Oleh :
0
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan nikmat-Nya yang
tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah praktikum ini.
Shalawat dan salam semoga selalu kita curahkan untuk suri tauladan Nabi Muhamma
SAW.
Penulis sadar bahwa selama kami menyusun laporan ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Asisten Dosen Laboratorium Teknik Mesin Las yang telah membimbing dalam
melaksanakan Praktikum Proses Manufaktur.
2. Teman-teman yang telah banyak memberi masukan serta saran-saran yang
membangun.
3. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan laporan ini.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya dalam menyusun
laporan ini masih banyak kekurangannya. Saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Akhir kata penulis berharap agar
laporan ini berguna bagi semua pihak dalam memberi informasi tentang bagaimana
cara menggunakan mesin bubut dan membuat suatu produk manufaktur
menggunakan mesin tersebut.
i
ii
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Mampu menggunakan atau mengoperasikan mesin-mesin las.
2. Mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pengelasan.
3. Mengenal dan dapat memahami mesin las listrik.
4. Bekerja sesuai dengan jobsit yang telah di tentukan.
5. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam las
6. Untuk mengetahui teknik pengelasan yang baik dan benar
7. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam pengelasan
BAB V : KESIMPULAN
Berisi tentang point-point penting dari Praktikum Mesin Las.
2
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Teknik pengelasan secara sederhana telah ditemukan dalam rentang waktu antara
4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan mudah, teknologi
pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik penyambungan yang
mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan.Pada tahap-
tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya
digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang kurang penting.Tapi setelah
melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan waktu yang lama, maka sekarang
penggunaan proses-proses pengelasan dan penggunaan konstruksi-konsturksi las
merupakan hal yang umum di semua negara di dunia.
Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad
ke 20. Sebagai sumber panas, digunakan api yang berasal dari pembakaran gas asitilena
yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik
namun masih mulai langka.
Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam
skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat
sejumlah kapal sekelas dengan kapalSS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang
diluncurkan dengan di las. Dimana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses
pengerjaan menggukana paku keling (‘’rivets’’). Pada masa itu, muncul pula cara
pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’ (lekukan yang tertutup
lapisan).
Sambungan joining adalah suatu proses yang dibutuhkan untuk merakit dua
komponen/ lebih sehingga menjadi suatu produk yang dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
3
4
1. Adanya produk yang mustahil untuk dibuat dari satu bagian saja
2. Proses pembuatan lebih hemat bila dibuat secara terpisah lalu dirakit.
5. Proses pengiriman lebih mudah dan murah, bila dilakukan secara terpisah
baru dirakit.
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), adalah penyambungan besi
dengan cara membakar. Dalam referensi-referensi teknis, terdapat beberapa
definisi dari Las, yakni sebagai berikut :
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.
4
5
Menurut Sriwidharto (1996), Mesin las adalah mesin mesin yang digunakan
untuk menyambung benda padat dengan jalan mencairkannya melalui
pemanasan. Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi, yakni :
1. Bahwa benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas;
2. Bahwa antara benda-benda padat yang disambung tersebut terdapat
kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau menggagalkan
sambungan tersebut;
3. Bahwa cara-cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan
penyambungannya.
Definisi las menurut DIN (DeutchIndustrieNormen) adalah ikatan metalurgi
pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau
cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energy
panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan
termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang
disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang
disambungkan.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan
yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan logam. Dari
pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang
ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang dapat
dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan
yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat
luas.Meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa
saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
Panas hasil gesekan itu akan melelehkan cincin bagian dalam serta ujung kedua
pipa. Proses pengelasan selesai.
Las gesekan umumnya digunakan dalam industri mobil, untuk menyambung as,
komponen bak persneling dan kolom kemudi. Dengan metode las gesek ini
akan lebih mudah untuk menyambung bahan-bahan yang sulit dilas dengan
proses biasa. Misalnya untuk menghubungkan baja dengan tembaga, tembaga
dengan aluminium dan titanium.
10
11
bahan peledak yang disulut. Lempengan A akan ditekan keras pada B dan
keuda lempengan akan meleleh pada tempat kontak. Setelah beberapa seratus
detik gelombang kejut ledakan itu hilang, bahan akan mendingin dan bagian A
dan B sudah melekat.
11
12
12
13
13
14
pengelasan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Adapun hal-
hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
14
15
2. Kesehatan pengelasan
Keselamatan kesehatan kerja akibat dari pengerjaan pengelasan
meliputi kesehatan indera mata, pernafasan, dan kulit. Mata perlu
dilindungi dari radiasi busur nyala listrik yang berupa sinar ultra violet
15
16
dan infra merah. Oleh karena itu penggunaan kca gelap peredam sinar
ultra violet adalah mutlak.
Selanjutnya pernafasan juga bisa teganggu akibat dari gas
hydrogen, ozon, yang berasal dari lapisan luar elektroda. Jika terhirup
dalam jangka panjang akan merusak kesehatan bahkan meracuni darah.
Maka untuk menghindari hal tersebut perlu alat pengusir gas jika
pelaksanaan dilakukan pada ruang terbuka, namun jika dilaksanakan pada
ruang tertutup maka disediakan lubang ventilasi dan blower. Selain
peralatan yang harus tersidia, vitamin-vitamin juga diperlukan karena
pengelasan di ruang tertutup akan memerah keringat dan pembekaran
dalam tubuh tinggi sekali, juga kerusakan sel tubuh.
16
17
17
18
18
19
19
20
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
Pada praktikum mesin las dilaksanakan pada hari minggu tanggal 19 Oktober
2014. Berikut merupakan uraian singkat mengenai praktikum mesin las yang ditulis
dalam bentuk jurnal praktikum. Adapun jurnal praktikum mesin las dilampirkan pada
lampiran 1. Pada praktikum pengelasan kali ini bertujuan untuk membuat garpu dengan
ketentuan-ketentuan yang akan dibahas dibawah ini.
3.1 Maksud dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan macam-macam las
2. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami mesin las listrik
3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pengelasan yang baik dan benar
4. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan yang digunakan dalam
pengelasan
5. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin-mesin las
6. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan
20
21
Las listrik
21
22
10. Proses pengelasan sudah selesai, kemudian lepaskan alat-alat pelindung dan
kabel power mesin las
11. Bersihkan dan rapihkan alat-alat dan tempat kerja
12. Letakkan kembali alat-alat dan hasil pengelasan pada tempat yang telah
disediakan.
22
23
23
24
BAB IV
PERTANYAAN DAN JAWABAN
4.1 Pertanyaan
Adapun pertanyaan –pertanyaan yang muncul pada praktikum mesin las adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan soldering, brazing, dan welding?
2. Apa pengaruh struktur dan kekuatan sambungan las?
3. Apa fungsi dari lapisan elektroda pada arc welding?
4. Apa yang menyebabkan porous pada pengelasan?
24
25
4.2 Jawaban
1. Soldering, brazing, welding
a. Soldering
yaitu proses pengelasan dengan logam pengisi yang mencair
dibawah temperatur 840 0f. Umumnya logam pengisi menggunakan
timah. Jenis soldering meliputi iron soldering, torch soldering, hot gas
soldering, dan lain-lain.
Proses penyambungan logam dengan cara menyambungkan
logam dengan cara memanaskan logam induk dan logam pengisi sampai
temperature yang sesuai, yaitu dibawah temperature lebur logam induk
dan diatas temperatur lebur logam pengisinya. Pada soldering umumnya
temperature lebur kawat pengisi <450°C, dan logam pengisinya terdiri
dari paduan Pb-Sn (patri lunak)
b. Brazing
yaitu proses penyatuan logam logam yang sama atau berbed
dengan paduan yang biasanya mencakup perak, nikel tembaga, dan seng.
Proses penyambungan tanpa mencairkan logam induk yang
disambung,hanya logam pengisi saja.Prosesnya sama seperti dengan
soldering, hanya pada bazring temperaturnya dapat mencapai >450°C.
Pengisi yang mencair di atas temperatur 840 0f (dibawah
temperatur cair logam induk). Jenis brazing meliputi torch brazing,
furance brazing, induction brazing, dan lain-lain.
c. Welding merupakan proses penyambungan material-material
menggunakan panas atau tekanan atau keduanya, dengan atau tanpa
logam pengisi yang mempunyai temperatur lebih hampir sama. Pada
welding temperature yang digunakan lebih tinggi yaitu 1500-1600°C.
Pada pengelasan logam inuk juga memungkinkan untuk ikut mencair
pada saat proses penyambungan
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
BAB V
KESIMPULAN
Pada perkembangan dunia industri saat ini sangat pesat, sehingga dalam
membuat suatu produk dituntut untuk mengahsilkan suatu produk yang berkualitas baik.
Kualitas dari sebuah produk dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya faktor
pengelasan. Pemilihan jenis mesin las disesuaikan dengan kebutuhanya.
Pada praktikum kali ini menggunakan mesin las listrik denga arus AC. Mesin las
listrik merupakan mesin yang berfungsi untuk menyambung logam dengan cara
menggunakan nyala listrik yang diarahkan kepermukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang
akan disambung akan tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang disambung,
kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Kesehatan dan
keselamatan kerja dalam pengelasan harus diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Keselamatan kerja meliputi persiapan peralatan, peralatan bantu,
peralatan keselamatan perorangan, peralatan las perorangan. Kesehatan kerja perlu
diperhatikan agar terhindar dari penyakit.
Teknik mengelas merupakan salah satu dasar dan keterampilan yang harus
dimiliki mahasiswa teknik industri. Dengan mengguasai teknik dasar mengelas,
diharapkan agar setiap mahasiswa mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk
mengimbangi kemajuan teknologi.
30
iii
DAFTAR PUSTAKA
5 Anonim. http://aguzher.files.wordpress.com/2008/01/pengelasan. 27
November 2014. 19.00 WIB
6 Anonim. http://romzneverdie.wordpress.com/metallurgy/klasifikasi-las-
dan jenis/#comment-27.27 November 2014. 19.30 WIB
7 Anonim. http://id.shvoong.com/exact-sciences/statistics/2346861-
pengertian-las/ #ixzz2QvGwmjKE. 27 November 2014. 20.00 WIB
iii
iv
LAMPIRAN
iv