Disusun oleh:
DESTY ANJARSARI
B1601342
INTISARI
Latar Belakang: Wanita menopause dan pasca menopause mengalami gangguan perkemihan
yaitu inkontinensia urine. Inkontinensia urine adalah keluarnya urine yang tidak terkontrol. Hal ini
dapat ditangani dengan cara senam kegel. Senam kagel adalah latihan pada otot dasar panggul
dengan cara mengerutkan dan mengendurkan otot dasar panggul yang dilakukan secara berulang-
ulang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menerapkan senam kegel untuk mencegah
inkontinensia urine.
Tujuan: Penerapan senam kegel kepada wanita menopause dan pasca menopause untuk mencegah
terjadinya inkontinensia urine.
Metode Penulisan: Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus.
Partisipannya adalah 5 wanita menopause dan pasca menopause yang bersedia menjadi partisipan.
Data diperoleh melalui wawancara, oservasi, studi kepustakaan dan dokumentasi.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan penerapan senam kegel selama 4 minggu 12 kali pertemuan,
terdapat penurunan inkontinensia urine dari semua partisipan, yaitu inkontinensia urine ringan
menjadi tidak mengalami inkontinensia urine (2 partisipan), dan inkontinensia urine sedang
menjadi inkontinensia urine ringan (3 partisipan). Ditunjukkan oleh skor, yaitu 2 menjadi 0
(partisipan 1), 1 menjadi 0 (partisipan 2), 3 menjadi 1 (partisipan 3), 5 menjadi 2 (partisipan 4),
dan 3 menjadi 1 (partisipan 5).
Kesimpulan: Penerapan senam kegel dapat membantu menangani inkontinensia urine pada wanita
menopause dan pasca menopause.
Kata Kunci : Menopause dan pasca menopause, Inkontinensia urine, senam kegel,
Kepustakaan : (2007-2018)
Jumlah halaman : xii + 77 halaman + 35 lampiran
1
Judul
2
Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
ABSTRACT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inkontinensia urine adalah keluarnya urine yang tidak terkontrol, hal ini
disebabkan oleh perubahan kandung kemih dan otot dasar panggul yang
menyebabkan wanita menopause tidak mampu menahan urine yang keluar atau
tidak sadaran bahwa terdapat urine yang keluar. Data World Health
penduduk dan 85% diantaranya dialami oleh wanita menopause (Mulyani, N.S,
menurut Depkes (2012) sekitar 5,8% wanita. Akan tetapi nilai ini masih belum
dapat dipastikan karena masih banyak kasus yang belum terdata. Hal ini
berbagai komplikasi seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit pada daerah
kemaluan, gangguan tidur, dekubitus, dan gejala ruam. Selain itu, masalah
psikososial seperti dijauhi orang lain karena berbau pesing, minder, tidak
percaya diri, mudah marah juga sering terjadi dan hal ini berakibat pada
inkontensia urine pada wanita menopause dan pasca menopause, salah satunya
yang alami dan setiap wanita pasti akan mengalaminya. Ketika wanita
memasuki masa menopause yang umumnya terjadi pada usia sekitar 50 tahun
Masa tua itu akan selalu datang disetiap manusia melalu prosesnya,
seperti halnya yang dijelaskan dalam Al – Qur’an surat Al Mu’min ayat 67:
Artinya : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
hanya pada kesehatan secara umum, tetapi juga terhadap kesehatan perempuan
pada masa menopause pada kelompok usia lanjut. Kegiatan kelompok Bina
Keluarga Lansia, Pos Pelayanan Lansia dan lain-lain, merupakan salah satu
beradaptasi terhadap perubahan dan masalah fisik serta psikologis yang akan
terdapat pada sistem perkemihan yaitu penurunan otot vagina dan otat uretra
berkemih yaitu dengan latihan otot dasar panggul (pelvic muscte exercise) atau
sering disebut dengan latihan senam Kegel. Senam kagel adalah latihan-latihan
pada otot dasar pelvis dengan cara mengerutkan dan mengendurkan yang
praktek mandiri bidan (PMB) Syafrida, S.ST Rowokele. Pada bulan Februari –
Maret 2019 ditemukan jumlah wanita menopause 38 (23 %), wanita pasca
terjadi pada wanita menopause dan pasca menopause. Oleh karena itu penulis
S.SiT ROWOKELE”.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Partisipan
2. Bagi Peneliti
Achirda, N., Jawi, M., & Sugijanto. (2015). Kombinasi Biofeedback dan Kegel
Exercise Lebih Meningkatkan Kekuatan Otot Dasar Panggul pada
Inkontinensia Urine Tipe Stres Pasca Partus Normal. Jakarta.
Ardani, N.M.K. (2010). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Kontraksi Otot Dasar
Panggul Pada Lansia Wanita Di Banjar Pegok Denpasar Selatan. Skripsi
tidak diterbitkan. Denpasar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Hidayat. (2009). Merode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisi Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Karjoyo, J. D., Pangemanan, D., & Onobala, F. (2016). Pengaruh Senam Kegel
Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine Pada Lanjut Usia. e-Journal
Keperawatan, 1-7.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC.
Mulyani, N.S. (2013). Menopause Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita Di Usia
Pertengahan. Cetakan I. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahajeng. (2010). Efek Latihan Kegel Pada Kekuatan Otot Dasar Panggul Ibu
Pasca Persalinan. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 26 (2): 120-123.
Sutarmi, Setyowati, T., & Astuti, Y. (2016). Pengaruh Latihan Kegel Terhadap
Frekuensi Inkontinensia Urin Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial
Margo Mukti Rembang. Jurnal Riset Kesehatan (JRK) Politeknik Kesehatan
Semarang. Retrieved Oktober 20, 2017, from
http://ejournal.Poltekkes.sing.ac.id/ojs/index .php/jrk.
Yanthi, KD.Р. (2011). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Kekuatan Otot Dasar
Panggul Pada Wanita Menopause Di Banjar Sulangai Desa Sulangai
Petang. Skripsi tidak diterbitkan. Denpasar Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
No Revisi Halaman
No Dokumen
02 01
PETUGAS Bidan
PERALATAN Matras
B. CONTENT/ISI
1. Minta klien mengambil posisi senyaman mungkin bias
dengan duduk, terlentang, ataupun berdiri.
C. TEKNIK
1. Teruji melakukan tindakan dengan sistematis dan berurutan.
2. Teruji tanggap terhadap reaksi klien dan melakukan kontak
mata dengan klien.
3. Teruji percaya diri dan tidak ragu–ragu.
4. Teruji sabar dan teliti.
5. Mendokumentasikan semua tindakan.
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
4. Pertemuan keempat
6. Pertemuan keenam
8. Pertemuan kedelapan