Anda di halaman 1dari 7

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No.

2
Desember 2017

Terapi aktivitas kelompok(TAK) stimulasi persepsi berpengaruh terhadap perawatan


kebersihan diri klien skizofrenia
Sutinah1, Mardiansyah2
1,2 Program Studi Ners, STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia
Ns.titin@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang :Skizofrenia dengan gejala defisit perawatan diri yang merupakan gejala nomor dua
terbanyak di RSJ Provinsi Jambi, pada saat klien melakukan perawatan kebersihan diri tidak sesuai dengan
sebagaimana mestinya, oleh sebab itu perlu diberikan program terapi salah satunya yaitu terapi aktivitas
kelompok dimana terapi ini dilakukan oleh perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
yang sama. Adapun tujuan penelitianyaitu untuk mengetahui PengaruhTAKStimulasi Persepsi Terhadap
Perawatan Kebersihan Diri Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi Tahun 2015.Metode:
penelitian ini adalah penelitian pra eksprimen dengan desain one group pre-tes post-test. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 17 responden yang memiliki kriteria sesuai dengan yang diteliti. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan carapurposive sampling. Analisa data dalam penelitian ini secara univariatdan
bivariat. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Hasil:
Penelitian ini terdapat pengaruhTAKstimulasi persepsi terhadap kemampuan perawatan kebersihan diri klien
skizofrenia. Nilai rata-rata kemampuan kebersihan diri sebelum dilakukan terapi sebesar 8.06 setelah
sebesar 30,88 dengan P-value 0.000. Kesimpulan: TAK stimulasi persepsi bisa menjadi salah satu terapi
alternative untuk meningkatkan kemampuan kebersihan diri pada klien skizofrenia yang mengalami defisit
perawatan diri di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi

Kata kunci: Defisit Perawatan Diri, TAK Stimulasi Persepsi

Abstract
Schizophrenia with deficit symptoms of self-care is the second most common symptom in Mental Hospital
Jambi Province, at the time when the clients perform the personal hygiene care is not as it should be done.
Therefore, it needs to be given the therapy program, which is one of the therapy is group activity therapy
where the therapy is performed by a nurse to a group of clients who have the same problem. The purpose of
this study was to determine the effect of group activity therapy of perceptual stimulation on personal hygiene
of schizophrenic clients who experienced self-care deficit in Mental Hospital Jambi province in 2015. Method
: This research method was pre experiment research with one group pre-test post-test design. The sample in
this study amounted 17 respondents who have the criteria in accordance with the research. The sampling
technique was using the purposive sampling. Data analysis in this study were univariate and bivariate. This
study used questionnaires as a tool in data collection. Result : This research showed that there was an
effect of TAK Perception Stimulation on the Care Hygiene ability of schizophrenia client. The average score
of the self-care hygiene ability before the therapy given was 8.06 anf after given the therapy was 30.88 with
P-value 0.0000. Conclusion : TAK Perception Stimulation can be one of the alternative therapy to increase
the ability of self-care hygiene of schizophrenia who experienced self-care deficit in Mental Hospital Jambi
Province.

Keywords : Self-care Deficit, TAK Perception Stimulation

PENDAHULUAN aktivitas, tidak sesuai realita, tidak


Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berespon, ketidakmampuan berfikir
sering terjadi. Skizofrenia yaitugangguan jiwa menurut Afnuhazi R, 2015(1). Skizofrenia
ditandai dengan keterbatasan komunikasi, memiliki beberapa gejala antara lain
108
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri keperawatan defisitperawatan diri pada
adalah ketidak mampuan seseorang dalam pasien (p=0.003).
melakukan perawatan diri menurut Yusuf. Ah Berdasarkan hasil survey di RSJProvinsi
D, 2015(2). MenurutSadock & Kaplan Jambi oleh peneliti bersama perawat
2007(3)kliendefisit perawatan diritidak ruangan diketahui 2 orang klien ketika
pedulidengan hal tersebut sehingga klien mandi tidak semua bagian badannya
dikucilkan oleh keluarga serta masyarakat. digosok dengan sabun karena sabun
Seluruh orang didunia akan mengalami sudah habis, 3 orang klien tampak ketika
skizofreniasebesar 26 juta menurut menggosok gigi hanya bagian depan
Riskesdas, 2013(4). Menurut laporanlaporan saja, 1 orang klien tampak ketika selesai
tahunan rumah sakit jiwa tahun 2014(5), mandi langsung mengenakan baju tanpa
penderita skizofrenia dengan defisit dilab terlebih dahulu dengan
perawatan diri sebanyak 26 klien. Klien menggunakan handuk. Selain itu juga
defisit perawatan diri perlu diberikan suatu peneliti melakukan wawancarakepada 7
program terapi, antara lain terapi aktivitas orang klien didapatkan bahwa 4 orang
kelompok (TAK). MenurutKeliat B. & A, klien tidak mengerti tentang kebersihan
2013(6), TAKmerupakan terapi modalitas diri dan 3 orang klien mengatakan malas
yang dikerjakan oleh perawat pada klien mandi. Adapun hasil wawancara peneliti
dengan masalah yang sama. Ada 4 jenis dengan 3orang perawat mengatakan
terapi aktivitas kelompok (TAK) yaitu terapi bahwa telah dilakukan TAK stimulasi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi hanya diruang Gama namun
kognitif/presepsi, terapi aktivitas kelompok belum menujukkan hasil yang optimal.
stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok Berdasarkan masalah diatas maka
stimulasi realitadan terapi aktivitas kelompok penulis tertarik untuk melakukan
sosialisasi.Dengan melakukan TAK stimulasi penelitian tentang pengaruh TAK
persepsi klien dapat meningkatkan stimulasi persepsi terhadap perawatan
kemampuan perawatan diri seperti kebersihan diri pada klien skizofrenia di
kebersihan, berdandan, makan, minum dan ruang rawat inap rumah sakit jiwa
toileting. Provinsi Jambi tahun 2015. Tujuan
Penelitian ini sejalan denganTargunawan, pelaksanaan dari penelitian ini adalah
2011(7), tentang pengaruh aktivitas mandiri untuk mengetahui pengaruh terapi
terhadap kemandirian pasien DPDpada aktivitas kelompok stimulasi persepsi
pasien gangguan jiwa di Semarang terhadapperawatan kebersihan diri pada
menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh klien skizofrenia di ruang rawat inap
aktivitas mandiriterhadap kemandirian pasien Rumah Sakit Jiwa Povinsi Jambi tahun
DPD. Sedangkan menurutPinedendi N, 2015.
2016(8), tentang pengaruh penerapan
asuhankeperawatan DPDterhadap METODE
kemandirian personal hygienedi ruangan Metode penelitian ini menggunakan jenis
katrili dan ruanganalabadiri Manado penelitian pra experimendengan desain
didapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang one grouppre-test and post-test.
signifikan terhadap penerapan asuhan Penelitian ini dilakukan di RSJ Provinsi
109
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

Jambi pada tanggal 9Maret- 4April Tahun oleh responden yang menjadi subyek
2015. Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian. Setiap responden diberi hak
seluruh klien defisit perawatan diri yang di penuh untuk menyetujui atau menolak
rawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi menjadi responden dengan cara
berjumlah 26 orang. Besaran sampel dalam menandatangani informed concent untuk
penelitian ini diambil dari semua jumlah kesediaan menjadi responden dalam
populasi yaitu 26 orang, jumlah sampel 17 penelitian ini yang telah disiapkan oleh
orang dengan kriteria sampel sebagai peneliti.
berikut: 1) klien dengan defisit perawatn diri Penelitian ini dilaksanakan dengan
yang sudah mendapatkan terapi individu 2) memperhatikan dan menjunjung tinggi
bersedia menjadi responden 3) klien yang etika penelitian. Prinsip pertama
kooperatif 4) klien yang mampu melakukan mempertimbangkan hak responden
aktivitas secara mandiri.Teknik pengambilan untuk mendapatkan informasi, terbuka
sampel dilakukan dengan carapurposive yang berkaitan dengan penelitian serta
sampling. Pengambilan data menggunakan bebas menentukan pilihan (autonomy).
data primer dengan menggunakan lembar Prinsip kedua tidak menampilkan
observasi evaluasi dengan jumlah yang informasi nama, alamat asal responden
berbeda-beda, total item pada lembar dalam kuesioner dan alat ukur untuk
observasi yang mencakup 3 sesi dalam 6 menjamin kerahasiaan (confidentiality)
item. untuk itu peneliti akan menggunakan
Pengolahan data dilakukan dengan nomor responden. Konotasi keterbukaan
menggunakan software spss.Pelaksanaan dan keadilan (justice) dengan
TAK terdiri dari 2 sesi masing-masing sesi menjelaskan prosedur penelitian dan
terdiri dari 3 fase yaitu fase orientasi dimana memperhatikan kejujuran (honesty) serta
pada fase ini peneliti memberikan salam ketelitian, responden bebas dari rasa
terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak. tidak nyaman fisik maupun psikologis
Fase kerja pada fase ini peneliti menjelaskan (non maleficence) dibuktikan dengan
tentang materi terapi. Fase terminasi pada tempat penelitian yang nyaman.
fase ini peneliti melakukan evaluasi sabjektif, Analisa data dilakukan melalui dua
objektif, rencana tindak lanjut dan kontrak tahapyaitu analisa univariat bertujuan
untuk pertemuan berikutnya. Etika penelitian untuk mendeskripsikan setiap variabel
dilaksanakan untuk melindungi responden penelitian dan bivariat menggunakan uji
yang menjadi subyek penelitian. Adapun T dependen, tingkat kepercayaan yang
etika penelitian ini terdiri dari: scientific digunakan 95% (α= 0,05), jika
attitude sikapilmiah dan mempertimbangkan P<α=(0,05) maka Ha gagal ditolak berarti
aspek sosio, etika, harkat martabat ada pengaruh sebelum dan sesudah
kemanusiaan. perlakuan. Jika P>α (0,05) maka Ha
Sebelum penelitian dilakukan, responden ditolak berarti tidak ada pengaruh
yang memenuhi syarat diberikan penjelasan sebelum dan sesudah perlakuan.
tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian,
jaminan kerahasiaan penelitian, HASIL
kenyamanan, peran yang dapat dilakukan
110
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata rata perawatan kebersihan diri


perawatan kebersihan diri responden responden sebelum terapi aktivitas
sebelum diberikan terapi aktivitas kelompok kelompok stimulasi persepsi:defisit
stimulasi persepsi: defisit perawatan diri perawatan diri berada pada rentang 6.40
adalah 8.05 dengan nilai standar deviasi sampai dengan 9.76. Dapat dilihat pada
3.210. Nilai terendah 3 dan nilai tetinggi 14. tabel 1 :
Hasil nilai kepercayaan 95% diyakini rata-
Tabel 1
Perawatan Kebersihan Diri Sebelum Dilakukan TAK Stimulasi
PersepsiKlien Skizofrenia Di RuangRawat Inap Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Jambi Tahun 2015(n=17)

Variabel Mean SD Min Maks 95%


Cl
Perawatan 8,05 3,210 3 14 6,40-
kebersihan 9,76
diri

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata rata-rata perawatan kebersihan diri


perawatan kebersihan diri responden responden sesudah terapi aktivitas
sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok kelompok stimulasi persepsi:defisit
stimulasi persepsi: defisit perawatan diri perawatan diri berada pada rentang 28.89
adalah 30.88 dengan nilai standar deviasi sampai dengan 32.87. Dapat dilihat pada
3.871. Nilai terendah 15 dan nilai tetinggi tabel 2 :
36. Hasil nilai kepercayaan 95% diyakini

Tabel 2
Perawatan Kebersihan Diri Sesudah Dilakukan TAK Stimulasi
Persepsi Klien Skizofrenia Di RuangRawat Inap Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Jambi Tahun 2015 (n=17)

Variabel Mean SD Min Mak 95%


Cl
Perawatan 30.88 3.871 15 36 28.89-
kebersihan 32.87
diri

Setelah dilakukan analisa bivariat, diketahui kemampuan responden melakukan


adanya perbedaan nilai rata-rata perawatan diri, dapat dilihat pada tabel 3 :
Tabel 3
Perbedaan Kemampuan Perawatan Kebersihan Diri

Variabel Mean Standar Standar error p-value


Deviation
Perawatan
kebersihan diri
8,06 3,211 0,778 0.000
pre test
Perawatan
kebersihan diri
30,88 3,871 0,938
pos test

Selisih -22,82 -0,66 - 0,16


111
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

PEMBAHASAN terapi aktivitas kelompok stimulasi


Kemampuan perawatan kebersihan diri persepi adalah salah satu intervensi
pada klien skizofrenia yang mengalami keperawatan yang efektif untuk
defisit perawatan diri sebelum dilakukan meningkatan kemampuan perawatan
terapi aktivitas kelompok stimulasi kebersihan diri pada skizofrenia yang
persepsi (pre-test) mengalami defisit perawatan diri.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat Perawatan kebersihan diri pada klien
bahwa klien skizofrenia yang mengalami skizofrenia yang mengalami defisit
defisit perawatan diri sebelum dilakukan perawatan diri sesudah dilakukan
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepi terapi aktivitas kelompok stimulasi
kurang mampu melakukan perawatan persepsi (post-test)
kebersihan diri dengan nilai rata-rata adalah Skor rata-rata kemampuan perawatan
8,05. Hal ini disebabkan karena kurangnya kebersihan diri sesudah dilakukan terapi
motivasi yang diberikan kepada klien tentang aktivitas kelompok stimulasi persepi
perawatan kebersihan diri untuk dilakukanya diperoleh nilai rata-rata 30,88. Hasil
setiap saat sehingga klien menganggap penelitian ini didukung oleh penelitian
bahwa perawatan kebersihan diri itu tidak sebelumnya olehPinedendi N, 2016(11),
begitu penting baginya. yang dilakukan di Manado bahwasanya
Hal ini sesuai dengan hasil penelitianSasmita bahwa personal hygiene sebelum dan
H, 2012 (9), yang dilakukan di Rumah Sakit sesudan diberikan intervensi
Jiwa Prof.HB.Sa’anin Padang dimana menunjukan paling banyak berada pada
kemampuan aktivitasperawatan diri pada kategori ketergantungan sedang, oleh
pasien sebelum dilakukan metode token sebab itu klien butuh perhatian, arahan
economy masih rendah dan hal ini dibuktikan untuk melakukan perawatan kebersihan
juga oleh hasil penelitianDesty Emilyani, diri. Hal ini sejalan dengan
2014(10) yang dilakukan di Rumah Sakit penelitianSulistya K.D, 2014(12),
Jiwa NTB dimana tingkat kemandirian pasien dikatakan bahwa kemampuan
skizofenia yang mengalami defisit perawatan kemandirian dalam perawatan diri
diri sebelum dilakukanya terapi kelompok sesudah dilakukan ADL training
suportif masih rendah dengan nilai mengalami peningkatan dari
kemandirian 55%. kemampuan sebelum mendapatkan
Hasil uraian observasi bahwa sebagian ADL training. Hal ini menunjukan bahwa
besar responden sebelum dilakukan terapi pemberian ADL training dapat
aktivitas kelompok stimulasi persepsi meningkatkan kemampuan kemandirian
mengalami masalah dalam perawatan perawatan diri pada individu yang
kebersihan diri seperti pada saat mandi tidak mendapatkan ADL training.
menggunakan sabun, tidak membersihkan Klien defisit perawatan diri yang sudah
bagian mulut, tidak menggunakan handuk melakukan terapi aktivitas kelompok
selepas mandi oleh karena itu sebaiknya stimulasi persepi terlihat lebih mampu
klien skizofrenia yang mengalami defisit melakukan perawatan kebersihan diri
perawatan diri harus mendapatkan terapi dengan baik dibandingkan sebelum
aktivitas kelompok stimulasi persepsi dimana mendapatkan terapi aktivitas kelompok
112
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

stimulasi persepi hal ini dikarenakan setiap 2015(15) mengatakan bahwa ada
sesi terapi aktivitas kelompok stimulasi pengaruh pemberian pendidikan
persepi dapat melatih klien meningkatkan kesehatan terhadap pelaksanaan ADL
kemampuan perawatan kebersihan diri (activity of daily living) kebersihan mulut
sehari- hari. Oleh karena itu sebaiknya terapi dan gigi di RSJ Ratumbuysang.
aktivitas kelompok stimulasi persepsi harus MenurutKeliat B. & A, 2013(6), yang
dilakukan kepada setiap klien defisit menyatakan terapi aktivitas kelompok
perawatan diri agar klien mendapatkan stimulasi persepsi defisit perawatan diri
keterampilan untuk melakukan perawatan membantu klien untuk melakukan
kebersihan diri dan dapat di gunakan dalam perawatan kebersihan diri dalam
kehidupan sehari- hari sehingga dapat kehidupan sehari-hari. Terapi ini
meningkatkan kemampuan dalam memfasilitasi psikoterapi untuk
melakukan kebersihan diri. memantau dan meningkatkan
Pengaruh terapi aktivitas kelompok perawatan diri, memberi tanggapan
stimulasi persepsi terhadap kemampuan terhadap orang lain, mengekspresikan
perawatan kebersihan diri ide dan tukar presepsi dan menerima
Hasil analisis data menunjukan terdapat stimulus eksternal yang berasal dari
perbedaan nilai kemampuan perawatan lingkungan.Tujuan terapi aktivitas
kebersihan diri pada klien skizofrenia yang kelompok stimulasi persepsi untuk
mengalami defisit perawatan diri sebelum mengatasi defisit perawatan diri klien
dan sesudah diberikan terapi aktivitas dalam melaksanakan upaya kebersihan
kelompok stimulasi persepi dengannilai p- diri, berdandan. Klien dapat
value 0,000yang berarti terdapat pengaruh meningkatkan kebersihan perawatan diri
pemberian terapi aktivitas kelompok dalam kehidupan sehari-hari secra
stimulasi persepi terhadap kemampuan bertahap. Terapi aktivitas kelompok
perawatan kebersihan diri. stimulasi persepsi dapat dibagi atas 3
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sesi yaitu, Sesi Ia : TAK SP : kebersihan
terdahulu yang dilakukan olehSusanti H, diri : mandi, keramas dan menyikat gigi,
2013(13) mengatakan bahwa defisit Sesi Ib : TAK SP : perawatan kuku, Sesi
perawatan diri pada klien skizofrenia tidak II : TAK SP: berpakaian rapi dan berhias
boleh dipandang remeh. Perawat yang diri. Setelah semua kegiatan dilakukan,
terlibat dalam upaya rehabilitasi psikososial klein dapat menyampaikan apa manfaat
perlu memberikan pelayanan kepada klien dari kegiatan tersebut dengan demikian
skizofrenia dengan masalah defisit diharapkan kemampuan klien dalam
perawatan diri secara profesional. melakukanperawatan kebersihan diri
Sementara itu menurut hasil penelitian Sri tersebut dapat di terapkan dalam
Maryatun, 2015(14), bahwasanya didapatkan kehidupan sehari-hari.
hasil ada hubungan yang bermakna antara
rehabilitasi terapi gerak dengan kemandirian KESIMPULAN
self care pada pasien skizofrenia dengan Rata-rata total kemampuan perawatan
nilai p-value sebesar 0,006. Sementara itu kebersihan diri sebelum dilakukan TAK
menurut hasil penelitianSeniaty Madalise, stimulasi persepsi adalah 8.06 dengan
113
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2
Desember 2017

standar deviasi 3,211, sedangkan rata-rata 10. Desty Emilyani. Pengaruh Terapi
total kemampuan perawatan kebersihan diri Kelompok Suportif Terhadap
sesudah dilakukan TAK stimulasi persepsi Kemandirian Pasien Skizofrenia
adalah 30.88 dengan standar deviasi 3,871. Yang Mengalami Defisit Perawatan
Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Propinsi
kemampuan perawatan kebersihan diri klien NTB. 2014;
skizofrenia yang mengalami defisit 11. Pinedendi N, Rottie JV, Wowiling F,
perawatan diri sebelum dan sesudah Studi P, Keperawatan I, Kedokteran
diberikan TAK stimulasi persepsi. F, et al. Pengaruh Penerapan
Asuhan Keperawatan Defisit
DAFTAR PUSTAKA Perawatan Diri Terhadap
1. Afnuhazi R. Komunikasi Teraupetik Kemandirian Personal Hygiene
Dalam Keperawatan Jiwa. Selman, Pada Pasien Di RSJ. PROF. V. L.
Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2015. Ratumbuysang Manado Tahun
2. Yusuf. Ah D. Buku Ajar Keperawatan 2016. e J keperawatan. 2016;4(No
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba 2).
Medika; 2015. 12. Sulistya K.D. Pengaruh ADL
3. Sadock & Kaplan. Synopsis psikiatri. Terhadap Tingkat Kemandirian
Jilid 2. Jakarta: EGC; 2007. Dalam Perawatan Diri Pada Pasien
4. Kementrian Kesehatan RI. Hasil Riset Gangguan Jiwa. J Keperawatan
Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Unnisa. 2014;3(No 8).
5. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. 13. Susanti H. Defisit Perawatan Diri
Laporan tahunan rumah sakit jiwa Pada Klien Skizofrenia : Aplikasi
daerah provinsi jambi. 2014. Teori Keperawatan Orem. J
6. Keliat B. & A. Terapi Aktivitas Keperawatan Indones. 2010;13(No
Kelompok. Jakarta: EGC; 2013. 2):hal 87-97.
7. Targunawan. Pengaruh Aktivitas 14. Sri Maryatun. Peningkatan
Mandiri : Personal Hygiene Terhadap kemandirian perawatan diri pasien
Kemandirian Pasien Defisit Perawatan skizofrenia melalui rehabilitasi terapi
Diri Pada Pasien Gangguan Jiwa. J gerak. J Keperawatan Sriwij.
Keperawatan Semarang. 2011;3(2). 2015;2(No 2):2355 5459.
8. Pinedendi N. Pengaruh Penerapan 15. Seniaty Madalise, Hendro Bidjuni
Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan FW. Pengaruh Pemberian
Diri Terhadap Kemandirian Personal Pendidikan Kesehatan Pada Pasien
Hygiene Pada Pasien Di Rumah Sakit Gangguan Jiwa (Defisit Perawatan
RSJ. PROF. V. L Ratumbysang. e J Diri) Terhadap Pelaksanaan ADL
keperawatan Manad. 2016;4(2). (Activity Of Dayli living) Kebersihan
9. Sasmita H, Mahdairta R. Pengaruh Gigi Dan Mulut Di RSJ Prof.Dr. V. L
Metode Token Economy Terhadap Ratumbuysang Ruang Katrili. e J
Aktifitas Perawatan Diri pada Pasien keperawatan. 2015;3(No 2).
Defisit Perawatan Diri. Ners J
Keperawatan. 2012;8(No 1):23–30.
114

Anda mungkin juga menyukai