Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

MASALAH PSIKOSOSIAL

Nama Mahasiswa : Krisna

NIM : 113063J122013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK

2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan Pada Masalah Psikososial telah diperiksan dan disetujui untuk
dikumpulkan pada tanggal April 2023

Banjarmasin, 01 April 2023

Menyetujui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Lanawati, S.Kep, Ners., M.Kep) (Rusliansyah, S.Kep., Ners)


PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Definisi : Perilaku yang rentan dimana


seseorang beresiko dapat membahayakan diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan.

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


1. Faktor dari dalam individu (internal) meliputi
1. Psikologis :
Koping Individu Atau kehilangan relasi atau hubungan dengan orang
Pengalaman kegagalan yang dicintai atau berarti, kehilangan rasa cinta,
hidup yg mengakibatkan Koping Keluarga kekhawatiran teradap penyakit fisik, dll.
perasaan frustrasi, gagal Inefektif 2. Faktor luar individu (eksternal) meliputi serangan
terhadap fisik, lingkungan yang terlalu ribut,
dan tidak berguna kritikan yang mengarah pada penghinaan,
2. Biologis : tindakan kekerasan.
Herediter, ODGJ, Riwayat
penyakit/trauma kepala,
riwayat penggunaan NAPZA
kekerasan.
3. Faktor Sosiokultural
a. Pembenaran sosial yg
1. Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa
membenarkan perilaku
menyakiti orang lain.
kekerasaan (korban Rentang 2. Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena
kekerasaan) Respon tidak realistis/terhambat.
b. Korban kekerasaan 3. Pasif : Respon dimana pasien tidak mampu
(terutama sblum usia mengungkapkan perasaannya.
16 thn), lingkungan, 4. Agresif : Perilaku destruktif tapi masih
terkontrol.
riwayat PTSD, tekanan
5. Amuk : Perilaku destruktif dan tidak
kehidupan (pekerjaan, terkontrol.
keuangan)

Jenis Gangguan : 1. Klien mengatakan benci/kesal


Resiko Perilaku Kekerasan Tanda Dan Gejala dengan seseorang.
2. Suka membentak.
3. Menyerang orang yang sedang
mengusiknya jika sedang kesal.
Resiko mencederai diri 4. Mata merah dan wajah agak
sendiri, orang lain dan merah.
lingkungan (Effect) 5. Nada suara tinggi dan keras.
6. Bicara menguasai.
7. Pandangan tajam.
Resiko Perilaku Kekerasan 8. Suka merampas.
(Core Problem) 9. Barang milik orang lain.
10. Ekspresi marah saat
membicarakan orang lain.
Harga Diri Rendah (Cause)
Intervensi Keperawatan :

SP I : Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan akibat
perilaku kekerasan.
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda klien kesal.
SP II : Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (6 benar obat, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, akibat jika obat tidak diminum sesuai program, akibat
putus asa.
Rasional : Klien mengetahui jenis, kegunaan, efek samping, prinsip dan pentingnya minum
obat.
SP III : Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara verbal.
Rasional : Memberikan simulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku kekerasan secara
tepat.
SP IV : Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual.
Rasional : Memberikan simulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku kekerasan secara
tepat.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
Perubahan Persepsi & Sensori :
Halusinasi

Definisi : Halusinasi adalah suatu tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan
(stimulus) eksternal. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi

Predisposisi : 1. Biologis
1. Faktor biologis Koping Individu Stressor biologis yang berhubungan
Terdapat lesi pada area frontal, dengan respons neurobiologik yang
Atau Koping maladaptif termasuk gangguan dalam
temporal dan limbik.
2. Faktor perkembangan Keluarga Inefektif putaran umpan balik otak
Rendahnya kontrol dan kehangatan 2. Pemicu gejala
keluarga menyebabkan individu Biasanya berhubungan dengan
lebih rentan terhadap stress kesehatan, lingkungan, sikap dan
3. Faktor sosiokultural perilaku individu.
Individu yang merasa tidak diterima 3. Kesehatan
lingkungannya akan merasa Seperti gizi buruk, kurang tidur,
disingkirkan, kesepian dan tidak keletihan, infeksi, obat SSP
percaya pada lingkungannya. 4. Lingkungan
4. Faktor biokimia Seperti lingkungan penuh kritik,
Adanya stress berlebihan gangguan dalam hubungan
menghasilkan zat halusogenik interpersonal, masalah perumahan,
neurokimia seperti Buffofenon dan stress, & kemiskinan
Dimetytransferase (DMP). 5. Perilaku
5. Faktor psikologis Seperti konsep diri rendah,
keputusasaan, kehilangan motivasi.

Rentang Respon Proses terjadinya Halusinasi:


Adaftif Maladaftif
Tahap 1 (Sleep Disorder)

Pikiran logis Kadang proses pikir Gangguan isi pikir


Tahap II (Comforting Moderate
Persepsi akurat terganggu halusinasi Level of Anxiety)
Emosi konsisten Ilusi Perubahan proses
dengan pengalaman Emosi berlebihan emosi Tahap III (Condemning Severe
Perilaku sesuai Berperilaku yang tidak Perilaku tidak
Hubungan sosial biasa terorganisasi Level of Anxiety)
Menarik diri Isolasi sosial
Tahap IV (Controling Severe Level
Tanda Dan of Anxiety)
Gejala
Jenis Perubahan Persepsi & Tahap V (Concuering Panic Level
of Anxiety)
Sensori: Halusinasi

1. Halusinasi Pendengaran

2. Halusinasi pengelihatan

3. Halusinasi penghidu

4. Halusinasi pengecapan

5. Halusinasi Perabaan
Diagnosa Keperawatan Utama
perubahan Persepsi & Sensori:

Halusinasi

1. Daftar Masalah yang terkait:


00a. Resiko Tinggi Perilaku kekerasan
00b. Perubahan Persepsi & Sensori: Halusinasi
00c. Isolasi sosial : Menarik Diri
00d. Harga diri Rendah

Effect Resiko Tinggi Perilaku kekerasan

2. Pohon Masalah Core Problem Perubahan Persepsi & Sensori : Halusinasi

Causa Isolasi Sosial: Menarik Diri

Harga Diri Rendah Kronis


Intervensi Keperawatan :

Strategi Pelaksanaan Perubahan Persepsi & Sensori: Halusinasi

SP I

1. Identifikasi jenis halusinasi meliputi: isi, waktu, frekuensi, situasi, perasaan, & respon terhadap
halusinasi klien
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
3. Latih cara mengotrol halusinasi dengan menghardik

SP II

1. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar obat; jenis, guna, dosis, frekuensi,
kontinuitas minum obat)

SP III

1. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ketika halusinasi muncul

SP IV

1. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)

SP V

1. Latih kegiatan harian


2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah halusinasi terkontrol
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M., Zainuri, I. W., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa: Teori
Dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Stuart, G. W. (2015). Buku Saku Keperawatan Jiwa,Edisi 5. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai