SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 065/KPTS/RSUD/10/2019
TENTANG
SKRINING NYERI
DIREKTUR
1.Skrining nyeri adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi nyeri yang
dirasakan oleh seseorang dengan menggunakan suatu cara tertentu sehingga bisa
dilakukan penilaian terhadap rasa nyeri yang dirasakan
2.Nyeri merupakan rasa sakit berupa pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan ,biasanya berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan atau yang
berpotensi menimbulkan kerusakan jarungan tubuh
3.Rumah sakit menetapkan bahwa skrining nyeri dilakukan pada semua pasien yang
datang kerumah sakit dengan mencantumkan skala nyeri di rekam medis dengan
gambar dan nilai nyerinya
4.Pada pasien yang datang berobat baik dirawat jalan dan rawat inap jika teridentifikasi
ada nyeri diasesmen awal maka dilakukan asesmen lebih mendalam sesuai dengan
umur pasien,dan pengukuran intensitas dan kualitas seperti
karakter,kekerapan/frekuensi,lokasi dan lamanya
5.Pada pasien yang dirawat maka skala nyerinya tetap dipantau pershift atau
pergantian jaga petugas kesehatannya yaitu perawat yang bertugas
3. COMFORT Scale
Indikasi : pasien bayi,anak dan dewasa diruang intensif/kamar operasi/ruang
rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakan Numeric Rating Scale atau
Wong Baker FACES Pain Scale
7.Pada pasien dalam pengaruh obat anastesi atau dalam kondisi sedasi
sedang,asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien menunjukan respon
berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa nyeri
8.Asesmen ulang nyeri dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa jam
dan menunjukan adanya rasa nyeri,sebagai berikut:
DIREKTUR