Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI KASUS MEI 2019

FOLIKULITIS

Nama : Mifthakhul Afiat

No. Stambuk : N 111 18 087

Pembimbing : dr. Asrawati, Sp.KK

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
1) Nama Pasien : Tn. N
2) Umur : 23 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Lagarutu
5) Agama : Hindu
6) Tanggal Pemeriksaan : 29 Agustus 2019

II. ANAMNESIS
1) Keluhan Utama :
Luka bisul pada gatal pada kulit kepala
2) Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan benjolan
gatal pada bagian belakang kepala sebelah kiri. Benjolan besar dan merah seperti
jerawat muncul 1minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan munculnya bisul pada
kulit kepala di beberapa tempat yang terasa gatal dan nyeri. Keluhan dirasakan
kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Pasien merupakan seorang mahasiswa. Pasien menyangkal mengganti
sampo atau sabun cuci muka yang biasa digunakan sebelumnya. Pasien selama ini
menggunakan sampo clear.
3) Riwayat penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami riwayat yang sama sebelumnya
4) Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit serupa dengan pasien.
Riwayat penyakit kencing manis disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
1. Keadaan umum : Sakit ringan
2. Status Gizi : Baik
3. Kesadaran : Komposmentis

Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36°C

Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
1. Kepala : Terdapat pustula dengan eritema sekitarnya serta ditumbuhi
rambut ditengahnya
2. Wajah : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
3. Leher : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
4. Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
5. Perut : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
6. Punggung : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
7. Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
8. Inguinal : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
9. Ekstremitas Atas : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
10. Ekstremitas bawah:Tidak terdapat ujud kelainan kulit

IV. GAMBAR
Gambar 1. Tampak pustula dengan bagian tengahnya terdapat rambut

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan gula darah akan tetapi pasien
belum melakukan pemeriksaan.
VI. RESUME
Tn. N usia 23 tahun datang dengan keluhan pustule yang terasa gatal dan nyeri. Keluhan
sudah dialami sejak 2 minggu yang lalu, diawali dengan nodul eritema kecil yang lama-
kelamaan membesar, berisi pus dan kemudai pecah. Nodul terasa gatal dan nyeri.
Saat pasien menyentuh area yang gatal teraba penonjolan kecil yang lama-kelamaan berisi
pus di tengahnya dan pecah .
Pasien merupakan seorang mahasiswa di universitas tadulako. Pasien menyangkal
mengganti sampo yang biasa digunakan sebelumnya. Pasien selama ini menggunakan sampo
clear. Di keluarga tidak ada riwayat penyakit yang sama.
Hasil pemeriksaan tanda umum dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan kulit
didapatkan efloresensi pada kepala terdapat pustula dengan eritema sekitarnya serta ditumbuhi
rambut ditengahnya.

VII.DIAGNOSIS KERJA
1. Folikulitis scalp

VIII. DIAGNOSIS BANDING


1. Acne vulgaris
2. Erupsi acneiformis
3. Pedikulosis capitis
4. Sycosis

IX. ANJURAN
Pemeriksaan rutin yang dianjurkan adalah pewarnaan Gram dan pemeriksaan kultur serta
sensitivitas terhadap pus

X. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa:
 Menjaga kebersihan badan dengan mandi minimal 2 kali sehari
 Tidak menggunakan lapisan jilbab yang ketat dan lembab
 Menggunakan alat mandi sendiri atau mengganti sabun dengan sabun cair
antibakerial
 Sebaiknya mengganti sabun pencuci muka dengan sabun untuk wajah
 Menjaga diet yang di konsumsi
 Menggunakan kosmetik yang sesuai dengan kulit dan alat-alat kosmetik yang
bersih

Medikamentosa:
 Topikal : Asam fusidat 2% cream
 Sistemik : Amoxicillin 500 mg 3x 1 selama 10 hari
Cetirizin 1 x 1

XI. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
Quo ad cosmetikam : bonam
S
PEMBAHASAN

Tn. N usia 23 tahun dating dengan keluhan nodul eritematosa dan edema pada kepala
sebelah kanan. Awalnya berupa nodul eritematosa yang lama kelamaan membesar dan berisi pus.
Pus kemudian pecah dan menyebabkan bagian tengah nodul mpak fistel dengan sedikit krusta.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan timbulnya benjolan dengan pus pada kulit kepala yang terasa
gatal dan nyeri. Kondisi yang dialami pasien termasuk dalam kategori pioderma. Pioderma
menurut asal katanya berasal dari kata pio yang berarti nanah dan derma yang berarti kulit. Kondisi
pioderma merupakan suatu kondisi kulit yang bernanah disebabkan oleh infeksi Streptococcus,
Staphylococcus atau keduanya.1,2
Pioderma memiliki berbagai bentuk, salah satunya folikulitis . Folikulitis merupakan suatu
radang folikel rambut. Predileksi folikulitis yaitu pada kulit kepala dan ekstremitas. Folikulitis bias
disebabkan oleh karena minyak ataupun pelumas dan keringat berlebih yang menutupi dan
menyumbat saluran folikel rambut. Selain itu bias juga disebabkan oleh gesekan saat bercukur atau
gesekan pakaian pada folikel rambut atau trauma/luka pada kulit. Hal ini bias menjadi port the
entry berbagai mikroorganisme termasuk S. aureus untuk menginvasi dan menyebabkan infeksi.
Kebersihan yang kurang menjadi factor pemicu timbulnya folikulitis sedangkan keadaan lelah,
kurang gizi dan DM merupakan faktor yang mempercepat atau memperberat folikulitis. 1,2,3,4
Gejala yang timbul adalah rasa gatal seperti terbakar pada daerah rambut. Gambaran klinis
baik folikulitis superficial maupun profunda sama yang membedakan pada folikulitis profunda
setelah sembuh akan meninggalkan jaringan parut. Diagnosis banding pedikulosis kapitis
dibedakan dengan predileksi timbulnya pedikulosis kapitis diawali dari daerah oksipital dan
temporal yang meluas hingga seluruh kepala dan membentuk papul dengan pruritus kemudian
digaruk dan menyebabkan erosi dan ekskoriasi. 1,2,3
Pengobatan yang diperlukan pada folikulitis adalah pengobatan antibiotic sistemik. Penisilin
V 250-500 mg sebanyak 3 x 1 selama 10 hari atau amoxicillin 500 mg 3x 1 selama 10 hari atau
dicloxacilin 250-500 mg 4 x 1 selama 10 hari untuk yang resisten penisilin. Kemudian dapat
ditambahkan antihistamin untuk mengurangi gatal. 1,2
DAFTAR PUSTAKA

1. Brooks, GF., Butel, JS., Morse, SA. 2007. Stapilokokus. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta :
EGC

2. Djuanda A., Hamzah M, Aisah S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi V. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

3. Price, SA., Wilson, LM. 2005. Patofisiologi. Jakarta : EGC

4. FKUI. 2010. Kapita selekta. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai