Anda di halaman 1dari 14

ISOLASI SOSIAL

Cindy Septiviana Devi. s


Dita Noor Aripin
Fitri Suheliah
Melsa Shafira
Tika Sandra Dewi
Isolasi sosial adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang
dan perasaan segan terhadap orang lain (NANDA, 2012).
Isolasi sosial merupakan kondisi dimana pasien selalu merasa
kehadiran orang lain sebagai ancaman (Fortinash, 2011).
Jadi, Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang menemukan
kesulitan dalam membina hubungan dan menghindari interaksi
dengan orang lain secara langsung yang dapat bersifat sementara
atau menetap.
More info on how to use this template at www.slidescarnival.com/help-use-presentation-template
This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits slide or mention SlidesCarnival and
other resources used in a slide footer.
Etiologi
Penyebab isolasi sosial adalah harga diri rendah yaitu
perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan,
yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap
diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri,
gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat,
percaya diri kurang, dan juga dapat mencederai diri.
Faktor Predisposisi (Pendukung)

Faktor
Faktor Biologis Faktor Sosial
Perkembangan Budaya
Stressor Presipitasi
(Pencetus)

1. Stressor Sosial Budaya


2. Stressor Psikologi


Stressor Sosial Budaya
Stressor Psikologi
Respon yang masih dapat diterima oleh norma - norma sosial dan kebudayaan
secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah
1. Solitude: Respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang
telah terjadi di lingkungan sosialnya dan untuk menentukan langkah
berikutnya.
2. Otonomi: Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran, perasaan dalam hubungan sosial
3. Kebersamaan: Kemampuan individu melakukan hubungan interpersonal
dimana individu tersebut mampu untuk memberi dan menerima
4. Saling ketergantungan: Saling ketergantungan antara individu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
Respon Maladaptif
1. Menarik diri: gangguan yang terjadi apabila seseorang
memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lain
untuk mencari ketenangan sementara waktu.
2. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa
percaya diri dan kemampuan yang dimiliki sehingga
tergantung dengan orang lain.
3. Manipulasi : seseorang yang mengganggap orang lain
sebagai objek individu dan berorientasi pada diri sendiri,
sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara
mendalam.
4. Impulsif : ketidakmampaun merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalan,
mempunyai penilaian yang buruk cenderung memaksakan
kehendak.
5. Narkisisme : harga diri yang rapuh secara terus menerus
berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, memiliki
sikap egosentris, pencemburu dan marah jika orang lain
tidak mendukung
Tanda dan Gejala

Gejala yang muncul pada klien isolasi sosial meliputi


gejala kognitif antara lain, perasaan kesepian, merasa
ditolak orang lain atau lingkungan, merasa tidak
dimengerti oleh orang lain, merasa tidak berguna, putus
asa, tidak memiliki tujuan hidup, merasa tidak aman
berada diantara orang lain, menghindar, tidak mampu
konsentrasi dan membuat keputusan (NANDA, 2012).
Gejala subjektif :

1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau di tolak oleh orang lain.


2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain.
3. Respon verbal kurang dan sangat singkat.
4. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.
5. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
6. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
7. Klien merasa tidak berguna.
8. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
9. Klien merasa ditolak
Gejala objektif:
1. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
2. Tidak mengikuti kegiatan
3. Banyak berdiam diri dikamar
4. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang
dekat.
5. Klien tampak sedih, ekspresi datar
6. Kontak mata kurang
7. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
8. Mengisolasi diri
9. Rendah diri
10.Aktivitas menurun
Perkembangan Hubungan Sosial

1. Bayi
2. Prasekolah
3. Anak-Anak
4. Remaja
5. Dewasa Muda
6. Dewasa Tengah
7. Dewasa Lanjut
Penatalaksanaan
1. Therapy Farmakologi
a. Clorpromazine (CPZ) Untuk Menenangkan
b. Haloperidol (HLD) Pikiran Menjadi Tenang
c. Trihexy phenidyl (THP) Membuat Rileks
2. Electro Convulsive Therapi (ECT)
3. Terapi Keluarga
a.BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya)
b.Jangan memancing emosi klien
c.Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
d.Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat
4. Therapy Kelompok
5. Therapy Lingkungan
Penatalaksanaan
1. Therapy Farmakologi
a. Clorpromazine (CPZ) Untuk Menenangkan
b. Haloperidol (HLD) Pikiran Menjadi Tenang
c. Trihexy phenidyl (THP) Membuat Rileks
2. Electro Convulsive Therapi (ECT)
3. Terapi Keluarga
a.BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya)
b.Jangan memancing emosi klien
c.Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
d.Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat
4. Therapy Kelompok
5. Therapy Lingkungan
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai