16,5 4 19% 3.132
A01,B01 63 81 52,5 0 91,5 2 10% 8.686
G03 A09 66,5 33 52,5 0 47 1 5% 2.231
Wheat Brand D12,D11 38,5 18 52,5 0 32 2 10% 3.038
5 498 30.993
Pelet A17 31,5 15 17,5 0 29 1 5% 1.376
B17,B16 24,5 18 17,5 0 25 2 10% 2.373
G02 A14 31,5 33 17,5 0 47 1 5% 2.231
A03,A02,A01
28 105 17,5 114 19,5 6 29% 5.553
B03,B02,B01
6 Feed Wheat G03 Curah 52,5 102 52,5 114 12 20 100% 459 11.024 11.024
A14,A13,B13,B14 63 6 52,5 0 16,5 2 11% 1.556
G03 C12,C11 45,5 18 52,5 0 25 2 11% 2.357
C02,C01,D02,D01 42 78 52,5 0 88,5 4 22% 16.690
7 CGM A18,B18 28 9 17 0 20 2 11% 424 1.886 51.671
A11,A10,A09
G02 28 57 17,5 114 67,5 6 33% 19.094
B11,B10,B09
A04,B04 28 93 17,5 114 107 2 11% 10.089
A02,A01 143,5 108 136,5 114 13 2 14% 920
C09,C08 122,5 66 115,5 60 13 2 14% 920
G05 D09 108,5 63 115,5 60 10 1 7% 354
D04 108,5 93 115,5 114 28 1 7% 991
8 MBM D01 108,5 111 115,5 114 10 1 7% 248 354 20.801
A06,B06 63 51 52,5 0 61,5 2 14% 4.351
G03 A02,B02 63 75 52,5 0 85,5 2 14% 6.049
C03,D03 42 69 52,5 0 79,5 2 14% 5.625
G02 A16 31,5 21 17,5 0 35 1 7% 1.238

60
Tabel 4.12 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Lokasi Pintu Jumlah Frekuensi
Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan (m) Masuk (m) Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
X Y X Y dikali 2 (m)
lokasi (%) gudang (kali)
D03 73,5 69 52,5 0 90 1 20% 7.843
9 Tepung Batu G04 D08,D07 73,5 42 52,5 0 63 2 40% 218 10.981 25.622
D12,D11 73,5 18 52,5 0 39 2 40% 6.798
C07 122,5 75 115,5 60 22 1 13% 969
G05
D07 108,5 75 115,5 60 22 1 13% 969
10 PBPM A08 66,5 39 52,5 0 53 1 13% 176 2.335 10.528
G03
A12,A11,B12,B11 63 18 52,5 0 28,5 4 50% 5.022
G02 C16 10,5 21 17,5 0 28 1 13% 1.233
G04 D09 73,5 33 52,5 0 54 1 25% 4.352
11 HCFM G03 B08,B07 59,5 42 52,5 0 49 2 50% 161 7.898 15.553
G02 B14 25,5 33 17,5 0 41 1 25% 3.304
G05 C06 122,5 81 115,5 60 28 1 33% 1.509
12 Copra Chips A07 66,5 45 52,5 0 59 1 33% 81 3.180 7.545
G03
D08 38,5 39 52,5 0 53 1 33% 2.856
Bahan Baku
13 G02 Gudang Premix 7 93 17,5 114 31,5 14 100% 95 5.985 5.985
Pembantu
Premix
14 G02 Gudang Premix 7 93 17,5 114 31,5 14 100% 94 2.632 2.632
(Vitamin)
Total Perjalanan 685.504
Sumber : Pengolahan Data 2018

61
Contoh Perhitungan :

Bahan Baku HCFM

Jarak

(G04-D09) = (koordinat disimpan) + (koordinat pintu)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 73,5 – 52,5 ) + ( 33 – 0 )

= 54 meter

(G03-B08,B07) = (koordinat disimpan) + (koordinat pintu)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 59,5 – 52,5 ) + ( 42 – 0 )

= 49 meter

(G02-B14) = (koordinat disimpan) + (koordinat pintu)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 25,5 – 17,5 ) + ( 33 – 0 )

= 41 meter

Jarak total dikali 2 (karna perpindahan bolak-balik)

(G04-D09) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 54 x (161 x 25%)

= 4.325 meter

62
(G03-B08,B07)= 2 x jarak pepindahan x (rata-rata

frekuensi perbulan x persentase bahan baku

di slot )

= 2 x 49 x (161 x 50%)

= 7.898 meter

(G02-B14) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 41 x (161 x 25%)

= 3.304 meter

Total Perjalanan

= (G04-D09)+(G03-B08,B07)+(G02-B14)

= 4.325 + 7.898 + 3.304

= 15.553 meter

Total jarak tempuh Seluruh Bahan Baku

=SBM+Corn DDGS+Broken Wheat+Biji Batu+Wheat Brand

Pellet+Feed Wheat+CGM+MBM+Tepung Batu+PBPM+HCFM+

Copra Chips+Bahan Baku Pembantu+Premix

=341.091+68.959+15.852+77.247+30.993+11.024+51.671+20.801

+25.622+10.528+15.553+7.545+5.985+2.632

= 685.504 meter

Karna layout awal gudang bahan baku masih menggunakan sistem

penyimpanan secara acak, maka satu jenis bahan baku akan mempunyai tempat

penyimpanan yang berbeda-beda dan bahan baku masuk gudang dari pintu

63
gudang yang berbeda-beda pula. Hal ini akan menyebabkan jarak material

handling yang berbeda-beda untuk 1 jenis bahan baku.

4.2.3.2 Perhitungan Jarak Perpindahan pemakaian Bahan Baku Layout

Awal

Karna sistem pemindahan pemakaian bahan baku untuk bahan baku utama

dan bahan baku pembantu, serta premix berbeda. Maka perhitungan dibedakan

menjadi 2 bagian. Hal ini disebabkan alat material handling yang digunakan

berbeda yaitu menggunakan Forklift Bucket untuk bahan baku utama dan

Handpallet untuk bahan baku pembantu dan premix. Berikut ini Perhitungan jarak

perpindahan pemakaian bahan baku periode Januari 2018-Agustus 2018 :

1. Perhitungan Jarak perpindahan bahan baku utama

Berikut ini Perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama

periode Januari 2018-Agustus 2018 :

64
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018

Koordinat Koordinat
Jumlah Frekuensi
disimpan Intake Jarak Total
Nama Lokasi Slot Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No (m) 1,2,3 (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G04 Curah 94,5 57 3,5 15 133 27 100% 4.141 1.101.574 1.101.574
A07 143,5 75 3,5 15 200 1 3% 13.002
A06,A05 143,5 84 3,5 15 209 2 5% 27.174
B04,B03 129,5 96 3,5 15 207 2 5% 26.914
C04 122,5 93 3,5 15 197 1 3% 12.807
G05
C03 122,5 99 3,5 15 203 1 3% 13.197
D06 108,5 81 3,5 15 171 1 3% 11.116
D03 108,5 99 3,5 15 189 1 3% 12.287
D02 108,5 105 3,5 15 195 1 3% 12.677

2 Corn DDGS A03,A04,A05 63 63 3,5 15 107,5 6 16% 1.235 41.931 258.344


B03,B04,B05
B09 59,5 33 3,5 15 74 1 3% 4.811
G03 C14,C13,D14,D13 42 6 3,5 15 47,5 4 11% 12.352
C09,D09 42 33 3,5 15 56,5 2 5% 7.346
C08 45,5 39 3,5 15 66 1 3% 4.291
C07,C06,D07,D06 42 48 3,5 15 71,5 4 11% 18.592
C05,C04,D05,D04 42 60 3,5 15 83,5 4 11% 21.713
A19,B19 28 3 3,5 15 36,5 2 5% 4.746
G02
A13,A12,B13,B12 28 42 3,5 15 51,5 4 11% 13.392
Broken
3 G04 Curah 87,5 102 3,5 15 171 20 100% 1.035 353.845 353.845
Wheat

66
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Jumlah Frekuensi
Koordinat Jarak Total
Nama Lokasi Slot Intake 1,2,3 Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No disimpan (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
C14,C13,D14,D13 77 6 3,5 15 82,5 4 40% 59.900
D06 73,5 51 3,5 15 106 1 10% 19.241
4 Biji Batu G04 D05 73,5 57 3,5 15 112 1 10% 908 20.330 195.130
D04 73,5 63 3,5 15 118 1 10% 21.419
D02 73,5 75 3,5 15 130 1 10% 23.597
C01,D01 77 81 3,5 15 139,5 2 20% 50.643
A04,A03 143,5 96 3,5 15 221 2 10% 32.764
G05
B02,B01,C02,C01 126 108 3,5 15 215,5 4 19% 63.896
A01,B01 63 81 3,5 15 125,5 2 10% 18.606
G03 A09 66,5 33 3,5 15 81 1 5% 6.004
Wheat Brand D12,D11 38,5 18 3,5 15 38 2 10% 5.634
5 A17 31,5 15 3,5 15 28 1 5% 778 2.076 186.871
Pelet
B17,B16 24,5 18 3,5 15 24 2 10% 3.558
G02 A14 31,5 33 3,5 15 46 1 5% 3.410
A03,A02,A01
28 105 3,5 15 114,5 6 29% 50.924
B03,B02,B01
6 Feed Wheat G03 Curah 52,5 102 3,5 15 136 20 100% 722 196.346 196.346
A14,A13,B13,B14 63 6 3,5 15 68,5 2 11% 10.033
G03 C12,C11 45,5 18 3,5 15 45 2 11% 6.591
C02,C01,D02,D01 42 78 3,5 15 101,5 4 22% 29.732
7 CGM A18,B18 28 9 3,5 15 30,5 2 11% 659 4.467 95.056
A11,A10,A09
G02 28 57 3,5 15 66,5 6 33% 29.220
B11,B10,B09
A04,B04 28 93 3,5 15 102,5 2 11% 15.013

67
Tabel 4.13 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018 (Lanjutan)
Koordinat Koordinat Jumlah
Frekuensi bahan Jarak Total
Nama Lokasi Slot disimpan Intake Jarak Jumlah Bahan Baku
No baku masuk Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) 1,2,3 (m) (m) Slot di satu
gudang (kali) dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%)
A02,A01 143,5 108 3,5 15 233 2 14% 25.335
C09,C08 122,5 66 3,5 15 170 2 14% 18.484
G05 D09 108,5 63 3,5 15 153 1 7% 8.318
D04 108,5 93 3,5 15 183 1 7% 9.949
8 MBM D01 108,5 111 3,5 15 201 1 7% 381 10.928 108.297
A06,B06 63 51 3,5 15 95,5 2 14% 10.384
G03 A02,B02 63 75 3,5 15 119,5 2 14% 12.993
C03,D03 42 69 3,5 15 92,5 2 14% 10.058
G02 A16 31,5 21 3,5 15 34 1 7% 1.848
D03 73,5 69 3,5 15 124 1 20% 16.179
9 Tepung Batu G04 D08,D07 73,5 42 3,5 15 97 2 40% 326 25.312 60.541
D12,D11 73,5 18 3,5 15 73 2 40% 19.050
C07 122,5 75 3,5 15 179 1 13% 12.314
G05
D07 108,5 75 3,5 15 165 1 13% 11.351
10 PBPM A08 66,5 39 3,5 15 87 1 13% 275 5.985 47.743
G03
A12,A11,B12,B11 63 18 3,5 15 62,5 4 50% 17.198
G02 C16 10,5 21 3,5 15 13 1 13% 894
G04 D09 73,5 33 3,5 15 88 1 25% 10.929
11 HCFM G03 B08,B07 59,5 42 3,5 15 83 2 50% 248 20.615 36.511
G02 B14 25,5 33 3,5 15 40 1 25% 4.968
G05 C06 122,5 81 3,5 15 185 1 33% 14.220
12 Copra Chips A07 66,5 45 3,5 15 93 1 33% 115 7.149 25.904
G03
D08 38,5 39 3,5 15 59 1 33% 4.535
Total Perjalanan 2.666.163
Sumber : Pengolahan Data 2018

68
Contoh Perhitungan :

Bahan Baku HCFM

Jarak

(G04-D09) = (koordinat disimpan) + (koordinat Intake)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 73,5 – 3,5 ) + ( 33 – 15 )

= 88 meter

(G03-B08,B07)= (koordinat disimpan) + (koordinat Intake)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 59,5 – 3,5 ) + ( 42 –15 )

= 83 meter

(G02-B14) = (koordinat disimpan) + (koordinat Intake)

= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 25,5 – 3,5 ) + ( 33 – 15 )

= 40 meter

Jarak total dikali 2 (karna perpindahan bolak-balik)

(G04-D09) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 88 x (248 x 25%)

= 10.929 meter

(G03-B08,B07)= 2 x jarak pepindahan x (rata-rata

frekuensi perbulan x persentase bahan baku

di slot )

= 2 x 83 x (248 x 50%)

69
= 20.615 meter

(G02-B14) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 40 x (248 x 25%)

= 4.968 meter

Total Perjalanan

= (G04-D09)+(G03-B08,B07)+(G02-B14)

= 10.929 + 20.615 + 4.968

= 36.511 meter

Total jarak tempuh Seluruh Bahan Baku

=SBM+Corn DDGS+Broken Wheat+Biji Batu+Wheat Brand

Pellet+Feed Wheat+CGM+MBM+Tepung Batu+PBPM+HCFM+

Copra Chips

=1.101.574+258.344+353.845+195.130+186.871+196.346+95.056

+108.297+60.541+47.743+36.511+25.904

= 2.666.163 meter

2. Perhitungan Jarak perpindahan bahan baku pembantu dan premix

Frekuensi pemakaian bahan baku pembantu dan premix terdiri dari dua

tahap. Tahapa pertama ialah menggangkut bahan baku dari gudang premix

ke area premix untuk ditimbang dan di salin ke tempat lain. Sedangkan,

tahap kedua dari area premix ke lokasi Lift untuk bahan baku premix dan

bahan baku pembantu. Berikut ini Perhitungan jarak perpindahan

pemakaian bahan pembantu dan premix periode Januari 2018-Agustus

2018 :

70
 Tahap pertama

Berikut ini perhitungan jarak perpindahan pemakain bahan baku

pembantu dan premix dari gudang premix ke area premix :

Tabel 4.14 dari area gudang premix ke area premix


Koordinat
Koordinat Jarak
Area Rata-rata
Nama Lokasi Slot disimpan Jarak total
No Premix frekuensi
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) dikali
(m) pemakaian
2 (m)
X Y X Y
Bahan Baku
1 Gudang Premix 7 93 7 51 42 416 34.944
Pembantu
2 Premix Gudang Premix 7 93 7 51 42 535 44.940
Total 79.884
Sumber : Pengolahan data 2018

 Tahap Kedua

Berikut ini perhitungan jarak perpindahan pemakain bahan baku

pembantu dan premix dari area premix ke Lift :

Tabel 4.15 dari area gudang premix ke area premix

Koordinat Koordinat Jarak


Rata-rata
Nama Lokasi Slot disimpan Area lift Jarak total
No frekuensi
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) (m) dikali
pemakaian
X Y X Y 2 (m)
Bahan Baku
1 Area Premix 7 51 0 15 43 416 35.776
Pembantu
2 Premix Area Premix 7 51 0 15 43 535 46.010
Total 81.786
Sumber : Pengolahan data 2018

Contoh perhitungan :

Dari gudang premix ke area premix

Bahan baku pembantu

Jarak

= ( koordinat gudang premix) + (koordinat area

premix)

= ( xi – xj ) + ( yi – yj )

71
= ( 7 – 7 ) + (93 – 42)

= 42 meter

Jarak total dikali 2

= ( jarak x frekuensi x 2)

= 42 x 416 x 2

= 35.776 meter

Jarak total keseluruhan

= Jarak total tahap pertama + jarak total tahap kedua

= 79.884+ 81.786

= 161.670 meter

4.2.4 Perhitungan Ongkos Material Handling Layout Awal

Pada perhitungan ongkos material handling layout awal digunakan asumsi

sebagai berikut :

1. Perhitungan ongkos material handling hanya dilakukan pada saat

penyimpanan dan pengambilan bahan baku.

2. Kecepatan pemakaian peralatan material handling tetap, baik untuk dalam

keadaan berisi maupun kosong.

3. Perhitungan ongkos material handling hanya untuk bahan baku selain

jagung pada gudang bahan baku

Berikut ini komponen yang terlibat dalam biaya material handling adalah

sebagai berikut :

 Tenaga kerja untuk bongkar dan menyusun bahan baku di gudang

berjumlah 10 orang dengan upah sebesar Rp 1.500.000 / bulan /

orang.

72
 Alat angkut material handling

Frorklift 4 unit = Rp 250.000.000 / unit

Telehandler 1 unit = Rp 707.200.000 / unit

Handpallet 4 unit = Rp 4.775.000 / unit

 Biaya upah operator Forklift dan Telehandler berjumlah 9 orang

untuk 3 sift dengan upah Rp 3.000.000 /bulan/ orang

 Biaya upah operator Handpallet berjumlah 2 orang dengan jam

kerja 8 jam/ hari dengan upah Rp 2.000.000 /bulan/orang.

 Biaya perawatan material handling sebesar Rp 35.000.000 / bulan

 Harga bahan bakar solar non-subsidi 16 Agustus 2018 adalah Rp

9.800 / liter.

4.2.4.1 Penentuan Biaya depresiasi untuk alat material handling

Berikut ini perhitungan biaya depresiasi alat material handling :

1. Forklift

P = 4 x Rp 250.000.000 = Rp 1.000.000.000

N = 10 tahun = 120 bulan

S = 4 x Rp 25.000.000 = Rp 100.000.000

1
Depresiasi = ( P – S)
N

1
= ( 1.000.000.000 – 100.000.000)
120

900.000.000
=
120

= Rp 7.500.000 / Bulan

73
2. Telehandler

P = Rp 707.200.000

N = 10 Tahun =120 bulan

S = Rp 70.000.000

1
Depresiasi = ( P – S)
N

1
= ( 707.200.000 – 70.000.000)
120

637.200.000
=
120

= Rp 5.310.000 / Bulan

3. Handpallet

P = 4 x Rp 4.775.000 = Rp 19.100.000

N = 10 Tahun =120 bulan

S = Rp 0

1
Depresiasi = ( P – S)
N

1
= ( 19.100.000 – 0)
120

19.100.000
=
120

= Rp 159.167 / Bulan

4.2.4.2 Biaya Bahan Bakar solar

Operasional Forklift dan Telehandler rata-rata menghabiskan bahan bakar

sebanyak 4.140 liter solar per bulannya, Sehingga bahan bakar perharinya

menghabiskan 270 liter. Harga bahan bakar solar non-subsidi per Agustus 2018

74
adalah Rp 9.800 / liter , sehingga biaya bahan bakar perharinya periode Januari

2018-Agustus 2018 adalah Rp 2.646.000. Jumlah hari kerja pada Januari 2018-

Agustus 2018 adalah sebanyak 192 hari.

Jarak perpindahan penyimpanan bahan baku adalah 685.504 meter/bulan

dan pengambilan semua bahan baku adalah 2.813.681 meter/bulan. Sehingga total

jarak perpindahan penyimpanan dan pengambilan bahan baku per bulan adalah

3.499.185 meter. Maka jarak perpindahan perharinya akan menempuh sejauh :

Jarak tempuh perbulan


Jarak perpindahan perhari =
hari kerja perbulan

3.499.185
=
24

= 145.799 meter

4.2.4.3 Biaya Mesin

Berikut ini perhitungan biaya mesin material handling pada gudang bahan

baku :

Biaya Mesin MH Forklift dan Telehandler

= (Depresiasi + Biaya maintenance)

= (depresiasi forklift + depresiasi telehandler +

biaya maintenance )

= (7.500.000 + 5.310.000 + 35.000.000)

= Rp 47.810.000

Biaya Mesin MH Handpallet

= ( Depresiasi + Biaya maintenance)

= 159.167 + 0

= Rp 159.167

75
4.2.4.4 Biaya Operator Material Handling

Operator forklift dan Telehandler yang ada pada gudang bahan baku PT

Japfa sebanyak 9 orang yang terbagi menjadi 3 shift. Jam kerja gudang adalah 24

jam yang terbagi menjadi 3 shift. Masing-masing shift memiliki waktu kerja 8 jam

dengan jumlah operator 3 orang. Berikut ini perhitungan biaya operator material

handling :

Upah Operator forklift dan Telehandler = Rp 3.000.000 / orang

= 9 x 3.000.000

= Rp 27.000.000 / bulan

Upah pekerja gudang = Rp 1.500.000 / orang

= 10 x 1.500.000

= Rp 15.000.000 / bulan

Upah Operator Handpallet = Rp 2.000.000/ orang

= 2 x 2.000.000

= 4.000.000/ bulan

4.2.4.5 Perhitungan Ongkos Material Handling Pada Layout Awal

Berikut ini perhitungan ongkos material handling untuk layout awal pada

gudang bahan baku PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk :

Ongkos MH semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama

= ( biaya mesin + biaya bahan bakar + biaya operator)

= (47.810.000 + 40.572.000 + 42.000.000)

= Rp 130.382.000 per bulan

Ongkos MH pemakaian bahan baku pembantu dan premix

= (Biaya mesin + biaya operator)

76
= (159.167 +4.000.000)

= Rp 4.159.167

Setelah mengetahui total biaya untuk perhitungan ongkos material

handling bahan baku masuk dan dipakai. Karna proses material handling

pemakaian bahan baku premix dan pembantu berbeda, maka perhitungan biaya

juga dibedakan. berikut perhitungan ongkos material handling pada gudang bahan

baku :

Ongkos MH semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama

OMH total
Biaya MH per meter =
jarak tempuh total

130.382.000
=
3.351.667

= Rp 38,9 / meter

Ongkos MH pemakaian bahan baku pembantu dan premix

OMH total
Biaya MH per meter =
jarak tempuh total

4.159.167
=
161.670

= Rp 25,7 / meter

Dari perhitungan di atas diketahui biaya material handling untuk semua

bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama adalah Rp 38,9 / meter dan

biaya material handling pemakaian bahan baku premix dan pembantu adalah Rp

25,7 / meter. Biaya ini nantinya akan digunakan sebagai perbandingan dengan

biaya material handling pada rancangan layout usulan.

77
Maka ongkos material handling yang di keluarkan PT Japfa Comfeed

Indonesia pada layout awal periode Januari 2018-Agustus 2018 adalah sebagai

berikut :

Semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama

Jarak Tempuh perbulan = 3.351.667 meter

Biaya MH permeter = Rp 38,9

Pemakaian bahan baku Premix dan pembantu

Jarak tempuh perbulan = 161.670 meter

Biaya MH permeter = Rp 25,7

Ongkos MH total

= (3.351.667 x 38,9) + (161.670 x 25,7 )

= (130.379.846) + ( 4.145.919)

= Rp 134.534.765 / bulan

Setelah mengetahui biaya material handling perbulan yaitu Rp

134.534.765. sehingga biaya material handling untuk periode Januari 2018-

Agustus 2018 adalah sebesar 8 x 134.534.765 = Rp 1.076.278.120

78
4.2.5 Perhitungan Layout Perbaikan

Berikut merupakan langkah-langkah perancangan layout perbaikan :

4.2.5.1 Pengurutan Aktivitas Perpindahan Dan Pembentukan kelas

Pengurutan aktivitas perpindahan menggunakan total frekuensi

perpindahan pemakaian bahan baku saja karna, frekuensi perpindahan pemakaian

bahan baku yang sangat besar. Untuk menurunkan frekuensi perpindahan

seminimum mungkin maka, pengurutan kelas dan penempatan bahan baku paling

banyak digunakan diletakkan paling dekat dengan koordinat Intake dapartemen

produksi. Frekuensi bahan baku masuk gudang tidak diperhitungkan disebabkan

pintu lokasi masuk bahan baku ke dalam gudang ada 8 titik, maka jarak

perpindahannya tidak akan terlalu berpengaruh besar dalam perhitungan

penentuan kelas. Berikut ini perhitungan pengelompokan kelas bahan baku pada

gudang bahan baku :

Tabel 4.16 pembentukan kelas

Total Jumlah
Jumlah Persentase
No Nama Bahan Baku Persentase Bahan Baku Kelas
Pemakaian (kg) Pemakain (%)
Pemakaian (%) (%)
1 SBM 4.141.257 38%
2 Corn DDGS 1.235.165 11% 59% 25% A
3 Broken Wheat 1.034.636 10%
4 Biji Batu 907.579 8%
5 Wheat Brand Pellet 778.321 7% 22% 25% B
6 Feed Wheat 721.859 7%
7 CGM 659.092 6%
8 MBM 380.562 4%
9 Tepung Batu 326.191 3%
19% 50% C
10 PBPM 275.175 3%
11 HCFM 248.376 2%
12 Copra Chips 115.299 1%
Total 10.823.513 100% 100% 100%
Sumber : Pengolahan data 2018

79
Contoh Perhitungan :

SBM

Persentase Pemakaian

4.141.257
= x 100%
10.823.513

= 38 %

Kelas A

Total Persentase Pemakain

= SBM + Corn DDGS + Broken Wheat

= 38% + 11% + 10%

= 59 %

Jumlah Bahan Baku

jumlah jenis bahan baku


= x 100%
Total jenis bahan baku

SBM+Corn DDGS+Broken Wheat


= x 100%
Total jenis bahan baku

3
= x 100%
12

= 25 %

4.2.5.2 Penentuan Luas Area Penyimpanan Item-item Bahan Baku Layout

Perbaikan

Untuk penentuan luas area penyimpanan ada beberapa jenis bahan baku

yang menggunakan luas area penyimpanan awal yaitu bahan baku SBM, Broken

Wheat dan Feed Wheat. Hal ini disebabkan jumlah bahan baku yang sangat

banyak, jika menggunakan area slot maka luas area penyimpanannya akan sangat

80
besar sekali, oleh sebab itu untuk memperkecil area penyimpanannya dibuatlah

lokasi area bahan baku curah untuk ketiga jenis bahan baku tersebut

menggunakan luas area penyimpanan awal. Selain itu area penyimpanan bahan

baku Premix dan pembantu juga menggunakan luas area penyimpanan layout

awal. Penentuan luas area ini berdasarkan asumsi jumlah bahan baku paling

banyak masuk gudang bahan baku periode Januari 2018-Agustus 2018. Berikut

ini perhitungan penentuan luas area untuk semua jenis bahan baku :

Tabel 4.17 Kebutuhan Tempat Penyimpanan

Jumlah Jumlah bahan


Jumlah Luas
No Nama Bahan Baku Bahan Baku per
Slot (m2)
Baku (kg) slot(kg)
1 Feed Wheat 2.000.003 100.000 20 840
2 Broken Wheat 3.272.000 163.600 20 840
3 CGM 1.390.037 60.000 23 973
4 Corn DDGS 2.564.999 60.000 40 1.680
5 Wheat Brand Pellet 1.443.000 60.000 24 1.010
6 SBM 6.500.000 180.556 36 1.512
7 Copra Chips 244.080 60.000 4 171
8 MBM 978.319 60.000 16 685
9 HCFM 370.150 60.000 6 259
10 PBPM 533.570 60.000 9 373
11 Tepung Batu 604.500 60.000 10 423
12 Biji Batu 1.489.760 150.000 10 417
Sumber : Pengolahan Data 2018

4.2.5.3 Perancangan Lokasi Penyimpanan Berdasarkan Ketiga kelas bahan

baku

Berikut perancangan layout perbaikan berdasarkan tiga kelas bahan baku

yang telah ditentukan sebelumnya :

1. Kelas A

Bahan baku Kelas A akan ditempatkan digudang 1 dan gudang 2, bahan

baku tersebut yaitu SBM, Corn DDGS dan Broken Wheat. Bahan baku

SBM mengunakan jumlah slot layout awal 36 slot yang akan di tempatkan

81
di gudang 1 dan akan di buat area khusus curah untuk bahan baku SBM.

Bahan baku Broker Wheat juga menggunakan area bahan baku curah

layout awal yaitu 20 slot. Untuk bahan baku Corn DDGS ditempatkan di

gudang 2 yaitu sebanyak 40 slot, karna luas area bahan baku Corn DDGS

sangat besar tidak mungkin dipaksakan diletakkan di gudang 1, serta untuk

mempermudah penataan dalam gudang oleh operator maka area bahan

baku Corn DDGS di buat dalam satu area. Berdasarkan wawancara dengan

kepala gudang bahan baku Corn DDGS memang memakan banyak area

penyimpanan, karna bahan baku ini tidak bisa disimpan dalam keadaan

curah karna akan mempengarungi nutrisi dan kualitasnya kalau dibiarkan

area terbuka dalam waktu lama.

2. Kelas B

Bahan baku kelas B yaitu Wheat Brand Pellet, Feed Wheat dan Biji Batu.

Bahan baku Feed Wheat juga menggunakan area luas area layout awal

yaitu sebanyak 20 slot dan dengan sistem penyimpanan curah serta

diletakkan di gudang 3. Sedangkan bahan baku Biji batu di letakkan di

gudang 1 dekat area intake, hal ini disebabkan luas kebutuhannya

mencukupi area kosong di gudang 1 dekat intake. Untuk bahan baku

Wheat Brand Pelet di letakkan di Gudang 3 bersebelahan dengan bahan

baku curah Feed Wheat.

3. Kelas C

Bahan Baku kelas C yaitu CGM ,MBM ,Tepung Batu ,PBPM ,HCFM,

Copra Chips. Keenam bahan baku ini akan diletakkan di ujung gudang 3,

ujung gudang 4 dan pada gudang 5. Penempatan baku ini berdasarkan luas

82
kebutuhan yang dibutuhkan dan di sesuaikan dengan luas area yang

tersedia.

Dari ketiga kelas bahan baku yang telah di perhitungkan sebelumnya

penempatan setiap bahan baku akan di sesuaikan dengan luas area yang tersedia

pada 4 buah gudang bahan baku. Tetapi dalam pengaplikasinya ke dalam layout

juga tidak memperkesampingkan frekuensi perpindahan paling banyak.

4.2.5.4 Perancangan Layout Perbaikan

Pada layout perbaikan ada 4 area penyimpanan yang memakai luas area

penyimpanan awal untuk memperkecil kebutuhan area penyimpanan kebutuhan

bahan baku tersebut. 4 area tersebut ialah area penyimpanan dan penimbangan

area premix, area penyimpanan bahan baku SBM, area penyimpanan bahan baku

Feed Wheat dan area penyimpanan bahan baku Broken Wheat.

Selain itu dalam perancangan layout perbaikan akan ada bahan baku yang

frekuensi perpindahan lebih banyak dari yang lain tapi diletakkan lebih jauh karna

luas area penyimpanannya sangat besar, maka tidak mungkin di paksakan selalu

dekat dengan koordinat intake. Hal ini juga disebabkan bahan baku yang sejenis

di tata dalam satu area yang sama agar mempermudah operator dalam pencarian

dan penataan serta penyusunan bahan baku di dalam gudang bahan baku menjadi

lebih mudah dan tidak memakan waktu.

Berikut ini gambar layout perbaikan gudang bahan baku PT Japfa

Comffed Indonesia Tbk unit Padang berdasarkan kelas-kelas bahan baku yang

telah dibuat sebelumnya :

83
Gudang 05 Gudang 04 Gudang 03 Gudang 02
35
7 7 7 7 14 7 7

01

01

01
01

01
01

01

01

01

01

01

01

01

01
01

01
02

02

02

02
02

02
02

02

02

02

02

02

02

02
02

02

Area Parkir Bagian Manager


03

03

03
03

03
03

03

03

03

03

03

03

03

03
03

03

42
04

04

04
04

04
04

04

04

04

04

04

04

04

04
04

04
05

05
54

05
05

05
05

05

05

05

05

05

05

05

05
05

05
06

06
06

06
06

06

06

06

06

06

06
06
07

07
07

07
07

07

07

07

07

07

07
07
08

08
08

08
08

08

08

08

08

08

08

6
08
09

09
09

09
09

09

09

09

09

09

09
09

114
10
10
10

10

10

10

10

untuk Mesin Press Mill (mesin


10

Area Tungku penghasil Uap

pembuat pelet)
11
Keterangan :

42
11
11

11

11

11

11
11
Broken Wheat
Wheat Bran Pellet
Feed Wheat

12
12
12

12

12

12

12
12
Copra Chips
CGM
MBM

13
13
13

13

13

13

13
PBPM
13

HCFM
Corn DDGS
Area intake 1,2 dan 3

14
14
14

14

14

14

14
14

Tepung Batu
Biji Batu
SBM Curah (tidak dalam karung)

Area penimbangan BB Premix (Vitamin)


15

15

Area penyimpanan BB pembantu dan


premix
Area Kosong

GEDUNG PRODUKSI
16
Area Timbangan Bahan baku

16

6
16
Jalur Pengambilan Bahan Baku :
Dari

7 lantai
Lift
Ke Intake

17
17

17
Jalur Masuk Bahan Baku :
Intake 1

6
3

Intake 2

17
Dari pintu 1
Dari pintu 2

Ke

18
18

18

18

6
Alur jalan Truk bahan
baku datang

19
19

19

19

6
A B C D A B C D A B C D

Dari Area penimbangan


bahan baku

Gambar 4.7 layout perbaikan

84
4.2.5.5 Perhitungan Utilitas layout perbaikan
Berikut ini perhitungan utilitas ruangan ke empat buah gudang setelah

dilakukan penyusunan ulang bahan baku di dalam gudang bahan baku :

Tabel 4.18 perhitungan utilitas layout perbaikan

Luas
Ukuran Keseluruhan Luas blok Luas
Nama jalan Utilitas Utilitas
No yang pemakaian
Gudang Panjang Lebar Luas Forklift Ruang Blok
tersedia(m2) (m2)
(m) (m) (m2) (m2)
1 Gudang 2 114 35 3.990 882 3.108 3.108 78% 100%
2 Gudang 3 114 35 3.990 798 3.192 3.192 80% 100%
3 Gudang 4 114 35 3.990 798 3.192 3.192 80% 100%
4 Gudang 5 54 42 2.268 882 1.386 798 61% 58%
Total 75% 89%
Sumber : Pengolahan Data 2018

Contoh perhitungan :

Gudang 2

Luas blok yang tersedia

= (Luas ukuran keseluruhan)-(jalan forklift)

= 3.990 m2 – 882 m2

= 3.108 m2

Luas Pemakain

= (Luas blok tersedia) – (slot kosong)

= 3.108 m2 – 0 m2

= 3.108 m2

Utilitas Ruang

Luas blok yang tersedia


= x 100%
Luas total ruangan

3.108
= x 100%
3.990

= 78%

85
Utilitas Blok

Luas pemakaian
= x 100%
Luas total blok yang tersedia

3.108
= x 100%
3.108

= 100%

4.2.5.6 Perhitungan Jarak Perpindahan Layout Perbaikan

Setelah dilakukan penataan gudang baru maka dilakukan perhitungan

ulang jarak perpindahan untuk melihat hasil perbandingan dengan layout awal.

Berikut ini perhitungan jarak perpidahan bahan baku masuk gudang dan

pemakaian bahan baku layout perbaikan :

1. Perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang

Untuk perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang

menggunakan frekuensi rata-rata bahan baku masuk gudang bahan baku

periode Januari 2018-Agustus 2018. Berikut ini perhitungan jarak bahan

baku masuk gudang bahan baku :

86
Tabel 4.19 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018

Koordinat Lokasi Jumlah Frekuensi


disimpan Pintu Jarak Total
Nama Lokasi Slot Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No (m) Masuk (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G02 Curah 21 57 17,5 0 60,5 36 100% 2.665 322.438 322.438
C14 sampai C05
42 60 52,5 114 64,5 20 50% 50.213
D14 sampai D05
2 Corn DDGS G03 779 100.427
A14 sampai A05
63 60 52,5 114 64,5 20 50% 50.213
B14 sampai B05
Broken 52,
3 G03 Curah 12 52,5 0 12 20 100% 661 15.852 15.852
Wheat 5
A19 sampai A16
28 12 17,5 0 22,5 8 73% 19.080
B19 sampai B16
4 Biji Batu G02 C19,D19 7 3 17,5 0 13,5 2 18% 583 2.862 24.274
10,
C17 15 17,5 0 22 1 9% 2.332
5
A15 sampai A10
98 45 115,5 60 32,5 12 50% 16.185
Wheat Brand B15 sampai B10
5 G04 498 39.840
Pellet C14 sampai C09
77 51 115,5 60 47,5 12 50% 23.655
D14 sampai D09
87,
6 Feed Wheat G04 Curah 12 87,5 0 12 20 100% 459 11.016 11.016
5
A08 sampai A03
98 82,5 87,5 114 42 11 48% 17.034
B08 sampai B03
7 CGM G04 424 35.174
C08 sampai C03
77 83,5 87,5 114 41 12 52% 18.140
D08 sampai D03

87
Tabel 4.19 perhitungan jarak perpindahan bahan baku masuk gudang periode Januari 2018-Agustus 2018

Lokasi Jumlah Frekuensi


Koordinat Jarak Total
Nama Lokasi Slot Pintu Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No disimpan (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan Masuk (m) (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
A04 sampai A01
63 102 52,5 114 22,5 8 50% 5.580
B04 sampai B01
8 MBM G03 248 10.292
C04 sampai C01
45,5 102 52,5 114 19 8 50% 4.712
D04 sampai D01
B09 sampai B05
9 Tepung Batu G05 126 75 115,5 60 25,5 10 100% 218 11.118 11.118
C09 sampai B05
A03 sampai A01
98 105,5 87,5 114 19 5 56% 3.716
B03 sampai B01
10 PBPM G04 176 6.297
C02 sampai C01
77 108 87,5 114 16,5 4 44% 2.581
D02 sampai D01
11 HCFM G05 D08 sampai D03 108,5 84 115,5 60 31 6 100% 161 9.982 9.982
D02,D01 108,5 108 115,5 114 13 2 67% 1.404
12 Copra Chips G05 81 1.944
C01 122,5 111 115,5 114 10 1 33% 540
Bahan Baku
13 G02 Gudang Premix 17,5 108 17,5 114 6 15 100% 95 1.140 1.140
Pembantu
14 Premix G02 Gudang Premix 17,5 108 17,5 114 6 15 100% 94 1.128 1.128
Total Jarak Perpindahan 590.921
Sumber : Pengolahan data 2018

88
Contoh Perhitungan :
Bahan baku Corn DDGS
Jarak

C14 sampai C05


( ) = (koordinat disimpan) + (koordinat pintu)
D14 sampai D05
= (xi – xj) + (yi – yj)

= (52,5 - 42 ) + ( 114 – 60 )

= 64,5 meter

A14 sampai A05


( ) = (koordinat disimpan) + (koordinat pintu)
B14 sampai B05
= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 63 –52,5 ) + ( 114 – 60 )

= 64,5 meter

Jarak total dikali 2 (karna perpindahan bolak-balik)

C14 sampai C05


( ) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi
D14 sampai D05

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 64,5 x (779x 50%)

= 50.213 meter

A14 sampai A05


( ) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi
B14 sampai B05

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 64,5 x (779x 50%)

= 50.213 meter

Total Perjalanan

C14 sampai C05 A14 sampai A05


=( ) +( )
D14 sampai D05 B14 sampai B05

= 50.213 + 50.213

89
= 11.427 meter

Total jarak tempuh Seluruh Bahan Baku

=SBM+Corn DDGS+Broken Wheat+Biji Batu+Wheat Brand

Pellet+Feed Wheat+CGM+MBM+Tepung Batu+PBPM+HCFM+

Copra Chips+Bahan Baku Pembantu+Premix

=322.438+100.427+15.852+24.274+39.840+11.016+6.297+9.982

+1.944+1.140+1.128

= 590.921 meter

2. Perhitungan jarak perpindahan pemakain bahan bahan baku utama

Untuk perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama

menggunakan frekuensi rata-rata bahan baku masuk gudang bahan baku

periode Januari 2018-Agustus 2018. Berikut ini perhitungan jarak

pemakaian bahan baku pada gudang bahan baku :

90
Tabel 4.20 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018

Koordinat Koordinat Jumlah Frekuensi


disimpan Intake 1,2,3 Jarak Total
Nama Lokasi Slot Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No (m) (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
1 SBM G02 Curah 21 57 3,5 15 59,5 36 100% 4.141 492.810 492.810
C14 sampai C05
42 60 3,5 15 83,5 20 50% 103.123
D14 sampai D05
2 Corn DDGS G03 1.235 232.180
A14 sampai A05
63 60 3,5 15 104,5 20 50% 129.058
B14 sampai B05
Broken
3 G03 Curah 52,5 12 3,5 15 46 20 100% 1.035 95.187 95.187
Wheat
A19 sampai A16
28 12 3,5 15 27,5 8 73% 36.320
B19 sampai B16
4 Biji Batu G02 908 42.593
C19,D19 7 3 3,5 15 15,5 2 18% 5.118
C17 10,5 15 3,5 15 7 1 9% 1.156
A15 sampai A10
98 45 3,5 15 124,5 12 50% 96.861
Wheat Brand B15 sampai B10
5 G04 778 182.052
Pellet C14 sampai C09
77 51 3,5 15 109,5 12 50% 85.191
D14 sampai D09
6 Feed Wheat G04 Curah 87,5 12 3,5 15 87 20 100% 722 125.628 125.628
A08 sampai A03
98 82,5 3,5 15 162 11 48% 102.116
B08 sampai B03
7 CGM G04 659 199.763
C08 sampai C03
77 83,5 3,5 15 142 12 52% 97.647
D08 sampai D03

91
Tabel 4.20 perhitungan jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama periode Januari 2018-Agustus 2018

Koordinat Jumlah Frekuensi


Koordinat Jarak Total
Nama Lokasi Slot Intake 1,2,3 Jarak Jumlah Bahan Baku bahan
No disimpan (m) Total Perjalanan
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) Slot di satu baku masuk
dikali 2 (m)
X Y X Y lokasi (%) gudang (kali)
A04 sampai A01
63 102 3,5 15 146,5 8 50% 55.817
B04 sampai B01
8 MBM G03 381 104.966
C04 sampai C01
45,5 102 3,5 15 129 8 50% 49.149
D04 sampai D01
B09 sampai B05
9 Tepung Batu G05 126 75 3,5 15 182,5 10 100% 326 118.990 118.990
C09 sampai B05
A03 sampai A01
98 105,5 3,5 15 185 5 56% 56.528
B03 sampai B01
10 PBPM G04 275 97.228
C02 sampai C01
77 108 3,5 15 166,5 4 44% 40.700
D02 sampai D01
11 HCFM G05 D08 sampai D03 108,5 84 3,5 15 174 6 100% 248 86.304 86.304
D02,D01 108,5 108 3,5 15 198 2 67% 30.360
12 Copra Chips G05 115 46.843
C01 122,5 111 3,5 15 215 1 33% 16.483
Total Jarak Perpindahan 1.824.543
Sumber : Pengolahan data 2018

92
Contoh Perhitungan :
Bahan baku Corn DDGS
Jarak

C14 sampai C05


( ) = (koordinat disimpan) + (koordinat Intake)
D14 sampai D05
= (xi – xj) + (yi – yj)

= (52,5 – 3,5 ) + ( 60 - 15 )

= 83,5 meter

A14 sampai A05


( ) = (koordinat disimpan) + (koordinat Intake)
B14 sampai B05
= (xi – xj) + (yi – yj)

= ( 63 –52,5 ) + ( 60 – 15 )

= 104,5 meter

Jarak total dikali 2 (karna perpindahan bolak-balik)

C14 sampai C05


( ) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi
D14 sampai D05

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 83,5 x ( 1.235 x 50%)

= 103.123 meter

A14 sampai A05


( ) = 2 x jarak pepindahan x (rata-rata frekuensi
B14 sampai B05

perbulan x persentase bahan baku di slot )

= 2 x 104,5 x ( 1.235 x 50%)

= 129.058 meter

Total Perjalanan

C14 sampai C05 A14 sampai A05


=( ) +( )
D14 sampai D05 B14 sampai B05

= 103.123 + 129.058

93
= 232.180 meter

Total jarak tempuh Seluruh Bahan Baku

=SBM+Corn DDGS+Broken Wheat+Biji Batu+Wheat Brand

Pellet+Feed Wheat+CGM+MBM+Tepung Batu+PBPM+HCFM+

Copra Chips+Bahan Baku Pembantu+Premix

= 492.810 + 232.180 + 95.187 + 42.593 + 182.052 + 125.628 +

199.763 + 104.966 + 118.990 + 97.228 + 86.304 + 46.843

= 1.824.543 meter

3. Perhitungan Jarak perpindahan bahan baku pembantu dan premix

Frekuensi pemakaian bahan baku pembantu dan premix terdiri dari dua

tahap. Tahap pertama ialah menggangkut bahan baku dari gudang premix

ke area premix untuk ditimbang dan di salin ke tempat lain. Sedangkan

tahap kedua dari area premix ke lokasi Lift untuk bahan baku premix dan

bahan baku pembantu. Berikut ini Perhitungan jarak perpindahan

pemakaian bahan pembantu dan premix periode Januari 2018-Agustus

2018 :

 Tahap pertama

Berikut ini perhitungan jarak perpindahan pemakain bahan baku

pembantu dan premix dari gudang premix ke area premix :

Tabel 4.21 dari area gudang premix ke area premix


Koordinat
Koordinat Jarak
Area Rata-rata
Nama Lokasi Slot disimpan Jarak total
No Premix frekuensi
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) dikali
(m) pemakaian
2 (m)
X Y X Y
Bahan Baku
1 Gudang Premix 17,5 105 17,5 90 15 416 12.480
Pembantu
2 Premix Gudang Premix 17,5 105 17,5 90 15 535 16.050
Total 28.530
Sumber : Pengolahan data 2018

94
Contoh perhitungan :

Dari gudang premix ke area premix

Bahan baku pembantu

Jarak

= ( koordinat gudang premix) + (koordinat area

premix)

= ( xi – xj ) + ( yi – yj )

= ( 17,5 – 17,5 ) + (105 – 90)

= 15 meter

Jarak total dikali 2

= ( jarak x frekuensi x 2)

= 15 x 416 x 2

= 12.480 meter

 Tahap Kedua

Berikut ini perhitungan jarak perpindahan pemakain bahan baku

pembantu dan premix dari area premix ke Lift :

Tabel 4.22 dari area gudang premix ke area premix

Koordinat Koordinat Jarak


Rata-rata
Nama Lokasi Slot disimpan Area lift Jarak total
No frekuensi
Bahan Baku Penyimpanan (m) (m) (m) dikali 2
pemakaian
X Y X Y (m)
Bahan Baku
1 Area Premix 17,5 105 0 15 107,5 416 89.440
Pembantu
2 Premix Area Premix 17,5 105 0 15 107,5 535 115.025
Total 204.465
Sumber : Pengolahan data 2018

95
Contoh perhitungan :

Dari gudang premix ke area Lift

Bahan baku pembantu

Jarak

= ( koordinat gudang premix) + (koordinat area

premix)

= ( xi – xj ) + ( yi – yj )

= ( 17,5 – 0 ) + (105 – 15)

= 107,5 meter

Jarak total dikali 2

= ( jarak x frekuensi x 2)

= 107,5 x 416 x 2

= 89.440 meter

Jarak total keseluruhan

= Jarak total tahap pertama + jarak total tahap kedua

= 28.530+ 204.465

= 232.995 meter

4.2.5.7 Perhitungan Ongkos Material Handling Pada Layout Perbaikan

Berikut ini perhitungan ongkos material handling untuk layout perbaikan

pada gudang bahan baku PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Untuk biaya material

handling permeternya menggunakan biaya material handling layout awal yang

telah dilakukan perhitungan sebelumnya. Ongkos material handling per meter

untuk semua bahan baku masuk gudang dan pemakaian bahan baku utama adalah

Rp 38,9 / meter dan ongkos pemakaian bahan baku pembantu dan premix adalah

96
Rp 28,1 / meter. Jarak perpindahan semua bahan baku masuk gudang layout

perbaikan adalah 590.921 meter, jarak perpindahan pemakaian bahan baku utama

layout perbaikan adalah 1.824.543 meter, sehingga jarak total bahan baku masuk

dan pemakaian bahan baku utama adalah 2.415.464 meter. Sedangkan, jarak total

perpindahan pemakaian bahan baku pembantu dan premix adalah 232.995 meter.

Maka ongkos material handling yang di keluarkan PT Japfa Comfeed

Indonesia pada layout perbaikan periode Januari 2018-Agustus 2018 adalah

sebagai berikut :

Semua bahan baku masuk dan pemakaian bahan baku utama

Jarak Tempuh perbulan = 2.415.464 meter

Biaya MH permeter = Rp 38,9

Pemakaian bahan baku Premix dan pembantu

Jarak tempuh perbulan = 232.995 meter

Biaya MH permeter = Rp 25,7

Ongkos MH total

= ( 2.415.464 x 38,9 ) + ( 232.995 x 25,7 )

= ( 93.961.549 ) + ( 5.987.971 )

= Rp 99.949.520

Setelah mengetahui biaya material handling perbulan yaitu Rp

99.949.520. Sehingga, biaya material handling untuk periode Januari 2018-

Agustus 2018 adalah sebesar 8 x 99.949.520 = Rp 799.596.160

97

Anda mungkin juga menyukai