Latar Belakang
Filsafat berasal dari 2 kata yaitu philo yang berarti cinta atau philia yang berarti
(persahabatan, tertarik kepada), dan kata sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan
demikian, filsafat artinya cinta terhadap ilmu atau hikmah. Poerwantara mengemukakan
filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Filsafat mempunyai berbagai aliran yaitu,
aliran behavioralisme, aliran materialisme, aliran naturalisme, aliran pragmatisme, dan aliran
idealisme (1,2, 3).
Salah satu aliran filsafat yaitu aliran naturalisme, Naturalisme berasal dari bahasa latin
nature yang mempunyai arti alam, tabiat, dan pembawaan sedangkan isme artinya paham.
Jadi aliran naturalisme yaitu sebuah pandangan yang menyatakan bahwakenyataan yang
sebenarnya adalam alamemesta ini, buka kenyataan spiritual dansuperanatural. Alur
naturalisme mempunyai beberapa tokoh dan pandangan aliran filsafat naturalisme yaitu J.J
Rosseau, John Amos Comenius, Plato, Aristoteles, dan John Locke. Alur naturalisme
mempunyai ciri utama yaitu dalam mendidik seseorang kembalilah kepada alam agar
pembawaan seseorang yang baik tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain, pembawaan
yang baik supaya berkembang secara spontan (3,4).
A. Pengertian Aliran Naturalisme
Aliran filsafat naturalisme lahir sebagai reaksi terhadap aliran filsafat pendidikan
Aristotalian-Thomistik, dengan tokohnya antara lain. J.J. Rousseau (1712-1778) dan
Schopenhauer (1788-1860 M). Naturalisme lahir pada abad ke-17 dan mengalami
perkembangan pada abad ke-18. Naturalisme berkembang cepat dibidang sains. Naturalisme
sendiri mempunyai beberapa pengertian, yaitu dari segi bahasa, Naturalisme berasal dari dua
kata,”Natural” artinya “Alami” dan “Isme” artinya “Paham”. Aliran naturalisme dapat juga
disebut sebgai “Paham Alami”. Maksudnya, bahwa setiap manusia yang terlahir dengan
pembawaan yang buruk (3).
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan
realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari
dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang
dan waktu. Nature adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah
naturalism adalah kebalikan dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan
dualistic terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam
(3).
Naturalisme mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam
semesta fisik ini. Hal ini berarti bahwa yang dimaksud adalah bukan kenyataan spiritual atau
supranatural. Oleh karena itu, menurut pandangan naturalis, jiwa itu dapat menurun
kedudukannya, menjadi dan mempunyai hakikat sebagai unsur-unsur materi. Dengan
demikian naturalisme bisa menjadi materialisme. Filsafat naturalisme adalah filsafat dunia itu
sendiri, karena memandang bahwa segala sesuatru ini berasal dari alam dan tiada sesuatupun
yang ada ini terdapat dibaliknya. Atas dasar prinsip ini naturalisme modern cenderung untuk
menjadi pluralisme; suatu paham yang berpendirian, bahwa kenyataan itu dapat terdiri dari
banyak tipe benda-benda alamiah (5).
Berbagai aliran filsafat mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan termasuk
bidang pendidikan. Pendidikan merupakan wadah yang memiliki peranan penting dalam
pembentukan karakter seseorang, baik pendidikan dalam lingkungan keluarga maupun
lingkungan pendidikan formal. Adapun naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan
bahwa guru paling alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya (3).
Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari
sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan
aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural. Paham naturalisme
memandang tenaga pendidik tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid (3).
B. Tokoh dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme
1. Jean Jaqcues Rosseau (1712-1778)
Tokoh aliran Naturalisme ini ialah Jean Jaqcues Rosseau (1712-1778). Dia
dilahirkan di Switzerland, namun sebagian besar hidupnya dihabiskan di Perancis
dimana ia disana menjadi filsuf terpimpin pada masanya. Aliran ini berkembang pesat
pada abad ke-18. Rosseau berpandangan “Learned heavily on the knowledge reported
by man’s sense” yang artinya ‘Pembelajaran yang hebat dalam ilmu pengetahuan
berasal dari akal pikiran manusia” (3).
4. Aristoteles
Aristoteles merupakan tokoh filsafat yang rasional. Pemikiran filsafatnya lebih
maju karena didasari oleh dasar-dasar sains. Aristoteles mempunyai pendapat yang
sama dengan Plato. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup di dunia ini terdiri
atas dua prinsip, yaitu :
a. Prinsip Matter (Rohani) : memberikan substansi sesuatu
b. Prinsip Form (Materi atau Badan) : memberikan pembungkusnya.
Badan material manusia pasti akan mati, sedangkan yang memberikan bentuk
kepada materi adalah jiwa. Jiwa manusia mempunyai beberapa fungsi yaitu
memberikan hidup vegetatif (jiwa tumbuh-tumbuhan), lalu memberikan hidup sensitif
(jiwa binatang) yang akhirnya membentuk hidup intelektif. Oleh karena itu, jiwa
intelektif manusia mempunyai hubungan baik dengan dunia materi maupun dunia
rohani, maka dari itu Aristoteles membedakan antara akal budi yang pasif
(berhubungan dengan materi) dan akal budi yang aktif (berhubungan dengan rohani).
Contohnya berupa kepercayaan pada Tuhan. Tuhan dicapai dengan akal, tetapi ia
percaya pada Tuhan. Menurut Aristoteles, Tuhan berhubungan dengan dirinya sendiri.
Ia tidak berhubungan dengan alam ini (3).
Naturalisme berasal dari dua kata yaitu “Natural” artinya “Alami” serta “Isme” yang
artinya “Paham” jadi aliran ini disebut juga aliran “Paham Alami”. Yang artinya bahwa
setiap orang yang terlahir di bumi ini dasarnya memiliki pembawanan yang baik tidak buruk.
Nature juga dingkapkan oleh sains alam sebagai dunia. Sistem aliran naturalisme
berorientasi pada naturo-centris (berpusat pada alam), tubuhh (jasmani), panca indera, hal-
hal yang bersifat aktual dan kepada organisme (makhluk hidup). Aliran naturalisme
merupakan lawan dari aliran supranatural, jadi aliran naturalisme ini menolak adanya
kekuatan supranatural dan moral, kenyataannya gejala-gejala alam yang terlihat ini dapat
terjadi karena kekuatan alam itu sendiri dan bersifat fisik yang bisa dipelajari kemudian
diketahui (3, 9, 10).
Jadi ciri-ciri dari aliran naturalisme yaitu (3):
1. Menolak adanya kekuatan spiritual atau supranatural serta gejala yang bersifat materi
atau kebendaan baik.
2. Serba dijelaskan dalam hukum sebab-akibat, stilumus-respon.
3. Material bergerak bukan dari dirinya, tapi dari kekuatan-kekuatan yang berasal dari
luar diri nya.
Naturalisme juga memiliki sifat hukum alam denagn ciri kualitaif dan kuantitatif. Ciri
kualitatif yaitu ciri yang melekat pada gejala alam dan muncul pada berbagai masa
perkembangan alam. Sedangkan kuantitatif cenderung pada gejala alam memiliki besaran
tertentu yang dapat dihitung dan diukur.
Dalam naturalisme terdapat ajaran-ajaran yng ada, antara lain monoistik,
antisupranaturalistik, ilmiah, dan humanistik (11).
- Pada monoistik mengajarkan bahwa alam adalah satu-satunya kenyataan, bersifat
abadi, bekerja dan memenuhi dirinya sendiri, tidak transenden, dan alam tidak ada
reinkarnasi.
- Pada antisupranaturalistik mengajar tentang semua gejala dapat dijelaskan berdasar
pada hubungan yang inheren dari peristiwa-peristiwa alami.
- Menurut ajaran ilmiah, gejala-gejala alam dapat secara memandai dijelaskan dengan
meningkatkan metodologi ilmu. Segua gejala pada prinsipnya dapat dijelaskan dengan
metode-metode ilmiah. Pengetahuan dapat diperoleh hanya dengan metodologi yang
empiris-logis. Intuisi, pengalaman, mistiik, kepercayaan, dan wahyu ditolak sebagai
saran pengahantar kebenaran.
- Humanistik mengajarkan bahwa kemanusiaan adalah salah satu dari banyak
manifestasi alami dari alam semesta. Kodrat estis dan estetis manusia memiliki dasar
pada gejala-gejala alami. Nilai-nilai yang ada dibuat oleh manusia tetapi pada
kenyataannya berdasarkan pada keadaan-keadaan alam.
Sebagai pendahulu ilmu pengetahuan alam, ada yang namanya kosmologi, yang sering
dilawankan dengan kata chaos yang dalam bahasa Yunani artinya makhluk hidup pertama.
Dalam membentuk pemahaman, kosmolog mengusulkan bahwa sejarah alam semesta telah
diatur sepenuhnya oleh hukum-hukum fisika. Jika berbicara tentang tentang aliran filsafat
naturalisme, itu berati juga membicarakan paha kosmologi. Naturalisme dan kosmologi
adalah dua hal yang sangat berkaitan. Pada masa Yunani kuno, kosmologi menjadi bagian
dari keyakiann dari keberadaan alam. Kosmologi merupakan istilah yang melekat pada
pengkajian alam semesta (11).