Anda di halaman 1dari 13

Nama : MEGA LESTARI ANGGRAENI

Nim : H41171758

Golongan/abs : Gol C/ 15 (Ganjil)

1. Penarikan Contoh (sampling)


Pengambilan sampel (sampling) sangat penting untuk penelitian, sebab
kekeliruan dalam pengambilan sampel akan membawa kesimpulan yang salah
terhadap suatu obyek atau hal (populasi) yang ingin kita pelajari. Oleh karenanya
perencanaan yang baik dalam pengambilan sampel sangat diperlukan.
Pengambilan sampel ialah suatu proses pemilihan beberapa obyek atau
populasi yang akan diteliti sifat – sifatnya. Sampel yang kita ambil merupakan bagian
dari populasi tersebut. Dengan kata lain sampel harus representif, dalam arti sifat –
sifat populasi hendaknya dapat dicerminkan melalui sampel.

Metode Sampling
a) Tujuan Utama:
 Mendapatkan sampel yang mencerminkan populasi  dapat digunakan
untuk menduga populasi
 Metode Sampling  Probability vs Non Probability Sampling.

b) Masalah utama dalam sampling:


 Menentukan metode sampling yang sesuai
 Menentukan ukuran sampel yang mewakili populasi (dengan tingkat
ketelitian yang diinginkan dan segala kendala yang ada)
c) Probability Sampling
 Metode Sampling yang berbasis pada pemilihan secara acak
 Acak  setiap unit memiliki peluang yang sama untuk terpilih  Butuh
kerangka contoh (daftar seluruh unit atau anggota populasi)

1.1 Sebaran Penarikan Contoh.

Andaikan ada suatu populasi dengan jumlah anggotanya sebanyak N.


Dari populasi ini diambil contoh sebanyak n. Apabila dari setiap kemungkinan
contoh tersebut dihitung suatu statistik, katakanlah rata-rata maka semua nilai
statistik tersebut akan membentuk suatu sebaran yang disebut sebaran
percontohan.

Sebaran Percontohan merupakan sebaran peluang bagi suatu statistik tertentu.


1.2 Sebaran Penarikan Contoh Bagi Nilai Tengah
Sebuah penarikan contoh pertama yang akan dibicarakan adalah sebaran bagi
nilai tengah X. Sebagai ilustrasi, kita akan mengambil contoh dari sebuah
populasi seragam diskret yang terdiri atas nilai – nilai 0,1,2, dan 3. Jelaslah
bahwa, keempat pengamatan itu menyusun populasi nilai – nilai sebuah
peubah acak X yang memiliki sebaran peluang

f(x) =1/4, untuk x = 0,1,2,3, ,

dengan nilai tengah

dan ragam

Dari nilai 0,1,2,3 kita ambil 2 nilai secara acak dengan cara pemulihan
(sampel yang sudah dipilih, berpeluang dipilih lagi) dan dihitung rata-
ratanya.

Tabel Sebaran penarikan contoh bagi X dengan pemulihan


Sebaran penarikan contoh bagi X dengan pemulihan maka nilai x berfluktuasi dari 0
sampai 3, dengan :
3
• nilai tengah (𝜇𝑥 ) = ∑ 𝑥𝑓(𝑥) = 2 = 𝜇

3 2 5
• ragam (𝜎 2𝑋 ) = ∑ (𝑥 − 2) 𝑓(𝑥) = 8


 Nilai tengah peubah X selalu sama dengan nilai tengah populasi contohnya
 Nilai tengah peubah acak X sama sekali tidak bergantung pada ukuran
contohnya
 Ragam bagi X bergantung pada ukuran contoh dan nilainya sama dengan
ragam populasi asalnya σ2 dibagi n
 Semakin besar ukuran contoh, semakin kecil galat bakunya dan
kemungkinannya x akan mendekati μ

Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil DENGAN PEMULIHAN


(Sampel yang sudah diambil, berpeluang diambil lagi) dari suatu populasi terhingga
berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ maka untuk n
yang cukup besar sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah X akan menghampiri
sebaran normal.

Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil TANPA PEMULIHAN


(Sampel yang sudah diambil, berpeluang diambil lagi) dari suatu populasi terhingga
berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ maka untuk n
yang cukup besar sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah X akan menghampiri
sebaran normal.
Bila contoh acak berukuran n ditarik dari suatu populasi yang besar atau
takterhingga dengan nilai tengah μ dan ragam σ2 maka nilai tengah contoh X
akan menghampiri sebaran normal

Contoh Soal :

1. Sebuah produsen bohlam menyatakan bahwa bohlam produksinya mencapai


umur rata – rata 500 jam. Untuk menjaga nilai rata – rata ini, ia menguji 25
bohlam setiap bulan. Bila nilai t yang diperolehnya jatuh antara
−𝑡−0.05 𝑑𝑎𝑛 𝑡0.05 ia puas. Kesimpulan apa yang ditariknya bila ia
memperoleh contoh dengan nilai tengah x = 518 jam dan simpangan baku s =
40 jam? Asumsikan itu bahwa umur bohlam itu menyebar normal.
Jawab :
Dari tabel A.5, kita mendapatkan bahwa 𝑡0.05 = 1.711 untuk 24 derajat bebas.
Dengan demikian, produsen itu puas bila contoh 25 bohlam itu menghasilkan
nilai t antara -1.711 dan 1.711. Bila 𝜇 = 500, maka
518 − 500
𝑡= = 2.25
40/√25
Suatu nilai yang jauh di atas 1.711. Peluang mendapatkan nilai t, untuk 𝜇 = 24,
yang sama atau lebih besar dari 2.25 < adalah 0.02. Bila 𝜇 > 500, maka nilai t
yang diperoleh tersebut akan lebih wajar. Dengan demikian, dalam kasus ini,
produsen itu akan menyimpulkan produsen bohlam lampu lebih baik dari yang
disangkanya.
2. Bila diberikan populasi 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7, hitunglah peluang bahwa
suatu contoh acak berukuran 36 ,yang diambil dengan pemulihan, akan
menghasilkan nilai tengah contoh yang lebih besar daripada 3.8, tetapi lebih
kecil daripada 4.5 bila nilai tengagh itu diukur sampai persepuluhan terdekat.
Jawab:
𝜇 = 4, 𝜎 2 = 5, Sebaran penarikan contoh bagi X dapat dihampiri oleh sebaran
𝜎2 5
normal dengan nilai tengah 𝜇𝑥 = 𝜇 = 4, dan ragam 𝜎 2 = = 36 , Simpangan
𝑛
baku 𝜎𝑥 = 0.373. Peluang bahwa X lebih besar dari pada 3.8 tetapi lebih kecil
daripada 4.5. Nilai z padanan 𝑥1 = 3.85 dan 𝑥2 = 4.45 adalah
3.85 − 4
𝑧1 = = −0.40
0.373
4.45 − 4
𝑧2 = = 1.21
0.373
Dengan demikian,
P(3.8 < X < 4.5) = P(-0.40 < Z < 1.21)
= P(Z < 1.21) – P(Z < -0.40)
= 0.8869 – 0.3446
= 0.5423
3. Tentukan nilai k, sedemikian sehingga P(k < T < 1.761) = 0.045, bagi suatu
contoh acak berukuran 15 yang diambil dalam suatu populasi normal.
Jawab :
Tabel A.5 diperoleh bahwa 𝑡0.05 untuk v = 14 adalah 1.761. Untuk −𝑡0.05 =
−1.761. Karena k dalam pernyataan peluang di atas terletak sebelah kiri
−𝑡0.05 = −1.761, misalkan 𝑘 = −𝑡𝛼. Dapat diperoleh:
0.045 = 0.05 – α
Atau
α = 0.005.
Dengan demikian, berdasarkan Tabel A.5 untuk v =14
K= −𝑡0.05 = -2.977
Dan
P(-2.977 < T < -1.761) = 0.045

4. Diketahui rata-rata panjang ikan tengiri yang ditangkap dengan pancing= 125
cm dengan ragam= 119 cm sedangkan rata-rata panjang ikan tengiri yang
ditangkap dengan jaring= 128 cm dengan ragam= 181 cm. Diasumsikan kedua
populasi berukuran besar.Jika diambil secara acak 100 ekor ikan tengiri
pancing dan100 ikan tengiri jaring sebagai sampel, berapa peluang terdapat
perbedaan panjang kedua kelompok akan kurang dari 2 cm?
Jawab :
𝜇𝑥̅ 1 −𝑥̅2 = |𝜇1 − 𝜇2 | = |125 − 128| = 3

𝜎1 2 𝜎2 2 119 181
𝜎𝑥̅1 −𝑥̅2 = √ + =√ + = √3
𝑛1 𝑛2 100 100
|𝑥̅1 − 𝑥̅2 | − |𝜇1 − 𝜇2 | 2−3
𝑧= = = −0.58
𝜎2 𝜎2 √3
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

P (𝑥̅1 − 𝑥̅2 < 2) = P(Z < -0.58)

= 0.2810 = 28.1 %

5. Diketahui X menyebar secara normal dengan x1 =50 dan x2 = 10. Carilah


peluang bahwa x mendapat nilai antara 45 dan 62.
Jawab :
P ( 45 < X < 62 ) = P( -0.5 < Z < 1.2)
= P( Z < 1.2 ) – P( Z < -0.5)
= 0.8849 – 0.3085
= 0.5764
2. Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur hipotesis, maka dilakukan uji beda dua mean (pair sample t test). Jika
probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, dan jika probabilitas < 0,05 maka H0 di tolak.
Sedangkan Null Hipotesis dan Hipotesis alternatif dapat di tetapkan sebagai berikut:
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
Hipotesis Statistik
Dinyatakan dalam dua bentuk yaitu:
 H0 (hipotesis nol): suatu pernyataan / anggapan yang ingin di tolak.
 H1 (hipotesis tandingan): pernyataan lain yang akan diterima jika H0 ditolak.

Pengambilan keputusan akan memunculkan dua jenis kesalahan yaitu:

 Salah jenis I (Error type I) : kesalahan akibat menolak H0 padahal H0 benar.

 Salah jenis II (Error type II) : kesalahan akibat menerima H0 padahal H1


benar

Besarnya peluang kesalahan dapat ini dapat dihitung sebagai berikut:

 P(salah jenis I) = P(tolak H0/H0 benar) = 

 P(salah jenis II) = P(terima H0/H1 benar) = 


Pengujian Hipotesis

Kaidah Keputusan:

Jika p-value <   H1 benar

Jika p-value ≥   H0 dianggap benar

 taraf nyata pengujian (kesalahan maksimum yang diperbolehkan jika


memutuskan H1 benar)

P-value  peluang salah jenis 1 berdasarkan data

Parameter Statistik

 Z, n besar atau 2
diketahui t,
sebaliknya

1- 2 Z, n besar atau 2


diketahui t,
sebaliknya

P Z

P1- P2 Z

2 2

F
Langkah – langkah menguji Hipotesis :

1) Hipotesis yang diuji dengan pernyataan Hipotesis Nol (H0) = Tidak


terdapat pengaruh X terhadap Y dan Hipotesis Alternatif (H1) = Terdapat
pengaruh X terhadap Y.
2) Tentukan rumus-rumus pengukuran statistik dan pengujian hipotesis yang
digunakan((hitung rataan, ragam, standard error dll)
3) Hitung statistik uji yang digunakan sangat tergantung pada sebaran
statistik dari penduga parameter yang diuji.
Contoh:
H0:  = 0 maka maka statistik ujinya bisa t-student atau normal baku (z)
𝑥̅ −𝜇0 𝑥̅ −𝜇0
𝑡ℎ = atau 𝑧ℎ =
𝑠/√𝑛 𝜎/√𝑛
4) Tentukan batas kritis atau daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0
sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H1)
5) Tarik kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal:

1. Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap


produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang
di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil
dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih
per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di
peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat
bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf
nyata 5 % !
Jawab :

Diketahui : n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400


Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 400 dan H1 : µ < 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = -1,64 (pengujian
sisi kiri)
c. Kriteria pengujian :
 Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64
 Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d. Uji Statistik
𝑥̅ − 𝜇0
𝑍0 =
𝜎/√𝑛
375 − 400
𝑍0 = = −1.41
125/√50

e. Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat
bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di
pasarkan sama dengan 400 gram

2. Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan


Besama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil
sample di kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan
simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu.
Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/
simpangan baku kedua populasi sama besar !
Jawab :
Diketahui :n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9
n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7
Pemyelesaian:

a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ > µ₂

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = 1,64 (pengujian


sisi kanan)

c. Kriteria pengujian :

 Ho di terima jika Zo ≤ 1,64


 Ho di tolak jika Zo > 1,64
d. Uji Statistik

𝑠1 2 𝑠2 2 92 72
𝑠= √ + =√ + = 1.23
𝑛1 𝑛2 100 70

𝑥̅1 − 𝑥̅2 38 − 35
𝑍0 = = = 2.44
𝑠𝑥̅ 1−𝑥̅2 1.23
e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam
kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.

3. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel


sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram.
Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah
hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak
sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri
distribusi normal dengan varians yang sama!
Jawab :
Diketahui : n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4
n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ ≠ µ₂
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 10% = 0,10 𝑡𝛼⁄2 = 0,05

db = 12 + 10 – 2 = 20 t0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian :

 Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725


 Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d. Uji Statistik

𝑥̅1 − 𝑥̅2
𝑡0 =
(𝑛1 − 1)𝑠1 2 + (𝑛2 − 1)𝑠2 2 1 1
√ ( 𝑛1 𝑛2 )
+
𝑛1 + 𝑛2 − 2

80 − 75
𝑡0 = = 2.76
2 2
√(12 − 1)4 + (10 − 1)4.5 ( 1 + 1 )
12 + 10 − 2 12 10

e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua
metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

4. Perusahaan alat olahraga mengembangkan jenis barang pancing sintetik


yang diklaim mempunyai rata-rata kekuatan 8 kg dan simpangan baku 0,5
kg. Telah diketahui bahwa dengan sampel 50 pancing sintetik rata-rata
kekuatannya adalah 7,8 kg. Dengan taraf signifikasi sebesar 0,01, Ujilah
hipotesis bahwa rata-rata populasinya tidak sama dengan 8 kg ?
Jawab :
a) Formulasi Hipotesis
H0 : µ = 8 kg
H1 : µ ≠ 8 kg
b) Telah diketahui bahwa taraf nyata (α) = 0,01
c) Karena uji hipotesisnya adalah (Dua-arah) dan α = 0,01 maka daerah
kritik dari permasalahan ini adalah z < -2,57 dan z > 2,57 (cara
mendapat nilai kritik ini adalah dengan melihat tabel disribusi normal
dimana zα/2 = z0,01/2 = z0,005 = -2,57 ).
d) Perhitungan
Dengan n = 50, simpangan baku=0,5, dan rata-rata populasi 8 kg,
sehingga rumus yang digunakan adalah
𝑥̅ − 𝜇0 7.8 − 8
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = −2.3
𝜎/√𝑛 0.5/√50

d) Kesimpulan
Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena zhitung berada
dalam rentang daerah kritiknya yaitu z < -2,57 (-2,83 < -2,57) sehingga
kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi yang
sebenarnya tidak sama dengan 8.
5. Suatu sampel acak 100 catatan kematian di US selama tahun yang lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Dengan taraf signifikasi 0,05 , ujilah hipotesis bahwa rata-rata umur
sekarang ini lebih dari 70 tahun ?
Jawab:
a) Hipotesis dari soal diatas adalah
H0 : µ = 70 tahun
H1 : µ > 70 tahun
b) Telah diketahui bahwa taraf signifikasinya (α) = 0,05
c) Karena uji hipotesisnya adalah (satu-arah) dan α = 0,05 maka daerah
kritik dari permasalahan ini adalah z > 1,64 (cara mendapat nilai
kritik ini adalah dengan melihat tabel disribusi normal dimana zα =
z0,05 =-1,64 ).
d) Perhitungan
Dengan n = 100, simpangan baku=8,9, dan rata-rata populasi 71,8
tahun, sehingga rumus yang digunakan adalah

𝑥̅ − 𝜇0 71.8 − 70
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 2.02
𝜎/√𝑛 8.9/√100
e) Keputusan
Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena zhitung berada
dalam rentang daerah kritiknya sebesar z > 1,64 (2,02 > 1,64)
sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi
umur sekarang ini adalah lebih dari 70 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Kunindar Atmosukarto. 1994. Cara pengambilan dan penentuan besar sampel, untuk
penelitian sosial. Jurnal Puslit Ekologi Kesehatan. 4(1): 12

Sudjana. 2005. Metode statistika Edisi ke-6. Bandung : tarsito

Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar statistika,edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

I Gusti Ngurah Agung. 2000. Analisis Sederhana untuk Pengambilan Keputusan.Jurnal


Populasi.11(2)

http://arifelzainblog.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Sebaran-Penarikan-Contoh.pdf

http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/sebaran-penarikan-contoh.pdf

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Probstat/2010-
2011/Pengujian%20Hipotesis.pdf

Anda mungkin juga menyukai