Disusun Oleh :
Tri Ani Yulianti
2308121
I. Masalah Utama
Perilaku kekerasan
II. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perilaku yang
dapat membahayakan secara fisik pada diri sendiri maupun orang lain. (Diagnosa
keperawatan pada keperawatan psikiater). Perasaan yang dimanifestasikan oleh
perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang rentang adaptif dan maladaptif dibawah
ini.
Suatu kegagalan yang menimbulkan frustasi dapat mengakibatkan respoan pasif dan
melarikan diri atau respon melawan dan menentang (mal adaptif). Perilaku maladaptif
ditampakkan dari yang rendah sampai yang tinggi, yaitu:
a. Agresif
- Memperlihatkan permusuhan berat dan menuntut
- Mendekati orang lain dengan ancaman tanpa minat melukai
- Umumnya masih dapat mengontrol perilaku untuk tidak untuk melukai orang
lain
b. Kekerasan
- Gelisah/ gaduh amuk
- Menyentuh orang lain secara menakutkan
- Memberi kata-kata ancaman, melukai
- Melukai orang lain pada tingkat ringan
- Tidak mampu mengendalikan diri
Proses terjadinya perilaku kekerasan/ agresif (Back, Rawlins Wiliams, 1996).
Ancaman
Stress
Cemas
Marah
Ketegangan menurun
Rasa marah
Marah pada diri sendiri Marah pada orang lain dan lingkungan
A. Kondisi Klien
1. Data Subyektif :
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal atau marah.
Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
2. Data Obyektif :
Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.
B. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan/ngamuk
C. Strategi Pelaksanaan Pada Pasien
1. Sp 1 pada pasien
a) Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang dilakukan, akibat PK
b) Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.
c) Latihan cara mengontrol PK fisik 1&2
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
Orientasi:
“Selamat Pagi pak, perkenalkan nama saya Baihaqi, panggil saya Abie saya
mahasiswa Keperawatan dari Stikes Muhammadiyah Banjarmasin yang akan praktek
disini selama 5 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari pkl. 08.00-16.00. Saya yang akan
merawat bapak selama Bapak di rumah sakit ini. Nama bapak siapa, senangnya
dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 10 menit?
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak? Bagaimana kalau di
ruang tamu?”
Kerja :
“Apa yang menyebabkan Bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?.
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum
menyediakan makanan(misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang bapak
rasakan?”
“Apakah Bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot,
rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang bapak lakukan?. Apa kerugian cara yang bapak lakukan?
Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah dengan
cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
”Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri,
lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan –lahan
melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah
bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”
Terminasi :
“Oya Pak, karena sudah 10 menit, apakah perbincangan ini mau diakhiri atau
dilanjutkan?”
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?”
”Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak rasakan ........
(sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa
yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas
dalamnya ya pak. ‘Sekarang kita buat jadual latihannya ya pak, berapa kali sehari
bapak mau latihan napas dalam?, jam berapa saja pak?”
”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak”
2. Sp 2 pada pasien
a) Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2.beri pujian
b) Latih cara mengontrol Pk dengan obat. (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
3. Sp 3 pada pasien
a) Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 & obat. Beri pujian.
b) Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu: mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan verbal.
4. Sp 4 pada pasien
a) Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 & obat & verbal. Beri pujian.
b) Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan
spiritual.
STRATEGI PELAKSANAAN
PERILAKU KEKERASAN 2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
a. Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
b. Klien dapat mengenal peyebab marah
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
b. Klien mampu mengidentifikasi yang biasa dilakukan
c. Klien mampu mengidentifikasi akibat perilaku marah
4. Tindakan Keperawatan SP 2 :
a. Mengidentifikasi tanda gejala, perilaku kekerasan yang bias dilakukan dan
akibat dari perilaku kekerasan.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1.
1. Orientasi
a. Salam terapeutik “Selamat pagi, pak mujahidin? masih ingat nama saya ?”
b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaaan pak mujahidin saat ini? apakah ada
penyebab marah yang lain dan belum diceritakan kemarin ?
c. Kontrak “Seperti kesepakatan kemarin, pagi ini kita akan bercakap cakap
tentang perasaan bapak rasakan saat marah, yang bisa dilakukan saat marah
dan akibat dari tindakan yang telah dilakukan ?. “Seperti kesepakatan kemarin
kita bercakap cakap di taman ya !atau mungkin bapak ingin tempat lain ?.
“bapak mau berapa lama kita bercakap cakap? 15 menit, baiklah”
2.Fase Kerja
“Kemarin pak mujahidin sudah menceritakan penyebab marah, nah ceritakan
apa yang dirasakan bapak saat marah atau saat memukul ibu !saat bapak marah
apakah ada perasaan tegang, kesal, tegang, mengepalkan tangan, mondar
mandir? atau mungkin ada hal lain yang dirasakan ?” “Apakah bapak pernah
melakukan tindakan lain selain memukul istri saat marah ? misalnya
membanting piring memecahkan kaca, atau mungkin merusak tanaman!
memecahkan kaca! terus apakah setelah melakukan tindakan tadi (memukul
istri dan memecahkan kaca) masalah yang dialami selesai, apakah diberikan
motor oleh orang tua pak mujahidin?” “Apakah bapak akibat dari tindakan
yang telah dilakukan di rumah? ya tangan jadi sakit, jendela rusak terus
apalagi? dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa!”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif “Bagaimana perasaannya setelah bercakap cakap tentang
perasaan saat marah dan yang bisa dilakukan saat marah dan akibatnya ?”
b. Evaluasi Obyektif “Coba sebutkan kembali tindakan yang bisa dilakukan saat
marah! “Bagus... lagi, kalau akibatnya apa ?”
c. Kontrak
1. Topik “Bagaimana kalau besok kita mulai belajar mengungkapkan rasa marah
yang sehat ?”
2. Tempat “Dimana kita belajar marah yang sehat? O…. diruang tamu baiklah”
3. Waktu “bapak ingin berapa lama kita belajar marah yang sehat? O… 15 menit
baiklah!
d. Rencana Tindak Lanjut “
Nah karena pak mujahidin sudah tau tindakan yang telah dilakukan maukah
bapak belajar mengungkapkan rasa marah yang sehat? nanti suster ajari,
bagaimana, bersedia?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan ke III (tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien Klien sudah mengetahui perasaan marah dan akibat tindakan yang
dilakukan saat marah, klien tenang dan kooperatif.
2. Diagnosa Keperawatan Resiko perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan
dengan isolasi sosial menarik diri
3. Tujuan Khusus
a. Memilih cara yang konstruktif
b. Mendemonstransikan satu cara marah yang konstruktif
4. Tindakan Keperawatan SP 3
Membantu klien menemukan cara cara yang konstruktif dalam merespon
kemarahan
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1.Orientasi
a. Salam terapeutik “Selamat pagi, mas arif?”
b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaaan mas arif saat ini?”
c. Kontrak “pagi hari ini kita akan berlatih cara mengungkapkan marah yang sehat,
benar kan mas? “. “sesuai kesepakatan kemarin kita akan beratih di runagn tamu kan,
mas?”. “berapa lama kita bercakacakap ?”bagaimana kalau 15 menit?”
2. Kerja
“ Menurut mas arif, bagaimana cara mengungkapkan marah yang benar, tertentunya
tidak merugikan/ membahayakan orang lain ?”......
yang terus, bagus!”.” Nah sekarang akan suster ajarkan satu persatu cara marah
yang sehat, langsung suster jelaskan!” “yang pertama kita bisa ceritakan kepada orang
lain yang membut kita kesal atau marah, misalnya dengan mengatakan: saya marah
dengan kamu!” maka hati kita akan sedikit lega”. “yang kedua dengan menarik nafas
dalam saat marah/ jegkel sehingga menjadi rileks. “yang ketiga dengan mengambil air
wudhu lalu sholat atau berdoa agar diberi kesabaran, tujuanya agar kitamenjadi lebih
tenang” “yang keempat dengan megalihkan rasa marah/jengkel kita dengan aktivitas,
misalnya dengan olahraga, membersihkan rumah, membersihkan alat-alat rumah
tangga seperti mencuci piring sehingga energi kita menjadi berkurang dan dapat
mengurangi ketegangan” “suster sudah jelaskan empat cara marah yang sehat, ada
yang belum jelas?”.”nanti mas arif bisa coba memiliki salah satu cara untuk
dipraktikkan “.”O....mau yang menarik nafas dalam”baiklah ayo kita mulai,coba ikuti
suster ,tarik nafas melalui hidung,ya bagus,tahan sebenter dan keluarkan /tiup melaui
mulut,ulangi sampai 5 kali”.” Nah kalau sudah merasa lega bisa mas arif lanjutkan
dengan olahraga, membersihkan rumah ata kegiatan lain”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif “bagaimana perasaannya setelah berlatih cara marah yang sehat?”
b. Evaluasi Obyektif “coba ulangi lagi cara menarik nafas yang dalam yang sudah kita
pelajari tadi!”bagus!”
c. Kontrak
1) Topik “bagaimana kalau keluarga datang kita bercakap-cakap cara marah yang sehat?”
2) Tempat “Dimana kita belajar marah yang sehat? O…. diruang tamu”
3) Waktu “mau berapa lama ?”.bagaimana kalau 30 menit saja ?”
d. Rencana Tindak Lanjut
“tolong mas,nanti dicoba lagi cara yang sudah suster ajarkan dan jangan lupa ikuti
kegiatanya di ruangan ya!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan ke IV (empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
a. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat
b. Klien dapat mempraktikan cara marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan Resiko perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan
dengan isolasi sosial menarik diri
3. Tujuan Khusus Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
4. Tindakan Keperawatan SP 4 : membantu keluarga tentang cara merawat klien
Rencana Tindak Lanjut “Jangan lupa besok kalau bapak sudah pulang dan seperti akan
marah marah tolong ingatkan cara cara yang sudah diajarkan tadi ya!”.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa
Berat bagi S-1 Keperawatan. Jakarta: Salemba
Budi Anna, dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Ed.2 . Jakarta : EGC
Aljazuli. 2015. Asuhan Keperawatan Dengan Perilaku Kekerasan. Dikutip dari :
https://aljazuli99.blogspot.com/2015/03/askpe-perilaku-kekerasan.html . Diunduh
pada 13 November 2017.
Direja, A. H. 2011. Buku ajar keperawatanjiwa. Yogyakarta: Nuhamedika.
Keliat, B. A. 2012. Keperawatankesehatanjiwakomunitas.jakarta: EGC.
Keliat, B. A. 2012. Model praktikkeperawatanprofesionaljiwa.jakarta: EGC.
Mubarok, Sofa. 2013. Askep Jiwa Dengan Perilaku Kekerasan. Dikutip dari :
http://keperawatanprofesionalislami.blogspot.co.id/2013/02/askep-jiwa-dengan-
perilaku-kekerasan.html . Diunduh pada 13 November 2017
Prasetyo, Rio. 2016. Laporan Pendahuluan : Perilaku Kekerasan. Dikutip dari : http://io-
note.blogspot.co.id/2016/11/laporan-pendahuluan-lp-keperawatan-jiwa-perilaku-
kekerasan-pk.html . Diunduh pada 14 November 2017.
Vetra, Dayat. 2013. Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan. Dikutip dari :
https://dayatvetra.wordpress.com/2013/06/03/askep-perilaku-kekerasan/ . Diunduh
pada 13 November 2017.