Anda di halaman 1dari 5

Nama : Krisna

NIM : 113063C118019

Tugas : Pengertian Sistem Informasi dan Sistem Informasi


dalam Keperawatan

A. Pengertian Sistem
Sistem menurut McLeod yang dikutip (2010:34) dalam bukunya yang berjudul
“Management Information System” adalah sekelompok elemen-elemen ynag terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Menurut Satzinger, Jackson, dan
Burd (2010:6) sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian sebuah sistem adalah sekumpulan elemen yang
terintegrasi dan bekerja sama guna mencapai suatau tujuan tertentu.
B. Pengertian Informasi
Informasi menurut McLeod (2010:35) informasi merupakan data yang telah diproses
atau memiliki arti, adapun karakteristik penting yang harus dimiliki oleh informasi,
seperti : relevansi, akurat, ketepatan waktu dan kelengkapan.
C. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Laudon (2012:16) sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling
berkaitan yang bekerja barsama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan
menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,
pengaturan, analisa dan visualisasi pada sebuah organisasi.
Menurut Whitten, Bentley dan Ditman (2009:10) sistem informasi adalah pengaturan
orang, data, proses, dan informasi (TI) atau teknologi informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi
yang diperlukan untuk mendukung sebuah instansi atau organisasi.
Menurut O’Brien (2010:34) mengatakan bahwa komponen Sistem Informasi
terbagi atas beberapa hal, yaitu:
a) Sumber daya Data (sebagai data dan pengetahuan).
b) Sumber daya Manusia (brainware)
Melipuri pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan
sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan
orang-orang yang berkepentingan. Kemudian pakar sistem informasi adalah orang
yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system
analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya.
c) Sumber daya Hardware dan Software (sebagai program dan prosedur).
Komponen perangkat keras meliputi semua peralatan yang digunakan dalam
memproses informasi, misalnya komputer dan perifernya, lembar kertas, disk
magnetic atau optik dan flash disk, sedangkan perangkat lunak, merupakan
sekumpulan perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu lunak yang
terdii atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
d) Sumber daya Hardware (mesin dan media)
Data (dataware) merupakan dasar sumber daya organisasi yang diperlukan untuk
memproses informasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio maupun video.
Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan dan diakses oleh berbagai
pengelolaan sumber daya data ke dalam database dan dasar pengetahuan. Tujuan
utama dari database, adalah:
1) Menghindari pengulangan data (redudansi).
2) Mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam
struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).
e) Sumber daya Jaringan (sebagai media komunikasi dan dukungan jaringan)
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan
komputer, pemroses, komunikasi dan peralatan lainnya dengan kendali software
komunikasi. Jaringan dapat berupa kabel, satelit, seluler dan alat yang dapat
mendukung jaringan seperti modem, software pengendali serta prosesor antar
jaringan (Tan, 2009)

Berdasarkan dari data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi
merupakan suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk menyimpulkan informasi
dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.

A. Sistem Informasi dalam Keperawatan


Sistem informasi keperawatan adalah ilmu yang mengintergrasikan keperawatan
dengan beberapa manajemen informasi danilmu analisi untuk mengidentifikasi,
menentukan, mengelola dan berkomunikasi data, informasi, pengetahuan dan
kebijaksanan dalam praktek keperawatan (ANA, 2014). Sistem informasi keperawatan
adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, kemudian pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan (Ball & Hannah, 2011).

B. Proses pelaksanaan sistem Informasi keperawatan


Pelaksanaan sistem informasi keperawatan, yaitu:
1) Mengembangkan aplikasi, alat, proses dan struktur yang membantu perawat dalam
mengelola data.
2) Mengevaluasi aplikasi alat, proses dan struktur untuk menentukan efetivitas mereka
untuk keperawatan.
3) Adaptasi teknologi informsi yang ada untuk memenuhi merawat dan kebutuhan
pasien.
4) Mengelola sistem, implementasi dan evaluasi.
5) Bekerja sama dengan informatika kesehatan profesional lainnya dalam
mengembangkan solusi informasi sebelumnya diidentifikasi kebutuhan untuk
perawat dan klien.
6) Menggunakan teori informatika dan prinsip-prinsip untuk mengembangkan dan
menguji sistem pendidikan komputer.
7) Mengembangkan dan menguji model informatika dan teori-teori penanganan,
berkomunikasi atau mengubah informasi keperawatan.
8) Mengembangkan taksonomi atau penamaan sistem untuk menggambarkan fenomena
dan ketertiban perawatan.
9) Melakukan penyelidian untuk memajukan pengetahuan yang basis sistem informasi
perawat.
10) Konsultasi tentang informasi keperawatan (Ball & Hannah, 2011).

C. Peran perawat dalam sistem informasi


Beberapa peran perawat dalam sistem informasi, yaitu:
1) Sebagai pengguna dan pengelolaan dalam kegiatan pelayanan perawatan kepada
pasien.
2) Sebagai manajer, perawat bertanggung jawab untuk terus menerus memperbarui
produk saat ini dan menjaga mengikuti perkembangan baru yang sangat bermanfaat
pada kemudahan dalam perolehan informasi, kemudian mengembangkan aplikasi
seperti sistem pendukung keputusan, sistem pelaksaan tugas perawat dan sistem
penjadwalan.
3) Sebagai klinikal sistem, perawat bekerja dengan pihak penjual sistem komputer yang
bertujuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanna kesehatan dalam sistem informasi.
4) Analisis sistem atau programer, perawat dalam peran ini bekerja menganalisis sistem
informasi dan memelihara sistem (Daniel & Oyetunde, 2013).
D. Sistem informasi dalam perawatan pasien
Unsur sistem informasi dalam perawatan pasien, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) Desain, pilih, penggunaan dan mengevaluasi program-program yang mengevaluasi
dan memonitor hasil perawatan, sistem perawatan dan peningkatan kualitas
penggunaan sistem informasi kesehatan.
2) Menganalisis elemen penting yang diperlukan untuk pemilihan, penggunaan dan
evaluasi sistem informasi kesehatan dan teknologi dalam melakukan kegiatan
perawatan pasien.
3) Menunjukkan kemampuan konseptual dan keterampilan teknis yag melibatkan
dalam proses ekstraksi data dari praktek sistem informasi dan database.
4) Evaluasi masalah etika dan hukum dalm sistem penggunaan informasi dan teknologi
perawatan pasien.
5) Mengevaluasi sumber infomasi kesehatan konsumen dalam tingkat akurasi,
ketepatan waktu dan kesesuaian (Ball & Hannah, 2011).

Salah satu unsur yang penting dalam keperawatan adalah proses keperawatan, maka
sistem informasi berkaitan didalam asuhan keperawatan.

a) Standar Informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan


Fungsi sistem informasi dalam proses keperawatan, yaitu:
1) Minimalkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca kemudian meningkatkan
akurasi dalam interpretsi data.
2) Menghilangkan pengulangan ketika dilakukan pencatatan informasi.
3) Meningkatkan ketepatan waktu dalam dokumentasi.
4) Menyediakan data yang berkualitas.
5) Melindungi keamanan data (Ball & Hannah, 2011).
b) Standar informasi dalam proses dokumentasi asuahan keperawatan
Standar informasi dalam proses praktek keperawatan terdiri dari beberapa standar,
yaitu:
1) Pengkajian, perawat mengumpulkan data yang komprehensif, informasi dan
bukti.
2) Diagnosa, masalah dan isu identifikasi untuk memperbaiki.
3) Hasil identifikasi, perawat mengidentifikasi hasil apa yang diharapkan dapat
dicapai.
4) Perencanaan, perawat mengembangkan rencana yang yang mengatur strategi,
alternatif dan rekomendasi untuk mencapai hasil yang diharapkan tercapai.
5) Penerapam rencana kegiatan perawan.
6) Evaluasi, perawat mengevaluasi kemajuan menuju pencapaian hasil.
7) Etika praktek keperawatan.
8) Pendidikan dan kompetensi dalam melakukan praktek.
9) Praktek berdasarkan bukti dan penelitian dan semua penelitian ke dalam
praktik.
10) Kualitas dalam praktek.
11) Komunikasi secara efektif.
12) Kepemimpinan dalam pengaturan praktek profesional.
13) Kolaborasi antara perawat, pasien dan keluarga.
14) Praktek profesional sesuai dengan standar dan undang-undang.
15) Pemanfaatan sumber daya untuk merencanakan dan melaksanakan perawatan
yang efektif.
16) Kesehatan lingkungan, pelaksanaan praktek yang aman (ANA, 2014).

Anda mungkin juga menyukai