Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DESKRIPSI ORGANISASI

A. PROFIL PUSKESMAS HADIMULYO

GEOGRAFI
Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji terletak di
desa Hadimulyo. Puskesmas Hadimulyo Sebelumnya merupakan Puskesmas
Pembantu, kemudian pada tanggal 10 Agustus 2011 ditetapkan sebagai Puskesmas
induk yaitu Puskesmas Hadimulyo, dibatasi oleh :
 Sebelah Utara dengan wilayah Puskesmas Simpang Pematang
 Sebelah Selatan dengan wilayah Puskesmas Bukoposo
 Sebelah Timur dengan kawasan Register 45
 Sebelah Barat dengan Kabupaten OKI Sumatera Selatan

GAMBAR PETA WILAYAH


KEC. WAY SERDANG .
Labuhan Per mai .
Sumber Rejo

BATAS WILAYAH:
Batas Utara Kec. SP. Pematang
Batas Timur Register 45
U
. .
.
Batas Selatan Kab. TBB

.
Batas Barat Kab. OKI Sum-Sel
Suk a Mandiri

WILAYAH ADMINISTRASI DESA :


.
1.
2.
3.
4.
Buko Poso
Kejadian
Tri Tunggal Jaya
Kebun Dalam
.
5.
6.
Bumi Harapan
Karang Mulia
.
7.
8.
9.
10.
Pancawarna
Margo Bakti
Labuhan Baru
Labuhan Makmur . . Margo Bak ti
Register 45

.. .
11. Labuhan Mulia
12. Labuhan Batin (Desa Tua) Labuhan Mulia

.
13. Labuhan Permai (Desa Tua)

. .
14. Suka Agung
15. Suka Mandiri
16. Rejo Mulyo Puskesmas Bukoposo

. ..
17. Sumber Rejo
18. Hadi Mulyo Kantor UPK
19. Gedung Sri Mulyo
20. Gedung Boga Tri Tunggal Jay a
Karang M ulia

Gambar 1.1 Peta wilayah kec Way Serdang Kab. Mesuji

TOPOGRAFI
Topografi daerah Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten
Mesuji yaitu daerah Dataran. Daerah Dataran merupakan daerah terluas yang
dimanfaatkan untuk pertanian dan sebagai daerah persiapan pengembangan
transmigrasi.

1
PERHUBUNGAN
Di sektor perhubungan, pada umumnya seluruh wilayah Kecamatan di Puskesmas
Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji dapat terjangkau jaringan
perhubungan darat. Semua desa telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat.

ADMINISTRASI PEMERINTAH
Secara administratif Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten
Mesuji pada tahun 2011 mencakupi 6 desa, dan pada tahun 2013 sampai dengan
sekarang tahun 2018 mengalami penambahan desa menjadi 10 desa sebagaimana
tercantum pada tabel berikut :

Tabel 1.1.1 Wilayah Administrasi Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang,


Kabupaten Mesuji Menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2018
LUAS JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA KELURAHAN DESA+KEL.
(km2)
1 2 3 4 5 6
1 Gedung Boga 16.00 1 0 1
2 Rejo Mulyo 8.00 1 0 1
3 Suka Agung 9.32 1 0 1
4 Hadimulyo 18.07 1 0 1
5 Gedung Srimulyo 13.79 1 0 1
6 Labuhan Batin 12.15 1 0 1
7 Sumber Rejo 7.08 1 0 1
8 Suka Mandiri 9.32 1 0 1
9 Margo Bhakti 9.89 1 0 1
10 Labuhan Permai 9.25 1 0 1
JUMLAH 2,184.00 10 0 1
Sumber : Badan Pemerintahan Masyarakat Desa Hadimulyo Kab. Mesuji

Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji


mengalami penambahan jumlah desa di tahun 2013, dari sebelumnya pada tahun
2011 terdapat 6 desa bertambah menjadi 10 desa. Hampir seluruh desa mengalami
pemekaran jumlah desa, kecuali desa Gedung Boga, desa Gedung Srimulyo, dan
desa Labuhan Batin. Adapun desa yang mengalami pemekaran adalah desa
Rejomulyo dengan nama desa pemekaran adalah desa Sumber Rejo, desa Suka
Agung dengan nama desa pemekaran adalah desa Suka Mandiri, desa Hadimulyo
dengan nama desa pemekaran adalah desa Margo Bhakti, kemudian wilayah
cakupan desa Puskesmas Hadimulyo selain desa pemekaran bertambah satu desa
yaitu desa labuhan permai yang sebelumnya adalah desa wilayah cakupan
Puskesmas Simpang Pematang.

2
KEPENDUDUKAN
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan, jumlah penduduk bukan hanya
merupakan modal, tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan dan di sisi lain
penduduk juga merupakan faktor penentu, karena penduduk tidak saja berperan
sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan.

Grafik 1.1.2 Jumlah penduduk Puskesmas Hadimulyo, Tahun 2018

4,000
Gedung Boga
3,500
3,000 Rejomulyo
2,500
Suka Agung
2,000
1,500 Hadimulyo
1,000 Gedung
500 Srimulyo
0 Labuhan Batin
JML
PDDK
Sumber : Badan Pusat Statistik di olah Puskesmas Hadimulyo, Kabupaten Mesuji Tahun 2018

Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang,
Kabupaten Mesuji tahun 2018 tercatat sebesar 22.538 jiwa, yang terdiri dari 13.478
jiwa penduduk laki-laki dan 9.060 jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan jumlah
KK di Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji terdapat
5.867 KK, sehingga rata-rata jiwa perumah tangga yaitu 3,84 jiwa. Data
kependudukan tercatat berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik Puskesmas
Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji Tahun 2018 data diolah.

Grafik. 1.1.3 kepadatan penduduk (km²) Puskesmas Hadimulyo, Tahun 2018


300

250 Gedung Boga


Rejo Mulyo
200 Suka Agung
Hadimulyo
150 Gedung Srimulyo
Labuhan Batin
100 Sumber Rejo
Suka Mandiri
50 Margo Bhakti
Labuhan Permai
0
Kepadatan
PDDK
Sumber : Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji Tahun 2018

3
Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way
Serdang, Kabupaten Mesuji tahun 2018 sebesar 199,68 jiwa / km2 dengan wilayah
terpadat yaitu desa Rejomulyo yaitu dengan kepadatan mencapai 266,88 jiwa/km 2,
sedangkan wilayah terjarang penduduknya adalah di desa Labuhan Batin dengan
kepadatan penduduk hanya 144,12 jiwa/km 2. Persebaran penduduk yang tidak
merata tidak terlepas dari adanya pengaruh geografis. Tingkat kemajuan di berbagai
desa di kecamatan ini tentunya berkaitan dengan kuantitas infrastruktur. Persebaran
penduduk Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji
masih berorientasi pada potensi pertanian dan perkebunan.

Tabel 1.1.4 Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Grafik. 2.3. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas
Hadimulyo, Tahun 2018

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0
Gedu Rejo Suka Hadi Gedu Lab u Sum Suka Marg Lab u
ng muly Agun muly ng han b er Mand o han
Boga o g o srimu Batin Rejo iri Bhakt Perm

Laki - Laki 2.222 1.103 1110 1.413 1.386 874 701 1.114 1.117 717
Perempuan 1.776 1.032 1.037 1.237 1.275 877 693 1.039 1.041 774

Sumber : Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji


Rincian penduduk desa Gedung Boga 2.222 laki-laki dan 1.776 perempuan,
desa Rejomulyo 1.103 laki-laki dan 1.032 perempuan, desa Suka Agung 1.110 laki-
laki dan 1.037 perempuan, desa Hadimulyo 1.413 laki-laki dan 1.237 perempuan,
desa Gedung Srimulyo 1.386 laki-laki dan 1.275 perempuan, desa Labuhan Batin
874 laki-laki dan 877 perempuan, desa Sumber Rejo 701 laki-laki dan 693
perempuan, desa Suka Mandiri 1.114 laki – laki dan 1.039 perempuan, desa Margo
Bhakti 1.117 Laki – laki dan 1.041 perempuan, desa Labuhan Permai 717 Laki – laki
dan 774 perempuan, menurut golongan umur dan jenis kelamin. Sebagaimana
tergambar dalam grafik 2.3 di atas, penduduk Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan
Way Serdang, Kabupaten Mesuji pada tahun 2018 menunjukkan ciri yang menarik,
antara lain: perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan/sex ratio 148,76.
Jika dilihat dari rasio beban tanggungan, menurut ILO, penduduk usia kerja
adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Angka/rasio beban tanggungan
Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji tahun 2018
sebesar 53,3 per 100. Hal ini berarti, di Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way
Serdang, Kabupaten Mesuji setiap 100 jiwa menanggung sekitar 53,3 jiwa. Angka
beban tanggungan per desa dapat dilihat pada lampiran tabel 2.

4
Tingkat Pendidikan
Upaya peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya
pembangunan bidang pendidikan. Sejarah perkembangan bangsa-bangsa di dunia
menunjukkan bahwa keunggulan suatu bangsa dalam berbagai bidang tidak semata-
mata tergantung pada sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan oleh
keunggulan sumber daya manusianya yang mampu mengolah dan memanfaatkan
sumber daya alam yang unggul itu. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
diharapkan akan semakin baik kualitas sumber daya manusianya.
Beberapa masalah pendidikan seperti kesenjangan mendapatkan
kesempatan, kualitas dan partisipasi masyarakat. Saat ini pemerintah terus berupaya
meningkatkan pendidikan masyarakat dengan program wajib belajar 9 tahun dan
memberi bantuan BOS (Biaya Operasional Sekolah). Upaya pemerintah tersebut
perlu mendapat dukungan optimal dari seluruh komponen masyarakat.
Kemampuan membaca dan menulis (baca tulis) merupakan keterampilan
minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sehat dan
sejahtera serta dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia. Kemampuan
baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk untuk menyerap informasi.
Persentase angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas di Puskesmas
Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji adalah 97,84% (18.561
penduduk berusia 15 tahun ke atas) untuk Tahun 2018.
Tingkat pendidikan penduduk berusia 15 tahun ke atas Puskesmas
Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji menurut tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan tahun 2018 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 1.6 Persentasi penduduk berumur 15 tahun keatas menurut tingkat
pendidikan di Puskesmas Hadimulyo Tahun 2018
2139

2914

1073
864
20
95

Perempuan
1105

3006

3451

2289
160
20

Laki - Laki

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Tamat Universitas Tamat AK/Diploma Tamat SMA/SMK/MA Tamat SMP/MTs Tamat SD/MI Tidak sekolah

Sumber : - Puskesmas Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji

Persentase angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas di Puskesmas


Hadimulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji pada tahun 2018 sebesar
97,84% dengan pengelompokan pada laki-laki 97,30% dan Perempuan 98,66%.

B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Hadimulyo dapat dilihat pada bagan berikut :

5
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS
HADIMULYO

6
C. VISI DAN MISI UPT PUSKESMAS HADIMULYO

Visi Puskesmas Hadimulyo adalah “ Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Mandiri”


Misi Puskesmas Hadimulyo adalah :
1. Memberikan pelayanan prima dengan meningkatkan kinerja dan manajemen
Puskesmas
2. Mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup sehat.
3. Meningkatkan pemberdayaan dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan
bidang kesehatan.

Strategis
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan bermutu dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerjasama lokal dan nasional.
3. Meningkatkan ketersediaan ,pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan dan menjamin mutu ketersediaan farmasi dan alat kesehatan.
4. Meningkatkan pengembangan sumber daya kesehatan yang bermutu.
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan dan
bertanggungjawab.

Nilai Dasar
Puskesmas Hadimulyo Memiliki Nilai dasar yaitu “PUSKESMAS KU BERSERI” :
a. Bersih penampilan dan lingkungan kerja
b. Senyum dalam memberikan pelayanan
c. Ramah terhadap pasien
d. Ikhlas dalam setiap pekerjaan

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DOKTER AHLI PERTAMA


Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Ahli Pertama, tertuang pada KEPMENPAN No.
139 Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. melakukan tindakan darurat medik / pertotongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
7
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan lbu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan petayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Metayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.

8
1.2 IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU

TB Paru masih merupakan salah satu Issue strategis dari lima issue
kesehatan yakni angka kematian ibu (AKI)/ angka kematian neonatal (AKN) yang
masih tinggi, stunting, tuberculosis (TBC), Penyakit tidak menular (PTM) dan
cakupan imunisasi dasar lengkap yang menjadi prioritas dalam pembangunan
kesehatan 5 tahun ke depan (2020-2024). Yang telah diidentifikasi dalam
Rakerkesnas (Rapat Kerja Nasional) tahun 2019
Menurut data Puskesmas Hadimulyo tahun 2019, Sasaran Indikator SPM TB
Paru Puskesmas Hadimulyo sebanyak 381 suspect dan target Pengobatan
sebanyak 84. Sedangkan saat ini suspect yang telah terjaring adalah 220 pasien
dan 17 Pasien yang diobati, Sehingga dipilihlah pemecahan Issue yaitu:
“Peningkatan Cakupan TB Paru dalam Rangka Eliminasi penyakit TB Paru di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hadimulyo”

Tabel 1.2.1 Identifikasi Isu dengan menggunakan Analisis USG


No. Penilaian Tota
Rankin
Identifikasi Isu U S G l
g
skor
1. Cakupan Tuberculosis Paru yang 5 5 5 15 1
belum tercapai.
2. Pengobatan hipertensi belum 4 4 3 11 2
efektif
3. Pelayanan ODGJ masih rendah 2 2 1 5 4
4. Penanganan diabetes kurang 3 3 2 8 3
maksimal

Kriteria penetapan:
Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat mendesak 5 : Sangat berpengaruh 5 : Sangat berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat tidak 1 : Sangat tidak 1 : Sangat tidak
mendesak Berpengaruh Berdampak

Berdasarkan kajian saya yang sederhana menggunakan analisa USG diatas,


maka diperoleh isu prioritas : “Cakupan Tuberculosis Paru yang belum tercapai di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hadimulyo”
Dengan rumusan masalah yang dapat diambil yaitu: “Peningkatan Cakupan
TB Paru dalam Rangka Eliminasi penyakit TB Paru di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Hadimulyo”

9
1.3 NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
Tugas dan peranan ASN menjadi alasan utama meningkatkan kinerja yang
berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan peraturan kepala
LAN No. 12 tahun 2018 disebutkan bahwa pembentukan karakter ASN yang
profesional dapat terwujud dengan adanya pembentukan karakter melalui jalur
pelatihan dasar (Latsar) yang didasarkan pada nilai-nilai dasar ASN. Terdapat dua
tahapan dalam pelatihan dasar tersebut yaitu internalisasi nilai-nilai dasar ASN
dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN. Tahap internalisasi ASN dibekali dengan
materi pelatihan akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi yang selanjutnya di akronimkan menjadi nilai ANEKA. Penjelasan nilai-
nilai ANEKA sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
PNS terlihat dalam keadilan pada pelayanan publik, transparan dalam
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh publik, dan netralitas
PNS. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Integritas
b. Transparasi
c. Tanggung jawab
d. Keadilan
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Kejelasan
h. Konsistensi
i. Netralitas

10
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat
ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal
dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat
manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara
implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar
dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan
bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada
13, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti,
seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugastugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan
yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya. PNS
dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan
netral. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam melaksanakan
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara
lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea
or moral belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of life of a
group of people”. Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan sinonim
dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang
baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan
demikian etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik,
11
yaitu:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
d. Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
e. Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
f. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
g. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
h. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
i. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
j. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
k. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
l. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
m.Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
n. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
o. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
p. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
q. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen
mutu harus dimiliki oleh seorang aparatur sipil negara agar tindakan yang
dilakukan efektif dan efisien, yaitu tercapainya target secara tepat sesuai yang
direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta
terciptanya kepuasan semua pihak, baik pemimpin, masyarakat, dan aparatur
sipil negara itu sendiri. Adapun indikator nilai dasar komitmen mutu, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai sesuai atau bahkan melebihi
target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.
c. Inovasi
Inovasi adalah sesuatu yang baru sebagai sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.
12
d. Berorientasi mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis, sehingga setiap organisasi
dituntut untuk memperbaiki kinerjanya secara terus menerus. Berorientasi
mutu sendiri merupakan komitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup,
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang. Setiap negara mempunyai undang-undang
yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI . Menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang
terdiri dari :
a. Kerugian keuangan negara,
b. Suap-menyuap,
c. Pemerasan,
d. Perbuatan Curang,
e. Penggelapan dalam Jabatan,
f. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan,
g. Gratifikasi.

Adapun indikator nilai dasar anti korupsi, yaitu :


a. Jujur (Jujur adalah lurus hati, tidak curang dan tidak berbohong).
b. Bertanggung jawab
c. Disiplin
d. Mandiri
e. Sederhana
f. Berani
g. Peduli

6. Whole of Government
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalm ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. WOG dapat juga disebut sebagai pendekatan integrasi, yakni
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan terkait dengan urusan-
urusan yang relevan. Whole of government bertujuan menciptakan good
governance di mana terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemerintah,
swasta/bisnis dan masyarakat.
13
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Sementara menurut UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang dan
jasa yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan UU No. 5 Tahun
2014 tentang ASN menjelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas: 1) Pegawai
Negeri Sipil (ASN); 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
Selanjutnya ASN memuliki fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Pengelolaan atau Manajemen ASN sebagai SDM dilakukan untuk
mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien.
Pengelolaan tersebut dikenal dengan sistem merit, yakni berdasarkan
pada obyektifitas berdasarkan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan,
dan juga keterampilan. Dalam UU ASN pun ditekankan untuk
menerapkan sistem merit. Pada pasal 55 menyebutkan bahwa
manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua,
dan perlindungan.

Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :


1. Kepastian Hukum 8. Efektif dan efisien
2. Profesionalitas 9. Keterbukaan
3. Proporsionalitas 10. Non diskriminatif
4. Keterpaduan 11. Persatuan
5. Delegasi 12. Kesetaraan
6. Netralitas 13. Keadilan
7. Akuntabilitas 14. kesejahteraan

14

Anda mungkin juga menyukai