Anda di halaman 1dari 1

Pooh-pooh Theory

Teori Poh-Poh (Pooh-Pooh Theory) dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) dalam
Descent of Man (1871). Sementara penamaan teori ini diajukan oleh Max Muller (1823-
1900), salah seorang filologi berkebangsaan Jerman. Menurut Darwin, kualitas bahasa
manusia dibandingkan suara binatang berbeda dalam tingkatannya saja. Bahasa manusia
seperti halnya manusia sendiri berasal dari bentuk yang primitive, barangkali dari emosi saja.
Misalnya, perasaan jengkel atau jijik diucapkan dengan mengeluarkan udara dari hidung dan
mulut. Bunyi yang dikeluarkan terdengar seperti poh atau pish. Maka, Max Muller menyebut
teori ini dengan Pooh-Pooh Theory. Teori ini kemudian ditentang oleh Edward Sapir(1884-
1939) dari Amerika Serikat (Alwasilah:1993:3).

 Ding-Dong Theory

Ding-Dong Theory diperkenalkan oleh Max Muller (1823-1900). Teori ini disebut juga
dengan istilah Nativistic Theory. Teori yang dikemukakan oleh Max Muller ini sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Socrates bahwa bahasa lahir secara alamiah. Menurut teori
ini, manusia memiliki insting yang istimewa untuk mengeluarkan ekspresi ujaran bagi setiap
kesan sebagai stimulus dari luar. Kesan yang diterimah melalui indra, laksana pukulan pada
bel hingga melahirkan yang sesuai. Sewaktu orang primitive dahulu melihat seekor serigala,
pandangannya ini menggetarkan bel yang ada pada dirinya secara insting sehingga
terucapkanlah kata wolf (serigala). Namun pada akhirnya Muller juga menolak teori yang
telah dikemukakannya.

Yo-he-ho Theory

Yo-he-ho Theory tidak diketahui orang pertama yang mengemukakannya. Menurut teori ini,
bahasa pertama lahir dalam suatu kegiatan social. Pada zaman dahulu, sekelompok orang
primitive bekerjasama secara social sehingga pada kegiatan tersebut melahirkan bahasa. Kita
pun juga melakukan kerjasama dalam hidup, seperti saat akan mendorong mobil yang mogok
secara bersama-sama kita mengeluarkan ucapan bersama (1,2,3…). Orang primitive dahulu
juga sama, sewaktu mereka akan bekerja, pita suara mereka bergetar lalu melahirkan ucapan
khusus untuk setiap tindakan. Ucapan yang dilahirkan tersebut akhirnya menjadi sebuah
penamaan, seperti heave (angkat), rest! (diam), dan sebagainya. Teori Asal Mula Bahasa

 Bow-Bow Theory

Bow-Bow Theory disebut juga dengan anomatopoetic atau Ecboic Theory. Menurut Bow-
Bow Theory, kata-kata yang pertama lahir adalah tiruan terhadap suara Guntur, angina,
ombak, air sungai, suaraa kokok ayam atau bunyi itik. Max Muller kemudian membantah
bahwa teori ini hanya berlaku bagi kokok ayam dan itik sementara komunikasi bahasa lebih
banyak terjadi diluar kandang.

Teori sing-song

yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau
nyanyian saat mereka merayakan sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara
api unggun yang dilakukan oleh suku-suku indian.

Anda mungkin juga menyukai