Oleh :
Kelompok 6
M. Akhid Maulana Akbar (171411053)
M. Nur Missuari (171411054)
M. Rizky Pradhana (171411055)
Oki Andri Oktaviana (171411056)
PENDAHULUAN
Pompa Sentrifugal
1. Memahami bagian-bagian dari pompa sentrifugal
2. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit pompa sentrifugal
3. Menggambar skema alat pada bagian penting dari tiga arah yang berbeda
4. Mengetahui metoda secara umum perawatan dan perbaikan
Pompa Vakum
1. Mengetahui cara kerja dan fungsi bagian pompa vakum.
2. Dapat melepas dan merangkai bagian-bagian dari pompa vakum.
3. Mengetahui metode perawatan pompa vakum.
4. Mengetahui cara kerja dan fungsi motor listrik.
5. Dapat melepas dan merangkai bagian-bagian dari motor listrik.
6. Mengetahui metode perawatan motor listrik.
BAB II
DASAR TEORI
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik
menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004). Pompa sentrifugal
terdiri dari sebuah impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing). Pada
rumah pompa dihubungkan dengan saluran hisap dan saluran keluar. Sedangkan impeller
terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya
dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran.
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Keterangan:
1. Vane 5. Casing
2. Packing 6. Impeller
3. Shaft 7. Bearing
4. Discharge nozzle 8. Eye of impeller
Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:
a. Vane
Vane adalah sudu impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
b. Packing
Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
c. Shaft
Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang berputar.
d. Discharge nozzle
Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
fluida hasil pemompaan.
e. Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen di dalamnya.
f. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang
masuk sebelumnya.
g. Bearing
Bearing atau bantalan berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari poros agar
dapat berputar. bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan menahan
poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
h. Eye of impeller
Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.
2.1.3 Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros
pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang ada di dalam
impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat
cair mengalir dari tengah-tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di
sini head tekan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya bertambah
besar karena zat cair mengalami percepatan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan
kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih
energi per satuan berat atau head total zat cair antara saluran hisap dan saluran keluar
pompa disebut head total pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat
mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah
yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada
zat cair yang mengalir secara kontinyu (Sularso., 2004).
Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada pompa
air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang vakum pada
Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini adalah pompa difusi dan
pompa turbomolecular.
c) Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu
untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.
Cryopump: adalah pompa vakum dengan jalan mengikat uap air atau gas di
suatu ruangan menggunakan sebuah permukaan yang dingin.
Pompa kimia: yang mengikat gas untuk bereaksi dan membentuk padatan.
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Pompa sentrifugal
2. Kunci pas
3. Obeng
1. Ampelas
2. Lap Pembersih
3. Pelumas
1. Periksa alat untuk membongkar pompa. Gunakan alat yang baik agar bagian pengunci
(sekrup atau mur) tidak rusak akibat kesalahan penggunaan alat.
2. Periksa bagian-bagian yang umum (visual berupa terjadinya proses perkaratan, suara,
getaran, dan kelistrikan).
3. Buka satu persatu bagian pengunci yang terdapat pada pompa dan simpan pada
tempat atau wadah yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Saat melakukan pelucutan longgarkan bagian-bagian pengunci tersebut sebelumnya
agar bagian pengunci yang lain tidak slek dan kap/casing tidak bengkok dan patah.
5. Gunakan kunci yang sesuai utuk membuka/memasang pengunci tersebut agar tidak
slek dan rusak.
6. Periksa dan lakukan perawatan pada bagian yang mengalami proses perkaratan
dengan menggunakan ampelas dan antirust kemudian di lap.
7. Periksa dan lakukan perawatan pada bantalan bagian yang berputar apabila suara
yang dihasilkan selama alat bekerja bising dan tidak halus, maka lakukanlah
pelumasan dan penggantian pada komponen tersebut.
8. Periksa dan lakukan perawatan apabila terjadi getaran pada peralatan pompa
kemudian stel ulang bagian penguncinya karena kemungkinan besar bagian pengunci
tersebut kurang kencang dan bagian bantalan telah terjadi keausan sehingga
diperlukan penggantian pada komponen tersebut.
9. Periksa dan lakukan perawatan pada bagian kelistrikan. Jika terjadi kelebihan muatan
listrik maka akan terjadi korsleting dan peralatan akan mengalami kerusakan sehingga
diperlukan penyesuaian daya terhadap konsumsi listrik yang dipakai oleh peralatan,
bila perlu sistem kelistrikan diberikan stabilizer agar arus yang masuk tetap
terkontrol.
10. Berikan pelumas pada bagian rumah oli agar gesekan tidak menimbulkan panas dan
keausan pada bagian yang bergerak.
11. Cek bagian vakumnya
12. Cek selang yang menghubungkan bagian vakumnya agar terhindar dari kebocoran,
apabila terjadi kebocoran maka harus di ganti dengan selang yang baru.
13. Bersihkan bagian sambungan dari debu yang menempel.
14. Cek setiap sambungan karena bagian tersebut sangan sensitif terhadap resiko
kebocoran. Apabila terjadi kebocoran maka berika seal dan pasang pengunci dengan
benar.
15. Bersihkan bagian penampungan vakum (tabung kaca) dari noda berupa cairan/lumut
yang tersedot dan menempel pada bagian tersebut.
16. Untuk instalasi pemasangan ulangi langkah 1-5 (bagian yang sebelumnya di buka dan
diperiksa di pasang sesuai dengan tempatnya/bagiannya; bagian/komponen alat yang
diganti di cek kembali; pemasangan bagian pengunci di pasang seluruhnya dan jangan
duu di kencangkan pada salah satu bagian pengunci untuk menghindari hal-hal yang
tidak di harapka).
17. Cek kembali peralatan apakah sudah bagus dan bisa beroperasi kembali, jika belum
maka rangkai ulang kemungkinan terjadi kesalahan pada pemasangan bagiannya dan
sistem kelistrikannya.
18. Lakukan kembali pengecekan kesesuaian komponen yang terdapat pada bagin
peralatan, pastikan sudah sesuai dan benar.
19. Berikan label atau kartu kendali pada peralatan tersebut untuk mengetahui waktu
perawatan selanjutnya.
DATA PENGAMATAN
Spesifikasi Keterangan
Model MHS – 2E / 04 M
Head 23 m
Voltase 230 V
Arus 3.2 A
RPM 2850
Casing pompa
Motor listrik
Discharge
Impeler
Suction
Terminal Box
Pompa sentrifugal tampak dalam
Stator
Elektromagnetik
Stick
Bearing
Fan Bladers
Rotor
Elektromagnetik
Fan
Impeller Komponen
Penyusun Impeller
No Gambar Keterangan
2 Terminal Box
3 Impeller Pompa
6 Shaft pompa
8 Packing Pompa
PEMBAHASAN
Selanjutnya pada bagian yang telah di identifikasi tersebut jika terdapat ketidak
sesuaian maka dilakukan perawatan. Perawatan yang umum dilakukan diantaranya yaitu :
1. Preventive Maintenance
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pompa dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contohnya yaitu mengencangkan baut-baut yang kendor, membersihkan kotoran-kotoran
yang menempel pada bodi pompa (debu, tanah maupun bekas minyak), dan pengecekan
kondisi pelumasan pada bearing (unsealed).
2. Predictive Maintenance
Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada
instalasi pada pompa dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment pada
pompa untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Breakdown Maintenance
Merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu, dimana
kerusakan terjadi secara mendadak pada pompa yang sedang beroperasi, yang
mengakibatkan kerusakan bahkan hingga pompa tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan
tersebut adalah rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan dan macetnya
impeller karena terganjal benda asing.
4. Corrective Maintenance
Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap
bagian-bagian pompa yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas
maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.
Selain itu, untuk motor listrik digunakan sebagai pemutar pompa, blower, atau juga
compressor. Maka, motor listrik juga membutuhkan perawatan agar dapat menunjang proses
tersebut lebih lama. Berikut perawatan untuk motor listrik :
a. Preventif Maintenance
Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan artinya masih
difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga compressor. Beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk memantau keadaan motor listrik.
1. Insulation resistance Check
Jika motor dalam keadaan mati (standby) dapat melakukakan pengecekan berapa
tahanan isolasi yang ada pada motor dengan menggunakan insulation tester atau lebih
dikenal dengan megger.
2. Temperature Check
Pengecekan ini dapat lakukan dengan visual check atau akan lebih akurat jika
menggunakan temperature gun. Pengecekan suhu ini dilakukan untuk memastikan agar
motor tidak mengalami overheating saat dijalankan.
b. Breakdown Maintenance
Langkah ini dilakukan jika terjadi kerusakan terhadap motor, artinya motor tersebut
mati total dan tidak dapat dijalankan.
1. Rewinding Motor Induksi
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada lilitan adalah
melilit ulang (rewinding). Kerusakan seperti ini terjadi jika motor mengalami short
circuit pada lilitan, baik dikarenakan proteksi yang gagal bekerja atau juga kerusakan
isolasi akibat kualitas isolasi yang memburuk karena usia maupun air.
2. Penggantian Bearing
Penggantian bearing dilakukan karena bearing mempunyai lifetime sehingga sebaik
apapun pelumasan yang diberikan, penggantian bearing tetap dilakukan. Lifetime
bearing harus sesuai dengan ukuran dan speed motor induksi.
3. Balancing Rotor
Balancing rotor juga diperlukan saat mengganti bearing. Karena bearing yang aus bisa
menyebabkan vibrasi dan membuat konstruksi rotor tidak balance lagi. Maka perlu
melakukan penggantian bearing dan balancing pada rotor.
KESIMPULAN
1. Pompa sentrifugal dan pompa vakum adalah suatu peralatan dasar yang banyak
dipergunakan dalam suatu unit alat pendukung proses di industri
2. Pompa vakum dan pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis alat yang berfungsi
untuk memindahkan/mengalirkan fluida
3. Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida menggunakan gaya sentrifugal. Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah
impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing).
4. Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-molekul gas dari dalam
sebuah ruang tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa vakum memiliki motor
listrik yang didalamnya terdapat impeller yang digunakan untuk menarik udara,
sehingga pada prisipnya tidak boleh terdapat celah udara pada pompa vakum ini agar
proses pemvakuman berlangsung baik
5. Perawatan pada pompa sentrifugal dan pompa vakum dapat dilakukan dengan cara
proteksi standar minimum pompa
6. Perawatan pada pompa dapat dilakukan secara berkala terhadap bagian-bagian pompa
guna mencegah penurunan performa pompa
DAFTAR PUSTAKA