Anda di halaman 1dari 2

Peraturan dan Standar dalam Kerja Rekayasa Kimia

Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalanganpetugas


kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekamdengan baik. Jika kita
pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dibeberapa negara maju (dari beberapa
pengamatan) menunjukan kecenderunganpeningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab,
sering terjadi karenakurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja
yangkurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.Dalam penjelasan undang-
undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap
tempat kerja harus

melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatanpada


pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.Diantara sarana kesehatan,
Laboratorium Kesehatan merupakan suatuinstitusi dengan jumlah petugas kesehatan dan non
kesehatan yang cukupbesar. Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai risiko berasal dari
faktorfisik, kimia, ergonomi dan psikososial. Variasi, ukuran, tipe dan
kelengkapanlaboratorium menentukan kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring
dengankemajuan IPTEK, khususnya kemajuan teknologi laboratorium, maka risiko
yangdihadapi petugas laboratorium semakin meningkat.Petugas laboratorium merupakan
orang pertama yang terpajan terhadapbahan kimia yang merupakan bahan toksisk korosif,
mudah meledak danterbakar serta bahan biologi. Selain itu dalam pekerjaannya
menggunakan alat-alat yang mudah pecah, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik
denganvoltase yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yangdimasukan
ke jaringan hewan percobaan.

Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatanmerupakan resultante


dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja,beban kerja dan lingkungan kerja
yang dapat merupakan beban tambahan padapekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi
maka bisa dicapai suatu derajatkesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas.
Sebaliknya bilaterdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa
penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkanproduktivitas
kerja. Adapun standar yang baik pada industri kiimia adalah:
 Harus memiliki laboratorium atau sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal
darimanusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenispenyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang
dapatberpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.
 Disain laboratorium atau sarana harus mempunyai sistem ventilasi
yang memadai dengansirkulasi udara yang adekuat.
 Disain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadapbahan
kimia yang berbahaya yang dipakai.
 Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat
pembakargas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran.
 Untuk menahan tumpahan larutan yang mudah terbakar dan melindungitempat
yang aman dari bahaya kebakaran dapat disediakan bendung-bendung talam.
 Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran
danterpisah sejauh mungkin.
 Tempat penyimpanan di disain untuk mengurangi sekecil mungkin risiko
olehbahan-bahan berbahaya dalam jumlah besar.
 Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)

Sumber:

http://www.ccohs.ca/products/legislation/listing.html
http://www.academia.edu/6874021/Pengembangan_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN
_KERJA_LABORATORIUM_KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai