Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI


HALUSINASI
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa
Pembimbing Akademik : Ermawati Dalami S. Kp, M. Kes
Pembimbing Lahan Praktik : Bachtiar Siahaan S. Kep, Ners

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Angel Cindy Siregar P27901117045
Ayu Avinnah P27901117046
Cindy Septiviana Devi. S P27901117047
Dita Noor Aripin P27901117048
Dyah Anataria Devi P27901117049
Diyah Ayu Putri Sundari P27901117050
Endah Sri Lestari P27901117051

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini
dengan baik.
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok yang berjudul ”Stimulasi Sensori
(Halusinasi)” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan
jiwa jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Banten.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini.
2. Pembimbing di Rumah Sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian Kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok ini.
3. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan
baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.
4. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini kedepan.

i
A. Latar Belakang
Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berpikir, merasakan dan berperilaku dengan baik. Penyebab pasti
skizofrenia setiap individu berbeda, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta
struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah berperan atas terjadinya
gangguan.
Pasien yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia pasti akan mengalami
gangguan halusinasi. Halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca indera tanpa
adanya rangsangan (stimulus) eksternal halusinasi merupakan gangguan persepsi
dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi (Stuart &
Laraia). Ada lima jenis halusinasi yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan dan perabaan. Halusinasi merupakan jenis halusinasi yang paling
banyak ditemukan terjadi pada pasien, kemudian penglihatan dann sisanya
penciuman, pengecapan dan perabaan.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan presepsi sensori halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
lingkungan sekitarnya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Dr.
Soeharto Heerdjan khususnya Ruang Kasuari sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu, untuk membantu pasien dalam mengontrol halusinasi
yang terjadi maka kelompok melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
tentang halusinasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempresepsikan simulasi
yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

4
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan
orang lain
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
C. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4
sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

D. Aktivitas dan Indikasi


1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Kamis/31 Oktober 2019
Jam : 10.00 – 10.40 WIB
Tempat : Ruang Kasuari
2. Kriteria Pasien
a. Klien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran menunjukkan
kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang didengarkan
b. Klien dengan halusinasi pendengaran sudah mampu mengatasi apabila
halusinasi muncul
c. Klien yang kooperatif dengan halusinasi waham dan ilusi
d. Klien dengan gangguan stimulasi halusinasi berharap sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
e. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
f. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
g. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
h. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik 2011)
3. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
b. Mengumpumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK
1. Kriteria Hasil
 Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat meja diskusi
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
 Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
 Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
2. Antisipasi Masalah
1) Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain
2) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3) Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
3. Pasien TAK sebagai berikut
NO NAMA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tn. M Halusinasi Pendengaran
2. Tn. A Halusinasi Penglihatan
3. Tn. A Z Halusinasi Pendengaran
4. Tn. D Halusinasi Pendengaran
5. Tn. W Halusinasi Pendengaran

E. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader
 Dyah Anataria Devi
b. Co Leader
 Dita Noor Aripin
c. Fasilitator
 Angel Cindy Siregar
 Ayu Avinnah
 Cindy Septiviana Devi Saputri
 Endah Sri Lestari
d. Observer
 Diyah Ayu Putri Sundari
2. Alat dan Media
a. Spidol
b. Formulir Jadwal Kegiatan Harian
c. Pensil/pulpen
d. Kertas HVS
3. Metode
a Diskusi
b Dinamika kelompok
c Simulasi

5
4. Setting Tempat

P
F F

P
P

CL

P
P
F

Keterangan :
 L : Leader
 CL : Co Leader
 F : Fasilitator
 O : Observasi
 P : Pasien

F. Pembagian Tugas
1. Leader Tugas
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi aktivitas
kelompok
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan terapi aktivitas kelompok
d. Memimpin diskusi kelompok

6
2. Co Leader
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Observator
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok

G. Proses Pelaksanaan
1) Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)

7
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
 Terapis menjelaskan aturan kegiatan berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
pada terapis
 Lama kegiatan 40 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
b. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Tahap Terminasi
1. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
 Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
3. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati terapi aktivitas kelompok yang akan datang
 Menyepakati waktu dan tempat
4. Format evaluasi
Contoh :
Nama Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut situasi Menyebut perasaan
No
klien halusinasi terjadi halusinasi terjadi halusinasi saat halusinasi
1
2

8
3
4

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut terapi aktivitas kelompok pada kolom
nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
 Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi aktivitas
kelompok pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu
menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam),
situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

9
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I : MENGENAL HALUSINASI
A. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila terjadi halusinasi
5. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi

B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar

C. Alat
1. Spidol
2. Kertas
3. Pulpen/pensil
4. Speaker

D. Metode
1. Diskusi

E. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan sensori
persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

10
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Masing – masing klien memperkenalkan diri : nama lengkap, nama
panggilan, tanggal lahir, nomor rekam medis identitas keluarga, hobi
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40 menit
e. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin terlebih dahulu
kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama lengkap, nama panggilan, tanggal lahir,
identitas keluarga, hobi) dilanjut dengan meminta klien untuk
memperkenalkan diri secara berurutan dimulai dari sebelah kiri terapis
searah jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan yaitu masing-masing klien
membagi cerita tentang halusinasi yang mereka alami secara acak dengan
menceritakan :
 Identitas diri
 Isi halusinasi
 Waktu terjadinya
 Frekuensi halusinasi
 Perasaan yang timbul ketika halusinasi
c. Setiap klien bisa menceritakan halusinasinya berikan pujian dan ajak peserta
lain untuk turut memujinya
d. Setelah klien bisa menceritakan halusinasinya, peserta TAK yang lainnya
dipersilahkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya dengan

11
mengangkat tangan terlebih dahulu. Setelah diizinkan untuk berbicara baru
bertanya
e. Lakukan kegiatan point (b) hingga semua klien selesai mendapat giliran
f. Terapis meminta masing-masing klien secara acak menceritakan hal apa
yang dilakukan saat halusinasi dan apakah cara tersebut bisa mengatasi
halusinasinya
g. Setiap klien bisa menceritakan pengalamannya mengatasi halusinasi berikan
pujian dan ajak peserta lain untuk turut memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah mengikuti
TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari jika
halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu
belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

F. Evaluasi dan Dokumentasi


SESI I : TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Memperkenalkan Diri dan Halusinasi:

Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. M Tn. A Tn. A Z Tn. D Tn. W
1 Memperkenalkan diri √ √ √ √ √
2 Menyebutkan isi
√ √ √ √ √
halusinasi

13
3 Menyebutkan waktu
√ √ √ √ √
terjadinya halusinasi
4 Menyebutkan situasi
√ √ √ √ √
terjadinya halusinasi
5 Menyebutkan
perasaan saat √ √ √ √ √
halusinasi muncul
6 Menyebutkan cara
yang selama ini
√ √ √ √ √
dilakukan untuk
mengontrol halusinasi
7 Menyebutkan
√ √ √ √ √
efektifnya cara

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
 Beri tanda (√) jika klien mampu melakukannya
 Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL
HALUSINASI SESI II: MENGHARDIK
A. Tujuan
1. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
2. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar

C. Alat
1. Spidol
2. Kertas HVS
3. Pulpen/pensil
4. Speaker

D. Metode
1. Diskusi
2. Simulasi

E. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan sensori
persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini

14
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40 menit
d. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin terlebih dahulu
kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul dan memperagakannya
b. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan kembali cara
menghardik halusinasi dimulai dari peserta sebelah kiri terapis searah jarum
jam secara berurutan hingga semua klien mendapat giliran
c. Setiap klien bisa memperagakan cara menghardik halusinasinya berikan
pujian dan ajak peserta lain untuk turut memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah mengikuti
TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari jika
halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mebuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu belajar
mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

15
F. Evaluasi dan Dokumentasi
SESI II : TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Menghardik
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. M Tn. A Tn. A Z Tn. D Tn. W
1 Menyebutkan cara
mengontrol
√ √ √ √ √
halusinasi dengan
menghardik
2 Memperagakan
cara menghardik √ √ √ √ √
halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
 Beri tanda (√) jika klien mampu melakukannya
 Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya

16

Anda mungkin juga menyukai