Anda di halaman 1dari 36

Pelaksanaan Full Day School di SMAN 4

Bojonegoro dan Dampaknya Bagi Siswa


Tahun Ajaran 2017/2018

Karya Tulis Ilmiah

Di buat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

kelas XI-MIA 3 semester 2 tahun 2018

Disusun Oleh :

 Dewi Astuti Rahmadani (05)


 Eka Fitria Wahyu Ningsih (08)
 Elvia Agustina (34)

SMA NEGERI 4 BOJONEGORO

JL. AKBPM SOEROKO NO. 30

TAHUN AJARAN 2017/2018


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pelaksanaan Full Day School di SMAN 4

Bojonegoro dan Dampaknya Bagi Siswa Tahun Ajaran 2017/2018”. Yang dibuat oleh :

1. Dewi Astuti Rahmadani.

2. Eka Fitria Wahyu Ningsih.

3. Elvia Agustina.

Telah disetujui dan disahkan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia semester 2

tahun 2018.

Bojonegoro, 27 februari 2018

Mengetahui

Guru Bidang Studi Atas Nama Ketua KTI

Siti Khoiriyah, M. Pd Elvia Agustina

NIP.197304111998022004
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak

nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak

untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya

yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Pelaksanaan Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro dan Dampaknya Bagi Siswa

Tahun Ajaran 2017/2018” Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Kedua orang tua dan guru pembimbing yang telah memberikan dukungan, kasih, dan

kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua

ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Saya menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan

ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan Karya Ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bojonegoro, 27 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................

Halaman Pengesahan...........................................................................................

Kata Pengantar.....................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

Abstrak..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................

1.3 Tujuan .................................................................................................

1.4 Manfaat................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pendidikan.........................................................................

2.2 Pengertian Full Day School.................................................................

2.3 Tujuan Program Full Day School.........................................................

2.4 Karakteristik Full Day School..............................................................

2.5 Pasal-pasal yang tertuang dalam Peraturan

Menteri tentang full day school............................................................

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi penelitian……………………………………………………………

3.2 Waktu penelitian…………………………………………………………...

3.3 Jenis penelitian…………………………………………………………….

3.4 Metode pengumpulan data……………………………………………….

3.5 Pertanyaan angket……………………………………………………….

3.6 Langkah-langkah penelitian……………………………………………..

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Reaksi siswa terhadap Full Day…………………………………….

4.2 Perkemangan siswa dengan adanya Full Day……………………..

4.3 Dampak negatif Full Day………………………………………….

4.4 Dampak positif Full Day…………………………………………

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...............................................................................................

5.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..

LAMPIRAN…………………………………………………………………………
ABSTRAK

Lembaga pendidikan sebagai lembaga yang dapat menciptakan generasi muda yang
bisa maju dan berkembang dimana generasi muda dapat bertahan dalam kehidupan nyata
melalui pendidikan. Banyak sekali usaha-usaha pemerintah maupun swasta dengan
menerapkan sistem yang dirasa sesuai untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Salah
satunya adalah sistem full day school.Full day school adalah kegiatan sehari penuh di
sekolah.Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah (1) Bagaimana reaksi siswa
terhadap Full Day school SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 (2) Bagaimana
perkembangan siswa SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 (3) Bagaimana dampak positif
Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui reaksi
siswa terhadap Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 , (2) mengetahui
perkembangan siswa SMAN 4 Bojonegoro dengan adanya Full Day School tahun 2017/2018
, (3) mengetahui dampak negatif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 ,
(4) mengetahui dampak positif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro thun 2017/2018.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara penyebaran angket. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Full Day School berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik
siswa SMA Negeri 4 Bojonegoro, (2) mengetahui keunggulan dan kelebihan Full Day
School.
Kata kunci : Full Day School, prestasi, dampak positif dan negative, pengaruh.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak jasa yaitu jasa

pendidikan. Lewat pendidikan orang mengharap supaya semua bakat, kemampuan dan

kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secaraa maksimal, agar orang bisa mandiri

dalam proses membangun pribadinya.

Kesuksesan pendidikan terletak pada kurikulum. Kurikulum yang diterapkan harus

relevan dengan kebuatuhan anak didik dan tuntutan orang tua. Selain sekolah harus

menampilkan ciri khas yang didapat dilirik masyarakat, juga yang paling utama sekolah

mampu memastikan bahwa sekolah tersebut benar-benar mempunyai kelebihan dalam

berbagai hal.

Keunggulan sebuah sekolah ditentukan oleh menejemen sekolah tersebut. Salh satu

indikasi bahwa pendidikan disuatu sekolah sukses adalah apa yang diberikan kepada murid

sesuai dengan kebutuhan siswa dan para orang tua murid, selain itu juga didesain mampu

memberikan harapan pasti terhadap masyarakat juga mencipatkan manusia yang berkualitas

sebagai termuat dalam UU.Sisdiknas no.20 tahun 2003.

Untuk mewujudkan tujuan itu, banyak sekali usaha yang dilakukan lembaga

pemerintah maupun swasta dengan menerapkan sistem atau kurikulum yg dirasa pas untuk

mewujudkan tujuan tersebut salah satunya adalah dengan membentuk sistem full day school

Mendikbud Muhadjir Effendy telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor

23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari alias

full day school pada 12 Juni 2017.

Kebijakan ini berlaku mulai tahun ajaran baru yang jatuh pada Juli 2017. Namun bagi

sekolah yang belum memiliki sumber daya dan sarana transportasi yang memadai, maka

kebijakan ini dilakukan secara bertahap.

Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk

memperpanjang jam sekolah bagi para siswa hingga sepanjang hari disambut beragam oleh
siswa dan orangtua. Dari sisi siswa, banyak yang menolak karena mengaku lelah. Andaipun

setuju, harus disertai syarat tertentu. Misalnya saja salah satu siswa di SMAN 4 Bojonegoro.

Dia menolak wacana tersebut karena sekolah sepanjang hari akan membuatnya stres dan

malah tidak mampu menyerap pelajaran. "Enggak setuju karena waktu belajar yang lama juga

tidak efektif. Otak kita butuh istirahat," ujarnya saat berbincang. Hal yang sama diutarakan

salah satu siswa yang kini duduk di kelas 11 SMAN 4 Bojonegoro. Ia mengatakan, tak akan

ada waktu untuk main dan membuat ia justru jenuh di sekolah. "Nggak maulah sekolah

sampai jam lima. Capek, mending seperti sekarang aja jam 2," ujar dia. Namun, salah seorang

siswa SMAN 4 Bojonegoro, mengaku setuju wacana itu diterapkan jika ada keringanan

pelajaran dan tidak menambah beban studinya. "Soalnya enak belajar di sekolah daripada di

rumah, tapi kalau emang beneran pulang jam maunya diringanin tugas-tugas sama

ulangannya," ujar Dia. Adapun salah satu orangtua juga ada yang menyambut baik. Justru

meminta agar kegiatan di sekolah sampai sore diisi dengan pelajaran ekstra. "Setuju sih kalau

anak diisi kegiatan yang berguna. Karena anak kan pulang siang supaya sorenya bisa les

sama ngaji, mereka tetep butuh les apalagi yang mau ujian nasional," kata orang tua tersebut.

Sementara penolakan datang dari salah satu orang tua siswa SMAN 4 Bojonegoro, Ia

meminta Mendikbud mempertimbangkan masalah uang jajan yang harus ditambah,

pembagian ruang kelas di sekolah yang beroperasi pagi dan petang, serta beban mental anak

sendiri. "Kalau alasannya disamakan jam kerja orangtua, seberapa banyak orangtua yang

kerja kantor jam 9-5 sore? Dan dengan kurikulum sekarang saja murid sudah berat. Terus

mau diisi apa jam tambahannya?" ujarnya.

Mendikbud Muhadjir Effendi telah menyampaikan usulan ini kepada Wakil Presiden

Jusuf Kalla dan disetujui. Muhadjir menjelaskan, bersekolah sepanjang hari alias full day

school sebenarnya sudah dijalankan banyak sekolah, terutama sekolah swasta. Menurut dia,

sistem bersekolah sepanjang hari banyak memberikan kesempatan kepada sekolah untuk
menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik. "Bahkan nanti kami ciptakan

lingkungan sekolah yang lebih menggembirakan. Kalau perlu ngaji, nanti kami undang ustaz

ke sekolah," kata dia. Selain itu, program itu juga menghindari penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi di luar jam sekolah. Muhadjir menyebutkan jam pulang sekolah akan disamakan

dengan jam pulang kerja sehingga anak didik tidak dilepas begitu saja setelah jam sekolah.

"Jadi, anak pulang pukul lima sore, orangtuanya bisa jemput. Sehingga anak kita tetap ada

yang bertanggung jawab setelah dilepas pihak sekolah," kata dia. Kalau program itu

diterapkan, dalam sepekan sekolah akan libur dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga,

ini akan memberikan kesempatan bagi peserta didik bisa berkumpul lebih lama dengan

keluarga.

Oleh karena itu, kami akan membahas sistem full day school yang merupakan sekolah

yang dirancang sedemikian rupa layaknya sekolah formal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana reaksi siswa terhadap Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun

2017/2018 ?

2. Bagaimana perkembangan siswa SMAN 4 Bojonegoro dengan adanya Full Day School

tahun 2017/2018 ?

3. Bagaimana dampak negatif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 ?

4. Bagaiman dampak positif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui reaksi siswa terhadap Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun

2017/2018.

2. Untuk mengetahui perkembangan siswa SMAN 4 Bojonegoro dengan adanya Full Day

School tahun 2017/2018.


3. Untuk mengetahui dampak negatif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun

2017/2018

4. Untuk mengetahui dampak positif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro thun

2017/2018.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Siswa

a. Siswa dapat memperoleh kebutuhan yang lebih baik dengan kata lain

terpenuhi hak atas pendidikan.

b. Siswa dapat mengembangkan hubungan sosial lebih mandiri, lebih mampu

beradaptasi dan berperilaku positif.

1.4.2 Untuk Guru

a. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerjanya terutama terhadap

hal-hal yang dipandang masih kurang sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai

1.4.3 Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

a. Sebagai bahan masukan dan informasi sejauh mana pelaksanaan pengelolaan

Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro di Bojonegoro

1.4.4 Untuk Orang Tua

a. Jam aktifitas (ortu kerja-anak sekolah) yang hampir sama, sangat bisa diatur

supaya bisa mengantar anak sebelum sekolah dan menjemput anak setelah

sekolah.

b. Full day school memungkinkan untuk orang tua tidak mengeluarkan biaya

tambahan diluar sekolah. Semua kegiatan dalam dilakukan disekolah. Orang

tua tidak perlu mengikutkan anaknya les, karena anaknya diharapkan lebih
mengerti dengan jam sekolah yang panjang. Di sekolah juga banyak kegiatan

mulai bermusik hingga berolahraga.

c. Full day school akan membantu menjaga anak, terutama bagi orang tua yang

bekerja. Sehingga mereka tidak di rumah sedirian, dan kemudian ditakutkan

melakukan hal – hal yang negatif seperti tawuran. Dengan terus berada di

sekolah sampai sore, dan kemudian pulang ketika orang tua sudah pulang,

anak – anak cenderung berkegiatan yang positif.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok

orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi

juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada

cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya

dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian

perguruan tinggi, universitas atau magang.

2.2 Pengertian Full Day School

Pengertian secara etimologis, kata Full Day School (FDS) berasal dari Bahasa Inggris.

Full mengandung makna penuh, dan Day mengandung makna hari. Jadi, pengertian Full Day

secara harfiah memiliki arti sehari penuh. Full Day juga memiliki pengertian hari sibuk.

Sedangkan School adalah terjemahan dari sekolah. Maka, pengertian Full Day School (FDS)

adalah sekolah sepanjang hari penuh atau bisa disebut dengan proses kegiatan belajar

mengajar (KBM) yang dilaksanakan sejak pukul 06.45-17.00 WIB. Dengan itu maka, sekolah

dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran

dan ditambah dengan pendalaman materi.

Sedangkan menurut terminologi, ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang

pengertian full day school yaitu :

a. Menurut H. M. Roem Rowi, “full day school adalah sekolah penuh yang dimulai pagi

sampai sore.”

b. Menurut Lidus Yardi, “penerapan full day school adalah proses pembelajaran sehari penuh

di sekolah yang dilaksanakan olehpihak sekolah.”

c. Menurut Nur imamah, sekolah adalah sarana yang tepat agar citacita dan harapan

mengenai kesejahteraan dapat direalisasikan dengan nyata, setiap bangsa didunia memiliki

standar ketentuan beragam mengenai masalah pendidikan yang diterapkan untuk masyarakat,

salah satu standar itu adalah durasi waktu yang disediakan. Mengenai waktu/durasi yang

harus ditempuh setiap anak didik dalam mengejar target nilai pendidikan yang disediakan.
Kita mengenal istilah full day school sebagai peristilahan untuk menjelaskan tentang

seberapa banyak waktu yang harus ditempuh setiap anak didik di sekolahnya. Pemaknaan

secara sederhana mengenai istilah full day school adalah “sekolah selama seharian.”

d. Menurut Ria Angelia Wibisono, full day school adalah sistem pendidikan yang membuat

anak belajar lebih lama disekolah. Dengan sistem pendidikan yang lama orang tua akan

merasa senang atau tidak terbebani bagi orang tua yang bekerja. Setiap anak pulang dari

sekolah, orang tua sudah ada di rumah, jadi tidak akan terlewatkan rasa perhatian orang tua

pada anak.

e. Menurut Sismanto, full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan

sistem pengajaran Islam secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk

pendalaman keagamaan siswa. Biasanya jam tambahan tersebut dialokasikan pada jam

setelah sholat dhuhur sampai sholat Ashar, sehingga praktis sekolah model ini masuk pukul

07.00 WIB pulang pada pukul 16.00 WIB.

f. Full day school adalah sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan sehari penuh dengan memadukan sistem pembelajaran secara

intensif yaitu dengan memberikan tambahan waktu khusus untuk pendalaman selama lima

hari dan sabtu di isi dengan relaksasi atau kreativitas.

Dari pernyataan-pernyataan tentang full day school di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengertian full day school adalah sekolah yang pelaksanaanya sehari penuh dengan

proses pembelajarannya mulai pagi hingga sore yang mana sekolah tersebut memberikan

waktu tambahan untuk memperdalam materi pelajaran tertentu.

2.3 Tujuan Program Full Day School

Tujuan pendidikan merupakan hasil akhir yang diharapkan oleh suatu tindakan

mendidik. Mendidik merupakan tindakan sengaja untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama
Islam. Sedangkan tujuan didalam pendidikan merupakan suatu hal yang sangat urgen sebab

pendidikan tanpa sebuah tujuan bukanlah dikatakan sebagai pendidikan. Di dalam suatu

organisasi pendidikan, tujuan pendidikan telah terumuskan dalam berbagai tingkat tujuan,

yaitu:

a. Tujuan pendidikan nasional

b. Tujuan institusional

c. Tujuan kurikulum

d. Tujuan instruksional

Semua tujuan tersebut diatas merupakan urutan yang hirarki yang saling mendukung

antara tujuan yang satu dengan yang lainnya, serta tujuan nasional sebagai ending, sehingga

semua rumusan tujuan pendidikan dari tingkat perguruan tinggi harus berpijak dan berdasar

kepada tujuan pendidikan nasional.

Jadi yang dimaksud dengan tujuan program Full day schooldisini adalah hasil akhir

yang diharapkan oleh lembaga pendidikan tertentu atas usaha intensifikasi factor pendidikan

dalam prosesbelajar mengajar di sekolah.

2.4 Karakteristik Full Day School

Sesuai dengan semangat otonomi pendidikan diberikan kewenangan untuk mengatur

dirinya sendiri sesuai dengan semangat yang ada di daerah. Dengan kebijakan semacam ini

masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan intensiatifnya dalam

pengelolaan lembaga pendidikan di daerah sesuai dengan latar budayanya. Pemerintah pusat

cukup memberikan kurikulum standar nasional, sedangkan pengembangannya diserahkan

kepada daerah, terutama dalam menentukan muatan lokal.


Otonomi pendidilkan disambut baik oleh lembaga pendidikan swasta dengan

membenahi keadaan yang telah ada dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

disamping itu juga adanya kebutuhan masyarakat yang disebutkan dengan tugas pekerjaan

keseharian dan menginginkan pendidikan yang berkualitas, kaeadaan semacam ini direspon

dengan menyelenggarakan model pembelajaran Full day school, dalam arti kegiatan belajar

mengajar diperpanjang sampai Pendidikan Agama Islam sore hari. Maka sebagai konsekuensi

perlu adanya pengelolaan yang baik, khususnya dalam pembelajaran yang berhubungan

dengan waktu belajar yang efektif, pengajaran terstruktur dan kesempatan untu belajar.

Karakteristik yang paling mendasar dalam model pembelajaran Full day school yaitu

proses Integrated curriculum dan integrated activity yang merupakan bentuk pembelajaran

yang diharapkan dapat membentuk anak (siswa) yang berintelektual tinggi yang dapat

memadukan aspek keterampilan dan pengetahuan dengan sikap yang baik dan Islami.

Sekolah yang menerapkan pembelajaran Full day school, dalam melaksanakan

pembelajarannya bervariasi, baik ditinjau dari segi waktu yang dijadwalkan maupun

kurikulum lembaga atau lokal yang digunakan, pada prinsipnya tetap mengacu pada

penanaman nilai-nilai agama dan akhlak yang mulia sebagai bekal kehiduapan mendatang

disamping tetap pada tujuan lembaga berupa pendidikan yang berkualitas.

Dengan demikian Sekolah dasar Full day school, disyaratkan memenuhi kriteria

sekolah efektif dan mampu mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai Pendidikan Agama Islam keberhasilan tujuan lembaga berupa lulusan yang

berkualitas secara efektif dan efisien.

2.5 Pasal-pasal yang tertuang dalam Peraturan Menteri tentang full day school

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Sekolah adalah adalah bentuk kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)/Taman Kanak-kanak Luar

Biasa (TKLB)/Raudatul athfal (RA), Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa

(SDLB)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah

Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)/Madrasah

Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan

(MAK) yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan

masyarakat. 


2. Hari Sekolah adalah jumlah hari dan jam yang digunakan oleh guru, tenaga

kependidikan, dan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.

3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah.

4. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan

diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang mencakup pengelola

satuan pendidikan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar,

tenaga administrasi, psikolog, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga

dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan.

5. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan

pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan

prasarana.
6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu.

Pasal 2

(1) Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) 
 hari atau 40 (empat

puluh) jam selama 5 (lima) hari 
 dalam 1 (satu) minggu.

(2) Ketentuan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 
 (empat puluh) jam selama

5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk

waktu istirahat selama 0,5 (nol koma lima) jam dalam 1 (satu) hari atau 2,5 (dua koma

lima) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu.

(3) Dalam hal diperlukan penambahan waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Sekolah dapat menambah waktu istirahat melebihi dari 0,5 (nol koma lima)

jam dalam 1 (satu) hari atau 2,5 (dua koma lima) jam selama 5 (lima) hari dalam 1

(satu) minggu.

(4) Penambahan waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak termasuk

dalam perhitungan jam sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 3 


(1) Hari Sekolah digunakan oleh Guru untuk melaksanakan 
 beban kerja Guru.

(2) Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
 meliputi:

- merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;

- melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;

- menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;


- membimbing dan melatih Peserta Didik; dan

- melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada 
 pelaksanaan kegiatan pokok

sesuai dengan beban kerja Guru.

(3) Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Hari Sekolah digunakan oleh Tenaga Kependidikan untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya.

Pasal 5

(1) Hari Sekolah digunakan bagi Peserta Didik untuk melaksanakan kegiatan

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

(2) Kegiatan intrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan

yang dilaksanakan untuk pemenuhan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan

yang dilaksanakan untuk penguatan atau pendalaman kompetensi dasar atau indikator

pada mata pelajaran/bidang sesuai dengan kurikulum.

(4) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi kegiatan

pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau

bentuk kegiatan lain untuk penguatan karakter Peserta Didik.

(5) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

kegiatan di bawah bimbingan dan pengawasan Sekolah yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan

kemandirian Peserta Didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan

pendidikan.
(6) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (5) termasuk kegiatan

krida, karya ilmiah, latihan olah-bakat/olah-minat, dan keagamaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7) Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) meliputi aktivitas

keagamaan meliputi madrasah diniyah, pesantren kilat, ceramah keagamaan,

katekisasi, retreat, baca tulis Alquran dan kitab suci lainnya.

Pasal 6

(1) Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam pelaksanaan Hari Sekolah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dapat dilaksanakan di dalam Sekolah

maupun di luar Sekolah.

(2) Pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler baik di dalam Sekolah

maupun di luar Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan

kerja sama antarsekolah, Sekolah dengan lembaga keagamaan, maupun Sekolah

dengan lembaga lain yang terkait.

Pasal 7

(1) Ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tidak

berlaku bagi Peserta Didik TK/TKLB/RA atau sederajat pada sekolah keagamaan

lainnya.

(2) Peserta Didik berkebutuhan khusus dan layanan khusus dapat mengikuti

ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) sesuai dengan

jenis kekhususan.

Pasal 8

Penetapan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mulai dilaksanakan

pada tahun pelajaran 2017/2018.

Pasal 9
(1) Dalam hal kesiapan sumber daya pada Sekolah dan akses transportasi belum

memadai, pelaksanaan ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

dapat dilakukan secara bertahap.

(2) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya wajib menjamin

pemenuhan sumber daya pada Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah pusat

atau pemerintah daerah, dan ketersediaan akses transportasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dalam penerapan ketentuan tentang Hari Sekolah, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri ini.

(3) Masyarakat penyelenggara pendidikan wajib menjamin pemenuhan sumber daya

pada Sekolah yang diselenggarakannya untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri ini.

(4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai kewenangannya melakukan

pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pemenuhan sumber daya dan

ketersediaan akses transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

dalam penerapan ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.

Pasal 10 


(1) Guru pada Sekolah yang belum dapat melaksanakan ketentuan Hari Sekolah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tetap melaksanakan ketentuan 40

(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu untuk memenuhi beban kerja guru

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

(2) Peserta Didik pada Sekolah yang belum dapat melaksanakan ketentuan Hari

Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tetap melaksanakan ketentuan

jam sekolah sesuai dengan beban belajar pada kurikulum dan dapat melaksanakan

kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian ini, bertempat di SMAN 4 Bojonegoro, jalan AKBPM

Soeroko No. 30, Kabupaten Bojonegoro.

Penelitian dilalukan di sekolah SMAN 4 Bojonegoro , karena sekolah ini menerapkan

kurikulum full day school. Sehingga kami ingin mengetahui mengenai implementasi

kurikulum full day school di sekolah SMAN 4 Bojonegoro untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian ini.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian sebagai berikut :

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1. Selasa-kamis, 30 januari – 1 februari Membuat angket

2. Minggu, 4 februari Menyebarkan angket ke kelas-kelas

3. Senin, 5 februari Menyimpulkan hasil dari angket

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh.

Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur

bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam

kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:


1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-

formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau

sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang

diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini menggunakan angket atau

kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur denan bentuk pertanyaan

pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi desain interior dari

responden.

Instrument kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya sehingga

penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliable. Instrumen yang valid

berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur,

sedangkan instrument yang reliable adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan

skala likert 2 poin. Jawaban responden berupa pilihan dari dua alternatif yang ada, yaitu:

1. YA

2. TIDAK

Rentang skala likert data penelitian ini :

Pertanyaan YA TIDAK
Positif

Negatif

Langakah-langkah mengumpulkan data dengan angket dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi angket dengan merumuskan indikator pertanyaan

b. Menyusun pertanyaan dengan bentuk pertanyaan berstruktur dan jawaban

tertutup

c. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, guna

memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan.

d. Jika angket sudah tersusun baik, dilakukan uji coba lapangan agar dapat

diketahui kelamahannya.

e. Angket yang telah diujicobakan kemudian diolah untuk melihat apakah

terdapat kelemahan untuk selanjutnya direvisi, baik dari segi bahasa atau

pertanyaannya. Atau dihapus jika pertanyaan lain masih dapat mewakili

indikator yang ada.

f. Menggandakan angket sesuai banyaknya jumlah responden

3.5 Pertanyaan Angket

Berikut ini beberapa pertanyaan yang akan diaujukan kepada para siswa :

1. Apakah sarana dan prasarana seperti mushola,kantin,tempat hiburan, dan lain

sebagainya di SMAN 4 Bojonegoro sudah memenuhi persyaratan full day

school?

2. Apakah Anda senang dengan adanya Full day school ?

3. Apakah full day school cukup baik untuk meningkatkan prestasi Anda?
4. Apakah full day school mengurangi waktu bermain Anda ?

5. Apakah Anda dapat menerima pelajaran dengan baik ?

6. Apakah waktu bersama Anda dengan orang tua Anda cukup ?

7. Apakah dengan adanya full day school Anda masih belaja diumah ?

8. Apakah full day school meningkatkan jiwa religious atau ibadah Anda ?

9. Apakah Anda mendapatkan keuntungan dengan adanya full day school ?


10. Apakah Anda mandapatkan kerugian dengan adanya full day school ?

3.5 Langkah-langkah Penelitian

3.4.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan konsultasi dengan guru pembimbing.

Selama persiapan rancangan, peneliti melakukan studi pendahuluan ke

lokasi penelitian, untuk mendapatkan data awal, menentukan populasi

serta sampel yang dibutuhkan.

3.4.2 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian, yaitu

menyiapkan alat dan teknik untuk mengumpulkan data penelitian.

3.4.3 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang penting untuk

penyelesaian masalah penelitian sesuai dengan pedoman yang telah

disusun.

3.4.4 Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian

Data yang telah diperoleh di lapangan kemudian diolah secara statistik

,serta menarik kesimpulan hasil penelitian.

3.4.5 Tahap Pelaporan


Menulis laporan dalam bentuk skripsi berdasakan kaidah-kaidah

penulisan karya tulis ilmiah dan diserahkan kepada guru pembimbing.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Reaksi siswa terhadap Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018.
Berikut ini reaksi beberapa siswa SMAN 4 Bojonegoro mengenai full day school

tahun2017/2018 :

1. Menurut Nadhief Hana Kusuma S. ( XI-MIA5 )

“Nggak. Soalnya anak juga perlu waktu sama orang tua dan berkegiatan di luar jam

sekolah dong. Kalau otak dia sudah capek duluan sama sekolah, nanti lulusnya jadi robot

hahaha... Terus kalau alasannya pengawasan dari orang tua kurang karena mereka bekerja,

that’s not the solution menurut gue. Karena itu urusan anak dengan orang tuanya bukan

pemerintah.”

2. Menurut Amatul F.F.N. ( X-IPS4 )

“Gue nggak setuju dengan adanya peraturan pemerintah yang seperti ini. Karena full day

school bisa meningkatkan stress kepada anak, kalau anak itu sudah stress maka tingkat

kreatifitasnya dalam beraktifitas akan menurun. Ketika tingkat kreatifitas anak itu menurun,

bangsa, Negara, bumi pertiwi ini nggak akan lagi punya kreatifitas yang bisa dibanggakan.”

3. Menurut Nur Ida Kurni Putri ( XI-MIA1 )

“Wacana menteri pendidikan mengenai hal ini perlu dikaji ulang sih. Di zaman modern

ini, banyak anak-anak yang menganggap sekolah sebagai penjara. Banyak faktor yang

membuat mereka seakan terkekang salah satunya jam sekolah yang terlampau panjang.

Lembaga pendidikan seharusnya mengerti dan tahu betul bahwa kualitaslah yang seharusnya

diutamakan, bukan kuantitas. Tidak semata-mata dengan memperpanjang jam sekolah akan

menghasilkan siswa yang diharapkan. Walaupun memang, sudah ada beberapa sekolah yang

menerapkan full day school rasanya tidak adil jika ini harus diterapkan di semua sekolah.

Semua perlu riset, sosialisasi dan penjajakan.”


4. Menurut Meilatul Pramesti ( XI-MIA3 )

“Aku nggak setuju sih soalnya kalau misalnya itu tujuannya untuk membuat anak-anak

Indonesia lebih pintar atau lebih berwawasan luas, sebenarnya nggak juga. Jadi kan, kalau

misalnya full day school kita akan lebih lama di sekolah, kita nggak ada waktu untuk bertemu

dengan orang tua, nggak ada waktu diluar sekolah, pasti pulang sekolah sudah capek, jadi

nggak dapat pelajaran atau wawasan dari tempat lain gitu.”

5. Menurut Rahmat Adi P. ( XII-IPS2 )

“Nggak setuju sama sekali. Karena pendidikan di luar sekolah juga penting untuk

perkembangan anak, mereka butuh space untuk mampu mengembangkan diri di lingkungan

luar dan juga di rumahnya sendiri."

4.2 Perkembangan siswa SMAN 4 Bojonegoro dengan adanya Full Day School tahun

2017/2018.

Full day school selain bertujuan mengembangkan mutu pendidikan yang paling utama

adalah full day school bertujuan sebagai salah satu upaya pembinaan akidah dan akhlak siswa

dan menanamkan nilai-nilai positif. Full day school juga memberikan dasar yang kuat dalam

belajar pada segala aspek yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional. Karena

dalam sistem full day school, sekolah memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan

dengan sekolah dasar konvensional pada umumnya. Sebagaimana Seli (2009: 62-63)

mengatakan bahwa “waktu untuk mendidik siswa dalam sistem full day school lebih banyak

sehingga tidak hanya teori, tetapi praktek mendapatkan proporsi waktu yang lebih. Sehingga

pendidikan tidak hanya teori mineed tetapi aplikasi ilmu”. Oleh karena itu, agar semua

terakomodir, maka kurikulum program full day school didesain untuk menjangkau masing-

masing bagian dari perkembangan siswa.


Perkembangan siswa di SMAN4 Bojonegoro ini dengan adanya system full day

school maju berkembang pesat. Semua fasilitas terpenuhi sehingga melakukan aktivitas

pembelajaran bisa nyaman dan membuat siswa maju berkembang.

4.3 Dampak negatif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018.

Berikut dampak negatif full day school di SMAN4 Bojonegoro :

4.3.1 Secara psikologis anak lelah dan terforsir sehingaa daya serap siswa sudah menurun.

4.3.2 Waktu bermain dan bersosialisasi anak dengan lingkungan akan berkurang.

4.3.3 Penggunaan waktu libur sekolah hari sabtunya bisa tidak efektif bahkan mungkin akan

dipergunakan seharian untuk main gadget.

4.4 Dampak positif Full Day School di SMAN 4 Bojonegoro tahun 2017/2018.

Berikut dampak positif full day school di SMAN4 Bojonegoro :

4.4.1 Waktu belajar anak lebih maksimal.

4.4.2. Penguatan bakat minat siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler dan pembinaan karakter

bisa terstruktur.

4.4.3. Dapat mengurangi porsi waktu bermain anak yang mungkin menjurus ke negatif.

ANALISA DATA :

Berdasarkan hasil penelitian dari angket yang kami sebarkan :

1. Apakah sarana dan prasarana seperti mushola,kantin,tempat hiburan, dan lain sebagainya di
SMAN 4 Bojonegoro sudah memenuhi persyaratan full day school?
YA : 36
TIDAK : 18
2. Apakah Anda senang dengan adanya Full day school ?
YA : 52
TIDAK: 2
3. Apakah full day school cukup baik untuk meningkatkan prestasi Anda?
YA: 36
TIDAK: 15
4. Apakah full day school mengurangi waktu bermain Anda ?
YA : 19
TIDAK : 30
5. Apakah Anda dapat menerima pelajaran dengan baik ?
YA : 37
TIDAK : 12
6. Apakah waktu bersama Anda dengan orang tua Anda cukup ?
YA :35
TIDAK :20
7. Apakah dengan adanya full day school Anda masih belajar dirumah ?
YA :37
TIDAK :18
8. Apakah full day school meningkatkan jiwa religious atau ibadah Anda ?
YA :49
TIDAK:6
9. Apakah Anda mendapatkan keuntungan dengan adanya full day school ?
YA :50
TIDAK:3
10. Apakah Anda mandapatkan kerugian dengan adanya full day school ?
YA :9
TIDAK :36

BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang

dilakukan mulai pukul 06.45-15.00. sehingga sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran

dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman

materi. Penerapan fuill day school di SMA Negeri 4 Bojonegoro dalam pengembangan

kurikulum, sekolah terus menerus melengkapi sarana prasarana, pengaturan penggunaaan

sarana dan prasarana, pemantauan serta pembinaan belajar intensif namun tidak bersifat kaku,

karena pada dasarnya full day school dikembangkan untuk mengintegrasikan kurikulum dan

integrasi aktifitas siswa. Full day school memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya

yaitu full day school yaitu anak-anak akan mendapatkan metode pembelajaran yang

bervariasi dari pada sekolah dengan program regular, system full day school memiliki

kuantitas waktu lebih panjang dari pada sekolah biasa, orang tua akan mempercayakan penuh

anaknya ada disekolah saat ia berangkat bekerja. Sedangkan kekurangannya yaitu siswa akan

cepat bosan dengan lingkungan sekolah, siswa akan lebih cepat stress, mengurangi kegiatan

bersosialisasi dengan tetangga dirumah dan mengurangi waktu bermain.

5.2 kritik dan saran

Terdapat saran yang dapat dikemukakan yaitu :

1. Bagi sekolah:

Sekolah diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang dapat menghambat

pelaksanaan system kurikulum full day school, sehingga pelaksanaanya dapat berjalan

lebih optimal.

2. Bagi guru dan tim pengembang kurikulum :

Guru dan tim pengembang kurikulum hendaknya terus meningkatkan

kurikulum yang lebih baik lagi, sehingga melalui kurikulum full day school dapat

memecahkan krisis pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan yang baik


bagi siswa. Saehingga kurikulum full day school dapat terus dipertahankan dan

kemampuan siswa pun saemakin meningkat, tidak hanya berprestasi secara akademik,

namun memiliki akhlak dan kepribadian yang baik dan mampu mengembangkan

potensi yang ada pada diri siswa. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat berprestasi

tidak hanya dilingkungan sekolah sendiri namun dapat bersaing dengan sekolah-

sekolah lainnya.

3. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mandiri dalam proses

pembelajaran, selain itu siswa diiharapkan dapat lebih menggali potensi yang ada

pada diri siswa. Karena penentu keberhasilan suatu kurikulum ditentukan oleh

kualitas siswa.

4. Jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan

Sebagai kurikulum, hendaknya dapat mengembangkan system kurikulum full

day, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Siti Nur Hidayatus Sholikhah, Penerapan Sistem Full Day School dalam Menunjang Kualitas

Akhlak Sisa di TK Islam Al-Munawwar Tulungagung, (Tulungagung Skripsi Tidak

Diterbitkan, 2012).
http:/www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-full-day-school.htmldiakses tanggal 13

januari 2014.

Imam Sururi, Penerapan Sistem Full Day School Dalam Mrningkatkan Mutu Pendidikan di

SD Islam Al-Munawwar Tulungagung, (Tulungagun: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2012).

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran secara Manusiawi (Bandung: Rineka Cipta, Cet

II, 1993).

Romli,Moch,”Manajemen Pembelajaran di Sekolah Dasar Full Day School”, dalam

digilib.inisby.ac.id/9415/5/ bab 2.pdf, diakses 14 oktober 2015.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran :Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:

Kencana, 2006).

Siti Nur Hidayatus Sholikhah, Penerapan Sistem Full Day School dalam Menunjang Kualitas

Akhlak Siswa di TK Islam Al-Munawwar Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi Tidak

Diterbitkan, 2012).

http://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-full-day-school.html diakses

tanggal13 Januari2014.

Imam Sururi,Penerepan Sistem Full Day School Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

SD Islam Al-Munawwar Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2012).

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran secara Manusiawi (Bandung:Rineka Cipta, Cet

II, 1993).

Romli,Moch,“Manajemen Pembelajaran di Sekolah Dasar Full Day School”,dalam

digilib.unisby.ac.id/9415/5/ bab 2.pdf, diakses 14 oktober 2015.

http://dewimulyasari1989.blogspot.co.id/2013/06/sistem-pendidikan-fullday-school.html
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : BerorientasiStandar Proses Pendidikan. (Jakarta :

Kencana, 2006).

LAMPIRAN
G

BIODATA

1. Nama lengkap : Dewi Astuti Rahmadani


Nomer induk : 8433

Kelas : XI-MIA3

2. Nama lengkap : Eka Fitria Wahyu Ningsih

Nomer induk : 8542

Kelas : XI-MIA3

3. Nama lengkap : Elvia Agustina

Nomer induk : 8661

Kelas : XI-MIA3

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai