Paparan Menteri PPN Bappenas PDF
Paparan Menteri PPN Bappenas PDF
Disampaikan pada:
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur
Surabaya, 9 April 2019
Sistematika
6 Kerangka Pendanaan
7 Penutup
2
Pencapaian
1 Pembangunan
Nasional
3
Pertumbuhan Ekonomi terus Menguat dengan Stabilitas Ekonomi Terjaga
Pertumbuhan ekonomi meningkat didorong oleh Inflasi stabil pada tingkat yang rendah
penguatan investasi dan konsumsi RT
5,03 5,07 5,17 12,0
10,0
(persen, yoy)
8,0 3,13
5,3
Persen
(persen, yoy)
6,0
5,2 4,0
2,0
5,1 -
(2,0)
5,0
November
November
November
Maret
Maret
Maret
Mei
Mei
Mei
September
September
September
Januari
Januari
Juli
Juli
Januari
Juli
4,9
4,8
4,7
2016 2017 2018
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
2016 2017 2018
17/05/2017
17/06/2017
17/07/2017
17/08/2017
17/09/2017
17/10/2017
17/11/2017
17/12/2017
17/01/2018
17/02/2018
17/03/2018
17/04/2018
17/05/2018
17/06/2018
17/07/2018
17/08/2018
17/09/2018
17/10/2018
17/11/2018
17/12/2018
17/01/2019
Ekspor 8,91 5,94 7,65 8,08 4,33 6,48
Impor 8,06 12,64 15,17 14,02 7,10 12,04
PDB 5,07 5,06 5,27 5,17 5,18 5,17
4
Tingkat Pengangguran Berhasil Diturunkan Seiring
Meningkatnya Penciptaan Kesempatan Kerja
• Pada 2018 lapangan kerja meningkat 2,98 juta. Jumlah pengangguran turun 39 ribu orang
sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,34%.
• Penciptaan kesempatan kerja tinggi dan dapat melampaui target RKP dan RPJMN 2015-2019
yang sebesar 10 juta orang. Jumlah penciptaan lapangan kerja 2015-2018 telah mencapai
9,38 juta.
• Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2019, diperkirakan akan tercipta 2,6–2,9
juta lapangan kerja sehingga TPT diperkirakan akan turun menjadi 4,8–5,2%.
%
6 5,30 5,4
140 6,5%
Juta Orang
6,18%
Juta Orang
5,17
120 5 5,2
5,94% 5,07
6,0% 5,01 5,03
100 5,61% 4 4,88 5
5,50%
5,34% 3,59
80 5,5% 2,98 2,60–2.90
5,20% 3 2,61 4,8
60 5,0% 1,87
2 4,6
40
4,80% 1 0,71 0,58 4,4
4,5% 0,37 0,52
20 0,19 0,04
121,87
114,63
122,38
114,82
125,44
118,41
128,06
121,02
131,01
124,00
7,56
7,24
7,03
7,04
7,00
0 4,2
- 4,0% 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tambahan KK
Angkatan Kerja Pekerja Pengangguran Terbuka TPT Kesempatan Kerja per 1% Pertumbuhan Ekonomi 5
Sumber: Publikasi Sakernas periode Agustus Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Terus Menurun
Persentase (%)
0,406 0,408 0,385
27 9 0,402
0,397
Indeks
0,38 0,394 0,393 0,391 0,389
0,384 0,380
26 8,5 8
0,36
0,336 0,334
25 7 0,34 0,329 0,327
0,32 0,32 0,324
0,319 0,316 0,319
28,28
27,73
28,59
28,51
28,01
27,76
27,77
26,58
25,95
25,67
24 6 0,32
23 5 0,3
Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17 Sept-17 Mar-18 Sept-18 2019 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 2019
Jumlah penduduk miskin (juta jiwa) Tingkat Kemiskinan (%) Target RKP Perkotaan Perdesaan Nasional Target RKP
• Pada Maret 2018, tingkat kemiskinan berhasil diturunkan hingga 1 • Rasio Gini menurun bertahap dari 0,414 menjadi 0,384 dalam 4
digit (9,82 persen) dan kembali turun menjadi 9,66 persen pada tahun terakhir.
September 2018.
• Rasio Gini tersebut diperkirakan dapat mencapai target tahun
• Tingkat kemiskinan diperkirakan berada pada kisaran 8,5-9,5 2019, pada kisaran 0,380-0,385.
persen di tahun 2019.
• Dengan pertumbuhan ekonomi dapat lebih menjangkau kelompok • Penurunan Rasio Gini nasional terutama disumbang oleh
miskin dan rentan, tingkat kemiskinan akan lebih cepat turun. penurunan Rasio Gini di perkotaan.
6
Capaian Komponen Pembentuk IPM
IPM Indonesia Terus Tahun 2017 & Target 2019-2020
Meningkat dan Sudah
Masuk Kategori Tinggi Angka Harapan Hidup Saat Lahir meningkat
71,06 tahun 71,30 tahun 71,47 tahun
(Capaian 2017) (Target 2019) (Target 2020)
2 Teknokratik
RPJMN 2020-2024
8
ARAHAN RPJPN 2005-2025 UNTUK RPJMN 2020-2024 (TAHAP IV)
REPUBLIK
INDONESIA
I RPJMN 2005 - 2009 Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil
dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
9
KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024 10
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
2020-2024 dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
FOKUS FOKUS
FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN POLITIK,
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
MANUSIA EKONOMI KEWILAYAHAN INFRASTRUKTUR
PENGARUSUTAMAAN
10
Kondisi Ekonomi Global Dalam 5 Tahun Ke Depan
Pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia Perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama
cenderung melambat
(persen)
3,8 06
3,7 2019 2019 2023 2019 2023
05 2023
3,6
3,5 04
2,5 1,4
6,2 5,6 2,4 2,2
3,4 03
3,3 02
(persen)
3,2
2019 2019 2023 2019 2023
3,1 01 2023
3,0 00 0,9 0,5 1,9 1,4 2,8 2,6
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi Volume Perdagangan - RHS
Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019 Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019
Harga komoditas internasional cenderung menurun Tekanan normalisasi kebijakan moneter beralih
140
dari AS ke kawasan Eropa
130 3,0
2,5
120
2,0
110
1,5
100
(indeks 2016=100) 1,0
90
0,5 (persen)
80
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 0,0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Harga Komoditas (Termasuk Energi)
Indeks Harga Komoditas (Non Energi) Suku Bunga AS Suku Bunga Eropa
Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019 Sumber : Oxford Economics 11
Highlight Asumsi Makro 2020-2024 12
Kunci peningkatan pertumbuhan1: Nilai tukar stabil pada tingkat fundamentalnya untuk
1. Peningkatan produktivitas menjaga daya saing ekspor
2. Peningkatan investasi
3. Perbaikan kualitas SDM Range Rendah - Tinggi
4. Perbaikan pasar tenaga kerja (IDR/USD)
14.400 14.350 14.300
14.300 14.300
Pertumbuhan Ekonomi, Persen 6,5
(PDB Per Kapita – USD Harga Berlaku) (6.206)
6,2 14.050
(5.659) 14.000
Skenario Baseline2 13.950 13.950
4,9% (Rata-rata 2020-2024)
5,9 13.700 13.650 13.600 13.600 14.600
(5.176)
6,1
(6.069)
5,7 5,9 2020 2021 2022 2023 2024
(4.747) (5.573)
5,5
(4.360) 5,7 Inflasi dijaga pada tingkat jangka panjangnya melalui penyelesaian
(5.128) permasalahan struktural, pengelolaan ekspektasi, dan penguatan
5,4 5,5 koordinasi
(4.356) (4.727)
Range Rendah - Tinggi
5,5 5,5 4,5 (Persen)
5,4 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
5,3 (4.707)
5,4 (5.473) (5.907)
(4.352) (5.072)
2,5
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2020 2021 2022 2023 2024
Rendah Sedang Tinggi
1Berdasarkansimulasi pertumbuhan potensial model Growth Accounting Bappenas
2Tanpa adanya reformasi struktural sepanjang 2020-2024 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Gambaran Pertumbuhan Ekonomi 2020 - 2024
PDB SISI PRODUKSI
Industri: RATA-RATA 2020-2024
5,34 – 6,74 (SKENARIO RENDAH DAN TINGGI)
Pertanian:
3,87 – 3,93
Listrik:
4,43 – 4,81
Konstruksi:
5,69 – 5,98 PDB SISI PENGELUARAN
13
Transportasi: C: 5,16 – 5,38*
7,19 – 7,31 PERTUMBUHAN
Infokom: EKONOMI G: 4,32 – 4,76
7,43 – 8,17
Jasa Keuangan:
5,85 – 7,20
5,4 – 6,0 I: 7,41 – 8,14
X: 6,01– 7,40
Perdagangan:
5,64 – 6,13 Perhitungan Bappenas
(sangat sementara) M: 6,80 – 7,67
Pertambangan:
2,08 – 2,48 * Termasuk konsumsi LNPRT
13
Target Tahun 2024
Tingkat
Tingkat Pengangguran Rasio
Kemiskinan Gini
IPM
Terbuka
0,370-
6,5-7,0% 4,0-4,6% 75,35
0,374
14
Pertumbuhan PDRB per provinsi 2020-2024 (persen)
Skenario Moderat*
16
REPUBLIK
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH INKLUSIF DAN BERDAYA SAING
INDONESIA
Kawasan
Strategi Pertumbuhan
Strategis
Kerangka
Ekonomi Makro • PKN, KEK, KSPN Arahan
Sektor
Pusat Pertumbuhan • Transportasi
Ekonomi Nasional Sektor
Unggulan
• Energi, dsb.
Manufaktur
STRATEGI •
• Pariwisata, dsb
PENGEMBANGAN
WILAYAH Mitigasi Bencana Tata Kelola
INKLUSIF DAN
Strategi Pemerataan
BERDAYA SAING*
Pemerataan Kawasan Arahan
Pembangunan Strategis Sektor
Strategi Pemerataan Ekonomi Wilayah [contoh: Provinsi Jawa Timur] Investasi Pemb. Infrastruktur,
Merupakan pusat pertumbuhan wilayah sekunder Merupakan koridor pemerataan R&D, Kelembagaan,
atau tersier, berperan untuk mendorong
pertumbuhan wilayah kurang berkembang.
ekonomi wilayah, yang menghubungkan
Investasi SDM
wilayah wilayah kurang berkembang ke
Umumnya berstatus PKW, dan berfungsi sebagai
pusat koleksi produk primer, namun bisa juga sebagai koridor pertumbuhan ekonomi wilayah Pembangunan Manusia
pusat pertumbuhan lainnya (KSPN, KI, dsb). dengan konektivitas yang cukup tinggi. (pendidikan, kesehatan, sanitasi)
3
Kerangka Ekonomi
Makro dan Target
Pembangunan 2020
19
Asumsi Makro 2020
2019
INDIKATOR 2020
APBN
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 5,3 – 5,5
Inflasi (%) 2,5 – 4,5 2,0 – 4,0
Nilai Tukar (Rp/USD) 15.000 14.000 – 14.400
Harga minyak mentah Indonesia
70 60 - 70
(USD/barrel)
Lifting Minyak Bumi (Rb barel/hr) 775 695 – 840
Lifting Gas (Rb barel/hr) 1.250 1.191 – 1.300
22
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2020
Pertanian:
3,77 – 3,79
C: 5,09 – 5,15 Pertambangan:
1,03 – 1,17
Industri:
LNPRT: (0,37) – 0,41 5,00 – 5,40
Listrik:
G: 4,07 – 4,21 4,25 – 4,45
PERTUMBUHAN EKONOMI Perdagangan:
5,46 -5,58
I: 7,00 – 7,32 5,3 - 5,5
Konstruksi:
5,68 – 5,72
X: 5,26 – 6,61 Infokom:
7,26 – 7,54
Jasa Keuangan:
M: 6,05 – 6,95
5,72 – 6,60
Transportasi:
*Angka exercise internal Bappenas
(Angka sementara)
7,04 – 7,12
23
4 Pokok-Pokok
RKP 2020
24
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020
TEMA:
“Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas”
PN
3
Kerentanan Bencana Modal Sosial Transformasi
Kesetaraan Gender Tata Kelola dan Perubahan Iklim Budaya Digital
Pengarusutamaan 25
Kebijakan dan Program Prioritas PN 1:
Pembangunan Manusia dan Pengentasan
Kemiskinan
Peningkatan Akses
PP Perlindungan Sosial PP PP Pemerataan
dan Kualitas
1
dan Tata Kelola
Kependudukan 2 Pelayanan Kesehatan 3 Layanan Pendidikan
Berkualitas
PP Pengentasan PP Pembangunan
4 Kemiskinan 5 Budaya, Karakter,
dan Prestasi Bangsa
26
Kebijakan dan Program Prioritas PN 2:
Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah
27
Kebijakan dan Program Prioritas PN 3:
Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi
dan Kesempatan Kerja
Peningkatan
PP Penguatan PP Peningkatan Nilai PP Produktivitas Tenaga
1 Kewirausahaan dan
UMKM 2 Tambah dan Investasi
di Sektor Riil 3 Kerja dan Penciptaan
Lapangan Kerja
29
Kebijakan dan Program Prioritas PN 5:
Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
PP Penanggulangan Terorisme,
PP Penanggulangan Narkotika
4
Peningkatan Keamanan Siber, dan
Penguatan Keamanan Laut 5 dan Penguatan Kamtibmas
30
Isu Strategis
31
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur
• Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Timur dalam lima tahun terakhir selalu
tumbuh di atas LPE Nasional.
• Sektor dengan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur: sektor
industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor konstruksi, sektor
informasi dan komunikasi, dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Nasional Sumber Pertumbuhan Utama Ekonomi Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2018 Tahun 2014-2018
6,00 5,86
5,80 5,57
5,60 5,44 5,46 5,50
5,40 5,17
5,20 5,01 5,02 5,07
5,00 4,88
4,80
4,60
4,40
4,20
4,00
2014 2015 2016 2017 2018
32
Peranan dan Pertumbuhan Sisi Produksi
Pertumbuhan (%)
29,40 5,63 1,58
Pertumbuhan (%)
6,00 2,00
13,00
4,44
Kontribusi (%)
Kontribusi (%)
29,20 5,00 1,00
12,50
29,00 4,00 -
3,00 12,00
28,80 -1,00
2,00 -2,10
28,60 11,50 -2,00
1,00
28,40 - 11,00 -3,00
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan (%)
5,00
17,80 peranan dan pertumbuhan sektor industri pengolahan dan
Kontribusi (%)
4,00
17,60
3,00
sektor perdagangan cenderung meningkat pada periode yang
sama.
17,40
2,00
17,20
17,00 1,00
16,80 -
2014 2015 2016 2017 2018
33
Peranan dan Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi
Pengeluaran Tahun 2014-2018
RATA-RATA PERANAN PENGELUARAN RATA-RATA PERTUMBUHAN
TAHUN 2014-2018 TAHUN 2014-2018
PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO 25,05 % PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO 5,60 %
EKSPOR BARANG DAN JASA 37,05 % EKSPOR BARANG DAN JASA 7,55 %
IMPOR BARANG DAN JASA 38,34 % IMPOR BARANG DAN JASA 5,63 %
Perekonomian Jawa Timur dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga, investasi, serta impor dan
ekspor.
34
Tingkat Kemiskinan Di Atas Rata-rata Nasional
Pola Spasial Angka Kemiskinan Provinsi Jawa Timur 2018 (Maret) Angka Kemiskinan Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014 – 2018 (September)
14,00
12,28 12,28 11,85
12,00 10,96 11,13 11,20 10,85
10,70
10,12
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
2014 2015 2016 2017 2018
JAWA TIMUR NASIONAL
Trenggalek
Bojonegoro
Lamongan
Kota Madiun
Kota Kediri
Malang
Pacitan
Kota Surabaya
Sidoarjo
Kota Blitar
Banyuwangi
Magetan
Mojokerto
Jember
Kota Malang
Pasuruan
Situbondo
Jombang
Lumajang
Kediri
Madiun
Blitar
Bondowoso
Ngawi
Pamekasan
Ponorogo
Kota Batu
Nganjuk
Gresik
Kota Mojokerto
Kota Pasuruan
Kota Probolinggo
Tulungagung
Angka Kemiskinan Prov Jawa Timur lebih tinggi dari
kemiskinan nasional. Di tingkat kab/kota, terdapat 16 kab
dengan kemiskinan di atas kemiskinan nasional dengan Persentase Penduduk Miskin Kab./Kota Persentase Penduduk Miskin Provinsi
angka kemiskinan paling tinggi di Kab Pamekasan. Persentase Penduduk Miskin Nasional
35
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Pola Spasial TPT Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 (Agustus) Perkembangan TPT Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2014 – 2018 (Agustus)
7,00
6,18
5,94
6,00 5,61 5,50 5,34
5,00 4,47
4,19 4,21 4,00 3,99
4,00
TPT (%)
3,00
2,00
1,00
0,00
2014 2015 2016 2017 2018
TPT Jawa Timur TPT Nasional
Bojonegoro
Probolinggo
Banyuwangi
Tuban
Kota Probolinggo
Kota Kediri
Magetan
Jombang
Bondowoso
Tulungagung
Lamongan
Gresik
Sampang
Pasuruan
Kota Pasuruan
Situbondo
Kota Batu
Ponorogo
Bangkalan
Kota Surabaya
Trenggalek
Pamekasan
Jember
Pacitan
Blitar
Ngawi
Lumajang
Kota Blitar
Kota Malang
Malang
Madiun
Kota Madiun
Sidoarjo
Sumenep
Kota Mojokerto
Mojokerto
Nganjuk
Kediri
rata-rata nasional. Begitu juga untuk tingkat pengangguran di
kab/kota sebagian besar berada di bawah TPT nasional. Tingkat
pengangguran tertinggi terdapat di Kota Kediri. TPT Kabupaten/Kota TPT Nasional TPT Jawa Timur
36
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pola Spasial IPM Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 (Agustus) Perkembangan IPM Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2014 – 2017
71,5 1,40
71
1,20
70,5 70,81
70 1,00
Petumbuhan IPM
70,18 70,27
69,5 69,74 0,80
69,55
IPM
69
68,5 68,9 68,95 0,60
68 0,40
68,14
67,5
0,20
67
66,5 0,00
2014 2015 2016 2017
IPM Jawa Timur IPM Nasional
Pertumbuhan IPM Provinsi Pertumbuhan IPM Nasional
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
IPM Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017
85,00
81,07
80,00
75,00
70,81
70,00 70,27
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) 65,00
59,90
60,00
IPM di Jawa Timur masih berada dibawah rata-rata IPM nasional, 55,00
Kota Kediri
Bojonegoro
Tuban
Kota Batu
Magetan
Kota Probolinggo
Lamongan
Jombang
Ponorogo
Gresik
Tulungagung
Pasuruan
Situbondo
Bondowoso
Kota Pasuruan
Jember
Sampang
Kota Surabaya
Trenggalek
Pamekasan
Bangkalan
Kota Malang
Blitar
Ngawi
Malang
Pacitan
Sidoarjo
Kota Blitar
Mojokerto
Nganjuk
Madiun
Sumenep
Lumajang
Kota Madiun
Kota Mojokerto
Kediri
Probolinggo
Banyuwangi
namun tumbuh dengan laju lebih cepat dibandingkan nasional.
Begitu juga untuk IPM di kab/kota sebagian besar di bawah rata-
rata nasional. IPM tertinggi terdapat di Kota Surabaya dan IPM Kab./Kota IPM Jawa Timur IPM Nasional
terendah di Kab Sampang 37
Isu Kesenjangan di Jawa Timur
• Rata-rata Gini rasio Provinsi Jawa Timur berada di atas angka Gini Rasio
nasional, namun dapat menurun tajam pada tahun 2018 (Maret).
• Berdasarkan PDRB per Kapita, masih terdapat kesenjangan yang cukup jauh
antara Kota Kediri dan kabupaten/kota lainnya.
Perkembangan Gini Rasio Jawa Timur dan Nasional 2014-2018 PDRB per kapita ADHB kab/kota di Jawa Timur tahun 2017 (Rp. ribu/Jiwa)
0,42 450.000 408.658
0,42 0,42 400.000
0,41 0,41
350.000
0,41 0,41
0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 300.000
0,40
0,40 0,40 0,39 250.000
0,39 0,39
0,39 200.000
0,39
0,38 150.000
0,38 100.000
0,37 51.846
50.000 16.965
0,37
0,36 0
0,35
0,34
Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar
2014 2015 2016 2017 2018
38
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Ekspor Jawa Timur Meningkat
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Rekomendasi:
1. Percepatan pembangunan kawasan industri diperlukan untuk memberi
3,55%
jaminan kepastian investor
2. Perlu adanya perhatian khusus terkait kurikulum pesantren
Indeks Pembangunan 3. Terkait dengan pembangunan daerah Madura dan Tapal Kuda. Untuk
mencapai hasil yang optimal maka proses pembangunan di wilayah Madura
Manusia (IPM)
dan Tapal Kuda perlu melibatkan kalangan Kiai sebagai tokoh sentral di
72,24 masyarakat.
4. Pengembangan pariwisata di Jawa Timur. 40
Hasil Rekapitulasi Rakortekrenbang Provinsi Jawa Timur
Usulan yang Diajukan OPD Provinsi Usulan yang Diajukan OPD Kab./Kota
sebanyak 416 usulan sebanyak 2.762 Usulan
Kabupaten/Kota
38,9% Usulan Telah Diverifikasi 61,5 % Usulan Telah Diverifikasi
Provinsi
Bappeda Provinsi Bappeda Provinsi
Kementerian Perindustrian
Kementerian Pertanian
44
Kerangka Pendanaan
46
Penutup
49
TPT kaum muda dan lulusan SMK yang tinggi serta keberadaan
setengah penganggur masih perlu menjadi perhatian
TPT Berdasarkan Kelompok Umur dan Nasional, 2018 TPT Berdasarkan Pendidikan
30%
26,67% 14%
25% 11,24% 11,24%
12% SMK
9,55%
20% 10%
16,73% 7,95%
8% Dipl SMA
15%
6%
10% TPT Nasional SMP
6,99%
3,47% 5,34% 4%Univ 4,80%
2,49%
5% 2% SD
1,81% 1,58% 1,40% 1,25% 3,04%
0,61% 2,43%
0% 0%
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+ 2014 2015 2016 2017 2018
SD SMP SMA SMK Diploma Universitas Nasional
Setengah Penganggur
50 8,45% 8,48% 9%
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia muda berada di atas TPT
Juta orang
7,58%
•
40 7,55% 8% nasional. TPT 15-19 tahun mencapai 26,67% dan 20-24 tahun
6,62% 16,73%.
30 7%
20 6% • TPT lulusan SMK sebesar 11,24%. Besarnya TPT tersebut disusul
9,68 9,74 8,98 9,14 8,21 oleh lulusan SMA 7,95%.
10 5%
0 4%
• Proporsi setengah penganggur 2018: 6,62% (8,21 juta orang),
2014 2015 2016 2017 2018 berhasil turun dari 8,45% di 2014. 39,02% setengah penganggur
Setengah Penganggur / Pengangguran Terpaksa % Terhadap Total Pekerja berusia 15-29 tahun (3,2 juta orang).
50
Sumber: Publikasi Sakernas periode Agustus
Pertumbuhan Ekonomi Terus Menguat dengan Penguatan Mitigasi
RIAU KALBAR
LPE: 2,43 LPE: 5,20
JAMBI
SULBAR GORONTALO PAPUA BARAT PAPUA
LPE: 4,77
LPE: 6,27 LPE: 6,54 LPE: 6,40 LPE: 7,47
SUMSEL
LPE: 6,03
KEP. BABEL
LPE: 4,60
SUMUT
LPE: 5,21 KALTIM
BANTEN JATENG DIY JATIM BALI NTB NTT • Skenario pertumbuhan PDB nasional
LPE: 5,85 LPE: 5,40 LPE: 6,22 LPE: 5,60 LPE: 6,38 LPE: 1,55 LPE: 5,16 5,4 persen (titik tengah)
29,20 5,57
% %
Perdagangan
Besar dan Konstruksi
Eceran
Pertanian,
Kehutanan,
Terhadap Nasional 17,81
%
dan Perikanan
9,04
14,58 % %
13,01
%
56
Kontribusi dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten-Kota
di Jawa Timur Tahun 2014-2017
Rata-rata Kontribusi Kab/Kota terhadap PDRB Jawa Timur Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
Tahun 2014-2017 (%) Tahun 2014-2017
Kota Surabaya 24,01 Kab. Bojonegoro 12,98
Kab. Sidoarjo 8,56 Kota Batu 6,69
Kab. Pasuruan 6,15 Kota Surabaya 6,27
Kab. Gresik 5,90 Kab. Gresik 6,24
Kota Kediri 5,68 Kota Madiun 6,15
Kab. Malang 4,34 Kota Probolinggo 5,89
Kab. Banyuwangi 3,52 Kab. Lamongan 5,86
Kab. Mojokerto 3,47 Kab. Mojokerto 5,83
Kab. Jember 3,31 Kab. Pasuruan 5,82
ISU STRATEGIS
Pengembangan agropolitan didukung pariwisata
Perlunya hilirisasi ekonomi (industr) untuk mengolah hasil produksi agropolitan
Disparitas wilayah jatim, antara wilayah pantura jawa dengan wilayah selatan dan madura
Masih rendahnya IPM dan disparitas wilayah jatim dibanding nasional
Masih Kurang optimalnya daerah irigasi untuk mendukung pangan
LAPANGAN USAHA KOMODITAS UNGGULAN
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Padi, jagung, kedelai, kacang tanah; perikanan budidaya laut; kelapa, kopi, kakao, tebu;
Sapi
Pariwisata Selingkar Bromo Tenger Semeru, Selingkar Ijen, Batu-Malang, Majapahit-Trowulan
EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN ($ juta) 2013 2014 2015 2016 2017
Industri Makanan 3.149,0 3.299,7 3.448,4
Industri Logam Dasar 1.675,3 1.893,2 2.528,4
Industri Pengolahan Lainnya 2.928,6 3.755,6 2.382,1
Industri Bahan Kimia dan Barang Dari Bahan Kimia 1.844,5 2.037,9 2.300,2
FOKUS KAWASAN PERAN STRATEGIS
Kawasan Gerbangkertosusila PKN, KSN (Gerbangkertosusila), Metropolitan, KI (28)
Kawasan Malang dan Sekitarnya PKN, KSPN (Bromo)
Kawasan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang PKW Probolinggo, KI (4)
Kawasan Tuban-Bojonegoro PKW Tuban
Kawasan Kediri-Tulung Agung-Blitar PKW Kediri
Kawasan Situbondo-Bondowoso- Jember PKW Jember
Kawasan Banyuwangi dan Sekitarnya PKW Banyuwangi
Kawasan Madura dan Kepulauan Pamekasan-Sumenep
ARAH DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR
Pusat dan Koridor Sektor Unggulan
PKN Pertanian secara luas (RCA>2.5)
PKW Pertumbuhan/
Pertambangan (RCA>1)
Kawasan Ekonomi
PKW Permerataan Industri Pengolahan (RCA>1)
Koridor Pertumbuhan
Koridor Pemerataan
PKW KI Gresik
PKW
Tuban
Pamekasan
Kawasan Tuban-Bojonegoro. Sektor
unggulan pariwisata, industri, perkebunan,
pertanian, perikanan, dan pertambangan
Kawasan Probolinggo-Pasuruan-
PKW
PKW Lumajang, Sektor unggulan pertanian,
industri, pertambangan, perkebunan, Sitobondo
Probolinggo
pariwisata, dan perikanan
Kawasan Situbondo-Bondowoso-
Jember. Sektor unggulan
perkebunan, pertanian, industri,
pariwisata, dan perikanan laut
PKW
Kediri
PKW
Banyuwangi
Kawasan Banyuwangi dan
sekitarnya. Sektor
unggulan perikanan dan pertanian
KSPN
Bromo
Kawasan Gerbangkertosusila. Sektor PKN Kawasan Malang Raya. Sektor PKW
unggulan pertanian, perikanan, industri, PKN unggulan pertanian, perikanan,
perdagangan, jasa dan pariwisata SURABAYA MALANG industri, perkebunan, dan pariwisata Jember