Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : Pompa dan Motor Listrik


PEMBIMBING : In Jumanda K

Tanggal Praktikum : 06 November 2019


Tanggal Pengumpulan : 13 November 2019

Oleh :
Kelompok 6
M. Akhid Maulana Akbar (171411053)
M. Nur Missuari (171411054)
M. Rizky Pradhana (171411055)
Oki Andri Oktaviana (171411056)

Kelas 3B - D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mengoprasikan proses produksi di dalam industri atau pabrik, hampir
sebagian besar memerlukan peralatan pendukung proses yang salah satuny aadalah
pompa sentrifugal. Umumnya digunakan untuk mengalirkan atau mensirkulasikan
fluida seperti udara atau gas untuk keperluan proses.
Industri kimia umumnya terdiri dalam beberapa tahapan proses yang berlainan
antara lain: pengaliran, pemanasan, pendinginan, penekanan dan pemvakuman
walaupun seringkali tidak semua tahapan tersebut digunakan. Untuk itu diperlukan
unit-unit untuk mengakomodasi proses tersebut. Salah satu alat yang banyak digunakan
adalah pompa vakum.

1.2 Tujuan Percobaan

Pompa Sentrifugal
1. Memahami bagian-bagian dari pompa sentrifugal
2. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit pompa sentrifugal
3. Menggambar skema alat pada bagian penting dari tiga arah yang berbeda
4. Mengetahui metoda secara umum perawatan dan perbaikan

Pompa Vakum
1. Mengetahui cara kerja dan fungsi bagian pompa vakum.
2. Dapat melepas dan merangkai bagian-bagian dari pompa vakum.
3. Mengetahui metode perawatan pompa vakum.
4. Mengetahui cara kerja dan fungsi motor listrik.
5. Dapat melepas dan merangkai bagian-bagian dari motor listrik.
6. Mengetahui metode perawatan motor listrik.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pompa Sentrifugal

2.1.1 Pengertian Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik
menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004). Pompa sentrifugal
terdiri dari sebuah impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing). Pada
rumah pompa dihubungkan dengan saluran hisap dan saluran keluar. Sedangkan impeller
terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya
dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran.

2.1.2 Fungsi dan Nama Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.1 Bagian Pompa Sentrifugal (Samudera, 2013)

Keterangan:
1. Vane 5. Casing
2. Packing 6. Impeller
3. Shaft 7. Bearing
4. Discharge nozzle 8. Eye of impeller
Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:

a. Vane
Vane adalah sudu impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
b. Packing
Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
c. Shaft
Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang berputar.
d. Discharge nozzle
Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
fluida hasil pemompaan.
e. Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen di dalamnya.
f. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang
masuk sebelumnya.
g. Bearing
Bearing atau bantalan berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari poros agar
dapat berputar. bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan menahan
poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
h. Eye of impeller
Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.
2.1.3 Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros
pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang ada di dalam
impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat
cair mengalir dari tengah-tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di
sini head tekan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya bertambah
besar karena zat cair mengalami percepatan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan
kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih
energi per satuan berat atau head total zat cair antara saluran hisap dan saluran keluar
pompa disebut head total pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat
mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah
yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada
zat cair yang mengalir secara kontinyu (Sularso., 2004).

2.2 Pompa Vakum


Pompa vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar
seperti pabrik lampu, vacum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen elektronik,
pemurnian oli, dll. Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum diklasifikasikan menjadi
3, yaitu:

a) Positive Displacement: menggunakan cara mekanis untuk mengekspansi


sebuah volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa tersebut,
men-sealing ruang volume sistem, dan membuang gas ke atmosfer.

Gambar 2.2 Pompa Vakum Positive Displacement


Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang
oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial. Sistem sealing
mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya pompa melakukan
gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang tersebut. Jika dilakukan secara
siklis dan berkali-kali, maka vakum akan terbentuk di ruangan tersebut.

Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada pompa
air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang vakum pada

sisi keluaran air, sehingga air dapat “terhisap” naik ke atas.

Berikut adalah pompa vakum yang termasuk ke dalam tipe positive


displacement: Rotary vane pump (yang paling banyak digunakan), pompa
diafragma, Liquid Ring pump, Piston pump, Scroll pump, screw pump, Wankel
pump, External vane pump, Roots blower, Multistage Roots pump, Toepler
pump, dan Lobe pump

b) Pompa Momentum Transfer : menggunakan sistem jet fluida kecepatan tinggi,


atau menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas dari
sebuah ruang tertutup.

Gambar 2.3 Momentum Transfer Pump

Pompa vakum dengan metode ini dapat menghasilkan tekanan vakum


yang sangat tinggi. Metodenya adalah dengan jalan mengakselerasi molekul gas
dari sisi tekanan rendah ke tekanan tinggi.
Dikarenakan secara desain konstruksi pompa ini tidak menggunakan
sistem seal antara ruang vakum-pompa-ruang luar, maka sangat dimungkinkan
akan terjadi stall padanya. Untuk itu pada penggunaannya diperlukan ruangan
selanjutnya yang bertekanan lebi rendah dari atmosfer dan terpasang di sisi
keluaran pompa vakum ini.

Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini adalah pompa difusi dan
pompa turbomolecular.

c) Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu
untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.

Gambar 2.4 Entrapment Vacuum Pump

Pompa jenis ini menggunakan metode-metode kimia ataupun fisik untuk


mengikat fluida (gas) dengan tujuan menghasilkan tekanan vakum. Ada
berbagai macam jenis pompa vakum entrapment, yaitu:

 Cryopump: adalah pompa vakum dengan jalan mengikat uap air atau gas di
suatu ruangan menggunakan sebuah permukaan yang dingin.

 Pompa kimia: yang mengikat gas untuk bereaksi dan membentuk padatan.

 Pompa ionisasi: mengionisasi gas dengan menggunakan potensial bertegangan


tinggi, sehingga gas tersebut terakselerasi menuju elektrode pengumpul.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Pompa sentrifugal
2. Kunci pas
3. Obeng

Bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Ampelas
2. Lap Pembersih
3. Pelumas

3.2 Skema Kerja

Mengamati kerangka luar dari pompa sentrifugal

Membongkar bagian-bagian dari pompa sentrifugal

Mengamati komponen bagian dalam dari pompa sentrifugal

Memasang kembali bagian-bagian dari pompa sentrifugal


3.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan dan Pembongkaran Pompa

1. Periksa alat untuk membongkar pompa. Gunakan alat yang baik agar bagian pengunci
(sekrup atau mur) tidak rusak akibat kesalahan penggunaan alat.
2. Periksa bagian-bagian yang umum (visual berupa terjadinya proses perkaratan, suara,
getaran, dan kelistrikan).
3. Buka satu persatu bagian pengunci yang terdapat pada pompa dan simpan pada
tempat atau wadah yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Saat melakukan pelucutan longgarkan bagian-bagian pengunci tersebut sebelumnya
agar bagian pengunci yang lain tidak slek dan kap/casing tidak bengkok dan patah.
5. Gunakan kunci yang sesuai utuk membuka/memasang pengunci tersebut agar tidak
slek dan rusak.
6. Periksa dan lakukan perawatan pada bagian yang mengalami proses perkaratan
dengan menggunakan ampelas dan antirust kemudian di lap.
7. Periksa dan lakukan perawatan pada bantalan bagian yang berputar apabila suara
yang dihasilkan selama alat bekerja bising dan tidak halus, maka lakukanlah
pelumasan dan penggantian pada komponen tersebut.
8. Periksa dan lakukan perawatan apabila terjadi getaran pada peralatan pompa
kemudian stel ulang bagian penguncinya karena kemungkinan besar bagian pengunci
tersebut kurang kencang dan bagian bantalan telah terjadi keausan sehingga
diperlukan penggantian pada komponen tersebut.
9. Periksa dan lakukan perawatan pada bagian kelistrikan. Jika terjadi kelebihan muatan
listrik maka akan terjadi korsleting dan peralatan akan mengalami kerusakan sehingga
diperlukan penyesuaian daya terhadap konsumsi listrik yang dipakai oleh peralatan,
bila perlu sistem kelistrikan diberikan stabilizer agar arus yang masuk tetap
terkontrol.
10. Berikan pelumas pada bagian rumah oli agar gesekan tidak menimbulkan panas dan
keausan pada bagian yang bergerak.
11. Cek bagian vakumnya
12. Cek selang yang menghubungkan bagian vakumnya agar terhindar dari kebocoran,
apabila terjadi kebocoran maka harus di ganti dengan selang yang baru.
13. Bersihkan bagian sambungan dari debu yang menempel.
14. Cek setiap sambungan karena bagian tersebut sangan sensitif terhadap resiko
kebocoran. Apabila terjadi kebocoran maka berika seal dan pasang pengunci dengan
benar.
15. Bersihkan bagian penampungan vakum (tabung kaca) dari noda berupa cairan/lumut
yang tersedot dan menempel pada bagian tersebut.
16. Untuk instalasi pemasangan ulangi langkah 1-5 (bagian yang sebelumnya di buka dan
diperiksa di pasang sesuai dengan tempatnya/bagiannya; bagian/komponen alat yang
diganti di cek kembali; pemasangan bagian pengunci di pasang seluruhnya dan jangan
duu di kencangkan pada salah satu bagian pengunci untuk menghindari hal-hal yang
tidak di harapka).
17. Cek kembali peralatan apakah sudah bagus dan bisa beroperasi kembali, jika belum
maka rangkai ulang kemungkinan terjadi kesalahan pada pemasangan bagiannya dan
sistem kelistrikannya.
18. Lakukan kembali pengecekan kesesuaian komponen yang terdapat pada bagin
peralatan, pastikan sudah sesuai dan benar.
19. Berikan label atau kartu kendali pada peralatan tersebut untuk mengetahui waktu
perawatan selanjutnya.

3.4 Keselamatan Kerja


1. Gunakan kunci pembuka baut/sekrup yang sesuai ukurannya
2. Simpan bagian-bagian alat yang terurai pada tempat yang terlindung agar tidak
hilang atau tercecer
3. Gunakan alat kerja bangku untuk membuka baut/sekrup yang sulit atau sudah
menyatu
4. Pada peralatan yang terpasang pada perpipaan yang sedang beroperasi, pastikan
program perawatan dengan mematikan aliran fluida yang melalui peralatan
tersebut. Gunakan prosedur standar agar alat tersebut tidak difungsikan,
kemudian lakukan perawatan dan perbaikan.
BAB IV

DATA PENGAMATAN

4.1 Pompa Sentrifugal

4.1.1 Spesifikasi Alat

Spesifikasi Keterangan

Nama Alat Multistage Centrifugal Pump – MH Series

Tempat Pembuatan Coimbatore, India

Serial Number 10411/D25228

Model MHS – 2E / 04 M

Date Code 11D20

Input Power 0.6 HP

Head 23 m

Voltase 230 V

Arus 3.2 A

Debit Discharge 2.5 m3/jam

RPM 2850

Head Maksimum 36.0 m


4.1.2 Bagian-bagian Alat

Pompa sentrifugal tampak luar

Casing pompa

Motor listrik

Discharge

Impeler

Suction

Terminal Box
Pompa sentrifugal tampak dalam

Stator
Elektromagnetik

Stick

Bearing
Fan Bladers

Rotor
Elektromagnetik

Fan
Impeller Komponen
Penyusun Impeller

4.1.3 Fungsi Alat

No Gambar Keterangan

1 Rangkaian pompa sebelum di


bongkar

2 Terminal Box
3 Impeller Pompa

Fungsi : mengubah energi mekanis


dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara kontinyu

4 Bearing (bantalan) pompa

Fungsi untuk menumpu atau


menahan beban dari

Poros agar dapat berputar. Bearing


juga berfungsi untuk memperlancar

putaran poros dan menahan poros


agar tetap pada tempatnya, sehingga

kerugian gesek dapat diperkecil.


5 Stator

Kumparan yang dialiri oleh arus


listrik untuk menggerakkan rotor.

6 Shaft pompa

Shaft atau Poros berfungsi untuk


meneruskan momen puntir dari
penggerak

selama beroperasi dan tempat


tumpuan impeller dan bagian-
bagian lain yang berputar.

8 Packing Pompa

Packing digunakan untuk mencegah


dan mengurangi kebocoran cairan
dari

casing pompa yang berhubungan


dengan Poros, biasanya terbuat dari
Asbes atau Teflon.
4.2 Pompa Vakum
4.2.1 Gambar Alat
Keterangan Gambar Sebelum Perawatan Perawatan

Pembongkaran casing Dilap, diampelas,


pompa (berdebu,
berkarat)

Pembongkaran Dilap, diampelas, di beri


impeller (berdebu, pelumas
berkarat)

Pembongkaran rotor Dilap, diampelas, di beri


(berdebu, berkarat) pelumas

Pembongkaran shaft Dilap, diampelas


pompa (berdebu,
berkarat)
4.2.2 Fungsi Komponen Komponen Pada Pompa Vakum
1. Fan = Memberikan udara dingin dari luar ke motor dan pompa agar suhu pada
pompa dan motor tidak overheat.
2. Fan cover = untuk melindungi bagian fan yang ada di dalam pompa vakum saat
keadaan fan bekerja ataupun saat tidak bekerja.
3. Exhaust = Bagian dari pompa vakum sebagai tempat untuk mengeluarkan molekul
– molekul gas yang ada di dalam pompa vakum, yang sebelumnya sudah dihisap
oleh Fan. Pada exhaust terdapat check valve yang berfungsi agar oli yang ada di
dalam pompa tidak ikut keluar pompa.
4. Power Switch = Untuk menyalakan dan mematikan pompa vakum.
5. Handle = Bagian pompa vakum yang berfungsi agar pompa vakum lebih mudah
dibawa ke suatu tempat.
6. Die cast alumunium housing = Bagian ini menyerupai sirip pompa yang berfungsi
untuk menjaga suhu motor agar motor tidak overheat, dengan cara memperluas luas
permukaan ruang operasi motor.
7. Oil Drain = Sebagai tempat masuk dari oli yang akan dimasukkan ke dalam pompa
vakum.
8. Rubber base = Sebagai penopang pompa vakum agar saat diletakkan pompa
tersebut stabil pada posisinya.
9. High Torque Motor = Motor bertorsi tinggi. Bagian yang sangat penting pada
pompa vakum untuk menghisap molekul – molekul gas yang ada pada pompa yang
kemudian dikeluarkan dari pompa vakum, sehingga dalam pompa tercapai keadaan
vakum.
10. Sight Glass = Bagian dari pompa vakum untuk bias melihat level dari oli yang ada
pada pompa vakum.
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 M. Akhid Maulana Akbar (171411053)


Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa terdiri dari
dua jenis, yakni pompa positive displacement dan pompa non positive displacement. Salah satu
contoh pompa non positive displacement adalah pompa sentrifugal, sedangkan pompa
displacement adalah pompa vakum.
Prinsip kerja dari pompa sentrifugal yaitu pompa digerakkan oleh motor, daya dari
motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros
tersebut. Zat cair yang ada dalam impeler akan ikut berputar karena dorongan sudu‐sudu.
Karena timbulnya gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui
saluran diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang
keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui saluran yang
penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi perubahan dari head
kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head
totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeler,
ruang diantara sudu‐sudu menjadi vakum sehingga zat cair akan terisap masuk. Selisih energi
per satuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar (tekan) dan flens masuk (isap)
disebut head total pompa.
Pompa vakum adalah salah satu jenis pompa dengan menggunakan prinsip tekanan
vakum untuk memindahkan/mengalirkan fluida. Berdasarkan cara kerjanya, pompa vakum
dikelompokkan menjadi 3, yakni positive displacement, pompa momentum transfer, dan
pompa entrapment. Prinsip kerja dari pompa vakum adalah dengan jalan mengekspansi volume
ruang oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial.
Agar pompa yang digunakan dapat digunakan dalam jangka waktu lama serta
mencegah terjadinya kerusakan, maka perlu dilakukan perawatan terhadap pompa tersebut.
Perawatan dapat dilakukan baik dengan pemeriksaan harian, pemeriksaan bulanan,
pemeriksaan tahunan, serta pemeriksaan bagian yang aus. Pemeriksaan harian dapat meliputi
pemeriksaan pembuangan air, arus dan tegangan listrik, kebocoran, getaran dan kebisingan.
Pemeriksaan bulanan dapat meliputi pemeriksaan sekat, motor, poros atau sambungan, serta
isolasi. Sedangkan pemeriksaan tahunan dapat dilakukan dengan melakukan pembongkaran
dan pemeriksaan, pemeriksaan karat, rotor, dan motor. Adapun kerusakan yang sering terjadi
pada pompa sentrifugal antara lain kebocoran seal/gland packing, kapasitas menurun, poros
bengkok atau macet, bearing rusak, vibrasi tinggi, dan casing bocor.
Selanjutnya komponen utama yang terdapat pada pompa vakum sama dengan pompa
lain. Perawatan yang dilakukan terhadap pompa vakum pun tak jauh beda dengan pompa
sentrifugal. Perawatan yang dapat dilakukan antara lain melakukan pengecekan terhadap
pendeteksi indikator tekanan dan temperatur fluida pada pompa, atau alat pendeteksi indikator
lainnya, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada bodi pompa (debu, tanah
maupun bekas minyak), mengikat baut-baut yang kendor, pengecekan kondisi pelumasan pada
bearing (unsealed), dan perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang
bocor atau rusak. Tindakan perawatan dan perbaikan yang dapat dilakukan antara lain
Preventive Maintenance, Predictive Maintenance , Breakdown Maintenance ,dan Corrective
Maintenance.

Selanjutnya pada bagian yang telah di identifikasi tersebut jika terdapat ketidak
sesuaian maka dilakukan perawatan. Perawatan yang umum dilakukan diantaranya yaitu :

 Pengamplasan pada permukaan logam yang telah berkarat.


 Penggantian seal (pelindung) yang telah tipis.
 Pengecekan rotor dan baling-baling yang berputar.
 Pemberian pelumas pada bagian yang berputar agar tidak timbul bunyi berdecit dan
getaran yang terlalu tinggi saat pompa di operasikan.
 Mengecek bagian casing, suction dan discharge agar tidak terjadi kebocoran dan adanya
padatan yang menempel pada dindingnya.
 Dan pengecekan serta perawatan pada bagian-bagian lainnya yang sangat sensitif
terhadap gerakan, kelistrikan agar kinerja pompa tersebut masih tetap bagus dengan
efisiensi yang tinggi
5.2 M. Nur Missuari (171411054)
Pompa merupakan salah satu alat transportasi fluida. Dalam industri, pompa sangat
diperlukan dan digunakan hampir setiap saat. Sehingga apabila pompa terus digunakan tanpa
mempertimbangkan kondisinya dapat menyebabkan pompa cepat rusak. Maka dari itu, perlu
adanya perawatan pompa agar pompa memiliki usia pakai yang panjang, menjamin
keselamatan dan keamanan selama penggunaan. Pemeliharaan pompa dilakukan dengan cara
pemeriksaan harian, bulanan, tahunan, pemeriksaan bagian yang aus dan penelusuran terhadap
gangguan. Berikut perawatan pompa sentrifugal maupun pompa vakum yaitu :

1. Preventive Maintenance
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pompa dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contohnya yaitu mengencangkan baut-baut yang kendor, membersihkan kotoran-kotoran
yang menempel pada bodi pompa (debu, tanah maupun bekas minyak), dan pengecekan
kondisi pelumasan pada bearing (unsealed).
2. Predictive Maintenance
Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada
instalasi pada pompa dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment pada
pompa untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Breakdown Maintenance
Merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu, dimana
kerusakan terjadi secara mendadak pada pompa yang sedang beroperasi, yang
mengakibatkan kerusakan bahkan hingga pompa tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan
tersebut adalah rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan dan macetnya
impeller karena terganjal benda asing.
4. Corrective Maintenance
Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap
bagian-bagian pompa yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas
maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.

Selain itu, untuk motor listrik digunakan sebagai pemutar pompa, blower, atau juga
compressor. Maka, motor listrik juga membutuhkan perawatan agar dapat menunjang proses
tersebut lebih lama. Berikut perawatan untuk motor listrik :
a. Preventif Maintenance
Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan artinya masih
difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga compressor. Beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk memantau keadaan motor listrik.
1. Insulation resistance Check
Jika motor dalam keadaan mati (standby) dapat melakukakan pengecekan berapa
tahanan isolasi yang ada pada motor dengan menggunakan insulation tester atau lebih
dikenal dengan megger.
2. Temperature Check
Pengecekan ini dapat lakukan dengan visual check atau akan lebih akurat jika
menggunakan temperature gun. Pengecekan suhu ini dilakukan untuk memastikan agar
motor tidak mengalami overheating saat dijalankan.
b. Breakdown Maintenance
Langkah ini dilakukan jika terjadi kerusakan terhadap motor, artinya motor tersebut
mati total dan tidak dapat dijalankan.
1. Rewinding Motor Induksi
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada lilitan adalah
melilit ulang (rewinding). Kerusakan seperti ini terjadi jika motor mengalami short
circuit pada lilitan, baik dikarenakan proteksi yang gagal bekerja atau juga kerusakan
isolasi akibat kualitas isolasi yang memburuk karena usia maupun air.
2. Penggantian Bearing
Penggantian bearing dilakukan karena bearing mempunyai lifetime sehingga sebaik
apapun pelumasan yang diberikan, penggantian bearing tetap dilakukan. Lifetime
bearing harus sesuai dengan ukuran dan speed motor induksi.
3. Balancing Rotor
Balancing rotor juga diperlukan saat mengganti bearing. Karena bearing yang aus bisa
menyebabkan vibrasi dan membuat konstruksi rotor tidak balance lagi. Maka perlu
melakukan penggantian bearing dan balancing pada rotor.

5.3 M. Rizky Pradhana (171411055)

5.4 Oki Andri Oktaviana (171411056)


Hal pertama yang perlu dipastikan dalam perawatan pompa adalah; Pengecekan kinerja
kerja pompa adalah adanya getaran yang berlebih atau tidak ketika pompa bekerja.
Pemeriksaan kondisi bearing mulai dari kondisi pelumas dan suhu nya. Sehu bearing
seharusnya tidak lebih dari 40 derajat Celcius. Pada pompa sentrifugal msalah-masalah
mekanik yang sering terjadi diantanya adalah 1) Impeller jebol, Mechanical seal (perapat
mekanikal) bocor, Poros (shaft) patah atau bengkok dan Kerusakan pada bantalan. Ketika
pompa beroperasi bagian rumah pompa harus dilewati oleh aliran air, hal ini bertujuan untuk
menjaga pompa dari konsleting dan menjaga temperature zat cair akibat dari gesekan didalam
rumah pompa, sehingga impeller akan mengaduk volume air yang sama ketika berputar di
dalam rumah pompa. Jika volume air yang diaduk tidak sama akan menimbulkan uap air yang
dapat menyebabkan terhentinya aliran pendingin paking pompa. Keausan pada bearing akan
mengakibatkan anjlokan pada impeller. Jika pompa beroperasi pada jumlah yang kurang
dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Bocoran ke seal dapat diakibatkan karena seal
pompa telah aus atau telah berumur lama sehingga mengakibatkan kebocoran pompa.
Untuk menghindari kebocoran maka pemeriksaan dan penggantian seal harus dilakukan
secara rutin. Poros patah dapat diakibakan karena arus listrik yang tidak stabil sehingga perlu
adanya adaptor yang dapat menjaga stabilitas arus listrik untuk menjaga putaran dari poros
pompa. Ketika pompa dipasang dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut
off head secara berkala, pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan pompa. Salah
satu cara untuk melindungi pompa beroperasi tanpa ada head adalah menyediakan jalur
ulang dari saluran buang pompa yang mengalir dari katup buang, yang kembali untuk
mensuplai pompa. Saluran sirkulasi ulang ini harus diukur untuk memberikan jumlah aliran
yang cukup pada pompa untuk mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa.
Beberapa langkah perawatan yang dapat diterapkan untuk menjaga kinerja pompa ialah
routine maintenance, predictive maintenance dan preventive Maintenance. routine maintance
ialah perawatan harian yang dilakukan pada beberapa komponen yang terpasang dan
pengecekan pada peralatan pada saat beroprasi. Perawatan harian bertujuan untuk mengamati
gejala-gejala kerusakan yang timbul pada pompa agar sesegera mungkin diketahui dan dapat
dilakukan tindakan perawatan yang lebih lanjut untuk mencegah kerusakan pompa yang lebih
berat. Perawatan rutin yang dilakukn dapat berupa pemeriksaan kondisi oli, pemeriksaan
temperature fluida, memeriksa apakah terjadi vibrasi yang terlalu besar, pemeriksaan baut-baut
pada sambungan.

Perawatan selanjutnya ialah predictive maintenance ialah perawatan yang bersifat


pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran-pengukuran tertentu. Kegiatan ini
dilakukan untuk menentukan langkah perawatan yang dilakukan serta menigkatkan kesiapan
untuk melakukan perawatan. Kegiatan yang dilakuakan saat predictive maintenance adalah
pengecekan terhadap temperature mesin, mengukur tingkat kebisingan mesin, pengecekan
vibrasi pada alat putar, memprediksi terhadap kerusakan Tindakan perawatan di Unit Utility
bertujuan untuk mempertahankan kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Kegiatan-kegiatan perawatan meliputi : dari mesin tersebut.

1. Preventive Maintenance merupakan pekerjaan perawatan yang sifatnya berupa


pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan keandalan peralatan dan memperpanjang umur peralatan tersebut.
2. Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan preventive maintenance pada pompa
sentrifugal adalah sebagi berikut : mengganti Greas Coupling, memeriksa line pompa
dan mengecheck valve (ganti bila perlu), membersihkan oli filter & cooler (bila perlu),
memeriksa dan bersihkan suction starainer pompa.Perlindungan mungkin juga
dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa sentrifugal
harus juga diperlindungan dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat menyebabkan
kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat kelebihan arus. Salah satu
cara untuk memastikannya adalah selalu ada hambatan aliran pada saluran buang
pompa untuk mencegah kelebihan aliran yang melalui pompa, dengan memasang katup
throttle atau orifice pada setelah saluran buang. Rancangan sistem pemipaan yang baik
sangat penting untuk mencegah pompa mengalir secara maksimal.
3. Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur perlindungan
standar yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling
tidak terdiri dari: Perlindungan terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi
dengan check valveyang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan
arah aliran keluaran pompa. Perlindungan terhadap overload. Beberapa alat
seperti pressure switch low, flow switch high, dan overload relay pada motor pompa
dipasang pada sistem pompa untuk menghindari overload.Perlindungan terhadap
vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan berkemungkinan
merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari vibrasi
berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.Perlindungan
terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH), flow switch low
(FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang pada sistem
pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum
flow.
BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pompa sentrifugal dan pompa vakum adalah suatu peralatan dasar yang banyak
dipergunakan dalam suatu unit alat pendukung proses di industri
2. Pompa vakum dan pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis alat yang berfungsi
untuk memindahkan/mengalirkan fluida
3. Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida menggunakan gaya sentrifugal. Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah
impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing).
4. Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-molekul gas dari dalam
sebuah ruang tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa vakum memiliki motor
listrik yang didalamnya terdapat impeller yang digunakan untuk menarik udara,
sehingga pada prisipnya tidak boleh terdapat celah udara pada pompa vakum ini agar
proses pemvakuman berlangsung baik
5. Perawatan pada pompa sentrifugal dan pompa vakum dapat dilakukan dengan cara
proteksi standar minimum pompa
6. Perawatan pada pompa dapat dilakukan secara berkala terhadap bagian-bagian pompa
guna mencegah penurunan performa pompa
DAFTAR PUSTAKA

Iwhan,Bintang. Modul Praktikum Teknik Perawatan. Bandung:Politeknik Negeri Bandung


Moehady, Bintang Iwhan. 2006. Jobsheet Teknik Perawatan modul Pompa Sentrifugal.
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Nur, Dwi Nirwantoro. 2006. Jobsheet Teknik Perawatan modul Pompa Vakum. Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Pramudita, Prima. “Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal.” Style Sheet.
http://primardp.blogspot.com/2010/11/prinsip-kerja-pompa-sentrifugal.html. Diunduh
pada 12 November 2019
Samudera. 2013. “Dasar Teori Pompa Sentrifugal”. eprints.unpip.ac.id/41326/3/BAB-II.pdf.
Diunduh pada 12 November 2019
Sularsa, Haroup Tahara, “Pompa dan Kompressor”, Paramita Jakarta edisi 9 tahun 2006
Suwasono, Agus. 2008. “Teori Dasar Pompa Sentrifugal”. www.agussuwasono.com/e-book/e-
book-umum/65-wallpaper.html?showall=1. Diunduh pada 12 November 2019
Suwasono, Agus. “Manajemen Pemeliharaan-Pompa Sentrifugal.” Style Sheet.
http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/481-manajemen-pemeliharaan-
pompa-sentrifugal.html. Diunduh pada 12 November 2019

Anda mungkin juga menyukai