Anda di halaman 1dari 2

Ragam hias

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang sehingga
menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias dapat dihasilkan dari proses
menggambar, memahat, mencetak dsb. untuk meningkatkan mutu dan nilai pada suatu benda atau
karya seni.[1]
Ragam hias yang diulang-ulang, dipadukan, atau diatur sedemikian rupa sehingga tampak rapi dapat
disebut sebagai pola atau corak. Sementara itu, satu atau lebih paduan ragam hias dapat disebut
ornamen. Ornamen umumnya terdiri dari satu atau lebih ragam hias yang diatur dalam pola-pola
tertentu.[2]

Ragam hias ukiran yang melimpah pada rumah gadang


Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu,
dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan
variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering
kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias.[3]
Istilah ragam hias, motif, dan ornamen sering digunakan secara tertukar-tukar dalam bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Inggris, motif adalah desain yang jika diulang-ulang dapat membentuk
pola[4] (konsep ini dalam bahasa Indonesia disebut ragam hias), sementara kata motif dalam KBBI
lebih dekat dan bahkan bersinonim dengan pola.[5] Bahasa Indonesia juga cenderung menyamakan
antara ragam hias (bahasa Inggris: motif) bersinonim dengan ornamen.

Berdasarkan bentuknya, ragam hias terbagi menjadi beberapa jenis,[3] yaitu:

 Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan Tumbuh-tumbuhan sebagai sumber objek ragam hias dapat
dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan bentuk tumbuh-tumbuhan,
seperti bunga, sulur-sulur, dedaunan, dapat dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik,
ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
 Ragam Hias Hewan Bentuk ragam hias ini didasarkan pada berbagai jenis binatang, misalnya
burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ornamen, motif hias ini bisa digabung
dengan ragam hias lainnya. Ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan
sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias hewan tersebut dapat dijumpai pada hasil karya
batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias bentuk hewan dapat
dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti
burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.
 Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan ragam hias yang dikembangkan dari
bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi
pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan
menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
 Ragam Hias Manusia Bentuk ragam hias ini dirancang berdasarkan objek manusia yang
digambar dengan gaya tertentu. Ragam hias manusia atau figur ini biasanya terdapat pada bahan
tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara
menggambar.

Anda mungkin juga menyukai