Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini
dengan baik.
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok yang berjudul ”Stimulasi Sensori
(Halusinasi)” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan
jiwa jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Banten.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini.
2. Pembimbing di Rumah Sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian Kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok ini.
3. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan
baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.
4. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini kedepan.
i
A. Latar Belakang
Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berpikir, merasakan dan berperilaku dengan baik. Penyebab pasti
skizofrenia setiap individu berbeda, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta
struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah berperan atas terjadinya
gangguan.
Pasien yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia pasti akan mengalami
gangguan halusinasi. Halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca indera tanpa
adanya rangsangan (stimulus) eksternal halusinasi merupakan gangguan persepsi
dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi (Stuart &
Laraia). Ada lima jenis halusinasi yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan dan perabaan. Halusinasi merupakan jenis halusinasi yang paling
banyak ditemukan terjadi pada pasien, kemudian penglihatan dann sisanya
penciuman, pengecapan dan perabaan.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan presepsi sensori halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
lingkungan sekitarnya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Dr.
Soeharto Heerdjan khususnya Ruang Kasuari sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu, untuk membantu pasien dalam mengontrol halusinasi
yang terjadi maka kelompok melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
tentang halusinasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempresepsikan simulasi
yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan
orang lain
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
C. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4
sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
E. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader
Dyah Anataria Devi
b. Co Leader
Dita Noor Aripin
c. Fasilitator
Angel Cindy Siregar
Ayu Avinnah
Cindy Septiviana Devi Saputri
Endah Sri Lestari
d. Observer
Diyah Ayu Putri Sundari
2. Alat dan Media
a. Spidol
b. Formulir Jadwal Kegiatan Harian
c. Pensil/pulpen
d. Kertas HVS
3. Metode
a Diskusi
b Dinamika kelompok
c Simulasi
5
4. Setting Tempat
P
F F
P
P
CL
P
P
F
Keterangan :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observasi
P : Pasien
F. Pembagian Tugas
1. Leader Tugas
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi aktivitas
kelompok
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan terapi aktivitas kelompok
d. Memimpin diskusi kelompok
6
2. Co Leader
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Observator
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
G. Proses Pelaksanaan
1) Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
7
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
Terapis menjelaskan aturan kegiatan berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
pada terapis
Lama kegiatan 40 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
b. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Tahap Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
3. Kontrak yang akan datang
Menyepakati terapi aktivitas kelompok yang akan datang
Menyepakati waktu dan tempat
4. Format evaluasi
Contoh :
Nama Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut situasi Menyebut perasaan
No
klien halusinasi terjadi halusinasi terjadi halusinasi saat halusinasi
1
2
8
3
4
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut terapi aktivitas kelompok pada kolom
nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi aktivitas
kelompok pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu
menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam),
situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
9
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I : MENGENAL HALUSINASI
A. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila terjadi halusinasi
5. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar
C. Alat
1. Spidol
2. Kertas
3. Pulpen/pensil
4. Speaker
D. Metode
1. Diskusi
E. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan sensori
persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
10
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Masing – masing klien memperkenalkan diri : nama lengkap, nama
panggilan, tanggal lahir, nomor rekam medis identitas keluarga, hobi
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40 menit
e. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin terlebih dahulu
kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama lengkap, nama panggilan, tanggal lahir,
identitas keluarga, hobi) dilanjut dengan meminta klien untuk
memperkenalkan diri secara berurutan dimulai dari sebelah kiri terapis
searah jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan yaitu masing-masing klien
membagi cerita tentang halusinasi yang mereka alami secara acak dengan
menceritakan :
Identitas diri
Isi halusinasi
Waktu terjadinya
Frekuensi halusinasi
Perasaan yang timbul ketika halusinasi
c. Setiap klien bisa menceritakan halusinasinya berikan pujian dan ajak peserta
lain untuk turut memujinya
d. Setelah klien bisa menceritakan halusinasinya, peserta TAK yang lainnya
dipersilahkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya dengan
11
mengangkat tangan terlebih dahulu. Setelah diizinkan untuk berbicara baru
bertanya
e. Lakukan kegiatan point (b) hingga semua klien selesai mendapat giliran
f. Terapis meminta masing-masing klien secara acak menceritakan hal apa
yang dilakukan saat halusinasi dan apakah cara tersebut bisa mengatasi
halusinasinya
g. Setiap klien bisa menceritakan pengalamannya mengatasi halusinasi berikan
pujian dan ajak peserta lain untuk turut memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah mengikuti
TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari jika
halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu
belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. M Tn. A Tn. A Z Tn. D Tn. W
1 Memperkenalkan diri √ √ √ √ √
2 Menyebutkan isi
√ √ √ √ √
halusinasi
13
3 Menyebutkan waktu
√ √ √ √ √
terjadinya halusinasi
4 Menyebutkan situasi
√ √ √ √ √
terjadinya halusinasi
5 Menyebutkan
perasaan saat √ √ √ √ √
halusinasi muncul
6 Menyebutkan cara
yang selama ini
√ √ √ √ √
dilakukan untuk
mengontrol halusinasi
7 Menyebutkan
√ √ √ √ √
efektifnya cara
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
Beri tanda (√) jika klien mampu melakukannya
Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL
HALUSINASI SESI II: MENGHARDIK
A. Tujuan
1. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
2. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar
C. Alat
1. Spidol
2. Kertas HVS
3. Pulpen/pensil
4. Speaker
D. Metode
1. Diskusi
2. Simulasi
E. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan sensori
persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
14
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40 menit
d. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin terlebih dahulu
kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul dan memperagakannya
b. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan kembali cara
menghardik halusinasi dimulai dari peserta sebelah kiri terapis searah jarum
jam secara berurutan hingga semua klien mendapat giliran
c. Setiap klien bisa memperagakan cara menghardik halusinasinya berikan
pujian dan ajak peserta lain untuk turut memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah mengikuti
TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari jika
halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mebuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu belajar
mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
15
F. Evaluasi dan Dokumentasi
SESI II : TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Menghardik
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. M Tn. A Tn. A Z Tn. D Tn. W
1 Menyebutkan cara
mengontrol
√ √ √ √ √
halusinasi dengan
menghardik
2 Memperagakan
cara menghardik √ √ √ √ √
halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
Beri tanda (√) jika klien mampu melakukannya
Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya
16