Anda di halaman 1dari 3

ARRGHH..

PUSING ; MAHASISWA JUGA BISA STRESS

Pengantar Dikomentari [MJP1]: Menimbulkan hasrat pembaca


untuk ingin mengetahui lebih lanjut. Prinsipnya adalah
relatedness (kesesuaian dengan kondisi pembaca) semakin
Satu hal yang mungkin menjadi benang merah kehidupan mahasiswa di berbagai kampus sesuai semakin maka akan semakin tertarik pembaca untuk
mendalami artikel
dimanapun daerahnya adalah tingginya beban akademik yang dimiliki oleh mereka. Mulai dari
berbagai jenis tugas dengan volume yang banyak, kegiatan ekstrakulikuler dan
keorganisasian, dinamika hubungan antar sesama mahasiswa lain dan juga kesulitan untuk
berinteraksi dengan dosen. Berbagai kondisi diatas menghadirkan tekanan psikologis dalam
diri mahasiswa, tekanan ini biasa disebut sebagai stress akademik. Berdasarkan survey yang
kami lakukan kepada 1157 orang mahasiswa di lingkungan FKIP Universitas Lampung,
diketahui bahwa 89% responden mengaku mengalami stress akademik. Dikomentari [MJP2]: Diambil dari evaluasi 4 & Masukkan
diagram dari evaluasi 5 jika dimungkinkan

Seluk beluk stress ; definisi, mengapa terjadi, serta dampaknya Dikomentari [MJP3]: Memberikan landasan pikir untuk
menyamakan persepsi pembaca dengan persepsi penulis,
sehingga proses penyerapan informasi dapat berjalan lebih
Stress akademik merupakan permasalahan yang sudah mulai diteliti sejak tahun 1990 (Fisher, efektif.

1994) secara teoritis stress akademik didefinisikan sebagai tekanan psikologis yang muncul
sebagai akibat dari beban dan tanggung jawab di lingkungan akademik. Secara lebih lanjut Dikomentari [MJP4]: Diambil dari evaluasi 3

dijelaskan bahwa tekanan ini disebut dengan stressor. Berdasarkan hasil penelitian Bedewy &
Gabriel (2015) diketahui bahwa secara umum stressor di lingkungan akademik dapat
dikelompokkan menjadi tiga area, yaitu : beban tugas akademik, persepsi / penilaian
mahasiswa terhadap kemampuan akademis dirinya, harapan orang disekitar terhadap
performa akademik yang harus ditampilkan.

Stress akademik merupakan permasalahan yang penting untuk kita cermati, karena telah
terbukti memiliki dampak negatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi kondisi
psikologis mahasiswa, seperti : Membuat prestasi / pencapaian akademik menurun (Akgun &
Ciarrochi, 2003), Motivasi belajar menurun (Struthers dkk, 2000), Kondisi kesehatan menurun
(MacGeorge, 2005), Gangguan depresi (Jayanthi, 2015), bahkan stress dapat memicu pikiran
untuk bunuh diri (Ang & Huan, 2005). Berdasarkan berbagai dampak negatif diatas,
seharusnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa idealnya stress akademik dapat dicegah
kemunculannya. Dikomentari [MJP5]: Diambil dari evaluasi 3
Cerita pengalaman stress dari narasumber Dikomentari [MJP6]: Memberikan gambaran kondisi
dampak permasalahan di lapangan yang memang dekat
dengan pembaca, agar kesan pentingnya masalah ini bisa
Guna mengetahui bagaimana dampak stress akademik yang terhadi di lingkungan FKIP lebih terasa

Universitas Lampung, kami mewawancarai seorang mahasiswi Jurusan IP, FKIP Universitas
Lampung berinisal R. R menyatakan bahwa Ia mulai merasakan stress akademik sejak semester
2, dimana tugas mulai bertambah volumenya dan juga tingkat kesulitannya. Awalnya R merasa
tekanan ini hanya rasa bosan saja dan wajar untuk dirasakan oleh mahasiswa, namun lama
kelamaan R merasa semakin malas untuk berkuliah, sering bolos dan juga menjadi cepat
marah. R menyatakan bahwa ia jadi semakin sering bertengkar dengan ibunya jika ditanya
tentang perkuliahan oleh ibunya. R juga merasa mual jika mendatkan tugas dari dosen dan
dampak terparah adalah R sempat berpikir untuk berhenti saja kuliah. Untungnya R kemudian
mengajukan diri untuk melakukan sesi konseling di UPKT FKIP Universitas Lampung, dan saat
ini ia mulai mengejar ketertinggalan nilai pada 2 semester lalu. Menurut R, ada banyak lagi
temannya yang merasakan stress akademik seperti yang pernah dialaminya. Dikomentari [MJP7]: Diambil dari evaluasi 7

Pendapat ahli terkait cara mencegah stess akademik Dikomentari [MJP8]: Memberikan pandangan tentang
langkah – langkap praktis yang dapat langsung diaplikasikan
oleh pembaca. Kuncinya adalah mensimplifikasi ide solusi
Kami kemudian mewawancarai seorang dosen Program Studi BK untuk mengetahui tentang yang rumit menjadi se-simple mungkin.

bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan stress akademik,
berikut saran yang diberikan :

1. Memperbaiki kemampuan manajemen waktu ; tidak menunda pekerjaan


Tugas perkuliahan akan menjadi semakin berat jika baru dikerjakan menjelang hari
pengumpulan. Maka dari itu, jangan pernah menunda pengerjaan tugas.
2. Mencicil tugas perkuliahan ; Pola pikir 2 x 5 lebih baik daripada 5 x 2
Lebih baik untuk mencicil tugas perkuliahan sedikit demi sedikit daripada mencoba
mengerjakannya sekaligus.
3. Menghindari sikap perfeksionis ; jangan mengejar kesempurnaan
Tugas yang baik adalah tugas yang selesai, berusaha memberikan yang terbaik adalah
yang benar untuk dilakukan, namun tidak perlu berulang – ulang dikerjakan agar hasilnya
sempurna.
4. Jangan membohongi diri, dengan mengatakan saya baik – baik saja
Jika mulai merasakan tekanan psikologis, jangan tutupi dengan sikap saya baik – baik saja.
Segera cari orang lain untuk mencurahkan pikiran terkait tekanan tersebut. Dikomentari [MJP9]: Hasil wawancara dosen
Call to action Dikomentari [MJP10]: Secara persuasif mengajak
pembaca untuk melakukan sebuah aksi terkait topik
permasalahan. Kuncinya adalah penggunaan kalimat
Stress akademik adalah ancaman berbahaya yang sayangnya tidak bisa terlihat secara kasat persuasif

mata, sehingga semakin sulit untuk menghindarinya. Satu - satunya cara untuk menghindari
dan mengatasinya adalah dengan lebih meluangkan waktu untuk lebih peduli kepada diri
sendiri, karena hanya kita sendiri yang paling mengerti seberapa besar tekanan psikologis
yang sedang kita rasakan. Ayo ambil waktu lebih banyak untuk mempedulikan kondisi
psikologis diri.

Daftar Rujukan

Akgun, S., & Ciarrochi, J. (2003). Learned resourcefulness moderates the relationship between
academic stress and academic performance. Educational Psychology, 23(3), 287-294.

Ang, R. P., & Huan, V. S. (2006). Relationship between academic stress and suicidal ideation:
Testing for depression as a mediator using multiple regression. Child psychiatry and human
development, 37(2), 133.

Bedewy, D., & Gabriel, A. (2015). Examining perceptions of academic stress and its sources
among university students: The Perception of Academic Stress Scale. Health psychology
open, 2(2), 2055102915596714.

Fisher, S. (1994). Stress in academic life: The mental assembly line. Open University Press.

Jayanthi, P., Thirunavukarasu, M., & Rajkumar, R. (2015). Academic stress and depression
among adolescents: A cross-sectional study. Indian pediatrics, 52(3), 217-219.

MacGeorge, E. L., Samter, W., & Gillihan, S. J. (2005). Academic stress, supportive
communication, and health. Communication Education, 54(4), 365-372.

Struthers, C. W., Perry, R. P., & Menec, V. H. (2000). An examination of the relationship among
academic stress, coping, motivation, and performance in college. Research in higher
education, 41(5), 581-592.

Anda mungkin juga menyukai